My Charming Lady Boss - Bab 165 Kamu Harus Menikahiku (1)

Yuni tidak menyangka Tommy sudah kembali, dia mengangkat sebuah tas hitam dan berjalan masuk, saat melihat Nick, dia pun menyapa Nick dengan hangat: "Paman Lin!"

Nick memutar kepalanya, melihat Tommy yang memakai jas berwarna hitam, dia pun merasa senang dan sedikit kaget, "Tommy, bukannya kamu sedang dinas?"

Tommy berjalan kesana dan menjelaskan: "Paman Lin, aku tahu hari ini kamu pulang, makanya aku juga pulang duluan."

Mendengar panggilan Tommy kepadanya, Nick langsung tertawa dan menasehatinya: "Tommy! Lain kali jangan panggil aku paman, kamu dan Yuni sudah akan menikah, lain kali panggil aku ayah saja."

Tommy tertawa dan memanggilnya: "Ayah!"

Mendengar panggilan ini, Nick merasa sangat senang, Tommy sudah seperti anak kandungnya sendiri.

Melihat Tommy yang tiba-tiba muncul, Yuni sangat tidak terbiasa, karena dia sama sekali tidak menyangka kalau dia akan pulang hari ini.

Saat ini Nick pun memutar kepalanya dan melihat Andri dan Rossa, "Manager Du dan Manager Chen, kalian kerja saja dulu!"

Mereka berdua mengangguk, Rossa menjawab: "Baik, pak direktur, kami pergi kerja dulu."

"Oke!" Setelah itu, dia pun menatap Tommy kembali dan bertanya: "Tommy! Beberapa hari ini kamu pasti sudah capek."

"Tidak terlalu ayah." Kata Tommy.

Awalnya Andri juga ingin berpamitan kepada Nick, tapi melihatnya yang sedang fokus memperhatikan Tommy, dia pun tidak mengatakannya lagi, dia mengangkat kepalanya melihat Yuni, lalu berbalik badan mengikuti Rossa dan berjalan pergi.

Melihat Andri pergi, Yuni merasa tidak enak, awalnya dia ingin memanggilnya, tapi dia tidak punya alasan yang tepat, bagaimanapun juga ayahnya sudah pulang.

Seiring Andri dan Rossa berjalan pergi, dia mendengar Nick yang terus memuji Tommy.

Saat Andri kembali ke bagian pemasaran, dia mencari sebuah kursi dan duduk disana.

Rossa yang melihatnya pun tahu kalau Andri tidak senang, karena Nick tidak menyukainya.

Dia berjalan kesana, dan sengaja berkata: "Sepertinya, direktur kita sangat suka dengan calon menantunya."

Mendengar ini, Andri tersadar, dia menoleh dan melihat Tommy dan Nick, mereka ngobrol dan tertawa, sepertinya dirinya adalah orang yang tidak berguna.

Andri berhenti sejenak, lalu menjawabnya datar: "Iya."

Rossa menuang segelas air untuknya, lalu menenangkannya: "Andri, bagaimanapun juga aku tetap mendukungmu, aku bisa melihat kalau direktur Lin suka padamu."

Andri tiba-tiba mengangkat kepalanya, dia curiga dan bertanya kepada Rossa: "Bagaimana kamu bisa tahu?"

Rossa melihat ke sekitar, melihat tidak ada orang yang berjalan kesana, dia pun berbisik ke Andri: "Walaupun pak direktur menyukai Tommy, tapi direktur Lin menyukaimu, dia selalu memperhatikanmu."

"Beneran?" Andri tidak percaya.

Rossa melanjutkan: "Andri, kamu bego ya! Coba kamu pikir baik-baik, kalau direktur Lin tidak menyukaimu, bagaimana mungkin dia menyuruhmu menemaninya menjemput ayahnya? Kenapa tidak menyuruhku? Kenapa tidak menyuruh Tommy?"

Andri berpikir dan menjawabnya: "Bukannya Tommy dinas?"

Rossa tertawa: "Kalau direktur Lin menyukai Tommy, dia pasti akan memberitahunya duluan. Kamu jangan lupa aku juga wanita, hari ini direktur Lin menyuruhmu menemaninya, bukan hanya karena kamu adalah manager pemasaran."

Mendengar perkataan Rossa, Andri tiba-tiba mengerti, dia merasa perkataannya masuk akal, tapi sejak dari bandara hingga ke kantor, dia tidak berkesempatan menunjukkan dirinya, lalu melihat sikap Nick kepada Tommy, sama seperti sikap Victor Mi kepadanya, benar-benar sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri.

Andri merasa kecewa dan berkata: "Lihatlah! Aku sudah tidak punya harapan lagi."

Melihat Andri yang tidak bersemangat, Rossa merasa tidak senang, dia memarahinya: "Andri, kenapa kamu seperti ini? Kalian berdua masih belum memulai perang! Kamu sudah mengaku kalah?"

Apa yang bisa dia bandingkan dengan Tommy, dia tidak punya uang, tidak ada apapun, apalagi keadaan keluarga Tommy sangat baik dan wajahnya! Benar-benar wajah yang memenuhi standar pria tampan, sedangkan dirinya? Walaupun tidak jelek, tapi dibandingkan dengan Tommy, dia benar-benar kalah jauh.

Tommy punya perusahaan sendiri, sedangkan Andry! Dia malah hanya bekerja di perusahaan Nick.

Kalau mau dibandingkan lagi, Andri semakin sedih.

Dia meminum seteguk air lalu menghela nafas: "Aku ini bisa apa? Kamu pikir ini berkelahi?"

Rossa tahu maksud Andri, dia pun menasehatinya: "Andri kamu jangan lupa, direktur Lin suka padamu, kamu tidak tahu? Sejak Tommy masuk, direktur Lin sama sekali tidak melihatnya."

Andri menjelaskan: "Rossa, kamu tidak tahu kalau direktur Lin itu anak yang berbakti, apa yang disukai ayahnya, dia tidak berani menentang, apalagi kesehatan pak direktur juga sudah tidak sebaik dulu, saya dengar biaya pengobatannya di luar negeri, semuanya ditanggung keluarga Sun."

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu