My Charming Lady Boss - Bab 209 Nancy Lee

"wanita?" Andri Chen terkejut.

Ketika Budi menghisap rokok lagi dan menghembuskan asapnya, dia mengangguk dan menjawab, "Ya."

Mendengarkan kata-kata Budi, Andri Chen semakin penasaran, "Siapa namanya?"

Budi mengangkat gelas anggur di atas meja dan meminumnya lali menjelaskan kepada Andri Chen: "Kak Andri, aku juga hanya curiga saja, selain wanita ini, tidak ada lagi teman Taopa di Kota Nanjing ini. Saudara sebelumnya sudah diurus oleh Tuan Jiang.

Andri Chen bertanya lagi: "Siapa nama wanita itu? Boleh beritahu aku?"

Budi menghisap rokok lagi, tepat ketika akan terus berbicara, Tony Xue datang dengan beberapa piring sayuran yang baru dimasak, diikuti oleh Robin. Mereka meletakkan sayuran goreng satu per satu di meja di hadapan mereka.

Tony Xue dengan hormat berkata kepada Budi, "Kakak Budi, santai saja mengobrol di sini, jika ada sesuatu panggil saja aku."

Budi tidak mengucapkan sepatah katapun, ia hanya mengangguk sambil menyesap rokoknya, lalu melihat Robin dan Tony Xue berjalan bersama ke dapur.

Pada saat ini, Budi mengalihkan perhatiannya ke Andri Chen dan berkata dengan hati-hati, "Kak Andri, wanita ini adalah orang gila. Siapa pun yang mengenalnya memanggilnya Nancy Lee, tindakkannya lebih parah daripada pria. Pada saat itu, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia menggorok seseorang hidup-hidup. Adegan berdarah itu sudah berlalu tujuh atau delapan tahun yang lalu, tapi aku masih mengingat kekejaman itu sampai sekarang."

Berbicara tentang ini, Budi mengisap rokok terakhirnya, ia mematikan puntung rokok di asbak di meja makan, mengambil sumpit di tabung sumpit, makan beberapa gigitan, dan minum beberapa teguk bir.

Andri Chen percaya apa yang dikatakan oleh Budi adalah benar adanya, tapi ia masih bertanya, "Apa hubungan antara wanita ini dengan Taopa?"

Budi mengunyah beberapa suap, mengangkat kepalanya dan menjawab, "Nancy Lee adalah wanita yang paling dicintai oleh Taopa. Keduanya juga adalah cinta sejati sehidup semati. Nancy Lee pernah menyelamatkan nyawa Taopa, dan Taopa juga pernah menyelamatkan Nancy Lee, setelah itu keduanya pun bersama! Mereka sering bertengkar. Aku benar-benar menjawab kalimat itu. Mudah jatuh cinta dan bergaul satu sama lain. Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka berdua, tetapi Taopa masuk penjara enam tahun yang lalu, lalu Nancy Lee menghilang di Kota Nanjing, ia menghilang tanpa jejak. Pada saat itu, kita pikir Nancy Lee akan kembali lagi, tetapi setelah beberapa tahun, masih belum ada kabar tentangnya lagi di Kota Nanjing."

Andri Chen tidak menyangka Taopa memiliki pengalaman emosional seperti itu. Mendengarkan Budi berkata bahwa wanita yang membekam mulut Taopa di rumah sakit, kemungkinan besar yaitu Nancy Lee yang dikatakan oleh Budi tadi.

Andri Chen teringat catatan yang ditunjukkan oleh Sisca Mi, ia semakin yakin bahwa orang ini adalah Nancy Lee.

Ketika Budi melihat Andri Chen, dia tiba-tiba menyela pikirannya, dan berkata, "Kak Andri, jika kamu ada masalah di Poly, telepon saja aku, aku akan muncul dalam waktu lima menit."

Setelah mendengar ini, Andri Chen berkata dengan penuh syukur, "Kak Budi, terima kasih banyak!"

Mendengar panggilan yang diucapkan Andri Chen kepada dirinya, Budi berpura-pura sedikit tidak senang dan berkata, "Kak Andri, panggil saja aku Budi. Mengenai umur, kamu pasti beberapa tahun lebih tua dariku. Aku memanggilmu Kak Andri, setelah ini panggil saja aku Budi. Aku sudah tinggal di Nanjing untuk waktu yang sangat lama, sebelumnya aku tidak pernah mengagumi siapa pun. Kak Andri adalah orang pertama yang aku kagumi, ayolah! Manfaatkan kesempatan hari ini, aku harus benar-benar menikmati minuman ini bersamamu."

Selesai berbicara, Budi menuangkan segelas anggur untuk Andri Chen, ia mengangkat gelas dan berkata kepada Andri Chen, "Kak Andri, minumlah segelas anggur ini hari ini. Mulai sekarang, kita adalah saudara."

Andri Chen memegang gelas anggur ini, tetapi ia tetap sulit untuk bersikap akrab. Karena Andri Chen tahu, Budi adalah orang yang temperamental, dia terpaksa bersulang dengan Budi dan berkata dengan gembira, "Oke, mulai sekarang, kita adalah saudara, yeah!"

"Yeah!" Budi juga berkata dengan gerakan hangat, bersulang dengan minuman di tangannya.

Saat minum segelas anggur ini, Budi berkata dengan gembira, "Aku sangat bahagia! Sudah lama sekali sejak terakhir minum-minum seperti ini."

Andri Chen tersenyum sedikit. Pikirannya hari ini bukan pada anggur, pikirannya dipenuhi oleh nama Nancy Lee. Jika itu benar-benar seperti kata Budi, Nancy Lee ini pasti akan segera menemukan dirinya.

Andri Chen berpikir sejenak, kemudian bertanya, "Budi, apa kamu memiliki foto Nancy Lee?"

Budi mengambil inisiatif lain untuk menuangkan segelas anggur untuk Andri Chen dan menggelengkan kepalanya: "Kak Andri, Nancy Lee, wanita ini selalu berubah-ubah. Jika aku bertemu lagi, aku mungkin tidak akan mengenalinya. Coba pikir, sudah enam tahun, perubahannya pasti sangat besar. Selain itu, Nanjing adalah dunia Taopa enam tahun yang lalu. Aku masih menjadi hooligan yang kurang dikenal pada saat itu. Aku ingin melihat Nancy Lee, tapi itu tidak mungkin. Aku juga berada di penjara bekas Taopa enam tahun yang lalu. Aku bisa seperti hari ini, setelah dipromosikan oleh Tuan Jiang.

Andri Chen mengangguk sambil berpikir, mengangkat gelas, bersulang dan minum lagi.

Keduanya minum sejenak, telepon di dalam saku celana Budi berdering, ia mengeluarkan telepon dan langsung mengangkat telepon itu.

"Halo! Apa? Di mana itu? Aku akan segera datang."

Setelah menjawab panggilan itu, Budi meminta maaf dan berkata kepada Andri Chen, "Kak Andri, aku punya sesuatu untuk diatasi. Mari berbincang lagi nanti, hari ini aku yang traktir."

Selesai berbicara, Budi langsung mengeluarkan beberapa ratus yuan uang kertas dari dompetnya, meletakkannya di meja makan, dan menoleh ke Tony Xue di dapur dan berteriak, "Tony! Mau bayar!"

Tony Xue berjalan keluar dan melihat beberapa ratus yuan di atas meja makan. Tony Xue langsung menyerahkan uang tersebut kepada Budi. Tony Xue berkata dengan sopan: "Kak Budi, hari ini aku yang traktir, mana bisa aku menerima uangmu, simpan saja uang ini."

Sebelum kata-kata Tony Xue selesai, Budi menyela: "Tony, kamu harus menerima uang ini, ini adalah pertama kalinya bagiku untuk mentraktir Kak Andri, kamu harus memberiku muka."

Setelah mendengar kata-kata Budi, Tony Xue hanya bisa pasrah mengangguk dan setuju, ia berkata dengan hormat, "Baiklah, Kak Budi, hati-hati di jalan!"

Budi hendak meninggalkan restoran, tiba-tiba teringat sesuatu, kemudian ia kembali dengan ragu dan bertanya, "Kak Andri, apakah aku harus memanggil beberapa saudaraku untuk melindungimu?"

Andri Chen menjawab sambil tersenyum: "Tidak perlu, Budi, pergi dulu saja!"

"Kak Andri, aku pergi dulu ya, aku akan menghubungimu lagi nanti." Selesai berbicara, Budi melambaikan tangannya ke arah Andri Chen lalu masuk ke van yang diparkir di depan restoran.

Segera, Budi bergegas pergi dengan orang-orangnya, seolah-olah baru saja terjadi sesuatu.

Setelah Budi pergi, jalan pun kembali normal seperti semula. Robin mulai membantu Tony Xue membereskan botol bir yang pecah. Kejadian tadi, menghancurkan banyak bir di restoran Tony Xue.

Tony Xue merasa sangat lega melihat kepergian Budi. Matanya beralih ke arah Andri Chen. Tony Xue berjalan ke arah Andri Chen, berkata, "Kak Andri, terima kasih banyak. Jika bukan karena pertolongan kakak, mungkin saja restoranku...."

Setelah mengatakan itu, Tony Xue sedang bersiap untuk berlutut di hadapan Andri Chen, tetapi itu adalah 200.000 yuan. Ini merupakan tahun yang sulit bagi restoran kecilnya. 200.000 yuan ini tidak perlu dikembalikan, ia benar-benar seperti bertemu dengan seorang bangsawan.

Melihat ini, Andri Chen berhenti, langsung berkata, "Tony Xue, jangan sungkan, jangan sungkan, kamu adalah kakak Robin, yang berarti kakakku juga."

Tony Xue berdiri tegak dan terus bersyukur: "Kak Andri, terima kasih banyak! Terima kasih!"

Andri Chen tertawa: "Kak Xue, jangan sungkan denganku, semua orang adalah temanku, tidak perlu khawatir."

Berbicara tentang ini, Andri Chen teringat pada Nancy Lee yang dikatakan Budi kepada dirinya.

Enam tahun lalu, dia berpikir bahwa Sisca Mi mungkin mengenalnya, jadi dia berencana untuk menelepon Sisca Mi. Dia ingin menangani masalah ini sesegera mungkin, kalau tidak dia akan melibatkan teman-temannya, belum lagi Budi berkata, wanita ini adalah orang gila, membacok orang, lebih buruk daripada pria, ditambah Taopa sudah mati. Wanita ini pasti akan membalas dendam dengan segala kebenciannya.

Tidak lama setelah menelepon, Andri Chen mendengar suara Sisca Mi di telepon.

"Halo! Andri, ada apa?"

Banyak hal yang ingin dibicarakan oleh Andri Chen, namun akhirnya tidak bisa berkata banyak. Andri Chen berpikir bahwa Sisca Mi pasti sedang sangat sibuk, ia langsung to the point dan bertanya, "Sisca, pernah mendengan nama Nancy Lee?"

Sisca Mi terdiam sejenak, lalu bergumam, "Nancy Lee?"

Dia ragu-ragu selama tiga detik, langsung merespon, dan bertanya: "Andri, kenapa kamu tiba-tiba menyebut nama Nancy Lee, apakah Nancy Lee muncul di Nanjing?"

Dari kata-kata Sisca Mi, Andri Chen mendengar bahwa dia sangat gugup. Sisca Mi pasti tahu sesuatu tentang Nancy Lee.

Jadi Andri Chen mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya, "Sisca, apa kamu sibuk sekarang? Jika tidak sibuk, mari kita bertemu dan mengobrol."

Sebenarnya ada satu kasus kecil yang sedang ditangani oleh Sisca Mi, tetapi setelah mendengar nama Nancy Lee, dia langsung menunda semua kasusnya, karena Nancy Lee lebih mengerikan daripada Taopa itu. Dengar-dengar saat itu, koleganya sendiri dibunuh oleh Nancy Lee, tentu saja karena disebabkan oleh Taopa, tetapi polisi Nanjing tidak pernah menemukan buktinya.

Enam tahun yang lalu, setelah Taopa masuk penjara, Nancy Lee juga menghilang, menghilang di Kota Nanjing tanpa jejak. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi. Beberapa orang mengatakan dia sudah mati, dan beberapa orang mengatakan dia sudah pergi ke suatu tempat, tapi tidak ada satu orang pun yang tahu secara pasti jejaknya sampai hari ini.

"Kamu di mana? Aku akan pergi menemuimu." Sisca Mi bertanya dengan cemas di telepon, dia mendengar nama Nancy Lee, tiba-tiba berpikir bahwa kematian Taopa itu pasti ada hubungannya dengan dia, terutama buku darah yang tertinggal di kasur rumah sakit.

Andri Chen menjawab: "SMA Poly."

"Oke, aku kesana sekarang." Sisca Mi menutup telepon.

Begitu Andri Chen menutup telepon, Robin heran lalu bertanya, "Kakak ipar, bagaimana kakak bisa mengenal orang-orang ini?"

Ketika Robin melihat Tony Xue yang ketakutan, dia tahu bahwa kelompok orang ini pasti bukan sembarang orang. Ditambah Kak Yu yang baru saja dihajar oleh Andri Chen, bukanlah orang biasa di wilayah Poly. Apalagi Budi yang dipanggil Kak Budi pasti lebih penting lagi.

Sepuluh menit kemudian, sebuah mobil polisi diparkir di gerbang SMA Poly, Sisca Mi melangkah keluar dari mobil polisi.

Ketika Robin melihat polisi itu, seketika ia merasa takut lalu bertanya dengan heran, "Kakak ipar, apakah kakak mengenal polisi itu?"

Andri Chen bercanda: "Jika nanti kamu membuat masalah di luar sana, aku akan menyuruh polisi ini untuk menangkapmu."

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu