My Charming Lady Boss - Bab 271 Tidak ingin mengungkapkan masalah

Andri Chen mengira ada sesuatu yang terjadi dengan Rossa Du, ketika ingin bertanya lebih lanjut, suara Rossa Du terdengar dari ujung handset:”Andri, sudah malam, kamu baru sampai Amerika, dan harus mengatasi perbedaan waktu! Aku ingin istirahat dulu.”

Andri Chen mendengar suara Rossa Du, hatinya sama sekali tidak memiliki selera, tetapi dia hanya bisa dengan nada pedulinya berkata:”Rossa, jaga dirimu baik=baik.”

“Aku tidak apa-apa.” Rossa Du merespon dengan santai.

Mendengar ini, Andri Chen tidak tahu apa yang harus di katakana, karena ada ribuan kata, tetapi dia tidak bisa mengatakannya keluar.

Dia terdiam, kemudian Rossa Du berkata di telepon”Andri, selamat malam!”

Andri Chen baru saja ingin menambahkan sesuatu, tetapi disisi lain Rossa Du sudah memutuskan telepon, membuat Andri Chen sama sekali tidak ada kesempatan, dan handset ponsel terdengar nada sibuk “Bip bip”.

Setelah beberapa saat, Andri Chen kembali ke pikirannya, bersandar, dan langsung jatuh ke tempat tidur, dia menatap langit-langit yang putih, dan dia memiliki suasana hati yang kacau, dan menarik nafas lega, kemudian perlahan-lahan memejamkan mata, kepalanya penuh dengan dua bayangan wanita yang berjalan bolak-balik.

Pada saat ini, hanya berharap bahwa Tuhan dapat membuatnya lebih cepat mengakhiri masalah ini, dia hanya ingin menjalani kehidupan damai.

Tidak tahu lewat beberapa lama, Andri Chen yang berbaring di tempat tidur merasa mengantik, dan secara bertahap kehilangan kesadarannya.

Keesokan harinya, langit yang cerah, Andri Chen yang tertidur terdengar suara dering ponsel di tempat tidurnya, seketika Andri Chen terbangun dari mimpinya, dia membuka matanya dan melirik ponsel, segera meraih ponsel, dan meletakkannya di telinga.

“Halo!” Andri Chen menjawab telepon itu.

Baru menjawab halo, suara Nora Shen terdengar dari ujung telepon:”Andri, sepuluh menit kemudian, aku akan menjemputmu di villa.”

Mendengar suara Nora Shen, Andri Shen baru sadar, dan berkata:”Baik, aku sudah tahu.”

Setelah memutuskan telepon, Andri Chen yang ingin tidur sebentar lagi, tetapi mendengar perintah Nora Shen, dia hanya bisa bangun dari tempat tidur, menguap, dan meregangkan pinggangnya, dan tanpa sadar melirik jam tangannya, sekarang sudah jam lima pagi.

“Begitu pagi?” setelah melihat jam tangan, Andri Chen berkata pada dirinya sendiri.

Dalam hatinya berpikir, dari awal sudah pergi ke Kota D, tidak tahu apa yang ingin dilakukan Nora Shen.

Lima menit kemudian, Andri Chen sudah selesai, ketika dia berdiri di balkon di luar ruang tamu, menemukan bahwa di luar jendela penuh dengan putih-putih, seperti kabut, pada saat ini pergi ke Kota D, bukankah tidak begitu aman?

Baru saja Andri Chen memikirkan hal ini, tiba-tiba dia tertegun, dengan kabut yang telah, dia melihat cahaya samar-samar melayang ke arah villa, dan semakin lama semakin dekat, dia melihat dengan seksama, dan menebak mungkin Nora Shen sudah tiba.

Benar saja, dalam sekejap mata, terlihat sebuah mobil hitam Q7 di depan villa, Andri Chen dengan segera turun ke bawah, dan ketika berjalan keluar dari pintu ruang tamu, melalui pancaran lampu mobil, dia melihat sosok orang berjalan keluar dari mobil, dan mendengar suara pintu tertutup.

“Andri!” setelah itu, suara Nora Shen mendekati mobil.

Andri Chen bergegas berjalan kesana, ketika melihat Nora Shen, dia menyapa dengan hormat:”Kak Nora!”

Nora Shen bertanya dengan khawatir:”Andri, apakah kamu sudah sarapan?”

Andri Chen menjawab:”Sudah.”

Andri Chen tidak buru-buru menjawab, tetapi mengangkat pergelangannya dan melirik jam tangan, seperti sedang bergegas, dan berkata kepada Andri Chen:”Andri, masuk mobil dulu, nanti makan di perjalanan.”

“Baik.” Jawab Andri Chen tanpa keberatan, dan segera masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk ke mobil, Andri Shen menemukan mobil Q7 selain Nora Shen, tidak ada orang lain.

Setelah Nora Shen masuk mobil, dia segera menyalakan mesin, dan mengemudi Q7 ini melaju dengan cepat dan meninggalkan kompleks villa.

Meskipun kabut begitu besar, tetapi tidak mempengaruhi kecepatan mengemudi Nora Shen, dia malah tampaknya sangan nyaman dengan kecepatan ini.

Ketika mengemudi dalam kabut tebal, Andri Chen tidak bisa membedakan arah timur barat selatan utara, karena hari belum cerah, ditambah karena kabut tebal, terlihat tidak jelas, cahaya redup, hanya bisa melihat bangunan di kedua sisi jalan dengan lampu redup.

Andri Chen tahu bahwa jarak dari Nanjing ke Kota D sangat jauh, dan sekarang kabut begitu tebal, mungkin jalan tol sudah ditutup.

Jadi, dia mengatakan pikirannya kepada Nora Shen,”Kak Nora, sekarang kabut begitu tebal, kalau tidak tunggu kabut hilang, kita baru pergi ke Kota D.”

Nora Shen terus mengendalikan setir mobil, dan menanggapinya dengan acuh tak acuh:”Tidak apa-apa, meskipun kabut tebal, tetapi mobil di jalan sedikit.”

Andri Chen melanjutkan dengan mengatakan:”Kak Nora, tetapi sekarang sangat berkabut, jalan tol juga pasti ditutup.”

Setelah mengatakannya, Nora Shen menoleh melihat Andri Shen, dan berkata:”Kita bisa pergi dengan jalan biasa.”

Mendengar kalimat ini langsung membuat Andri Chen terdiam, karena mendengar nada bicara Nora Shen, tidak peduli bagaimanapun, tidak akan ada orang yang menghalanginya ke Kota D, atau dia memang ada masalah yang darurat, tetapi tentang masalah apa, Andri Chen tidak bida menebaknya.

“Kamu pelan sedikit! Mengemudi di kabut tebal sangat berbahaya!” perintah Andri Chen.

Nora Shen tersenyum, dan berkata dengan santai:”Andri, tenang saja! Kita akan tiba ke Kota D dengan selamat.”

“Baiklah kalau begitu.” Andri Chen tidak mengatakan apa-apa lagi, dengan gelisah duduk di kursi penumpang, dengan sepasang mata yang melihat keluar jendela, kepalanya sedang berpikir, Nora Shen begitu tergesa-gesa ingin pergi ke Kota D, sebenarnya ada masalah apa? Jangan-jangan ada sesuatu yang menunggunya di Kota D?

Sepanjang perjalanan, Nora Shen mengemudi mobil dengan serius, kadang-kadang mengobrol dengan Andri Chen, dan kemudian menyalakan radio dalam mobil.

Setelah satu jam kemudiam, langit sudah terang, dan kabut semakin tebal, dan jarang melihat kendaraan melintas di jalan, seperti apa yang di katakana Nora Shen, dia mengendarai mobil dengan cepat, di jalan yang rata, kecepatannya lebih cepat dari sebelumnya, Andri Chen tidak khawatir tentang kecelakaan, karena dia tahu bahwa Nora Shen bukan wanita yang mudah, kemampuan mengemudinya, Andri Chen mengetahuinya melalui teknik dia mengganti kecepatannya.

Ketika pukul tujuh pagi, Andri Chen tidak tahu mereka mengemudi sampai kemana, tetapi pada saat ini ponsel Nora Shen berdering, dia segera menginjak rem, dan menghentikan mobilnya.

Nora Shen melirik ponselnya, dan menjawab telepon.

“Halo! Kemana saja kamu?” tanya Nora Shen di telepon.

Terdengar suara pria di telepon:”Kak Nora, kami sudah hampir sampai.”

Setelah Nora Shen mendengarnya, dan berkata di telepon:”Pagi hari kabut tebal berhati-hatilah.”

Suara pria itu berdering dari ujung handset:”Kak Nora, kamu tenang saja! Kamu akan berhati-hati.”

“Baik, aku akan menyusul kalian sesegera mungkin.” Ketika Nora Shen mengatakan ini, dia menoleh dan melirik navigator.

Andri Chen mengikuti pandangan Nora Shen, melalui petunjuk navigator, sepertinya masih ada beberapa jarak lagi, tetapi lokasi mereka sekarng, tampaknya seperti sudah jauh dari kota Nanjing.

Nora Shen di telepon tidak banyak bicara dengan pria itu, setelah memutuskan telepon, dia terus mengendari mobil.

Andri Chen tidak tahu siapa pria di telepon itu, tetapi mendengar nada bicara pria itu, sepertinya orang yang menggantikan Nora Shen mengemudi.

Mobil itu berjalan selama lebih dari tiga jam, telah sampai pukul sepuluh pagi, jalanan di depan mereka kabutnya semakin tebal, dan dia berinisiatif mengatakan kepada Nora Shen:”Kak Nora, kamu istirahat sebentar, aku yang mengemudi?”

Nora Shen mendengar kalimat itu, sedikit khawatir,”Bisakah kamu mengemudi?”

Andri Chen berkata dengan rendah hati:”Seharusnya bisa.”

Nora Shen tidak mengatakan apa-apa, dan segera berhentikan mobil dan menganti posisi dengan Andri Chen, dan memintanya untuk mengikuti rute navigator.

Andri Chen melihat arah mengemudi, mereka sudah jauh, pada saat ini mereka berada di kabupaten C, dan sekitar lima jam perjalanan sampai ke kota Kota D.

Selanjutnya, Andri Chen mengemudikan Q7 dan terus mengemudi, Nora Shen duduk di kursi penumpang menyalakan sebatang rokok, dan menawarkannnya kepada Andri Chen, berkata:”Mau sebatang?”

Andri Chen langsung menekan bibirnya, sambil merokok, sambil meneruskan perjalanan, setelah mengemudi beberapa saat, Nora Shen dengan tidak tahan berkata:”Andri, kamu lihat kemampuan mengemudimu, seharusnya tidak lebih dari sepuluh tahun ?”

Mengenai pertanyaan Nora Shen, Andri Chen tersenyum, dan mengambil sebatang rokok, dan dengan malu menjawab:”Kak Nora, tidak takut kamu mengejeknya, aku sampai sekarang belum ada SIM.”

Mendengar itu, Nora Shen tampak sangat terkejut,”Apa, Kamu belum punya SIM?”

Nora Shen menatap Andri Chen dengan mata yang bertanya-tanya, dan bahkan tidak percaya bahwa dia tidak mempunyai SIM.

Andri Chen berkata untuk menyakinkan:”Kak Nora, aku benar-benar tidak memiliki SIM.”

Nora Shen bertanya dengan ragu:”Jadi bagaimana kamu menjelaskan tentang kemampuanmu?”

Baru saja dia mengajukan pertanyaan ini, dan segera tersadar, karena tiba-tiba dia teringat Andri Chen hilang ingatan.

“Aku juga tidak tahu bagaimana, hanya merasa sepertinya aku sering mengemudi.” Andri Chen samar-samar menjelaskan.

Nora Shen menyesap rokok, dan menghembuskan asap, dengan yakin menganggukkan kepalanya berkata:”Aku mengerti perasaanmu.”

Baru saja mengatakannya, ponsel Nora Shen berdering lagi di dalam mobil, dia segera menjawab telepon, dan suara pria yang tdai terdengar lagi di ujung handset.

“Kak Nora, mobil kamu ban bocor.”

Nora Shen mendengar kalimat itu, mengerutkan kening, dan bertanya dengan cemas:”Apa yang terjadi?”

Pria itu menjawab:”Sepertinya ban terkena paku.”

Nora Shen bertanya dengan cemas:”Kalian sekarang dimana?”

Pria itu menjawab dengan detail:”Kak Nora, kami sekarng berada di dekat pom bensin di luar kabupaten C.”

Nora Shen segera mengarahkan pandangannya ke navigator, melalui pemeriksaan, dia menemukan posisi yang dikatakan pria itu, tidak jauh lagi dari mereka, mungkin setengah jam lagi akan sampai di tempat tujuan, segera memerintahkan pria itu di ujung telepon dan berkata:”Cepat cari seseorang untuk memperbaikinya, aku setengah jam lagi akan tiba di kabupaten C”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu