My Charming Lady Boss - Bab 147 Hal Bagus (1)

Andri Chen juga terpikir bagian ini, dia baru mau bicara, tapi Yuni Lin malah berbicara duluan: “Kamu

cepatan pikirkan cara untuk menyuruh dia pergi.”

“Bagaimana menyuruh pergi?” Pada kondisi yang mendesak, Andri Chen malah sedikit tidak tau harus gimana.

Yuni Lin berpikir-pikir, bertanya: “Kamu gimana bicara sama dia di telepon?”

Andri Chen ini baru menjelaskannya: “Aku bilang, aku diusir keluar sama pemilik rumah, semalam tinggal dihotel.”

Yuni Lin selesai mendengar, dengan gelisah bertanya lagi: “Kalau begitu kamu ada bilang hotel apa gak?”

Andri Chen mengelengkan kepala berkata: “Tidak ada.”

Yuni Lin segera menyuruhnya: “Kalau begitu kamu sekarang juga melepon ke Rossa, menyuruh dia tunggu kamu didepan pintu hotel, kemudian kamu panggil mobil pulang lagi, begitu bukan sudah bisa.”

Mendengar Yuni Lin berbicara begitu, Andri Chen ini baru mengertinya, tadi itu, dia benar-benar kacau pemikirannya.

Lalu, dia buru-buru mengeluarkan Hp lagi untuk menelepon ke Rossa Du.

Teleponnya berbunyi dua kali, pihak lawan langsung menerima teleponnya: “Hallo! Andri, apakah kamu sudah sampai?”

Andri Chen ditelepon dengan canggung berkata: “Rossa, tetap harus merepotkan kamu untuk datang menjemput aku.”

“Apa?” Rossa Du yang di telepon situ dengan sedikit binggung bertanya.

Andri Chen secara serampangan mencari satu alasan, berkata: “Disini tidak mudah panggil mobil, kamu ke Longlast Hotel jemput aku saja!”

Terhadap Longlast Hotel ini, rupa-rupanya Rossa Du sedikit merasa asing, ditelepon dengan mencoba mengetahui bertanya: “Apakah Longlast Hotel yang di Eastern Road situ?”

Andri Chen meresponnya: “Betul.”

“OK, aku sekarang juga menyetirkan mobil datang menjemput kamu.” Selesai berbicara, Rossa Du lalu mematikan teleponnya.

Setelah Andri Chen mematikan telepon, lalu diam-diam berjalan ke balkon yang diluar ruang tamu Yuni Lin, dibalkon menunggu sebentar, dia melihat bayangan badan punggung Rossa Du itu, dia menyetir mobil Mazda warna biru itu pergi dari Komunitas Perumahan Xinhua.

Yuni Lin yang didalam ruang tidur buru-buru jalan keluar, juga berdiri dibalkon melihat ke komunitas lantai bawah, pandangannya segera mengalihkan ke badan Andri Chen, bertanya: “Apakah sudah pergi?”.

Andri Chen menjawab: “Sudah pergi.”

Yuni Lin menggesanya: “Kalau begitu kamu cepatan panggil mobil pergi ke Longlast Hotel, jangan sampai ketahuan.”

“OK.” Andri Chen menjawab sekali, lalu balik ke ruang tamu.

Yuni Lin segera mencari kemari celana baju barat yang telah dicuci bersih dan dikeringkan semalam untuknya, setelah Andri Chen memakainya, lalu berjalan keluar dari ruang tidur, Yuni Lin segera mengasihkan obat ke Andri Chen yang ambil pulang dari rumah sakit, dengan lembut berkata: “Andri, dimakanlah obatnya?”

Andri Chen mengangguk-angguk kepala, menerima obat yang di tangan Yuni Lin lalu menelannya, dan meminum satu suap air hangat.

Terakhir, Andri Chen didalam rumah Yuni Lin dengan gampang mencuci kumur sebentar, lalu pergi dari rumah Yuni Lin, tadinya dia masih sedikit tidak tenang, tapi ketika melihat Andri Chen pelan-pelan jalan ke komunitas lantai bawah, secara khusus mengirim satu pesan ke dia.

“Kamu pelanan!”

Andri Chen yang jalan sampai didepan pintu Komunitas Perumahan melihat pesannya, segera membalas pesan: “Aku tidak apa-apa.”

Selesai kirim, kebetulan ada satu taxi berhenti didepan pintu Komunitas Perumahan Xinhua, ada satu nenek tua membawa satu anak kecil jalan keluar dari dalam taxi, Andri Chen buru-buru jalan ke situ, memanfaatkan kesempatan naik ke taxi ini.

Pada saat ini,supir taxi baru menoleh kepala bertanya: “Pergi kemana?”

Andri Chen telah menjawab empat kata: “Longlast Hotel.”

Supir taxi mengangguk-angguk kepala, lalu memutar balik kepala mobilnya di Komunitas Perumahan Xinhua, cepat-cepat pergi jauh.

Tidak sampai berapa menit, Andri Chen melihat sudah mau sampai di Longlast Hotel, dia buru-buru berbicara ke supir taxi: “Tuan, turun disini saja!”

Supir taxi buru-buru menginjak rem mobilnya, taxinya baru segera berhenti.

Andri Chen membayar uang, lalu mendorong pintu mobil turun, pas Rossa Du menelepon.

“Hallo! Rossa!”

Rossa Du di telepon situ berkata: “Andri, aku sudah sampai didepan pintu Longlast Hotel, kamu dimana?”

Andri Chen dari jauh melihati mobil Mazda Rossa Du yang berhenti dekat dipintu depan Longlast Hotel dan berkata: “Rossa, aku dibelakang kamu dua meternya kedai buah.”

Rossa Du mendengar pekataannya, segera mendorong pintu mobil turun. Baru berputar badan, langsung melihat Andri Chen yang berdiri dikedai buah, dia dari jauh membelaikan tangan ke Andri Chen, dan mematikan telepon kembali ke mobil.

Andri Chen mematikan telepon, ditempat kedai buah tunggu sebentar, setelah Rossa Du memutar balik kepala mobilnya, langsung menyetir Mazda ke arah posisi yang ada Andri Chen, kemudian dengan pelan-pelan berhenti didepan Andri Chen.

Rossa Du baru menurunkan jendela mobil, langsung dengan penasaran bertanya: “Andri, kamu kenapa sampai ke sini?”

Andri Chen memberi isyarat kedai buah yang dibelakang menjelaskan: “Ingin makan buah, jadi sampai kesini putar-putar. ”

Rossa Du melihat dua tangan kosongnya Andri Chen, mengerutkan keningnya bertanya: “Kamu kenapa tidak beli?”

Baru selesai bicara perkataannya, Rossa Du tiba-tiba menyadari, dia terpikir Andri Chen telah diusir keluar oleh pemilik rumahnya, dalam hatinya berpikir dibadannya pasti tidak ada uang, segera mendorong pintu mobil turun, menanya pemilik kedai buah, “Tuan, buah kamu ini gimana jualnya?”

Tuan penjual buah adalah seorang lelaki setengah baya, dipinggangnya menyandang satu tas, bertanya: “Nona, mau apel? Atau pir? Apel satu kilo delapan yuan, pir enam yuan.”

Andri Chen melihat kondisinya, buru-buru menahannya: “Rossa, tidak perlu… …”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu