My Charming Lady Boss - Bab 301 Gunung Qilin

Andri baru tersadar bahwa nama perawat perempuan yang ada di depan matanya itu bernama Ahira. Mendengar Polisi mengucapkan namanya itu, wajahnya menjadi pucat. Mungkin dia tidak mengira bahwa polisi akan menemukan tempat ini. Dia bergegas menuju pintu pelayan dan membisikkan sesuatu kepada pelayan. Setelah itu, pelayan itu pun pergi, tetapi Ahira kembali dan melepas pakaian perawat di depan mata Andri, lalu mengenakan pakaian pelayan restoran yang sama dengan pelayan tadi.

Ahira berdiri di depan cermin dan merapikan pakaiannya. Kemudian dia segera mengalihkan pandangannya kepada Andri. Dia berkata pelan, "Kak Andri, aku akan keluar dan menanganinya. Kamu jangan bicara apa-apa, jika polisi mengetahuinya, kita akan berada dalam masalah."

Andri mengangguk, dan hanya menatap gadis yang bernama Ahira itu meninggalkan kamar Andri, lalu menutup pintu.

Tidak lama setelah Andri pergi. Tiba-tiba, pintu terbuka. Andri pun melihat sekeliling dan berpikir bahwa seseorang telah bergegas masuk. Tetapi ketika dia melihat dengan hati-hati, bahwa ternyata orang yang datang ialah Ahira. Dia masih mengenakan setelan sebelumnya. Ketika dia melihat Andri, dia tersenyum dan berkata :"Tidak apa-apa, polisi itu sudah pergi. Kita sudah aman sekarang."

Setelah mendengar ini, Andri menghembuskan napas leganya. Dia tahu bahwa jika polisi Kota S itu mengetahuinya maka dia dan Nora akan tinggal di penjara selama beberapa hari. Bagaimanapun juga pembunuhan klub malam itu menimbulkan sensasi di Kota S.

Pada saat ini, Andri mengalihkan pandangannya ke ranjang di sampingnya. Nora diselimuti dengan kain kasa, dan hanya mulut dan matanya yang dapat bergerak.

Andri bertanya dengan lembut :"Kak Nora, bagaimana perasaanmu?"

Nora berkedip dan menjawab dengan susah payah: "Aku baik-baik saja."

Begitu mereka usai mengobrol, Ahira datang dan menyela, membujuk mereka : "Kak Andri, kak Nora dokter memberi tahu ketika aku sebelum pergi bahwa kalian berdua tidak boleh banyak bergerak. Jika lukanya robek, maka akan sangat menyusahkan."

Andri segera merespons dengan sangat setuju : "Perawat Ahira, kamu jangan khawatir! kami tidak akan sembarangan bergerak, kami hanya berbicara."

Ahira segera berkata :"Tidak boleh banyak berbicara juga."

"Mengapa?" Andri bertanya dengan tidak setuju.

Ahira memandang dan menjelaskan : "Kak Nora telah terluka parah. Dia tidak boleh banyak bicara. Apa yang paling dia butuhkan sekarang adalah banyak istirahat. Apakah kamu mengerti?"

"Tapi ..." Ketika Andri ingin berdebat dengan Ahira, tetapi di tengah pembicaraan, Ahira berkata: "Tidak boleh!"

Andri pun tidak bisa apa-apa, jadi dia mengangguk dan berkata, "Oke, aku tidak bicara."

Ahira kembali memperingatkan Andri : "Kak Andri, jika kamu berani berbicara dengan Kak Nora lagi, aku akan mendorongmu ke kamar sebelah."

Andri ingin mengatakan sesuatu, tetapi mendengar kata-kata gadis itu, dia harus tutup mulut, karena jika dia didorong ke kamar sebelah oleh Ahira, dia akan bosan sampai mati.

Demi Nora, Andri hanya dapat mendengarkan perawat Ahira.

Pada hari-hari berikutnya, Ahira bertanggung jawab atas makanan, pakaian, dan tempat tinggal Andri. Dokter yang bermarga Liu itu sesekali datang untuk memeriksa tubuh mereka. Namun, menurut Liu, luka-luka mereka pulih dengan baik. Dalam seminggu lagi, mereka bisa bangkit berdiri dan berjalan. Namun, cedera Nora jauh lebih serius daripada Andri, dan akan memakan waktu sekitar satu bulan lagi untuk dapat pulih.

Seminggu kemudian, Andri bisa bangun dari tempat tidur dan berjalan. Di sore hari, dia melihat Fred yang sudah lama tidak muncul.

Fred kembali mengenakan jas hitam lagi. Ketika dia melihat Andri, dia bertanya dengan khawatir : "Kak Andri, bagaimana keadaanmu?"

Andri berpura-pura memberi pukulan dan berkata : "Lihat! Sudah tidak apa-apa."

Fred tersenyum dan kemudian bertanya kembali : "Bagaimana dengan Kak Nora?"

Andri menjawab dengan jujur: "Kak Nora juga baik-baik saja."

Berbicara tentang ini, Andri lebih peduli akan situasi di luar, karena dia dan Nora telah berada di ruangan ini selama seminggu, sehingga Andri ingin keluar untuk menghirup Udara segar. Bagaimanapun juga, ruangan itu seperti penjara yang tidak memiliki sinar matahari.

Jadi Andri pun mengganti topik pembicaraan dan bertanya :"Bagaimana situasi di luar?"

Akhirnya Fred menjelaskan tujuan kedatangannya hari ini, "Kak Andri tujuan kedatangku hari ini ialah aku punya kabar baik untukmu."

"Apa kabar baiknya?" Andri tidak sabar untuk bertanya.

Fred menjawab, "Noel sudah mati."

Mendengar berita itu, Andri sangat terkejut dan bertanya: "Apa katamu? Noel sudah mati?"

Dia tidak bisa mempercayai telinganya karena itu sungguh sangat mustahil.

Fred mengangguk setuju dan berkata, "Dia telah meninggal kemarin."

Andri berpikir dan berpikir, memcoba mengingat, lalu berkata "Bajingan ini tentunya bukan akan dibunuh olehku, kan?"

Fred menjelaskan : " Awalnya Aku ingin membalas dendam untuk saudara Kak Desi sendiri, tetapi aku tidak berharap bahwa Noel, anak keparat itu meninggal,"

Andri memiliki beberapa keraguan tentang kematian Noel. Dia khawatir bom asap itu sengaja dikeluarkan oleh Noel. Begitu berita kematian Noel keluar, Andri dan anak buahnya akan melonggarkan penjagaan mereka. Pada saat itu, Noel akan mengirim orang lain untuk menyerang, sehingga Andri beserta anak buahnya akan mati.

Memikirkan hal ini, Andri bertanya dengan curiga, "Fred, apakah ini adalah kematian palsu?"

Fred pun menjawab dengan yakin : "Kak Andri, Noel benar-benar sudah meninggal . Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Tubuhnya masih di kamar mayat rumah sakit di daerah timur."

Mendengar hal ini, Andri pun bertanya dengan rasa ingin tahu, "Bagaimana mungkin tubuh Noel di tempatkan di kamar mayat rumah sakit?"

Fred terus menjelaskan: "Noel terluka parah, sehingga orang-orangnya mengirimnya ke rumah sakit, yang kemudian ditemukan oleh orang-orang kami. Kemudian kami mengambil kesempatan untuk memberi tahu polisi. Polisi mengepung rumah sakit dan menangkap semua orangnya, tapi Noel meninggal pada saat itu. "

Mendengar Fred yang berkata seperti itu, Andri akhirnya percaya bahwa Noel benar-benar sudah meninggal.

Fred kembai berbicara: "Kak Andri, aku sudah mengurus masalah ini, dan polisi pun telah menyelesaikan kasus ini. Mereka semua menyalahkan Noel dan orang-orangnya. Aku perkirakan orang-orang yang setia kepada Noel itu akan tetap di penjara selama sisa hidup mereka . "

Andri berkata dengan penuh syukur : "Fred , ini sungguh sulit pasti bagimu."

"Jangan berkata seperti itu Kak Andri, inilah yang harus kulakukan." Fred menjawab dengan penuh hormat.

Andri tiba-tiba teringat akan Futari kembali. Dia belum mendengar kabar dari Futari selama seminggu. Dia ingin meneleponnya, tetapi dia tidak tahu di mana dia kehilangan ponselnya malam itu. Dia juga tidak bisa mengingat nomor ponsel Futari, jadi dia bertanya pada Fred, "Bagaimana keadaan Yinna?"

Berbicara tentang Yinna, Fred kemudian berkata : "Kak Andri, Nona Yinna telah tinggal di Century Hotel. Adikku merawatnya di hotel. Aku pergi ke hotel kemarin. Situasi Nona Yinna sudah jauh lebih stabil. Dalam seminggu atau dua minggu dia akan membaik, dia hanya ingin melihatmu setiap hari. "

Setelah mendengarkan kata-kata Fred , Andri pun mengangguk, tiba-tiba dia mengubah topik pembicaraan, dan mencoba bertanya: "Fred , bagaimana dengan keadaan Desi?"

Ketika Andri mengajukan pertanyaan ini, suaranya menjadi sangat rendah, karena dia tahu bahwa Desi sudah meninggal, dan dia tidak tahu bagaimana Fred dapat mengatasinya.

Ketika membahas tentang Desi, suara Fred juga menjadi rendah, dan dia menjawab dengan pilu: "Aku menguburnya di gunung Qilin. Dia pasti menyukai tempat itu."

Andri menghela nafas dan berkata kepada Fred dengan nada meminta maaf: "Maaf, aku tidak dapat melindungi Desi, ini semua salahku ..."

Di depan hadapan Fred , Andri terus menyalahkan dirinya sendiri, karena jika bukan karena dia, Desi tidak akan mati.

Namun begitu, Fred tidak menyalahkan Andri, karena merupakan keajaiban bahwa Andri dan Nora dapat kembali hidup-hidup. Saat hal itu terjadi di Sun's Club walaupun Fred tidak berpartisipasi dalam pertarungan langsung, tetapi pertarungan berdarah malam itu telah menjadi perbuatan yang dikagumi banyak orang. Tiga orang bertarung melawan lebih dari 60 orang dengan tangan kosong. Di bawah pengepungan, mereka masih dapat membunuh dengan cara yang berdarah, yang akhrinya mereka pun dikagumi banyak orang. Andri, mereka bertiga terkenal di Kota S, mereka disebut sebagai tiga pendekar

Dalam hati Fred , Andri dikagumi dalam segala hal, pernah di tempat ini di Kota S, tapi dulu satu-satunya yang dia kagumi adalah Desi. Namun hari ini, dia mengagumi satu orang lagi.

Saat ini Kakak Desi sudah pergi. Fred berharap Andri dapat memimpin mereka untuk terus bertarung di Kota S, karena hanya Andri yang dapat memenuhi syarat untuk posisi Kakak Desi.

Adapun tentang Nora, Fred tahu bahwa dia tidak hanya terkenal di kota Nanjing. Dia tahu lebih banyak tentang Kak Desi pada tahun-tahun itu daripada orang lain. Tetapi Fred juga memiliki firasat bahwa Andri dapat membuat dunia menjadi lebih baik, karena dia merasa bahwa Nora, seorang wanita berdarah dinging itu pada akhirnya akan kalah di kaki Andri. Fred menyadari bahwa Nora memiliki pandangan yang berbeda untuk Andri. Mengetahui bahwa jika Nora menjadi wanita Andri itu hanyalah semacam intuisi , sama seperti dia selalu menganggap Desi sebagai kakak perempuan di dalam hatinya, tetapi masih ada hubungan yang tidak diketahui di antara mereka.

Fred juga tahu bahwa tidak akan ada hasil di antara mereka. Kematian Desi juga tidak mengejutkannya, karena ketika mereka memulai jalan yang tidak dapat kembali ini, banyak hal sudah menjadi kesimpulan sebelumnya. Tetapi Fred tidak menyangka bahwa orang yang meninggal ialah Desi terlebih dahulu. Fred pikir dia akan menjadi orang pertama yang meninggalkan dunia, tetapi Tuhan bercanda dengannya.

Keesokan harinya, akhirnya Andri dan Nora meninggalkan ruangan tanpa penerangan sinar matahari itu. Andri tidak masalah untuk berjalan, tetapi Nora tidak bisa berjalan, jadi dia harus duduk di kursi roda sementara. Andri mendorongnya ke mobil Fred . Ditemani oleh Fred , mereka pergi ke gunung Qilin.

Gunung Qilin terletak di sebuah pulau di utara kota S, dikelilingi oleh laut. Ketinggiannya tidak tinggi, dan luas pulau itu tidak besar. Namun, orang-orang yang dapat dimakamkan sangatlah kaya di Kota S, karena lingkungan tempat ini sangat bagus.

Lebih dari dua jam kemudian, mereka akhirnya tiba di gunung Qilin. Andri, yang baru saja akan turun, menemukan ada sesuatu yang tidak beres. Dia melihat ke kaca spion dan menemukan bahwa sebuah mobil hitam telah mengikuti mereka sejak lama. Berbalik, dia bergerak ke arah kuda dan berkata, "Fred , lihatlah mobil yang ada di belakang. Sepertinya mobil itu mengikuti kita untuk waktu yang lama."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu