My Charming Lady Boss - Bab 198 Tidak Baik Seperti Ini

Mendengar suara Tommy Sun, hati Andri Chen bergidik, Mengapa orang ini bisa meneleponnya pada saat seperti ini.

Bahkan dirinya sempat mengira Tommy Sun salah menelepon orang, Saat ini seharusnya orang yang dia hubungi adalah wanita yang bernama Florida, karena sekarang dia hamil.

Tetapi, Andri Chen masih dengan sopan mengangkat telepon dari Tommy Sun tersebut: "CEO Sun, ada apa anda mencari saya?"

Mendengar panggilan Andri Chen di telepon, Tommy Sun segera membetulkan dan berkata: "Andri, jangan memanggilku seperti itu, kamu panggil saja Tommy Sun".

Mendengar kata-kata ini, di dalam hati Andri Chen berpikir, aku ingin memanggilmu berengsek!

Andri Chen terdiam sebentar, Tommy Sun yang berada di dalam telepon langsung ke pokok pembicaraan, berkata: “Andri Chen, begini, pernikahanku sudah dekat, malam ini aku mengundang semua teman, untuk membicarakan hari pernikahanku, kamu adalah best man ku, kalau kamu tidak datang, kita tidak bisa apa-apa lagi”.

Bila Tommy Sun tidak menelepon, Andri Chen bahkan sudah melupakan mengenai best man ini.

Dia terdiam sebentar, Tommy Sun langsung bertanya: “Andri, apakah malam ini kamu ada acara?”

Andri Chen tidak dapat menolak, akhirnya dia terpaksa menyetujui, “Aku tidak ada urusan”.

Tommy Sun Kembali berkata: “Baiklah, malam ini pukul delapan kita makan bersama, tempatnya di The Royal Hotel”.

Andri Chen menjawab: “Baiklah”.

“Kalau begitu sampai sini dulu, kamu lanjutkan urusanmu”. Selesai berkata, Tommy Sun mematikan telepon.

Andri Chen baru saja menutup telepon, Rossa Du yang berada di sisinya dengan penasaran berbisik kepadanya: “Tommy Sun?”

Andri Chen menganggukan kepala, Rossa Du mengerenyitkan alis dan berkata: “mengapa Tommy Sun meneleponmu?”

Andri Chen menjelaskan: “Dulu aku menyetujui untuk menjadi best man di pernikahannya, dia bilang malam ini pukul delapan makan malam di The Royal Hotel, untuk membicarakan acara pernikahannya”.

Rossa Du baru mengerti, dan menganggukan kepala, lalu kembali bertanya: “Andri, apakah kamu akan pergi?”

“Tentu saja pergi!” Andri Chen menjawab seperti hal tersebut merupakan sesuatu yang sepantasnya.

Mereka berdua sedang berbicara, sudut mata Andri Chen melihat Florida dan pria berjas tersebut berjalan ke arah tepat tunggu di halaman rumah sakit tersebut, lalu duduk di sana, pria berjas tersebut memeriksa hasil pemeriksaan milik Florida, lalu mengangkat kepalanya dan menghiburnya: “Florida, perkembangan anak yang ada di Rahim mu normal, kamu jangan khawatir, bila dia tidak datang, aku akan menjagamu”.

Florida kembali menghelakan napas, lalu menoleh melihat pria berjas tersebut, lalu dia berdiri dan berkata: “Ayo kita pergi!”

“Baik, kita pulang!” pria berjas tersebut tersenyum.

Pria berjas tersebut mengikuti Florida dari belakang, mereka berdua berjalan ke arah tangga keluar yang ada di sebelah ruang pemeriksaan kandungan.

Rossa Du melihat sekilas, lalu dengan pelan menepuk bahu Andri Chen dan dengan berbisik berkata: “Andri, mereka sudah pergi, ayo kita ikuti”.

Selesai mengatakan hal ini, Andri Chen melihat Rossa Du mengeluarkan ponsel, terus menerus memotret Florida dan pria berjas tersebut, melihat Rossa Du yang demikian, Andri Chen tidak dapat menahan tawanya: “Rossa, tidakkah kamu merasa kita berdua seperti wartawan?”

Selesai memotret, Rossa Du dengan bingung bertanya: “miripkah?”

Andri Chen segera menganggukan kepala: “Mirip”.

Rossa Du tertawa dan menggoda Andri Chen: “Kalau begitu ayo kita ganti profesi menjadi wartawan!”

Selesai berbicara, Rossa Du menolehkan kepalanya melihat ke arah tangga, dan menyadari Florida dan pria berjas tersebut tidak terlihat lagi, segera dia berkata kepada Andri Chen yang berada di sisinya: “Andri, ayo cepat jalan, kalau tidak kita akan kehilangan mereka, siapa tahu sebentar lagi kita akan menemukan berita yang besar”.

Mendengar kata-kata Rossa Du, Andri Chen merasa masuk akal, baru saja dia berjalan dua langkah untuk mengikuti Rossa Du, tiba-tiba dia melihat seseorang yang dia kenal di tangga tersebut, Andri Chen terkejut sehingga dengan segera dia memutar tubuhnya, karena yang dia lihat adalah ibu dari Sisca Mi.

Melihat hal ini, Rossa Du dengan penasaran bertanya: “Andri, kamu kenapa?”

Andri Chen segera duduk di kursi yang ada di sampingnya, dia bergumam di dalam hatinya, habislah habislah, kalau sampai Diana Lu tahu, dia akan menghadapi masalah besar, bahkan sekarang dirinya bersama dengan Rossa Du, dengan statusnya sekarang, dia adalah menantu keluarga Mi.

Melihat Andri Chen tidak menjawab, akhirnya dia bertanya dengan suara keras: “Andri, ada apa denganmu?”

Kali ini Andri Chen terkejut hingga tidak dapat berkata-kata, karena Diana Lu yang berdiri di hall rumah sakit tersebut berada di belakangnya, dan hanya dengan sedikit gerakan, akan membuat Diana Lu menyadari keberadaanya, apa lagi sekarang orang yang menunggu di sana tidak banyak.

Andri Chen berpikir sebentar, bahkan dia tidak berani menolehkan kepalanya kepada Rossa Du yang berada di sisinya, lalu berkata: “Rossa, ayo cepat peluk aku!”

Mendengar kata-kata ini, Rossa Du terdiam sebentar, Hah!”

Andri Chen kembali berbisik dengan resah: “Ayo cepat peluk aku! Kalau tidak sebentar lagi aku akan habis”.

Rossa Du tidak mengerti apa yang terjadi dengan Andri Chen, tetapi melihat ekspresinya yang aneh, Rossa Du merasa pasti ada sesuatu, akhirnya dia tidak bertanya lagi, lalu segera memeluk Andri Chen.

Ketika Rossa Du memeluk Andri Chen, Andri Chen segera menyembunyikan kepalanya di depan dada Rossa Du, sehingga membuat wanita itu menjadi canggung, kalau ini terjadi di rumah, maka dia tidak akan merasa canggung, tetapi sekarang mereka berada di ruang tunggu hall bagian kandungan, di sini terdapat banyak pasang mata yang memperhatikan.

Rossa Du hanya dapat dengan canggung berbisik kepada Andri Chen yang berada di dalam pelukannya: “Andri……”

Andri Chen menyembunyikan kepalanya di depan dada Rossa Du, walaupun dia seperti seorang yang berengsek, tetapi dia tidak bisa apa-apa lagi, bila dia memeluknya seperti biasa, pasti Diana Lu akan mengenalinya, karena seperti yang SIsca Mi katakan, ibunya sangat memperhatikan Andri Chen, sehingga bila Andri Chen tidak berhati-hati, maka dia akan ketahuan.

Rossa Du belum selesai berbicara, Diana Lu yang menjinjing tas berjalan ke arah mereka dan duduk di belakang mereka, Rossa Du baru saja mau membalikkan kepala, Andri Chen yang berada di dalam pelukannya langsung berkata: “Jangan memalingkan kepala!”

Mendengar Andri Chen berkata demikian, Rossa Du akhirnya mengerti mengapa Andri Chen melakukan hal ini, ternyata dia bertemu dengan orang yang seharusnya tidak dia temui, tetapi dia tidak tahu, Rossa Du merasa sangat penasaran.

Tepat pada saat itu, sebuah suara telepon masuk dari belakang mereka berbunyi, yaitu berasal dari dalam tas Diana Lu.

Diana Lu segera mengeluarkan ponsel dan melihat layar ponsel tersebut, lalu mengangkat panggilan tersebut: “Halo! SIsca, kamu ada di mana?”

Andri Chen mendegar suara Diana Lu, dia berpikir, apa yang dia lakukannya di sini? Dia sudah setua ini, tidak mungkin hamil, apakah dia ada penyakit di kandungannya?

Baru saja memikirkan hal ini, Diana Lu kembali berkata: “Sisca, kamu segera kemari, aku baru tiba, aku menunggu mu di hall rumah sakit”.

Mendegar hal ini, hati Andri Chen bergidik, tidak mungkin! Sisca juga akan datang ke rumah sakit.

Rossa Du mendengar Diana Lu menyebutkan nama Sisca, tiba-tib a dia teringat akan Sisca Mi, karena Andri Chen sering memanggilnya dengan sebutan yang sama, Rossa Du menebak, jangan-jangan wanita paruh baya yang mengangkat telepon tersebut adalah ibu dari Sisca Mi, tetapi mengapa Andri Chen sangat gugup bertemu dengan ibu Sisca Mi?

Rossa Du tidak mengerti, tetapi dirinya pun tidak dapat langsung bertanya kepada Andri Chen, karena Diana Lu duduk tepat di belakang merkea, bila dia berbicara, maka orang yang berada di belakangnya pasti dapat mendengarnya.

Saat ini, baru saja Diana Lu menutup telepon nya lalu menatap sekilas kepada Rossa Du dan Andri Chen, melihat tidakan mereka berdua, Diana Lu berbicara di dalam hati, anak muda sekarang sangat tidak sopan, menganggap rumah sakit seperti rumah mereka sendiri.

Tetapi , ketika Diana Lu melihat punggung Andri Chen, dia mengerutkan alisnya, semkain melihat , dia semakin merasa orang tersebut sangat mirip dengan Andri Chen, dia terkejut, menngapa menantu keluarga mereka sekarang berpelukan dengan wanita lain, bahkan membenamkan kepalanya di dada seorang wanita, dia merasa orang ini pasti bukan menatu keluarga mereka, Andri Chen.

Tetapi melihat postur orang tersebut sangat mirp dengan Andri Chen, membuat Diana Lu merasa curiga, dia ingin memperjelas semuanya, karena Andri Chen segera akan menjadi menantu keluarga mereka, dia tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi di keluarga mereka.

Akhirnya, Diana Lu berdiri, lalu melihat di hall tersebut terdapat sebuah jendela, jendela tersebut menghadap ke Andri Chen, dia ingin berpura-pura menelepon melalui jendela tersebut, dan ingin megetahui siapa pria yang berada di dalam pelukan wanita tersebut, apakah Andri Chen.

Diana Lu memutari Rossa Du dan Andri Chen, lalu berjalan ke jendela tersebut, dan berpura-pura menelepon, kedua matanya terus menatap ke pria yang berada di pelukan Rossa Du, karena Andri Chen menyembunyikan kepalanya, Diana Lu sama sekali tidak dapat melihat wajahnya.

Melihat ekspresi Diana Lu, Rossa Du yakin bahwa wanita paruh baya yang berpura-pura menelepon tersebut adalah ibu dari Sisca Mi, orang tersebut terus menerus melihat Andri Chen yang berada di pelukannya, pasti wanita tersebut ingin mengetahui apakah pria tersbut adalah Andri Chen.

Rossa Du mengetahui bahwa hal ini tidak boleh sampai ketahuan, kalau tidak akan terjadi masalah besar, walaupun dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi antara Andri Chen dan Sisca Mi, tetapi dia dapat merasakan Andri Chen yang berada di dalam pelukannya sangat gugup.

Akhrinya, Rossa Du hanya dapat menolongnya sekali lagi, dia mengangkat kepalanya dan melihat Diana Lu, dia bertanya: “Bibi, apakah ada sesuatu?”

Melihat Rossa Du yang bertanya kepadanya, Diana Lu hanya dapat memalingkan tatapannya dari Andri Chen dengan tersenyum berkata: “Tidak ada apa-apa”.

Tetapi, dia sangat ingin mengetahui siapa pria yang berada di pelukan wanita tersebut, lalu dia mencoba untuk menasehati: “Nona, ini adalah rumah sakit, kalian seperti itu sangat tidak baik, apa lagi kamu adalah wanita, bila dilihat oleh orang lain, bagaimana orang lain akan menilaimu?”

Rossa Du bukanlah anak kecil berumur tiga tahun, dia tahu Diana Lu berkata demikian agar Andri Chen mengangkat kepalanya, dia mengetahui semuanya.

Dia mencari alasan untuk menyudahi semua ini.

Rossa Du berbicara: “Bibi, aku mau bagaimana, sepertinya tidak ada urusannya denganmu?”

Diana Lu menjawab dengan lembut: “memang tidak ada hubungannya denganku, nona, aku hanya…..”

Diana Lu belum selesai berbicara, Rossa Du segera memotongnya, dia berpura-pura tidak senang dan berkata: “Terima kasih atas perhatian bibi, aku ingin bagaimana ini adalah urusanku, tidak ada urusan denganmu sedikitpun”.

Saat ini, terdengar sura dari belakang Rossa Du, suara Sisca Mi yang sangat familiar: “Ibu! Apa yang kamu lakukan di sini?”

Baru saja dia mendengar suara tersebut, tiba-tiba Sisca Mi muncul di hadapannya. Ketika Sisca Mi melihat Rossa Du, hampir saja dia memanggil nama Rossa Du, tetapi ketika dia melihat pria yang ada di dalam pelukannya, awalnya dia belum menyadarinya, tetapi melihat isyarat dari mata Rossa Du, tiba-tiba Sisca Mi mengerti.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu