My Charming Lady Boss - Bab 445 Melambung Tinggi Keatas

Setelah beberapa saat, barulah Yuni Lin perlahan lebih tenang, di dalam kondisi ia yang masih terkejut menjawab: “Aku...... tidak apa.”

Yuni Lin yang telah tumbuh besar hingga sampai sekarang ini belum pernah sekalipun mengalami hal yang serupa, sekilas memikirkan kembali saat-saat ketika Rico Wang melemparnya keluar dari jendela, seketika ia langsung mencium bau-bau kematian, saat ketika tubuhnya dengan kecepatan penuh jatuh ke bawah, otaknya seketika langsung menjadi kosong, ia berfikir dirinya akan mati dengan cara seperti itu, tidak di sangka di bawah paviliun terdapat sebuah danau.

Tetapi, Yuni Lin tidak dapat berenang, bahkan jika dirinya dapat berenang, di tambah dengan kaki yang tengah di ikat dengan tali, membuat dirinya sengan cepat tenggelam ke dasar danau, dunianya berubah menjadi hitam pekat, ia berfikir mungkin hari ini adalah hari dimana selamanya ia akan meninggalkan dunia ini.

Di saat ketika Yuni Lin telah pupus harapan, di dalam perasaannya ia melihat ada dua orang dari permukaan danau turun ke dasar danau, ia berfikir mungkin itu adalah Andri Chen, akan tetapi ia merasa telah kehabisan nafas, gendang telinganya juga terasa sakit, dia juga merasa air danau tidak hentinya masuk ke hidung dan juga telinganya.

Beberapa menit kemudian, Yuni Lin juga tidak menyangka ternyata dirinya telah di bawa naik ke permukaan, sepertinya ada seseorang yang telah menolongnya.

Saat itu juga, Andri Chen mendengar jawaban dari Yuni Lin, ia kemudian menoleh lagi kearah Nora Shen, ia melihat Nora Shen yang tidak bergerak bahkan sedikit pun, sekujur tubuhnya pun telah basah kuyup.

Andri Chen takut terjadi sesuatu kepada Nora Shen, dengan segera ia memanggilnya: “Nora!”

Beberpa kali Andri Chen mencoba memanggilnya, tetapi juga tak ada sedikitpun reaksi dari Nora Shen, dia juga sempat keliru bahwa Nora Shen telah mati saat tenggelam, tetapi setelah beberapa saat, Andri Chen tiba-tiba mendengar suara batuk yang berasal dari Nora Shen, dari dalam mulutnya ia memuntahkan keluar air danau, seketika ia tersadar.

Andri Chen merasa sangat gembira, kemudian sekali lagi bertanya kepadanya: “Nora, bagaimana keadaan mu?”

Nora Shen barulah sepenuhnya sadar, dengan sekali hembus kemudian ia memuntahkan keluar air yang lumayan banyak dari dalam mulutnya, telinganya mendengar suara Andri Chen yang familiar, ia berbaring di atas lantai, perlahan memiringkan kepalanya, melihat dengan jelas sosok seorang Andri Chen.

Barulah Nora Shen menjawabnya dengan sepatah kata: “Andri, aku tak apa.”

Selesai ia menjawab, Nora Shen tak dapat menahan batuknya kembali, sepertinya ia terseguk banyak air danau.

Di saat itulah, Tuan ketiga Chen yang sedang duduk minum teh tiba-tiba berdiri dari kursinya, berkalan kehadapan Andri Chen dan juga Nora Shen, dengan teliti ia mengamati keduanya, terakhir ia menjatuhkan pandangannya kepada Andri Chen, lalu bertanya: “Rencana pembunuhan Paman Tao, adalah ide mu, atau ide dia?”

Baru saja Tuan ketiga Chen selesai melemparkan pertanyaannya, Andri Chen dan juga Nora Shen serentak menjawab: “Aku!”

Mendengar hal tersebut, Tuan ketiga Chen sedikit merasa kaget, tidak menyangka keduanya dapat dengan bersamaan mengatakan hal yang sama, ia memiringkan kepalanya kemudian memandang kearah Nora Shen yang berada di bawah kakinya, lalu melihat kembali kearah Andri Chen yang duduk di sampingnya, ia melanjutkan pembicaraannya: “Paman Tao telah ikut dengan ku selama berapa puluh tahun lamanya, tidak di sangka kalian menghabiskan dia begitu saja, dia sudah begitu tua, mengapa kalian masih saja ingin membunuhnya?”

Andri Chen berinisiatif untuk mengaku: “Ide untuk membunuh Paman Tao adalah ide dari ku, dan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan dia.”

Saat mendengarnya, Nora Shen juga dengan cepat membantah: “Tidak, rencana pembunuhan Paman Tao adalah ide ku, dia hanyalah membantu ku melancarkan misi, kalau kamu ingin memukul atau membunuh, lakukanlah kepadaku, saya Nora Shen jatuh ke dalam tangan mu, anggap saja aku sedang sial.”

Setelah mendengar perkataannya, Tuan ketiga Chen langsung melemparkan pandangannya kepada Nora Shen, melihat sosok Nora Shen terbaring dan nampak seperti panik, Tuan ketiga Chen mengangguk dan berkata: “Kalau aku tidak salah ingat, kamu adalah Nancy Lee yang mempunyai sedikit nama di dunia persilatan, apa yang kamu lakukan di Nanjing nampaknya lumayan juga, aku juga pernah mendengar Paman Tao membahas mengenai dirimu, dan berkata bahwa kamu adalah seorang pahlawan perempuan, awalnya aku berencana untuk menyerahkan seluruh Nanjing kedalam tanganmu, tetapi kamu malah membunuh Paman Dao di HuaiJiang.”

Nora Shen memiringkan kepalanya menatap kearah Tuan ketiga Chen yang sedang melotot kearahnya, dia menggertakan gigi dan berkata: "Itu juga kamu yang paksa, kalau aku tidak membunuhnya, dia akan membunuh aku."

Mendengar perkataan tersebut, Tuan ketiga Chen seketika tertawa: "Sayangnya kamu sudah tak ada kesempatan lagi, oran yang ingin membunuhku sang Tuan ketiga Chen sangatlah banyak, sayangnya bertahun-tahun ini, tidak ada seorang pun yang berhasil, ketika mereka sedang berencana untuk diam-diam membunuh ku, mereka sudah mati terlebih dahulu."

Nora Shen yang sedang terbaring di lantai juga sudah mengerti bahwa dirinya telah jatuh kedalam tangannya, pasti dia tidak akan ada jalan untuk hidup kembali, tetapi dia juga tak pernah mengira bahwa Andri Chen juga telah di tangkap oleh Tuan ketiga Chen, dan juga masih ada Yuni Lin, dia langsung melimpahkan semua kesalahannya kepada dirinya sendiri, karena dia tau Andri Chen tidak akan mati, kalau sampai dia mati, bagai mana dengan nasib ayah dan ibu angkat?

Oleh karena itu, Nora Shen sekali lagi menegaskan: "Akulah yang membunuh Paman Tao memakai tangan ku sendiri, itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Andri Chen, dia hanyalah tangan kanan ku, kalau kamu ingin membunuh, bunuh lah aku!"

Tuan ketiga Chen kembali tertawa: "Kalau kamu ingin mati sangatlah gampang, akan tetapi aku sebagai seorang Teddy tidak akan membiarkan kamu mati dengan begitu mudah, kalau tidak aku tidak tau bagaimana caraku mempertanggung jawabkan semua ini kepada keluarga Paman Tao, mereka semua adalah orang terdekat ku, disaat mereka menanyakan kepadaku kapan Paman Tai pulang, aku selalu menjawabnya dengan perasaan teriris, Paman Tao sedang berada di luar, dan butuh waktu lama untuk kembali.”

Di saat sela-sela ia berbicara, Paman Ma yang berdiri di sana tiba-tiba berjalan menghampiri Tuan ketiga Chen, dengan berbisik ia berkata: “Tuan ketiga!”

Saat mendengar, Tuan ketiga Chen mengerutkan dahinya dan bertanya: “Kenapa?”

Paman Ma berkata perlahan: “Nona kedua menelfon.”

Setelah selesai mengatakan hal tersebut, ia langsung merogoh Hpnya keluar, ini adalah Hp Tuan ketiga Chen, di atur dalam mode bergetar, tetapi dari layar Hpnya yang benar-benar menunjukkan nama Angelina Chen.

Tuan ketiga Chen menundukkan kepalanya dan melihat sejenak, ia segera meraih Hpnya, kemudian berjalan ke arah samping jendela untuk mengangkatnya.

“Angelina!” Tuan ketiga Chen menyapanya dengan penuh kasih.

Orang yang berada di seberang telefon tersebut diam beberapa saat, masih terdengar suara familiar dari seorang Angelina Chen, ia mencoba mengatakan sepatah kata: “Ayah!”

Tuan ketiga Chen berpura-pura bertanya: “Angelin, aku mendengar dari Viper, kamu telah kembali ke Beichuan?”

Angelina Chen dari seberang telefon menjawab menjawab dengan jujur: “Em, aku berada di hotel.”

Tuan ketiga Chen bertanya dengan khawatir: “Apakah sudah terbiasa dengan tempat tinggalnya?”

“Sangat baik.” Angelina Chen menjawab dengan ringan.

Tuan ketiga Chen mekanjutkan kalimatnya: “Angelina! Ayah sedang ada sedikit kesibukan, stelah selesai, ayah akan pergi menjemputmu kembali dari hotel, beberapa tahun ini, kamu berada di luar sendirian, ayah tau kamu telah melewati begitu banyak kesulitan, setelah pulang kerumah, jangan pergi lagi, Beichuan sangatlah bagus, saat kamu meninggalkan kota ini beberapa tahun, kakak mu selalu merindukan mu, dan masih ada Bibi Mei, sering bertanya tentang mu, kapan kamu pulang ke Beichuan.”

Mendengar itu, Angelina Chen tidak sabaran bertanya: “Ayah, bagaimana keadaan Bibi Mei beberapa tahun ini?”

Tuan ketiga Chen menghela nafas, menjawab: “Bibi Mei semakin tua, keadaan pinggangnya semakin memburuk, kalau sampai dia tau kamu berada di Beichuan, tidak tau dia akan bahagia seperti apa!”

Saat keduanya berbincang mengenai masalah itu, Angelina Chen tiba-tiba mengalihkan pembicaraan, ia mencoba bertanya melalui telefon: “Ayah, aku ingin menanyakan sesuatu kepada mu.”

“Masalah apa?” sebenarnya Tuan ketiga Chen telah mengetahui apa yang sebenarnya ingin di tanyakan oleh Angelina Chen, tetapi ia masih berpura-pura.”

Angelina Chen bertanya tanpa basa basi: “Apakah ayah membawanya pergi?”

Setelah mendengarnya, Tuan ketiga Chen sengaja bertanya balik: “Dia? Siapa?”

Angelina Chen hanya dapat menyebutkan nama Andri Chen: “Andri Chen!”

“Andri Chen? Dia dimana? Apakah dia masih hidup?” Tuan ketiga Chen masih melanjutkan aktingnya, karena dia tau bahwa Andri Chen dan Angelina Chen pulang bersama ke Beichuan, tetapi dia selamanya tidak dapat memusnahkan Andir Chen, terutama saat mengingat kejadian di tahun itu, saat dia menodai putrinya sendiri.

Sehingga, ia diam-diam merencanakan untuk menyekap Andri Chen, ia berencana untuk menutupi hal ini, sehingga membuat Angelina Chen keliru dan berfikir bahwa Andri Chen telah meninggalkan hotel, atau memberitahunya, Andri Chen memiliki kerjaan penting sehingga ia telah meninggalkan Beichuan.

Tuan ketiga Chen tau bahwa dirinya tidak akan bisa menutupinya dari Angelina Chen, tetapi masalahnya sudah sampai di tahap ini, ia hanya dapat terus berjalan kedepan, ia sangat menyayangi Angelina, tetapi ia sangatlah membenci Andri Chen hingga menembus kedalam tulangnya, di matanya,

Angelina Chen juga mengetahui sebenarnya ayahnya sedang berpura-pura, ini adalah tipuan yang biasa di gunakannya, mereka tiga bersaudara sudah dari kecil kehilangan sosok seorang ibu, itu adalah di saat puncak teratas Tuan ketiga Chen, diam-diam ia akan di bunih oleh seseorang, di saat-saat yang paling tepat, istrinya mlindungi dirinya dari sebuah peluru, setelah itu, dia membunuh seluruh keluarga yang menyerangnya secara tiba-tiba tanpa ada tersisah satu pun.

Akan tetapi waktu itu, ketiga putrinya masih kecil, sepanjang hari mereka merengek ingin mencari ibunya, dia yang berperan sebagai seorang ayah, hanya dapat berpura-pura dan membohongi mereka, berkata bahwa ibu sedang pergi ke luar negeri, butuh waktu hingga berapa tahun untuk dapat kembali lagi, tetapi setelah ketiga putrinya perlahan beranjak dewasa, lagi-lagi dia memberitahu mereka bahwa ibu mereka telah meninggal karena sakit di luar negeri.

Dari kecil hingga besar, yang menjaga mereka layaknya seorang ibu hanyalah Bibi Mei, tetapi mereka juga tau saat masih muda dahulu Bibi Mei sudah menyukai Tuan ketiga Chen, sebaliknya di dalam hati Tuan ketiga Chen hanyalah ada ibu mereka seorang, selain itu, ia juga tidak dapat menampung wanita lain di hatinya, juga sampai Bibi Mei yang telah tinggal bertahun-tahun lamanya, tetap hanya menjadi seorang pengasuh dari ketiga putrinya, saat melihat Tuan ketiga Chen, ia masih dengan akrab menyapanya: “Kakak ketiga.”

Tuan ketiga juga tau, bahwa yang ia lakukan terhadap Bibi Mei sedikit salah, tetapi saat memikirkan kembali istrinya yang telah meninggal, hatinya seketika merata tidak dapat menampung wanita lain kembali, selama berpuluh-puluh tahun ini, hubungan di antara dirinya dan juga Bibi Mei tetap berlanjut sebagai hubungan kakak dan adik.

Di dalam hati Tuan ketiga Chen juga telah menganggap Bibi Mei sebagai adiknya, karena berpuluh-puluh tahun ini, kalau bukan dia, ketiga putrinya tidak akan tumbuh besar dengan sehat, di tambah dengan karirnya yang sedang melambung di atas, sehingga sering kali ia tidak dapat menjaga ketiga buah hatinya tersebut.

Sebenarnya, saat ini hati Angelina Chen mengetahui dengan sangat jelas, sebelum ia tidur, ia telah memberitahu Andri Chen untuk tidak meninggalkan kamar, ia juga percaya jika Andri Chen tidak akan mengabaikan instruksi darinya, setelah ia terbangun, ia melihat kondisi kamarnya telah kosong, dan saat ia bertanya kepada pelayan hotel, mereka juga terlihat achu tak acuh, ia pun tau Andri Chen yang tiba-tiba menghilang pasti ada hubungannya dengan ayahnya, di saat ia sedang tertidur, mereka membawa Andri Chen keluar dari kamarnya.

Ayah dan anak, keduanya becakap-cakap sampai di sini, Angelina Chen juga tidak ingin bertele-tele, ia berkata langsung ke intinya: “Ayah, aku tau, yang membawa pergi Andri adalah ayah, kali ini aku memilih untuk pulang ke Beichuan adalah juga ingin mengobrol dengan mu, Ayah! Masalah waktu itu sudah lewat sepuluh tahun, tidak bisakah ayah melupakan seluruhnya? Apalagi aku memahami Andri, aku percaya dia juga tidak sungguh-sungguh seperti itu, apakah ayah tidak dapat melepaskannya?”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu