My Charming Lady Boss - Bab 87 Pekerjaan Yang Berat (2)

Saat Andri Chen baru saja membalikkan badannya dan akan melangkahkan kakinya, Yuni mengingatkan lagi, "Pelan-pelan, lantainya licin!"

"Baik." jawab Andri Chen, saat Andri Chen akan melanjutkan langkahnya ke depan, Yuni tiba-tiba berteriak, "Berhenti!"

Andri Chen segera berhenti, Yuni menambahkan lagi, "Berikan tanganmu!"

Lalu Andri Chen mengulurkan kedua tangannya, Yuni yang awalnya membentengi tubuhnya dengan kedua tangannya pun akhirnya berhasil menggenggam tangan Andri Chen.

Saat itu, barulah Yuni berkata "Kamu dapat melepas handuk itu."

Andri Chen segera melepaskan handuk yang menutup matanya itu, ia merasa matanya sedikit perih, setelah ia menggosok matanya, barulah terasa hangat.

Saat itu Andri Chen melihat baju tidur berwarna aprikot yang dikenakan Yuni, seluruhnya berbahan katun dan terdiri dari dua lapis, baju itu terlihat sangat mahal saat dikenakan oleh Yuni, kain untuk mengikat bagian pinggangnya juga dikat menyerupai kupu-kupu.

Yuni mengonde rambut panjangnya, hingga memperlihatkan bagian lehernya yang seperti batu permata.

Ini kali pertama Andri Chen melihat Yuni mengonde rambutnya, ia tidak menyangka Yuni yang rambutnya dikonde lebih terlihat menarik dari sebelumnya.

Andri Chen yang membayangkan Yuni selesai mandi lalu tidak mengenakan pakaian sehelaipun, hatinya terasa berdebar-debar dan tidak dapat dikontrol.

Tapi, ia tidak mengekspresikan apa-apa di wajahnya, ia tetap menuntun Yuni hingga sampai di depan pintu kamar mandi. Andri Chen dapat mencium aroma memikat Yuni yang baru saja selesai mandi.

Di saat situasi yang panas itu, Andri Chen menuntun Yuni masuk ke dalam kamar, Yuni pun berbaring lagi di atas ranjang itu. Andri Chen segera mencari thermometer yang baru saja di ambilnya di lantai bawah, ia menggoyangkan termometer itu untuk menurunkan suhunya, barulah ia memberikannya pada Yuni.

Yuni mengambil termometer itu lalu memasukkannya melalui lubang kerah pada baju tidurnya dan menjepitkannya di ketiak, gerakan yang tidak hati-hati ini hampir saja membuat Andri Chen bergairah, karena Andri Chen membayangkan Yuni tidak mengenakan pakaian apa-apa lagi di dalamnya, Andri Chen tidak dapat mengontrol pikirannya, ia hanya melihat Yuni sekilas dan tidak tahan lagi, Andri Chen lalu membalikkan badan, "Direktur, aku pergi ke kamar mandi sebentar, beberapa menit lagi akan segera kembali."

"Ya." jawab Yuni.

Andri Chen bergegas menuju kamar mandi, saat mengunci pintu kamar mandi, Andri Chen semakin bergairah.

Ia berencana untuk mandi dengan air dingin, mungkin dengan cara ini dapat menurunkan suhu tubuhnya yang sedang panas dan bergairah.

Setelah buang air kecil, Andri Chen langsung mandi menggunakan air dingin, tak disangka mandi dengan air dinginpun tidak membantu, meskipun membeku kedinginan tapi Andri Chen hanya menggigil, dan ia tidak melakukan kenakalan apa-apa.

Saat ia berjalan melewati ruang tamu, ia mendengar suara Yuni dari dalam kamar.

"Andri Chen, sepertinya sudah cukup."

Barulah Andri Chen masuk ke dalam kamar, ia melihat Yuni mengeluarkan termometer itu, tapi Yuni tidak mengerti bagaimana melihatnya dan bertanya pada Andri Chen, "Bagaimana cara mengeceknya?"

Mendengar hal itu, Andri Chen tidak habis pikir Yuni ternyata tidak dapat membaca termometer, ia terpaksa berjalan mendekat dan mengambil termometer yang ada di tangan Yuni. Andri Chen mengangkat termometer itu ke arah langit-langit dan menerawangnya, "Direktur, apakah anda melihat garis dari air raksa ini?"

Yuni melihatnya dengan teliti lalu mengangguk, Andri Chen pun melanjutkan, "Garis ini menandakan suhu, lihat, suhu tubuh anda sekarang 37 derajat, sudah turun."

Yuni melihat lagi dengan teliti, garis itu berhenti di angka 37 derajat, ia tidak menyangka cara Andri Chen membuahkan hasil.

Saat Andri Chen membereskan termometer itu, Yuni memuji Andri Chen, "Andri Chen, aku tidak menyangka kamu sangat telaten dalam menjaga orang, darimana kamu belajar?"

Sebenarnya, Andri Chen juga tidak tahu, tapi karena ditanya seperti ini, maka otaknya memberikan sinyal seperti ini.

Ia menyimpan termometernya dan menolehkan kepala, "Aku juga tidak tahu, tapi aku merasa hal seperti ini sangat familiar, tapi aku tidak dapat mengingatnya."

Yuni berpikir dan teringat bahwa Andri Chen pernah hilang ingatan, lalu ia bertanya "Kamu bukan dokter kan?"

"Dokter?" kata Andri Chen lalu terdiam, tidak terpikirkan sebelumnya oleh Andri Chen bahwa ia akan dikira sebagai dokter, ia merasa dirinya bila dibandingkan dengan dokter akan terlalu jauh perbedaannya.

Tiba-tiba Andri Chen bergurau pada Yuni , ia menganggukkan kepalanya lalu berkata, "Bisa jadi."

Yuni tiba-tiba berpikir dan berkata, "Kalau benar kamu adalah dokter, maka sepertinya kamu adalah dokter bagian dalam."

"Mengapa?" tanya Andri Chen.

"Insting perempuan saja." kata Yuni dengan percaya diri.

Andri Chen menjawabnya lagi, "Aku rasa aku adalah dokter bersalin."

Yuni menatapnya bingung lalu bertanya, "Mana ada laki-laki di tempat bersalin?"

Andri Chen berargumen, "Mengapa tidak ada? banyak laki-laki yang menjadi dokter bersalin."

Yuni seperti sedang berpikir dan menganggukkan kepalanya, lalu ia setuju, "Benar juga, melihat kamu yang sering bernafsu, memang sepertinya kamu adalah dokter bersalin, karena itu kamu selalu ingin mengambil keuntungan dariku."

Andri Chen yang merasa disalahkan pun berkata, "Direktur, kapan aku mengambil keuntungan darimu, anda jangan menyalahkanku seperti ini."

Yuni melihat Andri Chen seklias, lalu berkata, "Kamu masih mau mengelak? Tadi barusan di kamar mandi....."

Tiba-tiba handphone Yuni berdering, ia segera memberi isyarat bagi Andri Chen untuk tidak bersuara, lalu ia segera mengangkat teleponnya.

Awalnya Andri Chen mengira Tommy Sun yang meneleponnya, tapi saat Yuni mengangkat telepon itu, ternyata bukan Tommy.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu