My Charming Lady Boss - BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (1)

Andri Chen bahkan mencurigai telinga sendiri apa ada salah dengar, atau pemilik rumah telah gila?

Rumah ini mulai dari sekarang dan sampai seterusnya akan menjadi milik sendiri, terjadi apa ini?

Rossa Lin melihat ekspresi kaget Andri Chen, lalu dengan penasaran bertanya: “Kenapa?”

Setelah Andri Chen mematikan telepon, dalam waktu pertama pandangannya jatuh pada badan Yuni Lin, mencurigai dialah yang membeli rumah yang disebrang, karena tidak mungkin Rossa Du yang membelinya, dia tadi bersama dirinya terus.

Andri Chen langsung membuka mulut bertanya: “Direktur Lin, apa kamu telah membeli rumah yang disebrang?”

“Rumah apa?” Pertanyaan Andri Chen langsung membuat Yuni Lin kelengar.

Andri Chen masih mengira Yuni Lin sengaja pura-pura tidak tau, mengingatnya: “Rumah sewaan aku.”

Mendengar sampai disini, Yuni Lin baru merespon, dengan bingung bertanya: “Buat apa aku beli rumah sewaan kamu?”

Melihat wajah bingung Yuni Lin, Andri Chen tiba-tiba ketawa: “Direktur Lin, jangan pura-pura lagi, cepatlah ngaku! Apa kamu ingin dengan cara begini membalas budi penyelamat?”

Yuni Lin dengan canggung menjawabnya: “Benaran bukan aku, dan masalahnya, aku sekarang tidak begitu banyak uang.”

Rumah sewaan Andri Chen, kira-kira ada empat puluh kuadrat, kalau berdasarkan hitungan rata-rata harga rumah Nanjing, rumah ini setidak-tidaknya harus 600juta, karena harga rumah Nanjing kurang lebih 16juta per kubik.

Yuni Lin pasti tidak akan menggunakan dana perusahaan membeli rumah, rekeningnya sendiri benar tidak banyak uang juga, walaupun perusahaan punya ayahnya, tapi dia seperti semula mengambil gaji, dana perusahaan, tidak dikuasai ayahnya, dia sama sekali tidak bisa mengunakannya.

Melihat wajah canggung Yuni Lin, Andri Chen lalu percaya perkataan dia adalah kata-kata yang jujur, menoleh kepala melihat Rossa Du, dia buru-buru berkata: “Lebih tidak mungkin aku, ditangan aku hanya ada 200juta lebih.”

Kalau begitu masalahnya datang, siapakah yang mewakili Andri Chen membeli rumah yang disebrang?

“Siapakah itu?” Andri Chen terperangkap dalam kebingungan.

Rossa Du dengan sedikit mencuriga bertanya: “Andri, bisakah pemilik rumah ada kesalahan?”

Andri Chen menjelaskannya: “Bagaimana mungkin bisa ada kesalahan, pemilik rumah aku ini pintar sekali, apapun juga menghitung dengan sangatlah jelas ke kamu, sekalipun satu pintu kunci.”

“Kalau begitu bisa siapa? Rico Wang? ” Rossa Du tiba-tiba terpikir satu tokoh penting.

Andri Chen segera mengelengkan kepala dan berkata: “Tidak mungkin, Rico sama sekali tidak tahu aku tinggal dimana.”

Rossa Du meragukannya lagi, dimulutnya berbisik-bisik: “Kalau begitu bisa siapa?”

Pada saat inilah, Yuni Lin tiba-tiba memutuskan pembicaraannya: “Tunggu sebentar pemilik rumahnya datang, tanya-tanya juga sudah akan tau.”

Rossa Du mendengar perkataan, segera merespon, ikutan menyautnya: “Betul, sebentar pemilik rumah datang ditanya-tanya saja.”

Mereka mendarati dikamar kira-kira lima belas menit, Hp Andri Chen berbunyi sekali lagi, dia mengeluarkan Hp lihat, teleponnya tetap pemilik rumah yang menelepon.

Dia buru-buru mengangkat telepon: “Hallo!”

“Andri Chen, aku sudah sampai simpang jalan tangga, kamu orangnya dimana?” Ini adalah suara pemilik rumah.

Andri Chen didalam telepon berkata: ”Kamu tunggu aku sebentar.”

Selesai berbicara, Andri Chen mematikan telepon, lalu berjalan ke ruang tamu pintu kamar itu, membukakan pintu kamarnya, melihat pemilik rumah berdiri didepan pintu kamar sewaan, ketika melihat Andri Chen, wajahnya berseri-seri, berinisiatif jalan kemari, kunci kamarnya memberikan ke Andri Chen, dengan sungkan berkata: “Anak muda, benar-benar merasa tidak enak, sebelumnya aku yang bersalah, dan berharap kamu jangan berdebatan dengan orang berpengetahuan rendah seperti aku ini, ini adalah kunci rumahnya, kamu pegang dengan baik, mulai dari saat ini dan seterusnya, rumah ini sudah menjadi milik kamu.”

Andri Chen menerima kunci yang ditangan pemilik rumah, lalu dengan gelisah menanyai asal-usulnya: ”Paman, ini apa sebenarnya yang terjadi?”

Pemilik rumah berketawa menjelaskannya: “Ada orang telah membeli rumah aku ini.”

“Siapa?” Andri Chen menanyai asal-usulnya.

Pemilik rumah sebagaimana adanya menjawabnya: “Seorang lelaki.”

“Lelaki?” Andri Chen benggong sebentar, hatinya berkata bisa siapa?

Pemilik rumah dengan penasaran bertanya: “Apakah kamu tidak mengenalnya?”

Andri Chen mendengar pemilik rumah berkata begitu, dia semakin binggung, mengelengkan kepala dan berkata: “Tidak kenal.”

Melihat ekspresi Andri Chen ini, pemilik rumah juga tak habis heran bertanya: “Kamu tidak mengenal dia, buat apa beli rumah kasih kamu tinggal?”

“Apa nama panggilan dia?” Andri Chen secepatnya menanyai asal-usulnya.

Pemilik rumah mengingat kembali dan berkata: “Sepertinya bermarga Lee, aku mendengar dia kerja di D2D Real Estate.”

“D2D Real Estate?” Andri Chen lebih merasa kelengar.

Pemilik rumah berlanjut berkata: “Bermarga Lee di D2D Real Estate ini yang mencari aku, bilang ada orang mau beli rumah aku, awalnya masih mengira hanya bercanda, tak terpikir pihak lawan sangat cepat mengasihkan uangnya ke aku, aku masih mengira kamu menyerahi dia untuk datang cari aku beli rumahnya. ”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu