My Charming Lady Boss - Bab 85 Menjaga Perempuan Idaman (1)

Sebelum Andri selesai berbicara, beberapa anak laki-laki langsung mengeluarkan ketapelnya dan membidik Andri, beberapa ketapel mengenainya, Andri kesakitan hingga hampir terjatuh dari tiang lampu jalanan.

Bersamaan dengan saat itu, terdengar suara sirene dari kawasan industri, suara itu semakin dekat dengan lokasi Andri berada, Andri menoleh dan melihat, dia menyadari beberapa mobil polisi sedang mendekat ke arahnya.

Ketika melihatnya, beberapa anak laki-laki itu ketakutan dan melarikan diri.

Andri pun turun dari tiang lampu jalanan, menarik nafas pelan, jika bukan karena polisi yang dapat tepat waktu, dia akan dihabisi oleh bocah laki-laki itu hari ini, sangat memalukan jika diceritakan.

Tidak lama kemudian, Andri melihat bayangan Sisca Mi di pintu pabrik pengolahan, Sisca berjalan dengan cepat menuju ke arah Andri dan bertanya: “Kamu tidak apa-apa kan?”

Andri menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berkata: “Tidak apa-apa, untung saja polisi datang tepat waktu, kalau tidak aku sudah dihabisi oleh bocah-bocah itu.”

“Bocah-bocah?” Sisca terkejut, dia pun menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak menemukan sosok bocah yang dimaksud.

Andri menjelaskan: “Sudah pergi.”

Saat ini, mobil polisi yang datang telah berhenti di sekitar gudang XX, semua tersangka telah diamankan ke dalam mobil polisi, Andri mengikuti Sisca menuju gudang XX, dia berjalan menuju depan mobil Audi berwarna merah dan memeriksanya dari depan hingga belakang, tidak terlihat sedikitpun goresan, dia akhirnya lega, karena itu ada mobil perempuan idaman.

Andri masih memandangi mobil tersebut, setelah Sisca berunding dengan polisi disana, dia berjalan menuju ke arah Andri dan berkata dengan gembira: “Andri, akhirnya aku bisa dipindahkan lagi ke bagian intel.”

Andri bertanya dengan perasaan ingin tahu: “Jangan bilang karena kasus ini?”

Sisca Mi menganggukkan kepala dan berkata: “Ini adalah kejahatan lintas provinsi, mobil-mobil ini bernilai puluhan juta, kali ini aku memberikan kontribusi yang sangat besar, para pimpinan telah memutuskan untuk memindahkanku kembali ke Intel.”

Saat berbicara sampai sini, Sisca menambahkan: “Tentu saja, kontribusi pada hari ini juga sebagian dari kamu, jika bukan karena kamu, mungkin pria gemuk itu sudah melarikan diri, menurut penelitian kita, pria gemuk itu adalah pelaku utamanya.”

Ketika Andri mendengar hal itu, ia langsung berkata: “Jadi, Aku sudah banyak membantu kamu, lalu apakah kamu akan berterima kasih kepadaku?”

“Katakanlah! Bagaimana aku berterima kasih kepadamu?” Sisca menjadi royal.

Andri mulai berpikir, sungguh tidak kepikiran, kemudian hanya berkata: “Untuk saat ini aku tidak kepikiran ingin apa, mari kita bicarakan lain kali saja!”

Sisca mengangguk: “Baiklah, anggap saja aku berutang budi padamu.”

Setelah itu, Andri melihat jam tangan yang melingkar di tangannya, kemudian berbalik dan bertanya kepada Sisca, “Apakah mobil ini sudah boleh aku bawa?”

Sisca juga ikut melihat mobil Audi A4 berwarna merah itu, dan berkata: “Bawalah mobil ini! Nanti baru minta pemiliknya datang untuk menyelesaikan prosedurnya.”

“Baiklah, tidak masalah.” Andri menjawab, lalu berdiri dan berjalan ke arah mobil Audi A4 itu, lalu membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya.

Saat Andri sudah duduk di dalam mobil, ia terkejut saat melihat di lubang kunci masih tertancap sebuah kunci, dia pun menarik kunci itu dan melihatnya dengan teliti, ini adalah kunci palsu, jika tidak memperhatikannya dengan benar, sangat mirip dengan kunci aslinya, namun jika dilihat dengan teliti, akan terlihat dengan jelas kepalsuan yang dibuat-buat.

Setelah melihat sebentar, Andri memasukan kunci mobil ke lubang kuncinya lagi, memutarnya secara perlahan, mesin mobil pun menyala.

Oleh karena itu, Andri menurunkan kaca mobil dan berkata kepada Sisca: “Kalau begitu aku pergi dulu ya.”

“Pelan-pelan! Sampai jumpa!” Sisca melambaikan tangannya ke Andri.

Beginilah, Andri mengendarai mobil Audi perempuan idaman keluar dari gudang XX.

Saat ini, suasana hati Andri sedang senang, karena ia berhasil menemukan mobil perempuan idaman, jika malaikat tahu, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadanya.

Tetapi, sepanjang perjalanan dari kawasan industri CT ke komunitas perumahan Xin Hua, Andri masih agak khawatir, karena dia tidak memiliki SIM, jika dia ditilang polisi, maka masalahnya akan menjadi besar, jadi dia harus ekstra berhati-hati.

Untungnya dalam perjalanan pulang, Andri tidak bertemu masalah apapun, tunggu sudah sempat nanti dia harus membuat ulang SIM, kalau tidak, sekalipun dia mengumpulkan banyak uang dan membeli sebuah mobil nanti, tetap saja tidak berani mengemudikan ke jalan raya, soal sejak kapan mulai latihan mengemudi, dia sendiri bahkan tidak tahu, ingin sekali rasanya mencari Sisca untuk memeriksa catatan lalu lintas, namun saat kepikiran identitas dirinya, dia pun langsung melupakan semua keinginan itu.

Sesampainya di ke komunitas perumahan Xin Hua, Andri memarkirkan mobil Audi itu di tempat biasa Yuni memarkirkan mobilnya.

Andri melangkah cepat pulang ke rumahnya, berdiri di depan pintu rumah Yuni dan mengetuk pintunya, berencana untuk memberinya sebuah kejutan.

Setelah mengetuk beberapa kali, tidak ada seorang pun yang membukakan pintu, Andri pun mengira Yuni sedang tidak di rumah.

Lalu, Andri mengeluarkan handphonenya dan menelepon Yuni, setelah berkali-kali, barulah telepon itu diangkat.

“Hallo, Direktur Lin, aku sudah mendapatkan mobilmu kembali.” Ucap Andri dengan nada yang bersemangat di dalam telepon.

Namun, Yuni tidak menunjukkan rasa senang sama sekali, dengan suara rendah dia menjawab: “Oh, terima kasih!”

Setelah mendengar itu, Andri dengan gugup bertanya: “Direktur Lin, apa yang terjadi padamu?”

Baru saja setelah bertanya, Andri mendengar suara batuk Yuni di ujung telepon.

Andri pun bertanya lagi: “Direktur Lin, Apa yang terjadi padamu, apakah kamu sakit?”

Yuni menanggapinya dengan suara lemah: “Flu.”

Andri sangat khawatir: “Kamu flu, mengapa tidak pergi ke doker?”

Yuni pun terbatuk lagi beberapa kali, dan menjawab: “Aku baik-baik saja, istirahat sebentar juga akan membaik.”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu