My Charming Lady Boss - Bab 113 Permintaan Tidak Masuk Akal (1)

Saat itu juga Andri Chen melihat Futari, langsung bersembunyi, karena ia tidak ingin melihat gambaran menyakitkan yang akan terjadi setelahnya.

Mendengar suara Futari yang terkejut, tidak hanya Victor Mi yang terkejut, bahkan Sisca Mi juga terkejut, menanyakan Futari yang ada di sampingnya dengan panik, “Kalian saling mengenal?”

Baru saja Andri Chen ingin merespon dengan anggukan, Futari datang menghampiri, wajahnya dipenuhi senyuman sembari bertanya, “Kak,apakah paman ini adalah pacarmu?”

Sisca Mi khawatir Futari menyadari sesuatu, buru-buru ia menjawab: “Iya!”

Victor Mi yang ada di samping hanya tercengang, bertanya dengan penasaran, “Futari, kalian saling mengenal?”

Sekali lagi ia mengangguk, “Benar!”

Dari pintu dapur Cyntia Lu juga bertanya dengan penasaran: “Futari, bagaimana kau mengenal Andri Chen?”

Mendengar sampai sini, Andri Chen terus menahan napas, ia tidak berani mendengar apa yang akan dikatakan Futari selanjutnya.

Futari tersenyum sambil menjelaskan: “Bibi, Adik dari Kakak Andri Chen adalah teman sekolahku.”

Begitu mendengarnya, Cyntia Lu tertawa terbahak sambil berkata: “Oh! Siapa sangka sangat kebetulan! Sungguh takdir!”

Melihat Andri Chen masih berdiri di pintu dapur, Cyntia Lu langsung mengalihkan pandangannya pada Victor Mi, bergegas memberitahunya: “Tetua, cepat kamu suruh Andri Chen duduk! Kamu jangan mengobrol saja!”

Baru saja Victor Mimenyadarinya, langsung ia menyapa Andri Chen yang berdiri di sampingnya: “Andri Chen, jangan bediri saja, cepat duduk.”

Andri Chen menjawab dengan sungkan: “Paman, Anda tidak usah mempedulikanku.”

Andri Chen menyapukan pandangannya sebentar pada rumah Sisca Mi, menyadari rumahnya dipenuhi oleh kemegahan, bahkan rumah besarnya juga memiliki tiga kamar tidur dan dua ruang tengah, kurang lebih seratus meter persegi.

Melihat ini semua, ia langsung tahu keluarga Sisca Mi cukup berada.

Baru saja ia duduk di sofa ruang tamu, Victor Mi berbicara dengan ramah pada Andri Chen: “Andri Chen, tidak usah terlalu sungkan di rumah ini, anggap saja rumah sendiri, aku pergi mencuci buah dulu.”

Andri Chen tidak menyangka bahwa Ayah Sisca Mi sesopan ini, membuatnya sungkan, ia pun berkata: “Paman, tidak usah.”

Victor Mi tersenyum pada Andri Chen, lalu memalingkan pandangannya pada Sisca Mi sambil berbicara, “Sisca Mi, nyalakan televisi, biarkan Andri Chen menonton sebentar, Ibumu sedang menghangatkan makanan, sebentar lagi sudah bisa makan.”

“Pa, aku tahu.” Jawab Sisca Mi, lalu menemukan remote televisi dan menyalakannya.

Barulah Victor Miberbalik dan pergi ke dapur, di ruang tamu pun hanya tersisa Andri Chen dan Sisca Mi mereka bertiga.

Futari memandang Andri Chen sejenak, sengaja bertanya pada Sisca Mi, “Kak, bagaimana kalian berkenalan?”

Sisca Mi buru-buru berbohong: “Suatu hari ketika aku sedang menangkap seorang pencuri di Grand CT, ternyata Andri Chen juga melihatnya, ia berlari dengan cepat dan menangkap pencuri itu, begitulah kami bertemu.”

Begitu mendengarnya, Futari pun langsung cemburu: “Kak, kalian begitu romantis!”

Andri Chen tersenyum dengan malu, dari kata-kata Futari, ia bisa merasakan bahwa Futari sengaja mengatakannya, bahkan juga tahu bahwa antara dia dan Sisca Mi tidak mungkin benar-benar hubungan kekasih.

Saat itu, tiba-tiba terdengar suara Cyntia Lu dari dalam dapur: “Sisca Mi!”

Sisca Mi langsung menjawab, Cyntia Lu langsung memberi perintah: “Sisca Mi, pergilah ke supermarket di bawah membeli beberapa bir, Ayahmu melupakannya.”

“Baiklah.” Jawab Sisca Mi yang langsung berbalik menuju pintu di ruang tamu dan pergi keluar.

Tidak berapa lama kemudian, Sisca Mi pun meninggalkan rumah.

Di ruang tamu yang begitu besar, hanya tersisa Andri Chen dan Futari.

Futari duduk di sofa seberang Andri Chen, terus memandangnya, sepertinya tahu bahwa Andri Chen telah melakukan suatu kesalahan.

Setelah melihat sejenak, Andri Chen tidak tahan dan bertanya: “Ada apa?”

Futari tersenyum jahat lalu berbisik: “Paman, kamu bukan kekasih Kakakku.”

Mendengar ini, Andri Chen langsung menyuruh Futari diam melalui bahasa tubuhnya, begitu khawatir Ayah Sisca Mi akan mendengarnya.

Futari tertawa senang dan sengaja bertanya: “Paman, apakah kamu tidak takut aku membukanya di depan Bibi dan Paman?”

Andri Chen terkejut mendengarnya, memohon pada Futari: “Bibi mudaku, jangan sampai kamu membuka tentang kami.”

Melihat Andri Chen yang ketakutan, Futari malah terlihat tidak peduli, ia menggunakan kesempatan yg ada untuk tertawa dan berkata: “Baiklah! AKu bisa saja tidak membukanya, tapi keuntungan apa yang akan aku dapatkan?”

Andri Chen bertanya dengan panik: “Apa yang kau inginkan?”

Futari memegang dagu bawahnya sambil berpikir: “Hm…… Kecuali kau menemaniku jalan-jalan.”

“Hah?” Andri Chen sedikit terkejut.

“Kamu boleh saja menolaknya, tapi nanti aku tidak bisa menjamin tidak membuka mulutku.” Futari mengancamnya dengan bangga.

Mendengarnya, Andri Chen pun langsung mengaku kalah, ia tahu jika hal ini tersebar, yang kesulitan tidak hanya Sisca Mi, bahkah hari-harinya juga akan menjadi sulit.

“Baiklah, baiklah, aku berjanji padamu.” Disaat seperti ini, Andri Chen hanya bisa menerima ancaman.

Mendengar itu Futari terjekut: “Benarkah?”

Andri Chen menjawab dengan pasrah: “Beranikah aku menipumu?”

Tawa Futari semakin polos, lanjut berkata: “Aku masih ada tiga syarat.”

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu