My Charming Lady Boss - BAB 306 Sebuah Kejutan

Andri Chen berdiri di lantai bawah perusahaan dan mengangkat kepala melihat-lihat, merasa di sini sudah hampir tidak kenal, karena perubahan terlalu besar, orang yang masuk keluar dari gedung perusahaan semuanya memakai kartu sertifikat, dan lagi depan pintu masih ada dua sekuriti, ketika dia rencana untuk berjalan masuk ke pintu besar perusahaan, langsung di tahan oleh dua sekuriti.

“Kerja jadi apa?” Seorang sekuriti muda bertanya.

Andri Chen telah ditanyakan begitu oleh sekuriti, bahkan mencurigai dirinya apa salah tempat, lalu dengan sungkan bertanya: “Kakak ini, apakah sini adalah Dairy Milk LTD?”

Sekuriti menganggukkan kepala: “Betul! Kalau kamu mau cari orang, pergi ke ruang sekuriti dulu mendaftar masuk.”

Andri Chen tidak tersangka mau masuk ke Dairy Milk LTD begitu ribet, tapi bagaimanapun juga peraturan perusahaan adalah Rossa Du mereka yang menetapkannya.

Lalu, di bawah bimbingan sekuriti, Andri Chen telah pergi ke ruang sekuriti, menuliskan nama sendiri di atas buku kunjungan, serta nomor hp lain-lain.

Setelah selesai tulis, saekuriti menundukkan kepala dengan teliti melihat-lihat, melihat nama yang ditulis Andri Chen, keningnya mengerut, memberi ganjaran: “He! Kamu kenapa menulis nama Ketua Dewan Komisaris di atasnya? Disini tulis nama kamu, tau tidak?”

Andri Chen pergi meninggalkan perusahaan begitu lama, sekuriti disini pasti baru merekrut, pasti tidak mengenal Andri Chen, dia hanya bisa menjelaskan: “Aku bernama Andri Chen, Ketua Dewan Komisaris perusahaan ini.”

Mendengar perkataan Andri Chen, sekuriti mencibirkan dengan mendengkus, ketawa dengan menganggap tidak patut: “Kamu adalah Ketua Dewan Komisaris?”

“Betul!” Andri Chen seperti apa adanya menganggukkan kepala.

“Aku malah kakaknya Ketua Dewan Komisaris!” Sekuriti menyindir dan mengejeknya.

“Aku benaran… …” Andri Chen melanjutkan penjelasan.

Tetapi sekuriti sama sekali tidak dapat mendengarnya lagi, langsung mengusir keluar Ketua Dewan Komisaris dari ruangan sekuriti, berkata: “Cepatan pergi! Kalau tidak pergi, jangan menyalahkan aku panggil polisi datang ya, masih ingin memalsu jadi Ketua Dewan Komisaris kami, kamu mengira aku anak yang umur tiga ya! Cepatan pergi!

Andri Chen benar-benar tidak tersangka dirinya ternyata bisa di usir keluar dari pintu besar oleh sekuriti perusahaan sendiri, dia sedikit ingin nangis tapi tidak ada air mata, ingin sekali memukul sekuritinya, tapi berpikir dengan teliti, sendiri sudah sangat lama tidak balik ke perusahaan, selain karyawan dulu, karyawan-karyawan baru sekarang pasti tidak mengenal dia.

Tetapi dia juga tau, karyawan dulu kemungkinan semuanya telah menjadi tingkat tinggi di perusahaan.

Pada saat dia dalam amat sangat pasrah, sebuah suara yang tidak asing telah berbunyi di pinggiran telinganya.

“Kakak Andri! Kamu kenapa di sini?”

Andri Chen menolehkan kepala melihat, tidak tersangka yang memanggil nama dirinya ternyata Hendy Wang.

Sudah begitu lama tidak ketemu, tidak terduga bocah ini telah memakai kacamata berbingkai logam, dan lagi seluruh badannya berpakaian seperti Boss saja, sangatlah berlagu lagak, di tangannya masih menjinjing sebuah tas kerja hitam, ketika dia ketemu Andri Chen, sangat amat kaget.

“Hendy! Andri Chen juga mengeluarkan ekspresi kaget.”

“Kakak Andri, kamu kapan pulang?” Hendy Wang bertanya dengan sangat bergairah.

Dalam hati Andri Chen sedang berpikir, mungkin orang yang di seluruh perusahaan semuanya mengira dirinya keluar negeri, hal ini Rossa Du di perusahaan sudah membantu dia menutupi sampai sekarang.

Dia menjawab satu kata dengan tanpa pikir: “Kemarin.”

Hendy Wang dan Andri Chen di depan pintu perusahaan telah berpelukan, selanjutnya bertanya: “Kakak Andri, kamu pulang ke Nanjing, kenapa tidak menelepon ke aku, aku bisa sendiri menyetir mobil pergi menjemput kamu di bandara!”

Andri Chen menjawab: “Ini keputusan secara tiba-tiba, lagi pula, tidak perlu begitu, aku juga bukan orang besar apa.”

Pada saat dua orang sedang berbicara perkataan ini, sekuriti yang di depan pintu ruang penjaga keamanan telah tercengang melihatnya, berjalan kemari, bertanya dengan mencoba mencari tau: “Direktur Wang, kalian mengenal?”

Hendy Wang mendengar perkataan ini, seketika itu juga melongo-longo, menjawab: “Kamu tidak mengenal dia?”

Sekuriti melihat sekali Andri Chen, dengan bingung mengeleng kepala, akan tetapi dia mempunyai semacam firasat buruk.

Hendy Wang dengan resmi memperkenalkannya: “Tom! Orang ini adalah Ketua Dewan Komisaris perusahaan kita, kamu baru datang tidak lama, pasti tidak mengenalnya.”

Selesai mendengar perkenalan Hendy Wang, sekuriti yang bernama Tom langsung ketakutan sekali, wajah mukanya muram, dengan sangat amat canggung meminta maaf: “Ke… … Ketua Dewan Komisaris, ma… … maaf, aku tidak tau… …”

Sekali terpikir tadi dirinya keberingasan meluap-luap, dalam hati sekuriti langsung berperasaan tidak tenang, dia tidak tersangka depan mata lelaki yang berpakaian tidak rapi ini adalah Ketua Dewan Komisaris perusahaan, dia menyesal sesudah terlambat.

Andri Chen sebagai Ketua Dewan Komisaris perusahaan, tentu saja tidak akan perhitungan dengan sekuriti perusahaan, lagi pula ini bukan salah dia, karena Andri Chen juga pertama kali bertemu sekuriti ini.

“Sudahlah, sudah tidak apa-apa, orang yang tidak mengetahuinya tidak bersalah!” Andri Chen memutuskan perkataan sekuriti.

“Terima kasih Ketua Dewan Komisaris, terima kasih Ketua Dewan Komisaris!” Sekuritinya terus-menerus berterima kasih, karena dia tau kalau mengantikan orang lain, pasti tidak dapat mempertahankan mata pencariannya, karena Dairy Milk LTD sekarang ini bukan siapapun yang dapat menyelingkit, sekarang di Nanjing dia adalah Perusahaan Produk Susu terbesar, sampai-sampai pekerjaan sekuriti Tom ini, juga harus bergantung pada hubungan baru dapat masuk.

“Sudahlah, Tom, lanjutkan pekerjaan saja!” Hendy Wang memberi isyarat.

“Ketua Dewan Komisaris, Direktur Wang, silakan masuk!” Tom berinisiatif mengundang masuk.

Dengan begitu, Andri Chen bersama Hendy Wang melalui punch in baru masuk lobi perusahaan, ketika tiga resepsionis di lobi melihat Hendy Wang, memanggil dengan hormat: “Direktur Wang, Selamat siang!”

Hendy Wang mengangguk-anggukan kepala, memperkenalkan lagi pada tiga resepsionis: “Aku memperkenalkan ke kalian, ini adalah Ketua Dewan Komisaris perusahaan kita, baru pulang dari luar negeri, mungkin kalian masih tidak kenal.”

Tiga resepsionis sekali mendengar, segera memanggil dengan hormat: “Halo, Ketua Dewan Komisaris!”

Tiga resepsionis sudah dari awal mendengar prihal Andri Chen,tapi kali ini tetap pertama kali melihat Ketua Dewan Komisaris perusahaan, apa lagi tidak tersangka Ketua Dewan Komisaris perusahaan begitu muda, mereka juga tau hubungan luar biasa Ketua Dewan Komisaris dengan Direktur Du.

Di bawah bimbingan Hendy Wang, dua orang masuk dalam lift, ketika lift menaik ke atas, Andri Chen menyadari gedung ini sudah tidak ada perusahaan yang lain, dia bertanya dengan terheran-heran: “Hendy, ini sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa resepsionis lobi menjadi perusahaan kita? ”

Mendengar perkataan ini, Hendy Wang ketawa-ketawa, dengan bangga dan puas menjelaskannya: “Kakak Andri, aku lupa kasih tau kamu, dua bulan sebelumnya, perusahaan kita dari awal sudah membelinya Gangnam Park.”

Andri Chen tidak tersangka perkiraan dirinya menjadi nyata, berlanjut bertanya dengan terkejut: “Apakah sekarang perusahaan sudah mendapatkan keuntungan segitu banyak?”

Hendy Wang ketawa lebih senang lagi, berkata: “Kakak Andri, semula kamu menetapkan perencanaan laba-laba sangat amat berhasil, sekarang perusahaan kita sudah ada sepuluh lebih cabang perusahaan di dalam negeri, lagi pula perusahaan di seluruh negari masing-masing tempat masih ada berapa ratus toko penjualan langsung, bahkan belakangan ini perusahaan juga menampung dan membeli sebuah perusahaan transportasi dan distribusi, khusus melayani hasil produk kita.”

Dalam singkat setengah tahun, Andri Chen tidak tersangka kemajuan perusahaan begitu cepat, dia selain kaget juga kaget, dia juga tau ini semuanya berkat Rossa, tapi penyesalan yang paling besar ialah, di saat perusahaan paling gilang-gemilang, Rossa Du malah memilih untuk pergi.

Sangat cepat, lift telah sampai lantai delapan, lantai ini adalah gedung perkantoran perusahaan yang bertingkat tinggi, berbagai kepala departement semuanya bekerja disini, ketika semua kepala departement melihat Andri Chen, satu persatu berseru kemari.

“Semuanya cepat datang lihat! Kakak Andri sudah pulang.”

Seketika itu juga, semua kepala departement seluruhnya telah jalan keluar, ketika melihat Andri Chen, mereka gembira sampai hampir melompat runtuhkan gedungnya.

Depan mata para kepala departement ini, semua adalah karyawan lama perusahaan dulu, mereka menjadikan perusahaan sebagai rumah sendiri, tulang punggung rumah telah pulang, dan mereka semakin senang.

Semua orang berteriak sesaat, masing-masing diri sudah pergi bekerja, bagaimanapun juga sekarang tidak lagi seperti sebelumnya, kejuruan perusahaan sudah memperbesar, jumlah pekerjaan juga sudah menambah, sekarang satu departement sudah menempatkan satu lantai gedung perkantoran, semua nya departement di jumlahkan, totalnya mendekati dua puluh.

Andri Chen tidak tersangka ada satu hari seperti ini, juga tidak tersangka satu hari ini datang begitu cepat, satu-satunya membuat dia sedih ialah kepergian Rossa Du.

Pada akhirnya, Dea membawa Andri Chen ke kantor dia, kantornya mengunci erat terus, karena Rossa Du pernah memesan, Andri Chen satu hari tidak kembali, ruang kantornya siapapun juga tidak boleh masuk ke dalam, ini juga menjadi tempat larangan perushaan satu-satunya.

Pada sekejap mata itu berjalan masuk ke kantor, agak tidak cocok Andri Chen mengunakan luas lapang dan mewah empat huruf ini untuk mengambarkannya, karena terlalu luas lapang, terlalu mewah, seluruhnya sini semuanya Rossa Du yang menata cermat, tau Andri Chen menyukai apa, seluruh desainnya berdasarkan hobi kesukaan Andri Chen.

Selesai mengunjungi ruang kantor, Dea telah membuat satu gelas teh bagus untuk Andri Chen, dua orang duduk berhadapan, Dea mulai berbicara masalah bisnis.

“Kakak Andri, saat Kak Rossa menjelang perjalanan sempat memesan, setelah tunggu kamu pulang, perusahaan ini menyerahkan ke kamu.”

“Apakah dia pernah bilang kapan balik?” Andri Chen berpikir-pikir, lalu bertanya.

Dea menjawab dengan tidak pasti: “Kak Rossa bilang, mungkin bisa saja di hari apa sudah pulang.”

Berdua baru ngobrol berapa kata, pintu kantor sudah di ketuk oleh orang.

Andri Chen menolehkan kepala telah menjawabnya: “Silakan masuk!”

Pintu kantor terbuka, seorang gadis cantik yang berpakaian rapi jalan masuk, ketika melihat Dea, memanggil dengan hormat: “Halo, Ketua Dewan Komisaris, Direktur Yang!”

Gadis yang masuk kemari ini adalah sekretaris Dea, dia berjalan ke depan Dea, menyerahkan sebuah dokumen ke Dea, berlanjut berkata: “Direktur Yang, ini adalah penetapan surat departement iklan Direktur Xiao.”

Dea telah menerima kemari, menjawabnya: “Kamu pergi sibuk saja! Aku selesai lihat baru mengantarkan ke dia.”

“Baik.” Sekretaris meninggalkan ruang kantor Andri Chen.

Dea menundukkan kepala menyapukan pandangan surat penetapan departement iklan Direktur Xiao yang menyerahkan kemari, kemudian berinisiatif menyerahkan ke Andri Chen, berkata: "Kakak Andri, kamu lihat, departement iklan belakangan ini berencana mengundang seorang dukungan artis terkenal, pada mulanya kita merundingkan untuk membiarkan Yinna yang belakangan paling heboh menjadi dukungan produk kita, sayangnya kita tidak dapat menyelesaikannya, terpaksa mengundang artis dalam negeri… …”

Perkataan Dea masih belum selesai dibicarakan, karena itu Andri Chen telah kaget, segera memutuskan perkataan: “Masalah pendukungan Yinna menyerahkan kepada aku saja!”

Dea sekali mendengar, langsung mengatakan pendapat sendiri: “Kakak Andri, permintaan harga pihak lawan manager perusahaan terlalu tinggi, syaratnya terlalu ketat, apalagi aku merasa Yinna artis besar begitu pasti tidak akan datang Nanjing. ”

Andri Chen melanjutkan perkataan: “Dea, Yinna ada di Nanjing.”

“Apa? Yinna di Nanjing?” Dea bertanya dengan sedikit kaget.

Andri Chen berkata dengan percaya diri: “Dea, apakah kamu percaya? Sebentar Yinna akan muncul di perusahaan kita.”

“Mana mungkin? Kakak Andri, kamu sedang membuat aku senang kan! Jikalau dapat mengundang Yinna menjadi dukungan perusahaan kita, hasil penjualan produk kita tidak tau akan berlimpah berapa kali lipat. ” Dea sama sekali tidak percaya Andri Chen.

“Kalau begitu kita bertaruh bagaimana?” Andri Chen rencana kasih Dea sebuah kejutan.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu