My Charming Lady Boss - Bab 457 Langkah demi langkah

Dengan AK47 Nora Shen menembak pria berkulit hitam yang baru saja naik dari belakang kapal pesiar, tubuh pria itu jatuh kembali ke danau, tetapi semakin banyak orang memanjat bagian belakang kapal pesiar satu demi satu sambil memegang pistol, dan melepaskan beberapa tembakan ke posisi Nora Shen.

Untungnya Nora Shen merespons tepat waktu, kalau tidak ia sudah terkena peluru dan untuk pertama kali ia melompat melewati jendela kapal pesiar dan memanjat ke lantai dua kapal pesiar. Kemudian ia langsung tiarap di ujung lantai dua kapal itu dan menembakkan beberapa senjata ke arah bawah, selama itu ia hanya mendengar beberapa jeritan pria yang terkena tembakan.

Nora Shen langsung menghabiskan banyak peluru, berbaring di lantai dua untuk mengganti magazen, dengan terengah-engah memanggil Andri Chen dan berkata, "Andri, mereka menghampiri kita."

Karena kapal pesiar kehabisan bensin, dan seluruh kapal pesiar gelap, mereka tidak bisa melihat situasi sekeliling kapal pesiar sama sekali, jadi mereka hanya bisa mendengarkan suara itu.

Setelah suara tembakan Nora Shen mereda, seluruh kapal pesiar menjadi sangat sunyi lagi.

Mereka menahan napas dan mendengarkan dengan seksama gerakan di bawah kapal pesiar.

Setelah mendengarkan beberapa waktu, seluruh kapal pesiar menjadi tenang kembali, seolah-olah tidak ada yang terjadi di sini.

Ketika Nora Shen ingin meneruskan berbicara, Andri Chen mengulurkan tangannya dan menutupi mulut Nora Shen untuk menghentikannya berbicara. Dia sepertinya mendengar sesuatu, ia langsung mengambil granat dari tubuhnya dan dengan cepat melemparkannya ke dalam air di dekat ujung kapal pesiar.

Lalu terdengar suara ledakan, beberapa pria yang bersembunyi di bagian belakang kapal pesiar itu langsung terkena ledakan granat dan mental, Andri Chen melihat beberapa pria mengintai di sekitar kapal pesiar di tengah ledakan, ia segera menarik pelatuknya, dan peluru menghujani mereka dengan tembakan, hingga mereka mati di danau.

Namun, ketika Andri Chen menembak, ia juga sekaligus mengekspos lokasi mereka.

Beberapa pria bersembunyi di bagian kepala kapal pesiar segera mengangkat senjata mereka dan terus menembak kearah lantai dua kapal pesiar.

Andri Chen memeluk Nora Shen dan melompat langsung dari lantai dua kapal pesiar. suara derai air, keduanya menyelam ke danau, hanya untuk melarikan diri dari serangan pria-pria itu.

Setelah menyelam ke danau, keduanya berenang sebentar, perlahan-lahan memunculkan kepala mereka, mereka menyadari bahwa mereka telah berenang ke speedboat terdekat, mereka khawatir ada seseorang di speedboat, Andri Chen pun perlahan menaikkan kepalanya dan menghampiri speedboat itu, mereka terkejut menemukan bahwa tidak ada seorang pun di speedboat.

Selanjutnya, Andri Chen diam-diam merangkak naik ke speedboat, ia bersandar di speedboat dan melihat sekeliling, ia menyadari bahwa daerah air di dekatnya mulai tenang lagi, ditambah lagi langit gelap, dia hanya bisa samar-samar melihat kearah kapal pesiar.

Andri Chen mengamati sebentar dan ketika mengetahui bahwa semua itu aman, ia baru perlahan-lahan menarik Nora Shen naik keatas speedboat.

Selama pengamatan itu Andri Chen mendapati senter di speedboat. Dengan benda ini, dia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depan, tetapi dia tidak menyalakannya saat itu, karena sekali dinyalakan, itu akan memaparkan sinar yang akan menarik perhatian musuh.

Pada saat ini, Nora Shen yang berbaring di samping Andri Chen, menepuk siku Andri Chen, tidak berbicara tetapi memberi isyarat padanya untuk melihat ke arah lain, seolah-olah dia melihat sesuatu berenang ke arah speedboat mereka.

Karena jaraknya yang jauh, Andri Chen tidak yakin apa yang sedang berenang kearahnya, lalu ia berbisik kepada Nora Shen dalam kegelapan : "Saat aku menyalakan senter, kamu langsung tembak."

"Um." Nora Shen menanggapi, mengangkat AK47 yang penuh rambut.

Andri Chen memegang senter dan mengarahkannya kearah danau, tetapi ketika cahaya itu terpapar pada bayangan gelap, Andri Chen terkejut dan langsung menyadari bahwa itu adalah kepala seorang pria, dan dengan sigap Nora Shen yang berdiri disampingnya, tanpa keraguan langsung menarik pelatuk.

"Dada!" Suara tembakan tiba-tiba memecah kedamaian saat ini. Dua peluru ditembakkan langsung ke kepala, dan darah terciprat, pria yang berencana berenang ke speedboat tewas di tempat.

Begitu Andri Chen menembak, dia mengekspos lagi posisi keberadaan mereka, beberapa pria lain segera mempersiapkan posisi mengangkat senjata nya dan mulai menyerang.

"Bang! Bang! Bang!" Tembakan terjadi lagi.

Andri Chen dengan akalnya segera mematikan lampu senter, menyalakan mesin dan mengendarai speedboat lalu menembak kearah pria didanau itu.

Speedboat melaju cepat, menabrak dua atau tiga orang yang bersembunyi di dalam air, dan kemudian melaju ke arah lain.

Beberapa sisa pria itu segera berenang ke arah speedboat lain, setelah menaiki speedboat, mereka langsung menancap gas mengejar speedboat yang dinaiki Andri Chen dan Nora Shen, mesin speedboat terdengar di sisi telinga Andri Chen, ia ingin mengambil kesempatan ini untuk bergegas ke hutan di tepi danau, sehingga mereka bisa meninggalkan villa keluarga Chen.

Tetapi ketika speedboat mereka hampir tiba di hutan, dari dalam hutan ada yang menembaki speedboat yang dinaikki Andri Chen.

"BANG! BANG! BANG!" Ini adalah suara senapan otomatis M41. Untungnya, Andri Chen merespons dengan cepat dan segera menyesuaikan arahnya, kalau tidak, peluru ini pasti mengenai dia.

Jalan ini tidak bisa dilewati, Andri Chen harus mengendarai speedboat itu kabur ke arah lain. Lima speedboat di belakangnya masih tidak menyerah, mengejar dan terus menembaki dari sisi belakang.

Andri Chen mengendarai speedboat, dan Nora Shen juga tidak tinggal diam, ia berjongkok di belakang speedboat, mengangkat AK47 dan menembak speedboat yang mengejarnya.

"DA DA! DA DA DA!" Dia menembak secara teratur, setelah beberapa tembakan, orang-orang terus terjun ke danau.

Lima speedboat telah dihabisi oleh Nora Shen, dan hanya ada tiga yang tersisa. Ketiga speedboat ini tampaknya sulit untuk ditangani karena mereka mengejar secara tidak beraturan yang menyebabkan Nora Shen kesulitan menembaknya.

Selain itu, beberapa menit kemudian, speedboat yang dikemudikan Andri Chen kembali ke perairan terdekat kapal pesiar itu berada. Mereka tidak berani meninggalkan perairan di sini, karena danau buatan itu dikelilingi oleh orang-orang Tuan ketiga.

Setelah pengejaran, mesin speedboat yang dikendarai Andri Chen rusak oleh peluru, yang membuat kecepatan speedboat tiba-tiba menurun dan perlahan-lahan berhenti.

Nora Shen yang sedang mengganti magazen itu bertanya dengan penasaran : "Andri, apa yang terjadi?"

Andri Chen menjawab dengan jujur: "Sepertinya mesinnya terkena peluru."

Nora Shen melihat tiga speedboat bergegas menghampiri mereka dan menembak terus-menerus dengan senapan AK47, tetapi kecepatan speedboat terlalu cepat, dan mereka semakin dekat dengan speedboat Andri Chen, tampaknya akan terjadi tabrakan, mereka harus meninggalkan kapal dan melarikan diri, lalu dengan cepat mereka melompat terjun masuk ke air, kedua speedboat saling bertabrakan, dan orang-orang yang menabrak mereka juga terpental.

Selanjutnya, terdengar suara ledakan keras, dan dua speedboat yang bertabrakan langsung meledak.

Api menyala lagi, dua speedboat lainnya segera berbalik arah, kalau tidak mereka akan ikut tenggelam dalam lautan api.

Saat ini, Andri Chen dan Nora Shen yang menyelam ke dalam air dapat melihat ledakan itu dan juga kapal pesiar yang terletak tidak jauh dari mereka, mereka harus berenang kesana, kalau mereka tetap berada didalam air, mereka akan dengan mudah dibantai oleh orang-orang itu.

Mereka berdua berenang untuk waktu yang cukup lama, dan akhirnya mencapai posisi kapal pesiar, dan kemudian naik.

Mereka sangat lelah saat ini, tidak lama setelah mereka beristirahat di kapal pesiar, mereka melihat cahaya yang terang bersinar ke arah kapal pesiar, cahaya ini datang dari speedboat, tersisa dua speedboat yang menemukan keberadaan mereka berdua, dan sekali lagi speedboat itu menghampiri mereka.

Melihat situasi ini, Andri Chen tidak bisa menahan diri untuk mengutuk: "Brengsek!"

Ketika Andri Chen menyelesaikan kata kutukannya, ia segera naik ke lantai dua kapal pesiar, menemukan senapan sniper yang ia pakai sebelumnya, dan kemudian memuatnya dengan cepat, berbaring dan membidik ke arah seorang pria yang memegang senter, dan segera menarik pelatuknya.

Hanya terdengar BANG! dentuman keras, pria yang memegang senter itu langsung terkena tembak di kepala, dan pria itu jatuh tercebur ke air.

Andri Chen segera memuat peluru, menarik baut dengan cepat, mengarah pada pria yang mengemudikan speedboat lagi, menarik pelatuk dengan tegas, tembakan sniper berdering lagi, pria yang mengendarai speedboat jatuh tersungkur, membuat arah speedboat menjadi tidak terkendali.

Ketika Andri Chen berencana untuk menggunakan senapan sniper untuk menembak speedboat lain, ia terkejut menemukan bahwa tidak ada peluru di senapan itu, ketika dia pergi ke tempat penyimpanan peluru untuk memuat peluru, dia menemukan bahwa peluru sniper tinggal sedikit dan sisanya hanya ada peluru AK47. Karena waktu penembakan yang terbilang cukup lama, menyebabkan tidak ada banyak peluru yang tersisa di kapal pesiar, satu-satunya yang tersisa adalah sepuluh granat, sisanya hanya senjata yang tidak dimuat peluru.

Senapan sniper tidak ada peluru, Andri Chen harus menggunakan senapan AK47 untuk membantai mereka semua yang berada di speedboat.

Pada saat penembakan, speedboat itu menghindari tembakan dari sisi kiri dan kanan, dan selusin peluru Andri Chen gagal menghentikan mereka.

Sedangkan dibagian bawah ada Nora Shen yang sedang berusaha menghancurkan mesin speedboat dengan AK47 dan membuat speedboat berhenti lima meter jaraknya dari kapal pesiar.

Andri Chen melihat ada sosok di atas speedboat, dan ketika dia hendak menembak, ia terkejut mendapati ia kehabisan peluru.

Dengan mau tak mau Andri Chen harus melemparkan sepuluh granat yang tersisa satu per satu di speedboat.

Ledakan itu berdering keras, meledakkan speedboat menjadi berkeping-keping, dan ketika ledakan itu berhenti, lingkungan kembali menjadi tenang seperti sebelumnya.

Mereka melemparkan selama berjam-jam, dan keduanya agak kewalahan.

Andri Chen berbaring di kapal pesiar dengan terengah-engah, mereka telah bertahan selama beberapa jam, dan tenaga mereka sudah banyak terkuras.

Pada saat ini, Nora Shen yang berada di lantai bawah pergi ke lantai dua dan berbisik : "Andri, peluru ku sudah habis."

Andri Chen menjawab : "Punyaku juga sudah habis."

Pada saat ini, mereka benar-benar kehabisan amunisi, jika ada orang yang menghampiri mereka ke kapal pesiar, mereka akan berada dalam bahaya, dan lagi kapal pesiar juga kehabisan bensin, maka dari itu mereka tidak ada jalan untuk keluar dari danau, selain itu, semua speedboat di sekitarnya telah dibom oleh Andri Chen, jika mereka ingin pergi dari sini, mereka hanya bisa berenang dari danau ke seberang, tetapi jika mereka ingin berenang dari tempat ini ke seberang hutan, rasanya tidak mungkin karena jaraknya yang terlalu jauh.

Namun, mereka berdua tidak tahu ada bahaya yang semakin mendekati mereka, didekat kapal pesiar muncul sembilan orang dengan kacamata selam serta tabung oksigen di punggung mereka.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu