My Charming Lady Boss - Bab 385 Sebuah Perubahan yang Tidak Diduga

Andri Chen sama sekali tidak tidak ingat dan memikirkan masalah kesehatan ibunya, kalau seandainya ibunya memang tidak bisa naik pesawat terbang, mereka tidak ada cara untuk meninggalkan Nanjing, dia tidak mungkin main-main dengan kesehatan ibunya sendiri, takutnya di perjalanan waktu naik pesawat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, celakalah kalau itu sampai terjadi.

Yang tidak ingat soal ini bukan hanya Andri Chen, bahkan Nora Shen pun saking paniknya melupakan hal ini, dia masih ingat terakhir kalinya ibu Chen dirawat di rumah sakit karena masalah jantungnya ini, kalau bukan dia yang kebetulan tepat waktu muncul di Desa Keluarga Wang, bisa-bisa Ibu Chen sekarang tidak bisa berbicara seperti ini dengan mereka.

Selesai Bapak Chen berkata demikian, dilihatnya tidak seorang pun bicara, dia memecah kesunyian dengan melanjutkan bicaranya: “Andri! Aku tahu kamu sudah mengatur agar kita bisa tamasya ke luar negeri, ini adalah rasa baktimu pada kami, tapi ibumu sekarang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, kamu tidak perlu mempedulikan kami, kalian boleh bersenang-senang pergi main, fotolah yang banyak biar ibumu bisa melihatnya.”

Saat itu pandangan ketiga orang itu agak aneh, kamu lihat aku, aku lihat kamu, semuanya tidak tahu harus bagaimana, karena dua orang tua tidak ikut pergi, kalau mereka tetap pergi apa artinya, apalagi mereka tidak dapat meninggalkan kedua orang tua ini.

Di saat ini, Andri Chen yang cerdik segera mengalihkan pandangannya pada Nora Shen, dengan sengaja berkata: “Nora, waktu perjalanan pulang, mobil sepertinya ada sedikit masalah, kamu tolong bantu aku lihat.”

Selesai berkata, waktu dia bersiap keluar, menghentikan langkahnya lagi, menoleh pada Yuni Lin yang berdiri di belakangnya, berkata lembut: “Yuni, temani ayahku mengobrol sebentar, kami segera kembali.”

Yuni Lin tahu Andri Chen dan Nora Chen mau melakukan apa, mengangguk mengerti: “Baik, kalian pergilah!”

Begitulah, Nora Shen mengikuti Andri Chen keluar dari halaman rumah, berhenti di samping mobil sedan, Andri Chen masih dengan sengaja melongokkan kepalanya melihat-lihat keadaan di dalam, tidak terlihat sosok ayah dan ibunya, barulah dia menyalakan sebatang rokok, Nora Shen melihat jam di pergelangan tangannya, jarak waktu dari jam keberangkatan pesawat semakin dekat, dengan terburu-buru dia bertanya: “Andri, bagaimana ini?”

Sejujurnya, Andri Chen pun tidak tahu harus bagaimana, ibunya mempunyai sakit jantung, pasti tidak boleh naik pesawat, tapi pergi ke Perancis, juga tidak bisa naik kapal laut dan yang lainnya, keadaannya terlalu sulit, ayah ibunya sudah tua, pastilah tidak kuat menempuh perjalanan yang begitu melelahkan.

Berpikir bolak balik, Andri Chen sungguh tidak berhasil menemukan cara yang bisa dilakukan, akhirnya setelah menghabiskan sebatang rokok, waktu mematikan sisa rokonya, barulah dia memutuskan: “Nora, tidak jadi pergi ke Perancis, aku tidak bisa main-main dengan kesehatan ibuku.”

Nora Shen sudah dapat menebak Andri Chen akan melakukan hal ini, karena dia sendiri pun tidak mungkin main-main dengan kesehatan ibu Chen, tapi kalau tidak segera meninggalkan Nanjing, orangnya Tuan Ketiga akan segera tiba, kalau sampai waktunya, mau pergi juga sudah tidak keburu.

Waktunya semakin lama semakin mendesak, Ibu Chen tidak bisa naik pesawat, mereka hanya mungkin pergi ke Tibet, di sana Nora Shen masih punya beberapa teman yang agak akrab, menghindar dan bersembunyi di sana sama sekali tidak ada masalah, tapi juga dikhawatirkan Ibu Chen tidak bisa tahan dengan kondisi dataran tinggi, lagipula perjalanan yang harus ditempuh pun berat, khawatir dia pastinya tidak akan tahan, karena orang yang jantungnya kurang baik, setiap saat ada kemungkinan mengalami ancaman yang membahayakan jiwanya, sekarang kondisi penyakit Ibu Chen stabil, bila benar mengalami tekanan seperti ini bisa dipastikan akan keluar masalah.

Berpikir demikian Nora Shen benar-benar bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

“Kalau begitu kita pergi ke mana?” Nora Shen kebingungan bertanya.

“Di dalam negeri, tidak peduli pergi ke mana pun, orang-orang suruhannya Tuan Ketiga bisa bisa dengan cepat menemukan kita, Paman Tao dibunuh olehku, masalah ini hanya bisa mengandalkan aku sendiri yang menyelesaikannya, bersembunyi di mana pun tidak ada gunanya, cepat atau lambat harus menghadapi masalah ini.” Andri Chen pada akhirnya mengerti masalah ini, karena mereka tidak ada jalan lain, menghindari dan bersembunyi tidaklah menyelesaikan masalah.

Dalam hati Nora Shen, perkataan Andri Chen ini meskipun sangat masuk akal, tapi dia tetap masih khawatir, “Andri, kebesaran kekuatan dan pengaruh Tuan Ketiga sampai di mana, kamu sama sekali tidak akan bisa membayangkannya, dengan kekuatan kita sekarang, sama sekali tidak ada cara untuk menghadapinya, coba saja ambil contoh kasus Paman Tao! Kalau bukan kita diam-diam menyerang Paman Tao, ditakutkan kesempatan untuk mendekatinya pun bahkan tidak ada, kamu pernah melihat kehebatan bela diri Paman Tao dengan pedang, meskipun bisa dikatakan dia adalah bodyguardnya Tuan Ketiga, tapi kamu pikirkan dengan seksama, seorang bodyguardnya Tuan Ketiga sudah demikian hebat kemampuannya, bagaimana kalau Tuan Ketiga yang mengeluarkan kehebatannya, pasti sangat mengerikan, kita membayangkannya pun tidak sanggup, yang paling bahaya sekarang adalah, sekarang kita bahkan belum pernah melihat Tuan Ketiga yang asli, dia sekarang ada di tempat yang tersembunyi, sedangkan kita di tempat yang terlihat, kalau dia ingin membereskan kita semua, itu adalah perkara yang semudah memetikkan jari.”

Mendengar ini, Andri Chen sangat memahami situasi sulit yang mereka alami saat ini, sungguh serba salah, dia tidak bisa menahan diri kembali menyalakan sebatang rokok, meneruskan mengisap rokoknya, berkata kepada Nora Shen: “Kalau Tuan Ketiga memang begitu hebatnya, walaupun kita kabur ke luar negeri, dia tentukan juga tidak akan membiarkan kita begitu saja, kalau begitu untuk apa kita kabur, lebih baik di kota Nanjing saja memasang perangkap, menunggu mereka muncul.”

Nora Chen sedikit tidak mengerti jalan pikiran Andri Chen, buru-buru bertanya: “Andri, aku tidak mengerti maksudmu.”

Andri Chen mengisap dalam-dalam rokoknya, waktu menghembuskan asap rokoknya, barulah dia bertanya: “Nora, di Nanjing ini kamu punya berapa banyak teman gank?”

Nora Shen mengatakan suatu kisaran jumlah: “Ada kurang lebih seribuan.”

Andri Chen tidak menyangka Nora Shen punya begitu banyak pasukan, dia terkejut, tidak heran pihak kepolisian Nanjing setiap saat mengawasinya.

Andri Chen berpikir sejenak, lalu mengutarakan rencananya: “Nora, coba atur teman gank mu menempati setiap sudut penting di Nanjing, begitu orang Tuan Ketiga muncul, kita bisa memanfaatkan kekuatan polisi untuk meringkus mereka.”

Mendengar perkataan Andri Chen, Nora Shen mendapat pencerahan, dia semakin tertarik dengan rencana Andri Chen.

“Andri, teruskan bicaramu.” Dia agak mulai tidak sabar menunggu, dia sama sekali mengabaikan kekuatan polisi, ini padahal bisa menekan kekuatan Tuan Ketiga, sama sekali tidak terpikirkan olehnya.

Dengan rokok di bibirnya, Andri Chen berdiri di samping mobil sedang meneruskan membeberkan kepada Nora Shen apa yang menjadi maksud hatinya.

Dia berbicara setengah jam lebih lamanya, Nora Shen mendengarkannya sampai habis lalu mengangguk-angguk, tujuan Andri Chen adalah begitu menemukan keberadaan orangnya Tuan Ketiga, langsung melapor ke polisi, biarkan polisi yang membereskan orangnya Tuan Ketiga, ini mengurangi kerepotan mereka.

Dalam urusan perencanaan, Nora Shen merasa dirinya lemah, Andri Chen itu seperti penasehat perang, selalu di saat yang genting, dapat memikirkan cara yang bisa dilakukan, kalau saja seperti yang dipikirkan yaitu kabur ke luar negeri, mereka bisa kabur sampai kapan, pada akhirnya orang-orangnya Tuan Ketiga akan dapat dengan cepat mencium keberadaan mereka, kalaupun mereka tidak dibunuhnya, ditakutkan Andri Chen dan yang lainnya pada akhirnya juga tidak akan hidup dengan tenang, jika memanfaatkan kekuatan pihak kepolisian, maka mereka yakin akan menang.

Walaupun bisa dibilang rencana Andri Chen ini sungguh bagus, tapi mengenai keamanan Bapak dan Ibu Chen, Nora Chen masih sedikit cemas.

“Andri, bagaimana dengan keamanan ayah dan ibu angkat?”

Berbicara masalah ini, sejak awal Andri Chen sudah memikirkannya, dia mengutarakan pemikirannya: “Aku akan meminta Yuni Lin tinggal di sini menemani ayah dan ibu, mereka tinggal di sini lebih aman dibandingkan di daerah kota, aku akan melindungi mereka, seandainya benar-benar terjadi sesuatum aku akan segera menghubungi pihak kepolisian.”

Nora Shen barulah merasa lega dan menganggukkan kepalanya, berkata: “Baiklah kalau begitu! Sekarang aku akan kembali ke daerah kota, mengatur semuanya sesuai dengan rencanamu.”

Andri Chen menoleh melihat sekitarnya, hari sudah semakin gelap, dia menyarankan: “Makan dulu baru kembali ke kota kan?”

Nora Shen menggeleng menolaknya: “Tidak perlu, masalah ini aku harus sesegera mungkin melaksanakannya, kalau tidak orang-orangnya Tuan Ketiga keburu menyusup masuk ke Nanjing, aku belum memasang perangkap, sampai waktunya, kita kalah langkah dari mereka.”

Andri Chen tidak berusaha menahannya lagi, bagaimanapun masalah ini adalah masalah besar yang menjadi prioritas.

“Baiklah! Hati-hati di jalan!” Andri Chen mewanti-wanti Nora.

Nora Chen mengangguk mengiyakan: “Aku pamit dulu kepada ayah dan ibu angkat baru berangkat.”

“Ya, kita sama-sama masuk ke dalam!” Selesai berkata itu, Andri Chen mematikan sisa rokok di tangannya, mengikuti Nora Shen berjalan bersama masuk ke pekarangan.

Waktu masuk ke rumah, Bapak Chen sedang mengobrol dengan Yuni Lin, dia duduk dengan sopannya di sana, Bapak Chen sesekali bertanya, sedangkan Ibu Chen bertanya lebih banyak, Andri Chen tidak tahu apa yang mereka obrolkan, dia berjalan sampai di depan Yuni Lin, memanfaatkan waktu kala Nora Shen sedang berbicara dengan Bapak dan Ibu Chen, dengan suara lembut dia bertanya: “Yuni, kamu baik-baik saja kan?”

Yuni Lin menggeleng perlahan, menyatakan keadaan saat ini baik-baik saja.

Namun Nora Shen yang mendadak mau kembali ke kota, membuat Ibu Chen sangat tidak setuju, tidak hentinya dia membujuk: “Nora, setelah makan baru kembali ya! Ibu sudah siapkan makanan.”

Nora Shen sambil tersenyum menolaknya: “Ibu angkat, aku ada urusan yang mendesak, harus segera kembali ke kota, lain waktu baru makan bersama.”

Ibu Chen membujuk sekian lamanya, Nora Shen bersikeras mau pergi, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dengan tidak rela berkata: “Nora, jangan mengebut ya! Sampai di rumah, jangan lupa telepon ibu.”

Sebelum Nora Shen pergi, dikembalikannya KTP Yuni Lin, karena mereka tidak jadi terbang ke Perancis, maka KTP ini tidak diperlukannya lagi.

Setelah Nora Shen pergi, Yuni Lin tidak tahu apa yang mereka berdua tadi bicarakan, mengobrol di luar begitu lamanya, dia juga sangat ingin tahu rencana mereka, tapi melihat Nora Shen begitu terburu-buru pergi, dan mengembalikan KTP kepadanya, dia tahu untuk sementara tidak jadi pergi ke Perancis.

Di saat Yuni Lin terdiam dan berpikir, tiba-tiba terdengar suara Andri Chen di samping telinganya.

“Andri, ikut ibu ke luar sebentar, ada yang ingin kubicarakan.”

Andri Chen tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh ibunya, dia mengikuti ibunya ke pekarangan, Ibu Chen mukanya langsung berubah muram, dengan nada tidak senang menginterogasinya: “Andri, kamu barusan di luar bicara apa dengan Nora? Dia tidak mau makan langsung pergi, katanya sejujurnya, apakah kamu sudah melakukan sesuatu yang tidak baik terhadapnya? Mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar dan membuat dia marah lalu pergi?”

Andri Chen merasa diperlakukan tidak adil, berusaha keras menjelaskan: “Bu, Nora betul-betul adalah urusan yang mendesak.”

Ibu Chen terlihat tidak senang, mendengus dan berkata: “Urusan mendesak? Kamu jangan kira ibumu ini tidak berpendidikan, jadi begitu mudahnya dibohongi! Andri Chen, aku beritahu kamu ya, ibumu menganggap Nora sebagai menantu, selain dia, tanpa terkecuali aku tidak setuju.”

Andri Chen tidak menyangka ibunya begitu tidak rasional, susah payah dia dan Yuni Lin bisa bersama-sama, dia harus membujuk ibunya, karena di dalam hatinya sudah berencana untuk mempersunting Yuni Lin menjadi istrinya, bahkan masalah pernikahannya, dia sudah mulai memikirkannya, lebih cepat lebih baik, dia sesungguhnya sudah tidak sabar menunggunya lagi, khawatir tiba-tiba suatu hari terjadi perubahan tidak terduga yang tidak diinginkan atas diri mereka.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu