My Charming Lady Boss - Bab 558 Masalah datang

Setelah Raja Bunga menembakkan rudal, dia melihat mereka bertiga sudah melarikan diri. Oleh karena itu dia menggunakan senapan mesin berat dan mengunci mereka sebagai target lalu menarik pelatuk senapan.

"Dor! Dor! Dor!" Peluru menembaki mereka secara beruntun.

Melihat situasi ini, Andri Chen yang sedang tiarap di atas jalan langsung berteriak kepada mereka: "Hati-hati!"

Saat Rose dan Season menoleh dan melihat semua ini, mereka bergegas berdiri dan berlari ke toko yang berada di sisi jalan, peluru berterbangan di bawah kaki mereka, tetapi untung saja mereka berlari dengan cepat, jika tidak mereka akan tertembak habis-habisan.

Ketiga orang itu bersembunyi di sebuah toko. Raja Bunga kehilangan target.

Ketiga orang itu berada di sebuah restoran. Mereka bersembunyi di bawah meja dengan terengah-engah. Rose bertanya dengan tidak berdaya , "Bee, apa yang harus kita lakukan?"

Pada saat ini, pikiran Andri Chen juga sangat kacau, saat ini mereka tidak memiliki senjata dan tidak memiliki pertahanan. Raja Bunga berada di dalam robot. Mereka tidak bisa melawannya dengan menggunakan peluru biasa, mereka harus memikirkan cara lain.

Pada saat ini, Raja Bunga menggunakan senapan mesin berat yang ada pada robot untuk menembak restoran tempat Andri Chen dan kawan-kawan berada dengan asal.

Peluru itu melesat kedalam seperti tetesan hujan, dan memecahkan jendela restoran, peluru-peluru itu berterbangan di seluruh restoran dan membuat restoran menjadi berantakan. Beberapa orang itu bertiarap di atas lantai sambil memeluk kepala mereka. Jika mereka menengadahkan sedikit kepala mereka, peluru pasti akan mengenai kepala mereka.

Setelah dihujani dengan peluru untuk beberapa saat, Andri Chen langsung kepikiran sebuah cara, "Ledakan dia dengan bom."

“Bom apa?”Rose segera mendongak dan bertanya.

Andri Chen menatap Rose dan berkata, "Bom dengan daya ledak tinggi!"

Setelah diingatkan oleh Andri Chen, Rose tiba-tiba kepikiran, "Benar! Gunakan bom dengan daya ledak tinggi."

Season bertanya: "Bagaimana menemukan bahan untuk membuat bom itu?"

Rose bergegas berkata, "Aku tahu dimana kita bisa menemukan bahan yang kita perlukan untuk merakit bom di Kota Blues."

Season mengangguk dan berkata, "Baiklah, Kak Bee, kamu dan Rose pergi cari bahan yang di perlukan untuk membuat bom. Aku akan menggunakan robot untuk menghadangnya terlebih dahulu."

Mendengar ucapannya Andri Chen bertanya dengan sedikit khawatir, "Season, apakah kamu bisa?"

Season menjawab dengan yakin: "Tidak masalah jika hanya menghadangnya selama setengah jam. Sekarang robot yang dikendalikan Raja Bunga hanya memiliki sedikit amunisi. Dan yang paling penting adalah dia sudah kehabisan rudal."

“Baiklah, aku dan Rose akan pergi mencari bahan yang diperlukan, kamu hadang dia, kami akan segera kembali.”kata Andri Chen.

“Baik.” seusai berbicara, Season memegang remote control dan berlari menuju sisi lain restoran.

Andri Chen mendongak sedikit dan melihat ke luar restoran, dia mendapati robot Raja Bunga ada di jalan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berada. Dia menepuk bahu Rose dan berkata, "Ayo kita jalan lewat sini."

Setelah mendengar ucapannya, Rose membungkuk dan berjalan mengikuti Andri Chen menuju pintu belakang restoran. Ketika mereka berjalan keluar dari pintu belakang restoran, mereka melihat sebuah mobil pickup yang diparkir di jalan yang tidak jauh dari pintu belakang. Andri Chen meninju dan menghancurkan kaca jendela kursi pengemudi, lalu dia menarik pintu mobil dan masuk kedalam mobil, Rose juga mengikutinya, dan duduk di kursi samping kemudi.

Andri Chen langsung menyalakan mesin dan mengemudikan mobil pickup pergi meninggalkan tempat ini dengan cepat.

Saat mereka pergi meninggalkan restoran, suara tembakan yang sengit kembali terdengar dari jalan yang tidak jauh dari mereka. Suara ini sepertinya suara tembakan robot, karena suara peluru senapan otomatis berbeda dengan suara peluru lainnya.

Dengan cepat, mobil pickup mereka pergi meninggalkan jalan ini. Ketika mereka sampai di sebuah persimpangan, Andri Chen tiba-tiba menginjak rem. Mobil pickup langsung berhenti, mata mereka berdua langsung tertuju ke jalan yang ada di depan mereka. Mereka melihat sebuah tank perlahan-lahan mendekati mereka, dan di belakang tank, ada beberapa tentara bersenjata. Ketika para tentara melihat mobil pickup Andri Chen, mereka langsung menarik pelatuk mereka dengan tidak sungkan.

“Dor dor dor!” berbagai macam suara tembakan yang bercampur menjadi satu, kembali terdengar di jalan.

Melihat situasi ini, Andri Chen segera memindahkan persneling ke posisi mundur, ban mobil pickup itu berderit, dan dengan cepat mundur ke belakang, tetapi saat mobil mereka mundur, tank yang berada di depan mereka tampaknya sedang menyesuaikan posisi menembak, dan membidik mereka, saat pihak lawan akan meluncurkan tembakan, Rose berteriak, "Hati-hati!"

“Boom!” Tank menembak ke arah mobil pickup mereka.

Andri Chen hanya melirik dengan sudut matanya, dia menggeretakkan giginya, lalu dengan cepat memindahkan persneling dan menginjak pedal gas, lalu mengemudikan setirnya ke toko di sebelahnya. Di saat yang sama ketika mereka menginjakkan pedal gas mereka berhasil menghindari tembakan itu.

Tapi setelah tank melepaskan tembakan pertama, tank itu langsung menembak untuk yang kedua kalinya, tembakan kedua langsung dilepaskan ke arah mobil pickup Andri Chen, dan membuat suara ledakan yang besar, saat mobil pickup menerobos pintu belakang toko. Bangunan tempat toko itu berada langsung berubah menjadi reruntuhan.

Setelah keluar dari toko, Andri Chen bergegas pergi ke arah lain.

Tank bergerak dengan perlahan, setelah melepaskan dua tembakan tadi, tank itu terus melepaskan tembakan secara beruntun.

"Boom! Boom! Boom!"

Andri Chen tidak tahu berapa banyak tembakan yang dilancarkan oleh musuh, tetapi ia terus mendengar suara proyektil yang terngiang di telinganya. Setiap kali dia hampir terkena tembakan proyektil itu. Untung saja dia mengemudikan mobilnya dengan membentuk huruf S.

Di jalan-jalan yang pernah dilaluinya, akan ada lubang besar. Lubang-lubang ini berasal dari ledakan proyektil yang ditembakkan oleh tank.

Beberapa menit kemudian, mobil pickup yang dikendarai Andri Chen melaju semakin jauh, dan mengakibatkan tank kehilangan sasarannya.

Setelah mereka berhasil menghindari tank tadi Andri Chen melambatkan laju mobilnya. Rose yang duduk di samping kursi kemudi akhirnya merasa lega. Akhirnya mereka berhasil melarikan diri dari tank tadi. Jika tadi mereka terkena tembakan proyektil, mereka akan benar-benar mati.

Setelah mengemudi sebentar, Andri Chen tiba-tiba kehilangan arah. Seluruh jalan di Kota Blues sudah hancur lebur, dan mengakibatkan mereka tidak begitu mengenali jalanan kota ini lagi.

Andri menghentikan mobil pickup di persimpangan jalan. Lalu dia melihat sekeliling dan bertanya kepada Rose yang ada di sebelahnya, "Kita harus lewat jalan mana?"

Rose juga bingung. Dia berbalik dan melihat sekeliling, dia tidak bisa menentukan arah sama sekali.

Setelah melihat-lihat sebentar, dia bertanya dengan bingung, "Bee, sekarang kita di mana ?"

Andri Chen mengamati sejenak sekeliling mereka sebelum akhirnya dia mendapatkan jawaban, "Sepertinya kita berada di Maple Street."

Rose sepertinya juga sudah bisa mengenali jalan ini memang Maple Street, dia mengangguk, dan langsung menunjuk ke jalan yang ada di depannya, lalu dia berkata, "Maju!"

Andri Chen menyalakan mesin mobil dan melaju ke depan dengan cepat, di bawah arahan mawar, mereka melintasi beberapa jalan, yang membuat Andri Chen sedikit bingung.

Sepuluh menit kemudian, mobil pickup berhenti dan Rose menunjuk ke depan dan berkata, "Kita sudah sampai."

Mendengar hal ini, Andri Chen mengikuti Rose keluar dari dalam mobil. Dia mengangkat kepalanya dan menatap gedung di depannya. Rose menunjuk bangunan itu dan berkata, "Di sini tempatnya, ini adalah sebuah laboratorium. Di dalam laboratorium ini ada bahan yang kita butuhkan."

“Ayo!” Andri Chen tahu waktu mereka tidak banyak , oleh kerena itu dia bergegas berkata kepada Rose.

Kedua orang itu masuk ke gedung yang ada di depan mereka, gedung itu juga sudah dibom hingga tak berbentuk .. Ada mayat di mana-mana .. Mayat-mayat ini tampaknya terkena racun penurut Laver, yang menyebabkan mereka saling membunuh. Tempat itu penuh dengan bau amis darah. Hal ini juga membuktikan betapa dahsyatnya peluru racun itu.

Untuk berjaga-jaga kalau-kalau ada orang di laboratorium, Andri Chen mengambil dua buah AK47, salah satunya dia berikan kepada Rose. Kedua orang itu berjalan dengan hati-hati menuju lantai delapan sambil mengenggam pistol, karena lift sudah rusak, mereka harus berjalan menaiki tangga.

Untung saja, ketika mereka berjalan ke lantai delapan, selain bertemu dengan mayat-mayat mereka tidak mengalami bahaya apa pun. Ketika mereka menemukan laboratorium yang mereka cari, Rose menemukan bahwa semua bahan yang mereka perlukan ada di dalam laboraturium. Dengan menggunakan bahan-bahan ini dia bisa bom yang lebih hebat dari bom super yang sebelumnya dan ukurannya lima kali lebih kecil. Dengan bom super ini, robot Raja Bunga akan hancur berkeping-keping, tetapi bom super ini harus ditempelkan pada tubuh robot.

Selanjutnya, Rose meletakkan pistol di tangannya dan mulai sibuk merakit bom di laboratorium. Andri Chen pergi ke balkon di lantai delapan untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat Rose sedang merakit bom.

Lima menit sebelumnya, gedung laboratorium sunyi senyap, tetapi lima menit kemudian, Andri Chen, yang sedang merokok, tiba-tiba menjadi waspada. Di depan matanya , tiba-tiba muncul tiga mobil militer yang bergerak menuju tempat mereka berada. Di atas mobil tidak ada senapan mesin berat tapi penuh dengan tentara negara H. Tidak tahu mengapa 30-an tentara ini datang ke sini.

Melihat semua ini, Andri Chen segera mengenggam AK47-nya dan membidik mereka dari pagar pembatas balkon dan bersiap untuk menembak.

“Critt!” Tiga kendaraan militer berhenti tepat di lantai bawah laboratorium. Mereka sepertinya melihat mobil pickup yang ditumpangi oleh Andri Chen, lalu mereka melaporkan sesuatu melalui radiotelepon.

Karena jaraknya sedikit jauh, Andri Chen tidak bisa mendegar dengan jelas apa yang dikatakan pihak musuh, tetapi samar-samar dia merasa hal ini tidak menguntungkan mereka. Saat ini, dia tidak bisa menembak. Karena begitu dia menembak akan menganggu konsentrasi Rose dalam merakit bom. Selain itu jumlah musuh sangat banyak dan juga Rose dan Andri Chen telah mengalami beberapa luka ringan, jika mereka benar-benar bertarung, mungkin akan menunda waktu. Sampai saatnya, akan menambah beban Season.

Oleh karena itu dia menoleh dan berbisik kepada Rose yang berada di dalam laboratorium, "Perlu berapa lama lagi?"

Rose menjawab, "Masih perlu beberapa saat lagi."

Andri Chen lanjut berkata, "Dibawah ada orang yang datang, kamu usahakan jangan berisik. Jika kita ketahuan, kita akan berada dalam masalah."

Segera setelah Andri mengatakan hal ini, Rose menjadi sedikit panik dan tanpa sengaja, sebuah gelas yang dipegang Rose di tangannya tiba-tiba jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara.

Suara ini langsung menarik perhatian beberapa tentara yang berada di lantai bawah. Mereka semua menatap ke tempat Andri Chen dan Rose berada. Seorang pimpinan tentara negara H segera memerintahkan tentara yang berdiri di sebelahnya: “ Bawa beberapa orang periksa tempat itu. "

Kali ini, suara musuh begitu keras sehingga Andri Chen bisa mendengar seluruh ucapannya.

Tiba-tiba, Andri Chen bergumam pelan, “Gawat, gawat.”

Dia tahu bahwa masalah akan datang, karena sudah tak terhindarkan, dia hanya bisa mencari cara untuk membereskan mereka.

Tidak lama kemudian, beberapa tentara bersenjata masuk ke dalam dengan cepat. Mereka berjalan dengan waspada menuju lantai delapan.

Andri Chen juga sudah tiarap di koridor lantai delapan. Dia memindahkan kursi untuk berlindung. Ketika dia melihat kepala seorang tentara yang muncul di koridor, dia menarik pelatuknya.

"Dor Dor Dor ..." Tiga tembakan dilepaskan. Peluru itu langsung mengenai kepala tentara itu dan langsung membuatnya berguling menuruni tangga.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu