My Charming Lady Boss - Bab 175 Belok Kiri Belok Kanan (1)

Andri menjelaskan lagi: "Apa yang kukatakan itu benar! Coba pikirkan, dua orang di dalam mobil..."

Belum selesai dia berkata, Sisca langsung memotongnya: "Diam kamu!"

Andri terpaksa diam, melihat Sisca yang mau memukulnya, Andri pun mengancam: "Tunggu! Kamu tidak boleh pukul aku, nanti masih mau foto prawedding denganmu! Kalau aku kesakitan, aku tidak mau pergi."

"Kamu..." Mendengar ancaman Andri, dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena kalau sekarang dia tidak foto, dia tidak bisa melewati hari-harinya dengan tenang.

Karena pasrah, Sisca terpaksa memerintahnya: "Naik ke mobil!"

Melihat Sisca yang marah, Andri berjalan ke depannya, dan memberi hormat, lalu berseru: "Baik! Komandan Mi!"

Melihat ekspresi Andri, Sisca merasa geram dan langsung menendangnya, tentu saja menendang ke bokongnya, walaupun tidak terlalu kuat, tapi jeritan Andri terdengar sangat berlebihan.

Mereka berdua pun naik ke mobil, Sisca menyalakan mesin mobil, mobil Audi itu pun melaju keluar kompleks, Sisca melihat Andri dari ujung matanya, dan mengungkit kejadian tadi, "Kamu masih belum beritahu aku, ada apa dengan mobil BMW tadi?"

Andri terpaksa menjelaskan: "Kamu masih ingat Tommy Sun yang pernah aku ceritakan sebelumnya?"

Sisca mengangguk: "Ingat! Ada kaitan apa dengannya?"

Kali ini Andri jujur kepadanya, "Tommy Sun itu adalah direktur Lin punya, direktur Lin tahu kan?"

Sisca mengangguk, Andri melanjutkan: "Tommy Sun adalah tunangan direktur Lin, tapi dia punya simpanan, dan aku curiga wanita ini mungkin adalah orang yang menyetir mobil BMW tadi."

Sisca bingung dan bertanya: "Lalu apa hubungannya denganmu?"

Andri bertanya: "Masa kamu mau direktur Lin menikah dengan pria brengsek seperti Tommy Sun? Kalau sebelum menikah denganmu tunanganmu malah bermain perempuan, memangnya kamu rela?"

Sisca langsung berkata kejam: "Kalau dia berani, aku kebiri dia!"

Mendengar ini, Andri sangat ketakutan, dia pun bergumam: "Untunglah kita bukan benar-benar menikah, kalau tidak habislah aku."

Sisca melotot, dan memperingatkan: "Walaupun kita hanya pura-pura, kamu juga tidak boleh cari wanita lain."

"Kenapa?" Andri mengerutkan alisnya.

Sisca menjelaskan: "Walaupun kita hanya berpura-pura, tapi kita tetap suami istri, kalau kamu cari perempuan lain, lalu ayah ibuku tahu, bagaimana?"

"Jadi bagaimana kalau aku ingin cari pacarku?" Tanya Andri.

"Dalam dua tahun ini tidak boleh." Sisca memohon.

"Gila! Aku juga tidak muda lagi, kalau ada wanita yang suka padaku, aku tidak boleh pacaran?" Andri kaget.

Sisca menenangkannya: "Sabar! Nanti aku pasti kasih kamu bayaran tinggi."

Mendengar kata bayaran, Andri pun senang dan tertawa: "Berapa?"

"Kamu mau berapa?" Tanya Sisca.

Andri memegang dagunya dan berpikir: "Gini saja! Kamu kasih dua juta yuan, masalah ini gampang deh!

Sisca pun kesal dan berkata: "Kenapa kamu tidak pergi merampok saja?"

Andri menjawab: "Asalkan kamu tidak menangkapku, aku pasti pergi."

"Pergi saja kalau kamu bisa!" Sisca sengaja berlagak masa bodoh.

Andri melihat pinggang Sisca dan bertanya: "Kamu bawa pistol hari ini? Aku pinjam dulu."

"Mau ini?" Sisca mengepalkan tangan kanannya di depan Andri.

"Jangan deh..." Saat Andri belum selesai bicara, Sisca sudah meninjukan tangannya ke wajah Andri.

Andri tidak menyangka Sisca benar-benar kuat, dia kesakitan dan terus-terusan mengusap wajahnya.

Saat ini, Sisca sudah menghentikan mobil Audinya, Andri menoleh dan melihat sebuah bridal yang bernama Beauty Bridal.

Sisca turun dari mobil, Andri masih duduk di dalam, Sisca menoleh kepadanya dan memerintah: "Kamu ngapain masih duduk di dalam, turun!"

Andri menutup mulutnya dan berkata: "Mulutku sakit! Tidak bisa foto!"

Melihat Andri masih tidak bergerak, dia pun mengancamnya: "Kalau tidak turun, nanti bukan mulutmu saja, sekujur tubuhmu bakal sakit."

Andri tentu tidak berani duduk di mobil lagi, karena dia tahu Sisca tidak pernah bercanda, seperti tadi, dia langsung meninjunya, tidak pernah berdiskusi dengannya, karena memang beginilah sifatnya.

Dia pun turun dari mobil dan mengikuti Sisca masuk ke dalam bridal itu.

Di depan pintu bridal itu ada dua gadis cantik yang berdiri dan menyambut mereka, salah satunya tersenyum dan menyapa: "Halo, selamat datang di Beauty Bridal, kalian mau foto prawedding ya?"

Sisca menjawab: "Iya, minggu lalu sudah book."

Gadis itu pun tersenyum dan bertanya: "Nona ini marganya apa."

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu