My Charming Lady Boss - Bab 157 Sebuah Masalah (1)

Melihat ekspresi Diana Lu, Andri Chen diam-diam berkata di dalam hatinya, selesai sudah, dia telah menyadarinya.

Saat ini, Diana Lu tiba-tiba mendongak, ia memandang Sisca Mi, dan berkata, "Sisca, foto untuk pendaftaran pernikahan kalian berdua tidak difoto dengan bagus."

Mendengar ini, Sisca Mi, yang sudah tegang pun menghela nafas lega, dia pikir Ibunya mendapati sesuatu yang mencurigakan.

“Bu! Foto itu diambil olehku dan Andri pada saat waktu akan berakhir, kalian mendesak kami dengan tergesa-gesa, sehingga kami tidak punya waktu untuk berfoto.” Sisca Mi malah mengeluh dengan Ibunya.

Pada saat ini, Victor Mi yang duduk di samping Andri Chen berkata dengan acuh tak acuh: "Apakah begitu penting, foto pada akta nikah bukan untuk pameran, untuk apa foto begitu bagus? Lagipula ini adalah sebuah akta, apakah mungkin harus memperlihatkan akta pernikahan itu kepada orang lain setiap hari. "

Setelah mendengar Victor Mi berkata seperti itu, Diana Lu tersenyum dan menjawab: "Andri, apa yang Ayahmu katakan itu benar!"

Untuk panggilan yang tiba-tiba muncul tersebut, benar-benar membuat Andri Chen agak tidak terbiasa, malam ini, Ayah dan Ibunya bertambah satu, yang membuatnya malu adalah dia sebenarnya tidak benar-benar menikah dengan Sisca Mi, tetapi demi berpura-pura, dia hanya bisa mempertaruhkan segalanya.

Setelah berbicara, Diana Lu mengembalikan akta nikah kepada Andri Chen dan berkata, "Andri, hari ini layak untuk kita rayakan, mari kita makan bersama."

Begitu Diana Lu duduk, Victor Mi mengangkat gelasnya sambil menunjukkan senyum di wajahnya. Andri Chen dapat melihat bahwa hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Victor Mi, karena putrinya akhirnya menikah, dan hal yang paling menyenangkan adalah ia menikahi menantu laki-laki yang sangat ia sukai, jadi hari ini ia terlihat sangat bahagia.

Pada saat ini, Victor Mi berkata dengan penuh kasih sayang kepada Andri Chen dan Sisca Mi: "Andri, Sisca, Ayah sangat bahagia hari ini, segelas anggur pertama ini, semoga pernikahan kalian bahagia selamanya, Ayah sangat menanti hari ini, sudah lama sekali, akhirnya hari keinginanku tercapai, aku tidak perlu khawatir. "

Melihat situasi ini, Andri Chen segera mengangkat gelas di depan meja, ia menatap Victor Mi yang berada di depan matanya dengan perasaan bersalah.

Sisca Mi tidak banyak bicara, tetapi dia bisa melihat air mata kristal di matanya, dia tidak tahu mengapa, dia ingin menangis pada saat ini, mungkin dia telah membohongi ayahnya sendiri.

Baru saja Victor Mi selesai berkata, Andri Chen pun mencoba berkata, "Terima kasih, Ayah!"

Terutama ketika mengucapkan kata Ayah, Andri Chen merasa sangat malu, wajahnya memerah, dia benar-benar malu.

Melihat Andri Chen sedikit malu, Diana Lu yang berada di samping melihat kondisi tersebut, ia berkata sambil tersenyum: "Andri, perlahan kamu akan terbiasa memanggilnya, dulu pamanmu sama seperti kamu, dia sangat malu untuk mengeluarkan suara dan memanggil dengan sebutan itu, ia gugup dan berbicara dengan gagap. "

Andri Chen tersenyum, mengangkat gelasnya dan menyentuh gelas Victor Mi, mereka berdua pun menghabiskan anggur di gelas hanya dengan satu tegukan.

Tentu saja, Sisca Mi yang duduk di sebelah Andri Chen juga menghabiskan anggur tersebut dengan satu tegukan, meskipun mereka tidak benar-benar menikah, tetapi di dalam hati Sisca Mi menurutnya sama seperti perkawinan sungguhan, karena segalanya terlalu nyata di depan matanya.

Ketika Victor Mi menurunkan gelasnya, dia segera mengeluarkan sebuah amplop merah besar dari tubuhnya, ia menyerahkannya langsung kepada Andri Chen, berkata, "Andri, terima ini!"

Melihat amplop merah besar dari Victor Mi ini, Andri Chen sedikit terkejut, ia dengan cepat menolak: "Ayah, aku tidak bisa menerima ini."

Victor Mi tersenyum penuh kasih: "Anak bodoh, kamu sudah memanggilku dengan sebutan Ayah, amplop merah ini harus diberikan padamu, ini adalah tradisi, ini namanya hadiah untuk menantu laki-laki baru kami."

Setelah ia berkata, Diana Lu juga mengeluarkan amplop yang sama besarnya, ia berkata kepada Andri Chen: "Andri, sini, ini untukmu dari Ibu."

Meskipun Andri Chen sedikit malu, dia mengambilnya dan berkata, "Terima kasih, Bu!"

Setelah mendengar ucapan terima kasihnya, Diana Lu tersenyum lebih bahagia, ia berkata, "Mulai hari ini dan seterusnya, kita adalah satu keluarga, mari, Ibu juga terlebih dulu ingin mengucapkan semoga pernikahan kalian bahagia selamanya ."

Setelah berbicara, Andri Chen dan Sisca Mi juga mengangkat gelas anggur dan menyentuh gelas itu dengan gelas Diana Lu, kemudian meminumnya dengan satu kali tegukan.

Meskipun Andri Chen tidak tahu berapa banyak uang yang diisi di amplop merah itu, tetapi ketika dijepit terasa sangat tebal, dia yakin isi amplop ini seharusnya sangat banyak.

Andri Chen minum beberapa gelas dengan Victor Mi, ia juga berbicara tentang keluarganya, mengenai hilang ingatan yang dialami Andri Chen, Diana Lu juga berencana untuk mencari dokter otak terbaik untuk memeriksa kondisinya, mungkin ia dapat disembuhkan.

Saat ini, Diana Lu mulai membicarakan topik utama.

"Ngomong-ngomong, aku sudah berdiskusi dengan Ayahmu mengenai waktu pelaksanaan pesta pernikahan kalian, sudah kita putuskan yaitu pertengahan bulan depan, kalian berdua harus bersiap-siap untuk mengajukan izin cuti kepada perusahaan lebih awal."

Andri Chen yang sedang minum anggur dan mendengar waktu yang disebutkan, jantungnya seketika berdegup kencang, ia diam-diam berpikir, pertengahan bulan depan, bukankah akan menjadi hari yang sama dengan pesta pernikahan Yuni Lin?

Ketika memikirkan hal ini, Andri Chen pun menjadi semakin khawatir, jika benar-benar begitu kebetulan, maka dirinya akan mati, di sini pernikahan palsunya, di sana pernikahan sungguhan, maka hal ini benar-benar akan merepotkan.

Ketika Diana Lu melihat Andri Chen tidak berbicara, dia pun seketika bertanya, "Andri, ada apa denganmu?"

Andri Chen dengan cepat menyadarkan dirinya, ia berkata sambil tersenyum: "Bu, tidak apa-apa, aku sedang menghitung hari apa di pertengahan bulan depan."

Diana Lu berkata dengan sangat yakin, "Hari sabtu, aku sudah melihatnya dengan Ayahmu."

“Oke.” Andri Chen merespons.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu