My Charming Lady Boss - Bab 117 Kata yang Mengejutkan (1)

Andri Chen menjadi sedikit bingung,kalau ia mengiyakan Yuni Lin,Futari Tsu pasti akan ketahuan. Apalagi bocah itu berpakaian seperti itu,bagaimana kalau Yuni Lin salah paham?

Yuni Lin memeluk erat kedua lengannya menunggu Andi Chen bersuara. Dia berjalan kearah kamar dan masuk.

Andri Chen ingin memanggilnya tapi sudah terlambat. Karena Yuni Lin sudah terlanjur masuk kedalam kamar.

Dia segera mengikuti dari belakang,Yuni Lin pun berdiri didepan pintru kamar dan melihat keseluruh ruangan. Lalu menoleh dan berkata kepada Andri Chen,”Bukankah aku menyuruhmu mengambil Bed Cover ku?”

Andri Chen seketika tidak menemukan alasan,dia hanya bisa berpura-pura ketakutan dan berkata kepada Yuni Lin: “Direktur Lin,aku takut kalau pergi sendiri,ayo temani aku kita pergi sama-sama!”

Mendengar itu Yuni Lin langsung berkata: ”Kamu kan lelaki dewasa,bagaimana bisa kamu sepenakut ini?”

Andri Chen pun menjawab:”Direktur Lin,lelaki dewasa juga bisa takut. Apalagi tengah malam seperti ini,kalau ada sesuatu kita berdua masih punya teman kan.”

Tidak ada jalan lain,Yuni Lin hanya bisa mengiyakan dan berkata dengan keras:”Benar-benar tidak ada gunanya!”

Selesai bicara Yuni Lin langsung mengikuti Andri Chen keluar dari rumah itu. Andri Chen perlahan menghela nafas lega. Tapi mengingat nanti juga harus kembali lagi, hatinya kembali khawatir. Ia pikir ia harus mencari cara untuk menghentikan Yuni Lin. Kalau kembali lagi kerumahnya, pasti akan sangat kacau. Ia juga khawatir Futari Tsu terlalu lama didalam lemari,takut ia kehabisan oksigen.

Dengan cepat mereka berdua sudah sampai di pintu koridor dan pergi kerumah Yuni Lin yang ada diseberang.

Walaupun lampu didalam ruangan sudah dinyalakan,tapi terasa sangat sunyi. Yuni Lin merasa agak takut.

Setelah masuk kedalam rumah,Andri Chen terpikir satu alasan dan segera berkata kepada Yuni Lin: ”Direktur Lin kalau kamu memang takut. Bagaimana kalau aku saja yang menemanimu disini, kamu tidur dikasurmu, aku tidur disofa. Sofa dirumahku terlalu dingin, sofa dirumahmu terlihat lebih nyaman untuk tidur.”

Alasan Andri Chen ini terdengar sangat masuk akal karena sofa dirumahnya adalah sofa dari kayu. Kalau tidur disitu pasti akan sangat dingin.

Yuni Lin benar-benar merasa takut,kalau teringat suara perempuan menangis itu,bulu kuduknya langsung berdiri. Apalagi punggungnya semua terasa dingin. Dikepalanya mulai terlintas banyak adegan menakutkan.

Yuni Lin terdiam sesaat,dan bertanya:”Tidur dirumahku?”

Entah kenapa,malam ini dia sangat tidak ingin tidur dirumahnya. Barangkali karena suara tangisan perempuan itu terdengar dari luar jendela rumahnya sendiri. Jadi dia selalu merasa kalau diluar jendela ada sesuatu. Saat melihat ke jendela, kepalanya mulai memikirkan yang tidak-tidak.

Andri Chen menganggukkan kepala dan menjawab:”Betul.”

Yuni Lin pun langsung menolak:”Tidak mau!”

“kenapa?” Andri Chen tidak mengerti.

Yuni Lin berjalan kesamping Andri Chen,dan melihat kearah jendela diruang tamu dan berkata:”Suara tangisan itu terdengar dari luar jendela itu.”

Andri chen sangat paham bahwa tidak ada yang menakutkan,karena suara tangisan yang didengar Yuni Lin tadi berasal dari rumahnya,oleh karena itu kenapa Yuni Lin bisa mendengarnya dari luar jendela,karena memang gedung tinggi diseberang itu bergema. Ditambah suara tangisan Futari Tsu yang kadang keras kadang pelan itu membuat Yuni Lin semakin salah faham.

Jadi Andri Chen pun langsung berjalan kearah jendela dan sengaja melihat keluar lalu menoleh dan berucap dengan nada menghibur: ”Direktur Lin,lihat! Disini tidak ada apa-apa,jangan takut!”

Saat bicara, Andri Chen langsung mengulurkan tangannya dan membuka jendela. Pada saat itulah tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh,dan kebetulan terjatuh ke atas tubuh Andri Chen. Itu sangat mengejutkannya yang memang agak latah, sedikit lagi ia terkencing dicelana,wajahnya pun terlihat memucat.

Melihat itu, Direktur Lin pun berteriak:”Ahhhh!”

Saat Andri Chen menoleh,ternyata hanya seekor tikus yang terjatuh dari pintu jendela dan langsung berlari kearah Yuni Lin.

Hanya saja saat Yuni Lin berteriak, diapun terkejut dan segera berlari.

Dan disaat itu, Andri Chen pun sedikit lagi terkencing dicelana. Ternyata hanya seekor tikus kurang ajar.

“Brengsek!” Andri Chen memaki sebentar, sedikit melapiaskan kemarahannya.

Tapi saat ia mengejar Yuni Lin, Yuni Lin sudah masuk kerumahnya. Bagaimanapun tidak ingin pulang,karena dia memang sudah ketakutan,dan kembali dikejutkan oleh hal barusan. Dipukul sampai mati pun ia tak ingin pulang.

Andri Chen kembali kerumahnya, Yuni Lin pun langsung masuk kekamar Andri Chen. Andri Chen mengejarnya dan terus menjelaskan: ”Direktur Lin, itu hanya seekor tikus.”

Walaupun Yuni Lin juga melihat dengan jelas kalau itu tikus,dia juga tidak ingin pulang. Apalagi kalau dia tidak melihat dengan jelas kalau itu benar adalah seekor tikus.

Dia berkata dengan tegas:”Tidak bisa,pokoknya malam ini aku tidur dirumahmu.”

Andri Chen tahu dia sudah terlambat,walau ia ingin berkata apapun,saat ini Yuni Lin tidak akan pulang.

Saat Andri chen ingin melanjutkan kalimatnya,didalam kamar tiba-tiba terdengar suara handphone berdering. Itu kembali mengejutkan dan membuat latah Yuni Lin,seketika ia sudah berada didekapan Andri chen dan sudah memeluk Andri Chen dengan erat.

Malam ini dia sudah dibuat terkejut berapa kali,nyalinya benar-benar sudah ciut.

Melihat itu semua,Andri chen baru tersadar kalau yang berdering bukan handphonenya sendiri,tetapi berdering dari lemari didalam kamar itu.

Yuni Lin tersadar dan segera melepaskan dirinya dari dekapan Andri Chen. Ia sedikit malu karena sikapnya barusan, karena ia sendiri lah yang memeluk terlebih dahulu.