My Charming Lady Boss - Bab 180 Takut (2)

"Manajer?" Andri Chen merasa semakin bingung mendengarnya.

Rico Wang terpaksa menjelaskan, "Kakak Andri, mungkin kamu tidak tahu. Di Nanjing ada sebuah perusahaan entertainment. Aku hanya ketua kecil dari satu departemen, sedangkan Kak Taopa adalah manajer."

Mendengar perkataan Rico Wang, Andri Chen sepertinya mengerti, kalau yang pria itu maksud sebagai manajer, sebenarnya bukan benar-benar manajer. Ini menandakan posisi orang itu dalam kedudukan sosial Nanjing.

Andri Chen berpikir lalu bertanya, "Siapa bos di perusahaan entertainment itu?"

Rico Wang menjawab, "Tuan Jiang."

"Apa kamu pernah bertemu dengan Tuan Jiang?" Andri Chen bertanya lagi.

Rico Wang mengisap rokok, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Aku hanya pernah bertemu dengan Direktur Hong."

Mendengar itu, Andri Chen seperti mengerti akan sesuatu, "Aku dengar, Taopa ini pernah mendekam di penjara selama 6 tahun."

Rico Wang menjawab, "Iya, katanya dulu dia ditangkap oleh seorang polisi wanita."

Mendengar ini, Andri Chen menoleh ke arah Rico Wang, lalu bertanya dengan serius, "Apa kamu tahu siapa polisi itu?"

"Siapa?" Rico Wang menatap Andri Chen dengan bingung.

Andri Chen menjawab, "Sisca Mi."

"Apa? Kakak Mi?" Rico Wang kaget hingga wajahnya bahkan berubah pucat.

Andri Chen mengangguk lagi dan berkata, "Hari ini Taopa pergi menemui Sisca, aku juga ada di sana."

Rico Wang baru tersadar, "Ternyata begitu."

Rico Wang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di Nanjing 6 tahun yang lalu, karena dia baru datang 3 tahun yang lalu. Selain itu, masalah yang dulu, semuanya dia dengar dari orang lain. Bahkan yang Taopa ini juga pertama kali dia temui. Meskipun Taopa masuk penjara selama 6 tahun, tapi namanya di Nanjing sangat terkenal. Tapi tidak disangka Taopa dan Sisca Mi mempunyai pengalaman seperti itu. Pantas saja orang-orang Taopa diam-diam menyelidiki Andri Chen.

Andri Chen memikirkan lagi, lalu bertanya pada Rico Wang, "Rico, apa masalah ini bisa diselesaikan baik-baik?"

Rico Wang menjelaskan, "Kakak Andri, masalah ini sangat sulit. Aku tahu Kakak Mi adalah temanmu, tapi tidak mudah melawan Taopa, ditambah Kakak Mi membuatnya mendekam di penjara selama 6 tahun, Taopa pasti tidak akan melepaskannya."

Andri Chen sedikit tidak mengerti, "Apa perusahaan kalian ini sangat hebat? Bahkan polisi sudah tidak dapat mengaturnya lagi?"

Rico Wang menyisap kembali rokoknya, lalu melempar rokok dan menginjaknya di bawah kaki. Saat menengadahkan kepala, menyadari tidak ada yang lewat, baru berkata, "Kakak Andri, latar belakang bos perusahaan ini sangat hebat. Kalau polisi dapat mengatasinya, apa menurutmu perusahaan ini masih bisa bertahan sampai sekarang?"

Mendengar ini, Andri Chen merasa masuk akal juga. Kalau tidak saat Sisca Mi melihat Taopa, wanita itu juga tidak akan mungkin begitu takut.

Andri Chen memikirkan untuk waktu yang lama, mengenai masalah ini, dia harus membantu Sisca Mi. Kalau tidak wanita itu pasti akan ada bahaya, kelompok ini adalah murid dari kematian, ditambah Taopa pernah membunuh polisi, pria itu pasti akan mencelakai Sisca Mi.

Andri Chen juga mengisap rokok dalam-dalam lalu membuangnya ke lantai dan mematikannya. Saat mengembuskan asap tebal, dia baru berkata pada Rico Wang, "Rico, apa kamu bisa membantuku untuk bertemu dengan Kak Taopa? Aku ingin membicarakan masalah ini dengannya."

Mendengar ini, wajah Rico Wang bahkan berubah hijau, "Apa? Kakak Andri, kamu ingin membicarakan masalah ini dengan Kak Taopa?"

"Iya! Kenapa?"Andri Chen bertanya dengan kaget.

Rico Wang berkata dengan khawatir, "Kak Andri, kalau kamu mencari Kak Taopa, lalu membuat dia marah, dia akan ..."

Saat berbicara sampai sini, Rico Wang tidak melanjutkan lagi, karena dia tahu Kak Taopa pasti akan membunuh Andri Chen, dia tidak ingin melihat masalah ini sampai terjadi.

Andri Chen malah berkata dengan tidak peduli, "Kalau belum mencoba bagaimana mungkin bisa tahu. Bisa saja setelah dia melihat aku seganteng ini, dia akan melepaskan Sisca Mi."

"Tapi, Kak Andri- ..." Rico Wang masih sedikit khawatir, karena dia tidak bisa menyelesaikan masalah ini.

Andri Chen langsung memotong perkataan Rico Wang, "Ya sudah, aku tahu batasannya, kalau aku sampai mati, anggap saja aku sedang sial."

"Kakak Andri ...!" Rico Wang ingin membujuk Andri Chen.

Tapi keputusan Andri Chen sudah bulat, "Sudahlah, Rico, masalah ini merepotkanmu ya. Kalau dia bersedia menemuiku, kamu telepon saja aku."

Rico Wang hanya bisa menganggukkan kepala, "Baiklah!"

Andri Chen berdiri dari kursi panjang, mengangkat lengannya untuk melihat jam dan berkata, "Aku sudah harus pergi."

"OK." Rico Wang juga berdiri, melihat Andri Chen melangkah masuk ke rumah sakit.

Dia berdiri di sana sambil melihat punggung Andri Chen lalu menghela napas. Dia berkacak pinggang melihat ke sekeliling, tiba-tiba merasa sedikit pasrah. Dia sudah berada begitu lama di Nanjing, tidak disangka masalah ini, dia malah tidak bisa menyelesaikannya.

Dengan kesal dia menendang tong sampah yang berada di samping kursi panjang, hingga orang-orang yang lewat semuanya memandang ke arahnya.

Rico Wang menoleh dan memelototi mereka kemudian berteriak dengan galak, "Apa lihat-lihat? Tidak pernah melihat orang yang sedang kesal?"

Baru saja berteriak, orang-orang segera pergi, takut membuat Rico Wang lebih marah lagi.

Melihat orang-orang sudah berjalan jauh, Rico Wang kembali duduk di atas kursi panjang. Mengambil rokok, kemudian mengeluarkan HP dan menelpon Kak Taopa dengan sedikit perasaan takut.

Saat sambungan telepon berbunyi "tut tut", hati Rico Wang sangat gugup. Karena kalau dia tidak benar melakukan masalah ini, dia akan dipecat oleh perusahaan.