My Charming Lady Boss - Bab 262 Sulit membuka mulut

Tinju Andri yang sudah dikeluarkan berhenti di tengah udara, dia tahu kalau tinju ini kena, Komandan Lu pasti pingsan.

Komandan Lu mengambil kesempatan ini dan segera menjelaskan: "Andri! Saat itu keadaan darurat, kita juga tidak ada cara lain, kalau aku tidak memberi perintah memulai tembakan, takutnya kita akan kehilangan kesempatan yang berharga, kalau ingin mendapatkan kepercayaan Nora lagi akan sangat susah!"

Mendengar perkataan komandan Lu, Andri mengontrol kekuatan tinjunya, kemudian lagi-lagi meninju wajah Komandan Lu, Komandan Lu langsung jatuh menyamping ke lantai, darah di sudut bibirnya mengalir semakin deras, terlebih lagi lantai ruangan, Andri melihat sebuah gigi Komandan Lu terlepas.

Setelah tinjuan kali ini, Andri baru menunjuk Komandan Lu dan berkata dengan emosi: "Dengar, aku bukan polisi, aku hanya seorang rakyat biasa, aku setuju membantumu kali ini, sudah sangat lapang dada, kamu menembak ke arahku tanpa persetujuanku, kalau sampai peluru pistol salah sasaran, siapa yang akan mengembalikan kakiku ini?"

Mengenai hal ini, Komandan Lu merasa sangat bersalah, dia duduk tegak di lantai, mengelap darah di sudut bibirnya, berkata dengan penuh rasa bersalah: "Andri, maaf, aku tahu aku berbuat seperti itu sedikit keterlaluan, tapi aku benar-benar tidak ada cara lain, aku sebagai komandan kota Nanjing, aku mempunyai kewajiban melindungi penduduk kota Nanjing, tapi untuk pihak kepolisian, Nora Shen adalah orang yang sangat berbahaya, tidak secepatnya menangkapnya, kota Nanjing tidak akan tenang."

"Apa hubungannya denganku?" Andri balik bertanya.

Komandan Lu mengangguk tanda mengakui: "Benar, tidak ada hubungan apapun denganmu." Kemudian, Komandan Lu bangun dari lantai dan berdiri tegak, menepuk debu di pakaiannya, berkata memohon: "Andri, hari ini aku sebagai komandan mewakili seluruh penduduk kota Nanjing memohonmu membantuku."

Komandan Lu membungkuk di depan Andri dengan tulus, seluruh kata-katanya sangat tulus.

Menghadapi permohonan Komandan Lu, hati Andri tiba-tiba lunak, dia hanyalah seorang rakyat biasa, tidak ingin menjadi pahlawan, tapi Komandan Lu adalah seorang Komandan, bisa-bisanya dia membungkuk dengan tulus kepada Andri.

Akhirnya, Andri hanya bisa memaafkan Komandan Lu, dengan langkah pincang berjalan ke tempat duduk di samping jendela, mengeluarkan rokok dan menyalakannya, setelah menghisap dan menghembus sekali, dia langsung bertanya: "Ada masalah apa mencariku hari ini?"

Komandan Lu mendengar pertanyaan Andri pun berbalik dan berjalan menuju tempat Andri duduk, dia juga ikut menyalakan rokok, setelah menghisap dua kali, baru berkata perlahan: "Hari ini aku menyuruhmu datang, satu adalah untuk melihat keadaan lukamu, dua adalah ingin bertanya bagaimana hasil obrolan mu dengan Nora Shen, apakah kesannya tentangmu sudah berubah?"

Mendengar perkataan Komandan Lu, Andri menghisap rokoknya, ketika menghembuskan asap rokok yang tebal, dia baru memindahkan pandangannya dari pemandangan di luar jendela ke Komandan Lu, berkata dengan jujur: "Peluru di kakiku dikeluarkan olehnya, dia membantuku mengurus lukaku, sekarang sudah tidak terlalu parah."

Ketika berkata sampai sini, Komandan Lu mengeluarkan sebuah amplop dari tas dokumen yang selalu dia bawa, di dalam amplop tebal itu terisi uang kertas, dia langsung menyerahkannya kepada Andri, berkata: "Andri, ini adalah uang imbalan yang aku minta ke organisasi, kamu harus menerimanya, beli sedikit makanan sehat untuk merawat luka."

Andri menunduk melihat amplop tebal di tangan Komandan Lu, dia memperkirakan seharusnya ada 20 juta.

Dia terhenti sejenak, akhirnya menerima uang imbalan ini, karena ini adalah imbalan yang memang harus dia dapatkan, dia tahu bahayanya misi ini, salah-salah dia akan kehilangan kakinya, itu termasuk normal, kalau keberuntungannya tidak baik, ada kemungkinan kehilangan nyawa.

Setelah menerima uang, mereka berdua tidak bersuara, mengarahkan pandangan mereka ke arah jendela, tidak henti merokok.

Setelah hening sekian lama, Andri akhirnya bersuara duluan.

Nora Shen selama ini terus mencari seseorang.

Mendengar hal ini, Komandan Lu seketika menghentikan gerakan merokoknya, karena perkataan Andri yang mendadak ini membuatnya sangat tertarik.

"Siapa?" Komandan Lu bertanya.

"Seorang anak lelaki." Andri berkata datar.

Komandan Lu berpaling, bertanya dengan kening berkerut: "Anak lelaki apa?"

Andri baru berkata secara lengkap: "Nora Shen terus mencari seorang anak lelaki, anak lelaki ini pernah menyelamatkan nyawanya ketika dia sedang sekolah SMA, awalnya kalau bukan karena anak lelaki ini, dia seharusnya sudah diperkosa."

Mendengar hal ini, Komandan Lu terlihat sangat terkejut, dia sama sekali tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi kepada Nora Shen.

Komandan Lu menghirup rokoknya, terus bertanya: "Kemudian?"

Andri baru berpaling, melihat Komandan Lu dan berkata dengan serius: "Tuhan sangat bisa bercanda, anak lelaki yang dia cari adalah aku, aku juga di saat itu menghilang dari Kota D."

Mendengar perkataan Andri, Komandan Lu terlihat semakin kaget.

"Kebetulan sekali?"

Andri mengangguk, berkata dengan rasa luar biasa: "Benar! Aku juga tidak menyangka bisa kebetulan seperti ini."

Hal ini meskipun adalah hal yang biasa, tapi di saat seperti ini, bisa-bisanya mempunyai kegunaan yang penting.

Komandan Lu merasa sangat semangat dan berkata: "Andri! Ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan, saat kecil kamu menolongnya, untuk Nora ini adalah sebuah hutang nyawa, kamu harus mengintainya di sisinya, pasti aman!"

Tidak usah dibilang Komandan Lu, Andri juga mengerti, tapi dulu anak perempuan yang ditolongnya adalah anak perempuan yang polos, begitu lewat belasan tahun, anak perempuan polos dulu, bisa-bisanya berubah menjadi seorang perempuan yang jahat, Tuhan malah mau dia menghancurkan Nora secara pribadi, dia merasa sedikit tidak tega, karena seperti ini benar-benar terlalu kejam.

Andri terdiam sejenak, melihat kearah permukaan sungai, bertanya dengan sedih: "Komandan Lu, kamu berbicara jujur denganku, apakah begitu kita menemukan bukti kejahatan Nora, maka dia harus menghilang dari dunia ini?"

Komandan Lu tidak membohonginya, mengangguk dan berkata dengan jujur: "Benar."

Andri tidak lanjut bertanya, karena tidak ada gunanya, dia akhirnya mematikan rokoknya, kemudian melemparnya ke arah sungai.

Saat ini, Komandan Lu yang berdiri di sisi Andri mengulurkan tangan menepuk bahu Andri, berkata dengan nada serius: "Andri! Aku tahu hal ini menurutmu sangat kejam, anak perempuan ini adalah orang yang kamu selamatkan sebelumnya, tapi sekarang dia adalah seseorang yang membahayakan rakyat, banyak hal yang dia lakukan melanggar hukum, kalau kita tidak membasminya, akan lebih banyak orang yang menjadi korban, misalnya Sisca, dan juga teman-teman seperjuangan kita."

Andri mengangguk, berkata: "Aku tahu aku harus berbuat apa."

Komandan Lu melihat Andri sekilas, dan bertanya menyelidiki: "Andri! Masih ada satu hal, di departemen kita pernah diskusi dengan serius, satu adalah demi misi, dua demi Nona Du, kamu harus gabung ke perusahaan Nora Shen, lebih baik...."

Ketika berkata sampai sini, Komandan Lu berhenti, karena dia takut begitu dia bilang, Andri tidak akan bisa menerimanya.

Begitu mendengar, Andri langsung bertanya: "Lebih baik apa?"

Komandan Lu menghirup rokoknya dalam, memberanikan diri berkata: "Andri, kita berharap kamu meninggalkan Nona Du."

"Apa katamu?" mata Andri membesar, sama sekali tidak berani percaya, ini adalah perkataan yang keluar dari mulut Komandan Lu.

Komandan Lu pun berkata dengan berani: "Andri! Kita berbuat seperti ini semuanya demi kebaikanmu dan Nona Du, dia sekarang hamil, kalau terus mempertahankan hubungan kekasih denganmu, dia akan menghadapi bahaya. Tapi, kamu pikirkan, kalau dia meninggalkanmu untuk sementara, maka Nora Shen tidak akan melukainya, karena dia sudah tidak ada hubungannya denganmu, banyak hal di masa depan, dia tidak akan terhubung. Tentu saja, perpisahan kalian hanyalah sementara, begitu kita mengumpulkan semua bukti kejahatan Nora, kamu dan Nona Du pun bisa melewati hidup yang bahagia dan aman, saat itu, baru menjelaskan semuanya kepada Nona Du, aku percaya dia pasti akan mengerti dan memaafkanmu...."

Ketika Komandan Lu masih ingin melanjutkan perkataannya, Andri langsung memotongnya dengan emosi: "Jangan katakan lagi!"

Komandan Lu pun akhirnya berhenti, karena ketika dia mendapatkan hasil seperti ini di kantor, dia sudah tahu akan menghadapi hal ini, karena berbuat seperti ini, untuk Andri terlalu kejam, tapi mereka juga tidak ada cara lain baru memilih rencana ini, hanya dengan begini, baru bisa menjamin keselamatan Rossa Du.

Setelah lewat sejenak, Komandan Lu kembali menasehati Andri: "Andri! Kamu pikirkan, kamu menjadi mata-mata di sisi Nora Shen, semua orang yang berhubungan dengannya adalah orang tidak benar, begitu kamu ketahuan, mereka mengancammu dengan Nona Du, saat itu, semuanya sudah terlambat."

Kali ini, Andri tidak memarahi Komandan Lu, karena dia merasa apa yang dikatakan Komandan Lu benar, kalau benar terjadi sesuatu dengan dirinya, orang-orang seperti Nora pasti akan menggunakan Rossa untuk mengancamnya.

Kalau dia memutuskan hubungan dengan Rossa untuk sementara waktu, mungkin ibu dan anak itu akan aman.

Memikirkan anak mereka, Andri hanya bisa setuju dengan terpaksa.

"Baik! Aku turuti kemauan kalian."

Selesai berkata, Andri memeluk kepalanya dengan kedua tangannya, karena dia merasa dia hampir meledak, juga tidak tahu mengapa dia mau berpartisipasi dalam hal ini, membuatnya sekarang tidak bisa mundur.

Meskipun Andri sudah setuju, tapi Komandan Lu tahu Andri merasa sangat sedih, dia hanya bisa menghiburnya dengan suara lembut: "Andri, kamu tenang saja! Pihak kepolisian akan menjamin keamanan Nona Du, aku juga akan menyuruh kakak perempuanku menjaga dia, asalkan kamu membantuku menyelesaikan hal ini, kamu akan menjadi penyelamat penduduk kota Nanjing."

Andri berpikir sejenak, tiba-tiba mendongak melihat Komandan Lu dan berkata serius: "Komandan Lu, aku berharap kamu menepati janji, kalau terjadi sesuatu dengan Rossa dan anak kita, aku pasti akan membunuhmu! Aku pasti akan melakukannya."

Komandan Lu berjanji sekali lagi: "Andri, aku menjamin dengan nyawaku dan harga diriku, kalau terjadi sesuatu dengan Nona Du dan anak kalian, aku akan membunuh diriku sendiri."

"Baik, aku mempercayaimu! Kuserahkan Rossa dan anak kita kepadamu." Kemudian, Andri berencana meninggalkan ruangan, ketika berjalan sampai pintu, Komandan Lu tiba-tiba memanggilnya: "Andri."

Andri menghentikan langkahnya dan berbalik, Komandan Lu memesan: "Andri, kamu harus berhati-hati, lindungi dirimu dengan baik, kalau ketahuan, langsung meminta bantuan kepada pihak kepolisian, aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu."

Andri tahu begitu dia menyetujui Komandan Lu, maka dia sudah tidak bisa mundur.

Tapi demi Rossa dan Sisca, dia tidak ada pilihan, siapa suruh Sisca adalah teman baiknya, Rossa adalah kekasihnya!

Kemudian, Andri meninggalkan kapal besar yang mewah ini, ketika dia kembali ke mobilnya, dia terus memikirkan bagaimana meminta putus dengan Rossa, karena hal ini benar-benar sangat sulit membuka mulut.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu