My Charming Lady Boss - Bab 24 Tidak Terduga (1)

Lelaki botak itu duduk kembali, ia menuangkan segelas bir lagi ke dalam gelasnya, ia menyeruput sedikit bir itu lalu mengangkat kepalanya dan melihat Andri juga Yuni masih belum bergerak di tempat tadi, ia mengerutkan alisnya lalu bertanya "Kenapa? masih harus di bantu oleh anak buahku?"

Andri menolehkan kepalanya melihat Yuni, baru saja ia mau membuka mulutnya, Yuni yang sedang merasa malu itu tiba-tiba mengangkat tangannya lalu menampar Andri, ia berkata dengan emosi "Ternyata kamu yang mencari semua orang di sini untuk berakting, kamu benar-benar tercela!"

Setelah memarahinya, Yuni segera mendorong dua orang laki-laki yang menghalangi pintu ruangan itu, lalu ia keluar dari ruangan itu.

Kedua laki-laki yang menjaga ruangan itu terdiam, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Lelaki botak itu juga mengerutkan alisnya dan menyimpan gelas bir yang ada di tangannya lalu berdiri, ia bertanya "Ada apa ini?"

Andri juga terlihat bingung, mulutnya bergumam, berpura-pura? dalam hal apa?

Ia berpikir, akhirnya ia mengerti, adegan ini mirip dengan adengan suatu film, Yuni mengira ia telah menyewa orang-orang itu untuk berakting, tujuannya.. ya untuk melakukan hal itu...

Tapi, Andri tidak pernah mempunyai pikiran seperti itu! yang terpenting, ia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk menyewa orang, terlebih lagi, ia bukan seorang sutradara, adegan ini hanya bisa dilakukan oleh sutradara besar agar bisa mendapat emosi sedalam ini.

Lelaki botak itu melihat dua orang yang berjaga di depan pintu, mukanya menjadi suram lalu bertanya "Mengapa kalian membiarkannya pergi?"

Kedua laki-laki itu terdiam, salah seorangnya yang berambut cepak berkata "Bos..., bos tadi tidak menyuruh kami menahannya!"

Lelaki berkepala botak itu emosi dan langsung memarahi mereka "Bodoh! cepat kejar wanita itu dan bawa kembali."

"Baik, Bos." kata laki-laki berambut cepak itu.

Setelah selesai bicara, lelaki berambut cepak itu segera membalikkan badan dan keluar dari ruang karaoke, tapi tidak lama ia langsung kembali masuk ke dalam ruangan.

Melihat hal itu, si lelaki botak yang emosinya mulai memuncakpun bertanya "Mengapa kamu kembali lagi?"

Lelaki cepak itu dengan ketakutan menjawab "Bos, ada polisi."

"Polisi?" , mendegar perkataannya itu, si lelaki berkepala botak langsung mengerutkan alisnya dan ia mulai ketakutan.

"Dimana?" kata lelaki botak itu.

Saat lelaki berambut cepak itu baru mau berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu didorong oleh seseorang, beberapa orang polisi yang tidak berseragam formal datang dan memasuki ruangan itu, lelaki botak itu terkejut dan segera mematikan listrik di ruangan itu sehingga lampu dan LCD di ruangan itu ikut mati.

Seorang polisi perempuan yang rambutnya diikat seperti ekor kuda dan memakai rompi berbahan jins melangkah masuk, ia bertubuh tinggi dan berwajah cantik, pada alis matanya terlihat ada tempramen laki-laki yang jarang dimiliki kebanyakan wanita lainnya.

Bagi Andri, ini adalah kali pertama dirinya melihat polisi wanita yang begitu cantik tanpa mengenakan seragam formal.

Di dalam rompi yang dikenakannya, dua benda yang berada di dadanya juga merupakan suatu pemandangan yang tidak boleh dilewatkan.

Meskipun dadanya lebih kecil dari milik Rossa dan Yuni, tapi masih terbilang indah.

Karena keindahan tubuh polisi wanita itu, Andri terus memandanginya, siapa tahu dengan tatapannya ia bisa di tangkap oleh polisi wanita itu.

Seketika polisi wanita itu berubah ekspresi, dengan garang ia bicara pada Andri "Anak kecil, apa yang kamu lihat? sekali lagi kamu lihat akan ku keluarkan matamu!"

Andri tidak menyangka polisi wanita itu sangat galak, tapi meskipun polisi itu kasar kepadanya, tapi Andri tetap menghormatinya, ini adalah prinsip hidup Andri.

"Bu Polisi, anda tidak melihatku, bagaimana anda tahu aku sedang melihatmu?"

Polisi wanita itu tidak menyangka Andri akan menantangnya, ia segera memberikan perintah pada polisi lain di belakangnya "Paul, tangkap dia dan bawa pulang."

Paul yang ada dibelakangnya segera menghampiri dan mengeluarkan borgol dari pinggangnya, lalu ia memborgol Andri."

Andri kebingungan lalu bertanya padanya "Polisi, atas dasar apa anda memborgol ku?"

Polisi wanita itu menjawabnya dengan dingin "Atas dasar apa? Aku dapat menuntut mu atas tuduhan kekerasan seksual terhadap staff kepolisian!"

Andri tertawa saat mendengar hal itu, lalu ia bertanya "aku melakukan kekerasan seksual terhadapmu? Polisi, apa kamu tidak salah? apa dengan melihatmu sekali, aku langsung melakukan pelecehan? jadi kalau aku melihatmu dua kali, berarti aku telah memperkosamu?"

Polisi wanita itu menggertak giginya lalu berkata "Sekarang aku akan melaporkanmu dengan tuduhan pencobaan kekerasan seksual terhadap staff kepolisian!"

Mendengar hal itu, Andri yang kesal ,tidak menerimanya lalu berkata "Brengsek!"

Saat polisi wanita itu mendengarnya, ia seketika menjadi emosi, "Apa katamu?" katanya dengan suara lebih kencang.

Andri menjawabnya dengan cepat "Hanya mengatakan brengsek, itu tidak melanggar hukum kan?"

Polisi itu menjawabnya dengan dua kata "Melanggar hukum!"

"Apakah itu juga melanggar hukum?" kata Andri yang tidak bisa menerimanya.

"......"

Tanpa menunggu Andri berbicara, polisi perempuan itu langsung mengambil borgol yang ada di tangan Paul, ia lalu mengunci sendiri tangan Andri dengan borgol.

Melihat kejadian itu, lelaki berkepala botak itu diam di sebelahnya dan berusaha agar rambut ekor kuda milik polisi wanita itu mengenainya. Ia lalu berkata "Anak kecil, Polisi Sisca berani kau lawan, kamu tinggal tunggu akibatnya!"

Setelah lelaki botak itu selesai bicara, polisi perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya kepada laki-laki berkepala botak itu, ia lalu memberi perintah pada Paul yang ada di belakangnya "Paul, tangkap dia juga!"

"Baik, kak!" kata Paul menurutinya.

Lelaki berkepala botak itu bingung, ia bertanya "Bu Polisi, apa yang kamu lakukan?"

Sisca dengan tidak bertenaga lagi menjawab "Melakukan apa? kamu membuat kekacauan di areaku, masih kamu tanya lagi?"

Lelaki berkepala botak itu langsung menunjukkan muka tidak bersalah lalu berkata "Bu Polisi, aku tidak bersalah! Aku memang biasanya pemberani, tapi aku tidak berani membuat keributan di daerahmu ini!"

Sisca tidak menanggapinya lalu bertanya "Oh begitu? lalu mengapa orang-orangmu berkelahi di tempat karaoke, dan ada beberapa orang yang terluka."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu