My Charming Lady Boss - Bab 320 Menjadi Wanitaku

Setelah pria berjanggut itu selesai berbicara, dia berjalan ke tempat Buddy berada dan membentaknya: "Buddy! Ingat kamu, jangan lagi tiba-tiba langsung menggunakan tinjumu untuk menyelesaikan masalah. Ketika kita ke dunia ini, kita harus lebih sering menggunakan otak kita, jika tiadk kama akan terbunuh dengan cepat.

Tampaknya Buddy tidak mengerti, dan tidak tahu juga apa maksud dan tujuan perkataan pria berjenggot itu.

Kata-kata terucap, pria berjanggut dengan gelas anggur berjalan menuju Yuni Lin, berinisitatif untuk bersulang dengan Yuni Lin, lalu tersenyum dan berkata: "Cantik, mari minum."

Setelah itu, pria berjanggut langsung meminum anggur di tangannya.

Setelah minum, pria berjanggut itu benar-benar mengeluarkan pisau pegas cerah dari tubuhnya, dia menekan tombol di gagang pisau dan pisau itu pun muncul di depan Yuni Lin. Yuni Lin yang ketakutan tubuhnya sedikit gemetaran. Yuni Lin semakin cemat saat melihat pisau itu, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pria berjenggot itu.

Selanjutnya, pria berjenggot itu mengayunkan pisau pegas cerah di wajah cantik Yuni Lin, menakuti Yuni Lin menaik turunkan pisaunya dari atas ke bawah, sangat khawatir pisau itu akan berubah arah ke arah wajahnya. Jika sampai terjadi, maka ia akan benar-benar rusak.

Memikirkan hal ini, Yuni Lin dengan cepat menutup matanya dan menahan napas.

Pada saat ini, pria berjanggut itu melirik Andri Chen dengan cahaya dari sudut matanya, dan mengancamnya dengan ringan: "Nak, menurutmu bagaimana jika aku menggoreskan luka di wajahnya? Wajah yang begitu cantik ini benar-benar membuat orang-orang sangat enggan sampai terluka."

Setelah melihat adegan ini, Andri Chen tahu niat pria berjanggut, ia langsung menghentikannya: "Jangan menyentuhnya! Kalau tidak, aku tidak akan pernah melepaskanmu!"

"Tidak akan melepaskanku?" Pria berjanggut itu tertawa dan memindahkan pisau dingin itu ke leher Yuni Lin.

Yuni Lin mengangkat kepalanya sedikit, tidak berani membuka matanya sama sekali, takut kalau pria berjanggut itu benar-benar akan memotong dirinya dengan pisau pegas itu.

Pada saat ini pernapasan Yuni Lin menjadi cepat, tetapi tubuhnya tidak berani bergerak sama sekali.

Baru saat itu Andri Chen menyadari bahwa ancamannya tidak bisa berbuat apa-apa, karena Yuni Lin berada di bawah pisau pria berjenggot itu. Dia tidak ingin Yuni Lin berada dalam kesulitan. Dia berkata, "Lepaskan dia, kalau mau melukai, lawan saja aku."

Mendengar hal ini, pria berjanggut itu tampak tertarik, ia menoleh ke arah ketiga pria yang berdiri di sampingnya, dan memerintahkan: "Serang dia untukku! Jika dia berani melawan, aku akan menusuk wajah si cantik ini terlebih dahulu."

"Baik, Gill."Ketiga pria itu menanggapinya secara bersamaan, kemudian berjalan menuju Andri Chen yang berada di samping mereka.

Andri Chen tidak bisa menahannya, karena dia lebih suka mengalami kecelakaan daripada terjadi sesuatu pada Yuni Lin. Jika sesuatu terjadi padanya, Hidup Andri Chen juga tidak akan berarti lagi.

Ketiga pria itu berjalan di depan Andri Chen, tiba-tiba mengangkat tendangan dan menendang dada Andri Chen, Andri Chen melangkah mundur dan terjatuh ke lantai.

Tepat setelah Andri Chen berdiri, pria bertato di antara ketiganya melambaikan tinjunya dengan keras ke wajah Andri Chen, dan meludahkan air liurnya. Darah Andri Chen berceceran, tetapi Andri Chen masih mengertakkan gigi dan tidak melawannya, dia harus bertahan. Walaupun akan mati, ia akan tetap terus seperti ini, ia hanya berharap Yuni Lin bisa memaafkannya.

Andri Chen bangkit lagi, ketiga pria itu bergantian melawan Andri Chen, membiarkannya terjatuh di hadapan orang-orang.

Melihat tidak ada perlawanan dari Andri Chen, pria berjanggut itu perlahan-lahan melepaskan bilah pegas dari wajah Yuni Lin, kemudian berkata kepada tiga orang itu: "Beri dia pukulan keras, kemampuannya benar-benar buruk! Selama setengah jam, jika dia masih bisa berdiri, aku akan mengampuninya."

Ketika ketiga pria itu mendengar ini, mereka mulai lebih keras lagi memukulnya, mereka menendang Andri Chen yang terbaring di lantai bar dan satu demi satu mereka meninju pipi Andri Chen. Setelah beberapa saat, wajah Andri Chen sudah penuh darah, tetapi dia masih menggertakan giginya dan berdiri.

Yuni Lin menangis sedih melihat pemandangan ini, ia memohon pria berjanggut di sebelahnya: "Gill, jangan biarkan mereka memukulinya lagi, maafkan dia!"

"Huhuhu ..."

Pria berjanggut itu melihat Yuni Lin menangis, berbicara kepada ketiga pria itu dengan tergesa-gesa, "Kalian bertiga jangan terlalu ganas lagi, satu satu lawannya, jangan mengeroyoknya, kalian tidak lihat wanita cantik ini sudah menangis?"

Ketiga lelaki itu masing-masing mendengarnya dan berkata, "Baik, Gill."

Yuni Lin menangis sejenak, dia langsung menangis pada pria berjanggut itu, memohon belas kasihan: "Gill, aku mohon, lepaskan dia! Aku menemanimu minum, aku rela melakukan apapun yang Gill mau, asalkan Gill mau melepaskannya...Huhuhu ..."

Tepat setelah Yuni Lin mengatakan ini, Andri Chen, dengan darah di wajahnya, mengertakkan gigi dan berteriak pada Yuni Lin: "Yuni! Jangan!"

"Oh! Masih bisa berdiri!" Pria bertato itu melihat Andri Chen berdiri lagi, ia mengangkat kakinya dan menendangnya, Andri Chen langsung jatuh ke lantai lagi, Andri Chen terus berteriak: "Jangan! Jangan..."

Ketika Andri Chen berteriak, dia menggertakkan giginya dan berdiri dari lantai lagi. Para penonton melihat seperti apa Andri Chen saat ini, dan mereka tidak tahan lagi, karena mereka benar-benar mengagumi Andri Chen. Jika itu orang lain, mungkin sejak awal sudah terkapar di lantai bar ini.

Pada saat ini, pria berjanggut itu melunak hatinya, melihat air mata di pipi Yuni Lin, dia memaki: "Sial! Aku paling tidak tahan melihat wanita menangis, cantik, sudah kubilang! Jangan menangis. "

Yuni Lin benar-benar menangis, pria berjanggut itu menatap Yuni Lin, dia berkata dengan sungguh-sungguh: "Cantik, aku tidak memaksamu! Bukankah kamu rela melakukan apapun asalkan aku mengampuninya?"

Yuni Lin mengangguk dengan air matanya yang masih mengalir: "Ya, aku rela melakukan apapun!"

"Oke, aku akan melepaskannya asalkan kamu mau menjadi wanitaku. Aku, Gill tidak ada duanya di Kota D." Gill menepuk dadanya, berkata-kata dengan angkuh.

Yuni Lin menoleh dan menatap Andri Chen yang wajahnya berlumuran darah, tergeletak di tanah. Dia ragu-ragu, karena dalam rencana hidupnya, dia tidak pernah memikirkan episode kehidupan seperti itu.

Pada saat ini, Andri Chen mengertakkan gigi lagi dan berdiri, tertatih-tatih teriak kepada Yuni Lin: "Tidak...Jangan mau...Dia! Jangan..."

Begitu kata-kata ini keluar, orang yang berdiri di belakang Andri Chen tiba-tiba menendang betisnya, Andri Chen langsung berlutut di lantai. Kemudian pria itu menendang punggung Andri Chen. Andri Chen langsung tergeletak di lantai bar dan memuntahkan banyak darah.

Melihat ini, Yuni Lin menutupi sudut mulutnya dan menangis lagi, air mata membasahi pipinya.

Andri Chen berbaring di lantai juga berteriak dengan suara serak: "Jangan ...Mau..."

Pada saat ini, Yuni Lin tidak tahan melihatnya lagi. Dia tahu bahwa jika terus memukulinya, Andri Chen akan mati di sini, jadi dia hanya bisa bersedia kepada Gill.

"Jangan memukulinya lagi, aku bersedia!"

Mendengar ini, mata Gill bersinar, dia berkata kepada tiga pria yang sibuk memukuli Andri Chen: "Oke, tahan. Aku akan melepaskannya karena wanita cantik ini yang memohonnya."

Pria bertato itu berkata kepada Andri Chen: "Nak, pergi jauh sana!"

Pada saat ini, Yuni Lin menangis lebih sedih lagi, air matanya mengalir. Hati Andri Chen hancur, ia sedikit mengangkat matanya yang merah dan bengkak, pandangannya kabur, tetapi Yuni Lin masih bisa terlihat samar-samar. Dengan suara serak di mulutnya, dia berteriak, "Yuni..."

Pada saat ini, Gill menawarkan tisu Yuni Lin, tiada henti membujuknya, "Yuni, jangan menangis, aku sudah bersedia melepaskannya, cepat jangan menangis lagi."

Perlahan-lahan, Andri Chen yang terbaring di lantai bar hanya bisa samar-samar mendengar tangisan Yuni Lin, dan tidak tahu lagi apa yang terjadi berikutnya.

Andri Chen berpikir dia akan mati seperti ini, juga berpikir mulai sekarang, ia akan hidup di dunia yang berbeda dengan Yuni Lin, tetapi ketika membuka matanya, dia menyadari Tuhan mengasihani dia dan membiarkan dia terus hidup di dunia ini.

Penglihatannya secara bertahap menjadi jelas, sebuah suara terdengar di telinganya.

"Kak Andri, kamu sudah bangun?" Ini suara Rico Wang.

Andri Chen sedikit memiringkan kepalanya dan melihat Rico Wang berdiri di depannya, menatapnya dengan tatapan seolah-olah sudah menunggunya sangat lama.

Andri Chen menggerakkan bibirnya yang pecah dan mencoba mengeluarkan suara samar di mulutnya: "Rico!"

Rico Wang bertanya dengan marah: "Kak Andri, siapa yang membuatmu seperti ini? Aku akan membunuh seluruh keluarganya!"

Alih-alih menjawab pertanyaan ini tepat waktu, Andri Chen bertanya-tanya bagaimana bisa dia datang ke rumah sakit ini, jadi dia bertanya, "Siapa yang mengantarku ke rumah sakit?"

Rico Wang menjelaskan: "Dokter bilang, orang yang baik hati membawamu dari bar. Dokter melihat nomorku di ponselmu, jadi langsung meneleponku dan aku datang ke sini."

Andri Chen memiringkan kepalanya dan melirik lagi ke ruang rawat ini. Andri Chen mendapati Yuni Lin tidak berdiri di ruangan ini. Dia tiba-tiba menjadi khawatir lagi. Dia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya. Dia ingin bangkit dari tempat tidur dan menggerakan tubuhnya dua kali, baru menyadari bagian tubuhnya banyak dibalut kain kasa. Kasa dibungkus di mana-mana, dan Rico Wang masih sibuk berkata: "Kak Andri, jangan bergerak, dokter bilang, kamu jangan banyak bergerak dulu! Apalagi duduk!"

Mendengar ini, Andri Chen tidak menyerah, karena dia ingin menyelamatkan Yuni Lin, tetapi setelah beberapa upaya, ia sadar dirinya hanya buang-buang tenaga saja. Andri Chen pun bertanya kepada Rico Wang: "Rico, cepat selamatnya Yuni Lin, dia dibawa pergi."

Rico Wang bingung dan bertanya, "Siapa yang membawanya pergi?"

Andri Chen mengenang: "Seorang pria bernama Gill!"

"Gill?" Rico Wang agak bingung mendengar nama ini. Dia belum pernah mendengarnya. Dia tidak tahu di mana Gill itu berada. Mengapa dia membawa Yuni Lin pergi. Dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi di bar tadi malam.

Jadi, Rico Wang kemudian bertanya: "Siapa Gill itu? Kenapa membawa Direktur Lin pergi? Sebenarnya apa yang terjadi?"

Selanjutnya, Andri Chen dengan jujur memberi tahu Rico Wang apa yang terjadi di bar tadi malam.

Setelah mendengarkannya, Rico Wang murka: "Sial! Aku akan membunuh bajingan-bajingan ini! "

Rico Wang marah, tetapi dia tidak tahu ke mana Gill pergi. Kota D, dia sama sekali tidak tahu tentang kota ini.

Saat itu, pintu bangsal dibuka, dan Nora Shen yang mendengarkan berita itu masuk ke ruang rawat ini.

Ketika Rico Wang melihat Nora Shen, dia berteriak dengan hormat: "Kak Nora!"

Nora Shen melirik Andri cHEN yang berbaring di tempat tidur, dan mengerutkan kening, "Apa yang terjadi?"

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu