My Charming Lady Boss - Bab 463 Tidak bisa bergerak
Pada saat ini, dua prajurit khusus keluar dari taman bunga di samping kolam renang, dan ketika mereka melihat Andri Chen, mereka mengangkat tangan mereka dan melepaskan dua tembakan ke Andri Chen tanpa ragu-ragu.
"Pang! Pang!"
Andri Chen segera bergerak cepat, ketika kedua pria itu menembak, dia berguling langsung di lantai, dan berguling ke ruangan terdekat di samping kolam renang, ruangan itu sangat gelap, dia tidak tahu fungsi dari ruangan itu, jadi dia mengambil kesempatan itu untuk sembunyi di belakang pintu.
Setelah lewat beberapa saat, dia mendengar langkah kedua pria itu berhenti di depan pintu kamar tersebut.
Setelah itu, Andri Chen samar-samar melihat kedua pria itu masuk ke dalam ruangan tersebut, masih memegang pistol di tangannya, karena ruangan itu sangat gelap, kedua pria itu tidak tahu di mana Andri Chen bersembunyi.
Pada saat ini, suara seorang pria tiba-tiba terdengar: "Cepat nyalakan lampunya!"
Suara pria itu sangat pelan, setelah pria lain mendengar kata-kata itu, dia meraba-raba dengan pistol dan berjalan ke arah lain.
Tapi pria berambut keriting itu masih berdiri di depan Andri Chen, ketika dia tidak siaga, Andri Chen tiba-tiba keluar, menendangnya dengan ganas di pergelangan tangan kanan pria itu, langsung menendang pistol itu, dan terjatuh jauh di sudut ruangan tersebut.
Ketika pria rambut keriting bereaksi, dia langsung berkelahi dengan Andri Chen, tetapi Andri Chen bereaksi terlebih dahulu sehingga sebelum pria rambut keriting itu melakukan posisi bertahan, Andri Chen menendangnya langsung.
Pria lain yang menyalakan sakelar melihat ini, buru-buru menembak ke arah lokasi Andri Chen berada, Andri Chen melihat dengan sedikit cahaya di sudut matanya, dengan cepat keluar dari jendela rumangan itu, dan peluru hanya tepat mengenai jendela. .
Orang yang menembak itu mengejar dengan cepat, tetapi dia tidak mengira bahwa Andri Chen bersembunyi di samping jendela, sehingga ketika dia berlari keluar dari pintu, Andri Chen menendang pistol di tangannya lagi, ini adalah pria dengan rambut pendek, dan dia tidak memiliki bentuk tubuh yang kekar dibandingkan pria sebelumnya, tetapi sangat terampil, keduanya bertarung selama beberapa putaran, keduanya saling menendang dengan satu kaki, lalu keduanya jatuh di lantai di sebelah kolam renang.
Andri Chen mengulurkan tangan dan menggosok perutnya yang sedikit mati rasa, dia yang kuat dan kokoh itu berdiri lagi, lalu terus mengepalkan tinjunya dan menghadapi pria rambut pendek yang baru saja berdiri itu.
Pada saat ini juga, pria kulit hitam yang tadi jatuh ke kolam renang juga muncul di hadapan Andri Chen, tubuhnya basah, tetapi dia bekerja sama dengan pria rambut pendek itu, dan mengapit Andri Chen.
Andri Chen tiba-tiba merasakan tekanan yang dalam, kemampuan kedua pria itu hebat, dia khawatir dirinya tidak akan menang dari mereka berdua.
Setelah beberapa detik saling bertatapan, pria kulit hitam dan pria rambut pendek itu pun menyerang pada saat yang sama, satu menyerang bagian bawah Andri Chen, dan satu menyerang bagian atasnya, Andri Chen menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk membuat pertahanan, tetapi kecepatannya terlalu lambat, ditambah kedua pria itu bekerja sama dengan baik, lalu Andri Chen kesilapan satu tendangan dari mereka, dan lelaki rambut pendek itu langsung menendang ke bagian dada Andri Chen, dia jatuh ke tepi kolam renang dan hantaman yang sangat kuat di bagian dadanya.
Tapi dia masih menahan rasa sakitnya, menggosok dadanya, dan berdiri kembali.
Kedua pria itu saling melirik, dan menyerang lagi, masih menggunakan teknik yang sama, menyerang bagian atas dan bawahnya, Andri Chen terus bertahan, ia terpukul mundur sampai ke tepi kolam, jika mundur selangkah lagi, ia pasti akan jatuh ke dalam kolam.
Andri Chen yang pintar itu dengan cepat menghindar ketika pria rambut pendek itu menendang dengan kaki kanannya lagi, dia meraih pagar pembatas di tepi kolam renang, kemudian melompatinya, pria rambut pendek itu tidak menendang mengenai apapun, lalu dia mengambil pelampung di sebelah kolam langsung di pakai ke tubuh pria rambut pendek itu, lalu ditarik ke bawah sampai ke bagian lengan, sehingga tangan pria rambut pendek tidak bisa bergerak, kemudian dia menendang pria rambut pendek ke dalam kolam renang dengan kakinya.
Pria kulit hitam mengambil kesempatan untuk menyerang wajah Andri Chen dengan dua pukulannya, kekuatan pukulannya sangat kuat, Andri Chen bergegas mundur untuk menghindari pukulan itu, tetapi ketika tubuhnya bersandar ke belakang, dia hampir jatuh ke kolam renang, untungnya, dia mengulurkan tangan dan meraih tiang pembatas dari kolam renang.
Pria kulit hitam melihat bahwa tubuh Andri Chen bergoyang-goyang di tepi kolam renang, dia ingin mengangkat kakinya dan menendang Andri Chen ke dalam air, tetapi ketika dia mengangkat kakinya untuk menendang Andri Chen, kesempatan diambil oleh Andri Chen dengan menangkap kaki kanannya, dia menariknya dengan kuat, seluruh tubuh pria kulit hitam itu kehilangan keseimbangan, dan keduanya hampir jatuh ke dalam kolam renang.
Ketika kedua pria itu bersandar pada saat yang sama, pria kulit hitam itu benar-benar kehilangan keseimbangan dengan satu kakinya dan tidak bisa memegang apa pun dengan tangannya, dia diseret langsung ke kolam renang oleh Andri Chen, untungnya, ketika Andri Chen bergerak ke bawah, tangan kirinya memegang erat tiang di samping kolam renang, lau menariknya dengan kuat, lalu dia dapat berdiri di tepi kolam renang lagi, tetapi pria rambut pendek dan pria kulit hitam sudah tercebur ke dalam air.
Pria rambut pendek yang lengannya diikat oleh pelampung itu masih berjuang di dalam air, karena ukuran penyelamat mampu mengikat lengannya, dia terus berjuang dan menjerit, "Selamatkan aku!"
Pria kulit hitam itu sendiri ingin segera keluar dari kolam renang dan terus bertarung dengan Andri Chen, tetapi ketika dia melihat rekannya telah tenggelam ke dasar kolam renang, dia harus terlebih dahulu menyelamatkan pria rambut pendek itu.
Saat itu juga, pria rambut keriting di ruangan itu keluar, ketika dia melihat Andri Chen, memegang tongkat baseball, bergegas menuju Andri Chen dan dengan sekali pukulan, tongkat itu hampir melesat ke wajah Andri Chen, Andri Chen dengan cepat menghindar, setiap lambaian tongkat, jika ia setengah detik lebih lambat, tongkat itu akan membuatnya pingsan di tempat.
Perlawanan dari Pria Keriting itu ganas, untuk menghindari serangannya, Andri Chen terus mundur ke belakang, Ketika mundur sampai ke bangku panjang, Pria Keriting mengayunkan tongkat dengan keras, Andri Chen dengan cepat berjongkok, lambaian tongkat ini mengenai tiang lampu jalan di belakang Andri Chen, dia hanya mendengar suara bantingan, tiang lampu jalan itu terbelah secara langsung, Andri Chen melompat ke bangku panjang untuk menghindar lagi, dan lelaki rambut keriting itu menghancurkan bangku dengan keras.
Namun, pada saat kritis ini, Andri Chen menarik tiang lampu jalan dengan keras, lalu memegangnya di tangannya sebagai senjata, dan bertarung dengan pria rambut keriting, tiang lampu jalan Andri Chen lebih panjang dari tongkat bisbol, ditambah Tiang lampu jalan Andri Chen terbuat dari stainless steel, dia memegang tiang lampu jalan untuk memulai serangan balik, melambaikan ke kiri dan ke kanan, dan memukul mundur pria rambut keriting itu sejauh beberapa meter ke belakang.
Akhirnya, setelah pertarungan itu, pria rambut keriting itu juga dipukul oleh Andri Chen dan terjatuh ke dalam kolam renang.
Tidak tahu apa yang telah terjadi, dua lampu jalan di sebelah kolam renang menyala, dan bahkan lampu di ruangan juga menyala.
Tiba-tiba, samping kolam renang menjadi terang, Andri Chen tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan mengira ada seseorang di dalam ruangan itu, tetapi setelah beberapa saat, dia tidak melihat ada orang keluar dari ruangan, dan lampu-lampu jalan di dekat villa itu juga menyala, seolah dinyalakan oleh seseorang.
Tetapi pada saat itu juga, ketiga pria di kolam renang mengambil kesempatan untuk memanjat keluar, dengan badan basah berdiri di depan Andri Chen dan mengelilinginya, pria rambut keriting itu masih memegang tongkat baseball tersebut, dan dua pria lainnya dengan tangan kosong, Namun ketiganya saling berhadapan untuk sementara waktu, lalu dua pria lainnya juga langsung mencabut dua tiang lampu jalan lainnya, memegang di tangan mereka sebagai senjata, ketika mereka menarik keluar tiang lampu jalan, kabel-kabelnya terkoyak, dan arus listrik terus mengalir dan percikan api keluar, tapi mereka sangat beruntung, tidak satu pun dari mereka itu terkena sengatan listrik.
Ketiganya ragu-ragu untuk sementara waktu, kemudian bertarung dengan Andri Chen dengan senjata di tangan mereka, Ketiganya menyerang pada saat yang sama, membuat Andri Chen tidak dapat bertahan, setelah beberapa putaran, Andri Chen terpukul dua kali di punggungnya, rasanya sakit sekali, tetapi dia masih menahan sakitnya itu dan tahu bahwa jika terus bertarung dengan mereka, pasti akan kalah.
Dia mundur beberapa langkah, dan memegang tiang lampu jalan di tangannya, tetapi dengan sedikit cahaya dari sudut matanya dari lampu jalan lainnya, jatuh pada percikan api tadi, jika dia bisa bisa membuat mereka memasuki daerah sana, dia akan memiliki Peluang menang.
Jadi, Andri Chen memilih menyerang mereka terlebih dahulu, dan ketika menyerang mereka, dia sengaja membawa mereka ke tempat yang penuh dengan arus listrik dan kemudian menyekop kabel langsung dengan tiang lampu jalan, ketika kabel jatuh di bawah kaki mereka, dan kebetulan tanah itu basah, Andri Chen mengambil kesempatan untuk melompat ke bangku panjang yang baru saja dihancurkan oleh pria keriting, sehingga berhasil menghindari arus listrik.
Dalam waktu kurang dari sedetik, arus kuat mengalir menuju tubuh mereka secara langsung, ketiga lelaki itu bergetar-getar di tepi kolam sambil memegang senjata mereka, cahaya yang dihasilkan arus listrik dipancarkan dari tubuh mereka, dan suara "mencicit" dari arus listrik juga terdengar.
Setelah beberapa detik, ketiganya jatuh kembali ke tanah, asap terbakar keluar dari tubuh mereka, mata mereka melotot, dan mereka mati karena sengatan listrik yang mengalir ke tubuh mereka.
Andri Chen yang berdiri di bangku panjang, merasa lega ketika dia melihat mereka jatuh, tetapi dia tidak yakin apakah mereka sudah mati, jadi dia berdiri di bangku dan mengamati sebentar, dan melihat bahwa tubuh mereka tidak bergerak sama sekali lagi, lalu dia tahu mereka seharusnya sudah mati.
Pada saat ini, Andri Chen teringat tentang Nora Shen yang berbaring di bawah pohon, dia harus segera kembali ke pohon besar di halaman belakang vila, tetapi sekarang dia dalam posisi yang sangat berbahaya, di sekitar bangkunya semua noda air, ditambah arus listrik yang terus mengalir, dia tidak berani melompat,karena dia akan terbunuh oleh sengatan listrik.
Namun, dia tidak bisa menunggu di sini sepanjang waktu.
Dia mengamati sebentar, dan akhirnya memikirkan cara dengan melemparkan beberapa potongan kursi kayu yang rusak itu di tanah yang ternoda air, dan membangun sebuah jembatan kayu tunggal.
Jembatan satu arah ini sangat sempit, jika ada bagian yang tak terinjak olehnya, Andri Chen akan langsung terbunuh oleh sengatan listrik, ini tidak hanya membutuhkan nyali tetapi juga membutuhkan keberanian yang kuat.
Andri Chen mengambil napas dalam-dalam dan memandangi jembatan kayu yang telah dibangunnya, Dia harus bergegas melewatinya. Setiap langkah kakinya tidak boleh salah injak, karena noda air di bawah kakinya semua adalah arus listrik, dan tubuhnya basah, itu mudah tersengat oleh arus.
Dia terus berkata dalam hati bahwa dia bisa melakukannya.
Setelah ragu-ragu satu menit, Andri Chen akhirnya melakukan semua persiapan, setelah menarik napas dalam-dalam, ia mengertakkan gigi, menginjak kakinya ke jembatan kayu, jembatan kayu itu terdiri dari lima potongan kayu kecil.
Kaki pertamanya menginjak potongan kayu tanpa kesalahan, dan kaki kedua juga menginjak dengan lancar.
Tetapi saat ingin menginjak potongan kelima, dia ternyata tidak berhasil menginjaknya, dan ketika jari-jari kakinya menyentuh noda air, dia merasa bahwa arus melewati seluruh tubuhnya, dan seluruh tubuhnya mati rasa, dan tidak bisa bergerak sama sekali.
Novel Terkait
After The End
Selena BeeDiamond Lover
LenaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Si Menantu Buta
DeddyMy Only One
Alice SongMy Charming Lady Boss×
- Bab 1 Wanita Cantik yang Fashion
- Bab 2 Canggung
- Bab 3 Suara Alarm yang keras
- Bab 4 Misi Spesial
- Bab 5 Konter
- Bab 6 Departemen Pemasaran
- Bab 7 Ruang Kantor
- Bab 8 Restoran
- Bab 9 Mabuk
- Bab 10 Di Satu Ranjang
- Bab 11 Bawa Pulang
- Bab 12 Wanita Cantik Mandi
- Bab 13 Taruhan (1)
- Bab 13 Taruhan (2)
- Bab 14 Informasi yang menakjubkan (1)
- Bab 14 Informasi yang menakjubkan (2)
- Bab 15 Tidak bisa dipukulil tanpa perlawanan (1)
- Bab 15 Tidak bisa dipukulil tanpa perlawanan (2)
- Bab 16 Undangan dari Wanita Cantik (1)
- Bab 16 Undangan dari Wanita Cantik (2)
- Bab 17 Rayuan Kecantikan (1)
- Bab 17 Rayuan Kecantikan (2)
- Bab 18 Permainan Menegangkan (1)
- Bab 18 Permainan Menegangkan (2)
- Bab 19 - Pesta Reuni (1)
- Bab 19 Pesta Reuni (2)
- Bab 20 Toilet (1)
- Bab 20 Toilet (2)
- Bab 21 Diamond KTV (1)
- Bab 21 Diamond KTV (2)
- Bab 22 Badai (1)
- Bab 22 Badai (2)
- Bab 23 Perasaan (1)
- Bab 23 Perasaan (2)
- Bab 24 Tidak Terduga (1)
- Bab 24 Tidak Terduga (2)
- Bab 25 Kucing Liar Kecil (1)
- Bab 25 Kucing Liar Kecil(2)
- Bab 26 Ciuman Pertama (1)
- Bab 26 Ciuman Pertama (2)
- Bab 27 Melewati Malam (1)
- Bab 27 Melewati Malam (2)
- Bab 28 Menginap (1)
- Bab 28 Menginap (2)
- Bab 29 Hadiah Kecil (1)
- Bab 29 Hadiah Kecil (2)
- Bab 30 Nakal (1)
- Bab 30 Nakal (2)
- Bab 31 Peluang (1)
- Bab 31 Peluang (2)
- Bab 32 Tatapan Mata (1)
- Bab 32 Tatapan Mata (2)
- Bab 33 Rencana Gagal (1)
- Bab 33 Rencana Gagal (2)
- Bab 34 Tidak ada kontak antara pria dan wanita (1)
- Bab 34 tidak ada kontak antara pria dan wanita (2)
- Bab 35 Mendadak (1)
- Bab 35 Mendadak (2)
- Bab 36 Sembunyi-sembunyi (1)
- Bab 36 Sembunyi-sembunyi (2)
- Bab 37 Batu Sandungan (1)
- Bab 37 Batu Sandungan(2)
- Bab 38 Masalah Datang (1)
- Bab 38 Masalah Datang (2)
- Bab 39 Tersudut (1)
- Bab 39 Tersudut (2)
- Bab 40 Mabuk (1)
- Bab 40 Mabuk (2)
- Bab 41 Marah (1)
- Bab 41 Marah (1)
- Bab 42 Jatuh kedalam Lubang (1)
- Bab 42 Jatuh kedalam Lubang (2)
- Bab 43 Keindahan Pekerjaan Paruh Waktu (1)
- Bab 43 Keindahan Pekerjaan Paruh Waktu (2)
- Bab 44 Lidah Terikat (1)
- Bab 44 Lidah Terikat (2)
- Bab 45 Layanan Dewi (1)
- Bab 45 Layanan Dewi (1)
- Bab 46 Hadiah Spesial (1)
- Bab 46 Hadiah Spesial(2)
- Bab 47 Alasan Mukamu Merah (1)
- Bab 47 Alasan Mukamu Merah (2)
- Bab 48 Tangan Seorang Wanita Cantik (1)
- Bab 48 Tangan Seorang Wanita Cantik (2)
- Bab 49 Operasi Apa ? (1)
- Bab 49 Operasi Apa ? (2)
- Bab 50 Perlakuan Seperti Ini (1)
- Bab 50 Perlakuan Seperti Ini (2)
- Bab 51 Bermain Peran (1)
- Bab 51 Bermain peran (2)
- Bab 52 Kencan Buta Restoran (1)
- Bab 52 Kencan Buta Restoran (2)
- Bab 53 Tidak Dapat Diatur (1)
- Bab 53 Tidak Dapat Diatur (2)
- Bab 54 Perang Fisik (1)
- Bab 54 Perang Fisik (2)
- Bab 55 Keadaan Canggung (1)
- Bab 55 Keadaan Canggung (2)
- Bab 56 Menantu siapa ini? (1)
- Bab 56 Menantu siapa ini? (2)
- Bab 57 Mandi (1)
- Bab 57 Mandi (2)
- Bab 58 Pergi ke Peti Es (1)
- Bab 58 Pergi ke Peti Es (2)
- Bab 59 Suara yang tak menyenangkan (1)
- Bab 59 Suara yang tak menyenangkan (2)
- Bab 60 Hal yang penting (1)
- Bab 60 Hal penuh peristiwa merepotkan (2)
- Bab 61 Tuhan tidak berkehendak (1)
- Bab 61 Tuhan tidak berkehendak (2)
- Bab 62 Langsung Memimpin (1)
- Bab 62 Langsung Memimpin (2)
- Bab 63 Potret Manusia (1)
- Bab 63 Potret Manusia (2)
- Bab 64 Hotel Bisnis (1)
- Bab 64 Hotel Bisnis (2)
- Bab 65 Hal yang jahat (1)
- Bab 65 Hal yang jahat (2)
- Bab 66 penghargaan (1)
- Bab 66 penghargaan (2)
- Bab 67 memalukan (1)
- Bab 67 memalukan (2)
- Bab 68 Pinggul Dewi (1)
- Bab 68 Pinggul Dewi (2)
- Bab 69 Kejadian Tak Terduga (1)
- Bab 69 Kejadian Tak Terduga (2)
- Bab 70 Suasana Panik dan Menghebohkan (1)
- Bab 70 Suasana Panik dan Menghebohkan (2)
- Bab 71 Suasana Hati Dadakan (1)
- Bab 71 Suasana Hati Dadakan (2)
- Bab ke 72 Putri Jepang
- Bab ke 72 Putri Jepang (2)
- Bab 73 Persyaratan Bisnis (1)
- Bab 73 Persyaratan Bisnis (1)
- Bab 74 Sudah Puas Lihat Belum (1)
- Bab 74 Sudah Puas Lihat Belum (2)
- Bab 75 Pijat-memijat (1)
- Bab 75 Pijat-memijat (2)
- Bab 76 jatuh dalam jurang (1)
- Bab 76 jatuh dalam jurang (2)
- Bab 77 Rokok rasa Teh Susu
- Bab 77 Rokok rasa Teh Susu (2)
- Bab 78 Apa ini? (1)
- BAB 78 Apa ini? (2)
- Bab 79 Bayangan orang (1)
- Bab 79 Bayangan orang (2)
- BAB 80 Sebuah pesan teks (1)
- Bab 80 sebuah pesan teks (2)
- Bab 81 Cium Dulu (1)
- Bab 81 Cium Dulu (2)
- Bab 82 Menyalahgunakan Hukuman Mati (1)
- Bab 82 Menyalahgunakan Hukuman Mati (2)
- Bab 83 GudangXX (1)
- Bab 83 GudangXX (2)
- Bab 84 Anak Laki-Laki (1)
- Bab 84 Anak Laki-Laki (2)
- Bab 85 Menjaga Perempuan Idaman (1)
- Bab 85 Menjaga Perempuan Idaman (2)
- Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (1)
- Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (2)
- Bab 87 Pekerjaan Yang Berat(1)
- Bab 87 Pekerjaan Yang Berat (2)
- BAB 88 Cara untuk memberikan pelajaran (1)
- BAB 88 Cara untuk memberikan pelajaran (2)
- Bab 89 Cerita Dewi (1)
- BAB 89 Cerita Dewi (2)
- Bab 90 Diluar kendali (1)
- Bab 90 Diluar kendali (2)
- Bab 91 Samar-samar (1)
- Bab 91 Samar-samar (2)
- Bab 92 Guru Cantik
- Bab 92 Guru Cantik (2)
- Bab 93 Kantor (1)
- Bab 93 Ruang Kantor (2)
- Bab 94 Jejak Pahlawan (1)
- Bab 94 Jejak Pahlawan (2)
- Bab 95 SMA Poly (1)
- Bab 95 SMA Poly (2)
- Bab 96 Paman terlalu tampan (1)
- Bab 96 Paman sangat tampan (2)
- Bab 97 Pembuat Onar (1)
- Bab 97 Pembuat Onar (2)
- Bab 98 Jangan Pergi (1)
- Bab 98 Kalau Punya Nyali Jangan Pergi (2)
- Bab 99 Sebuah Pertunjukkan Yang Bagus (1)
- Bab 99 Sebuah Pertunjukkan Yang Bagus (2)
- Bab 100 Tidak Diduga Tiba-Tiba Terjadi (1)
- Bab 100 Tidak Diduga Tiba-Tiba Terjadi (2)
- Bab 101 Restoran Barat (1)
- Bab 101 Restoran Barat (2)
- Bab 102 Duduk dulu sebentar (1)
- Bab 102 Duduk dulu sebentar (2)
- Bab 103 Omongan yang keceplosan (1)
- Bab 103 Omongan yang keceplosan (2)
- Bab 104 Ponsel yang Berbahaya (1)
- Bab 104 Ponsel yang Berbahaya (2)
- Bab 105 Suara yang Aneh (1)
- Bab 105 Suara yang Aneh (2)
- Bab 106 Mimpi yang Lama Terpendam (1)
- Bab 106 Mimpi yang Lama Terpendam (2)
- Bab 107 Sebuah perubahan(1)
- Bab 107 Sebuah perubahan(2)
- Bab 108 Ingin Cari Mati (1)
- Bab108 Ingin Cari Mati (2)
- Bab 109 Rossa Du yang rakus (1)
- Bab 109 Rossa yang rakus (2)
- BAB 110 Kecantikan Wanita (1)
- BAB 110 Kecantikan Wanita (2)
- BAB 111 Pinjam Pacar Laki-laki (1)
- BAB 111 Pinjam Pacar Laki-laki (2)
- BAB 112 Anak Muda Ganteng (1)
- BAB 112 Anak Muda Ganteng (2)
- Bab 113 Permintaan Tidak Masuk Akal (1)
- Bab 113 Permintaan Tidak Masuk Akal (2)
- Bab 114 Meminjam Kamar Mandi (1)
- Bab 114 Meminjam Kamar Mandi (2)
- Bab 115 Mau Menemanimu (1)
- Bab 115 Ingin Kamu Menemani (2)
- Bab 116 Tidur Dirumahmu (1)
- Bab 116 Tidur Dirumahmu (2)
- Bab 117 Kata yang Mengejutkan (1)
- Bab 117 Kata yang Mengejutkan (2)
- Bab 118 Kesusahan Yang Menimpa (1)
- Bab 118 Kesusahan yang Menghampiri (2)
- Bab 119 Sebuah Keberanian (1)
- Bab 119 Sebuah Keberanian (2)
- Bab 120 Hal yang Canggung (1)
- Bab 120 Hal yang Canggung (2)
- Bab 121 Pesona (1)
- Bab 121 Pesona (2)
- Bab 122 Menunggu dengan gelisah (1)
- Bab 122 Menunggu dengan gelisah (2)
- Bab 123 Kepedulian banyak orang (1)
- Bab 123 Kepedulian banyak orang (2)
- Bab 124 Melayani (1)
- Bab 124 Melayani (2)
- Bab 125 Membicarakan Tentang Wanita (1)
- Bab 125 Membicarakan Wanita (2)
- Bab 126 Bau rokok (1)
- Bab 126 Bau Rokok (2)
- Bab 127 Seperti Dijadwalkan (1)
- Bab 127 Seperti Dijadwalkan (2)
- Bab 128 Tidak dapat dirahasiakan lagi (1)
- Bab 128 Tidak dapat dirahasiakan lagi (2)
- Bab 129 Seorang Wanita (1)
- Bab 129 Seorang Wanita (2)
- Bab 130 Dua Wanita (1)
- Bab 130 Dua Wanita (2)
- Bab 131 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 131 Hal yang Tidak Terduga (2)
- Bab 132 Wajahku Memerah (1)
- Bab 132 Wajahku Memerah (2)
- Bab 133 Murung (1)
- Bab 133 Murung (2)
- Bab 134 Delusi (1)
- Bab 134 Delusi (2)
- Bab 135 Leluconnya semakin besar (1)
- Bab 135 Leluconnya semakin besar (2)
- Bab 136 Tahun itu (1)
- Bab 136 Tahun itu (2)
- Bab 137 Tekad yang Luar Biasa (1)
- Bab 137 Tekad yang Luar Biasa (2)
- Bab 138 Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Sebuah Lagu Lama (1)
- Bab 139 Sebuah Lagu Lama (2)
- Bab 140 Hal yang Aneh (1)
- Bab 140 Hal yang Aneh (2)
- Bab 141 Kamu Menyebalkan (1)
- Bab 141 Kamu Menyebalkan (2)
- Bab 142 Indah Sekali (1)
- Bab 142 Indah Sekali (2)
- Bab 143 Tidur Satu Kamar (1)
- Bab 143 Tidur Satu Kamar (2)
- Bab 144 Suara Gemerisik (1)
- Bab 144 Suara Gemerisik (2)
- Bab 145 Serangan Sengit (1)
- Bab 145 Serangan Sengit (2)
- Bab 146 Satu Atap Rumah (1)
- Bab 146 Satu Atap Rumah (2)
- Bab 147 Hal Bagus (1)
- Bab 147 Hal Bagus (2)
- BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (1)
- BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (2)
- Bab 149 Tiba-tiba sadar(1)
- Bab 149 Tiba-tiba sadar (1)
- Bab 150 Permintaan yang kejam (1)
- Bab 150 Permintaan yang kejam (2)
- Bab 151 Surat Nikah (1)
- Bab 151 Surat Nikah (2)
- Bab 152 Takut aku melihatnya (1)
- Bab 152 Takut aku melihatnya (2)
- Bab 153 Pesan (1)
- Bab 153 Pesan (2)
- Bab 154 Sebenarnya siapa (1)
- Bab 154 Sebenarnya siapa (2)
- Bab 155 Keadaan darurat (1)
- Bab 155 Keadaan darurat (2)
- Bab 156 Panggilan Baru (1)
- Bab 156 Panggilan Baru (2)
- Bab 157 Sebuah Masalah (1)
- Bab 157 Sebuah Masalah (2)
- Bab 158 Apa Yang Ingin Dilakukan (1)
- Bab 158 Apa Yang Ingin Dilakukan (2)
- Bab 159 Ingin Menggendong Cucu (1)
- Bab 159 Ingin Menggendong Cucu (2)
- Bab 160 Merah Mukanya (1)
- Bab 160 Merah Mukanya (2)
- Bab 161 Sebuah Perpisahan (1)
- Bab 161 Sebuah Perpisahan (2)
- Bab 162 Siap-siap (1)
- Bab 162 Siap-siap (2)
- Bab 163 Ketegangan (1)
- Bab 163 Ketegangan (2)
- Bab 164 Impian Seumur Hidup (1)
- Bab 164 Impian Seumur Hidup (2)
- Bab 165 Kamu Harus Menikahiku (1)
- Bab 165 Kamu Harus Menikahiku (2)
- Bab 166 Sebuah Rencana (1)
- Bab 166 Sebuah Rencana (2)
- Bab 167 Wajahnya Memerah (1)
- Bab 167 Wajahnya Memerah (2)
- Bab 168 Kejadian Tidak Terduga (1)
- Bab 168 Kejadian Tidak Terduga (2)
- Bab 169 Kegagalan Total (1)
- Bab 169 Kegagalan Total (2)
- Bab 170 Mengobrol (1)
- Bab 170 Mengobrol (2)
- Bab 171 Kepanikan (1)
- Bab 171 Kepanikan (2)
- Bab 172 Berpelukan Semalaman (1)
- Bab 172 Berpelukan Semalaman (2)
- Bab 173 Berpindah-pindah (1)
- Bab 173 Berpindah-pindah (2)
- Bab 174 Ngapain di Mobil (1)
- Bab 174 Ngapain di Mobil (2)
- Bab 175 Belok Kiri Belok Kanan (1)
- Bab 175 Belok Kiri Belok Kanan (2)
- Bab 176 Restoran Barat (1)
- Bab 176 Restoran Barat (2)
- Bab 177 Pertama kali (1)
- Bab 177 Pertama kali (2)
- Bab 178 Suatu Jebakan (1)
- Bab 178 Suatu Jebakan (2)
- Bab 179 Ada masalah (1)
- Bab 179 Ada masalah (2)
- Bab 180 Takut (1)
- Bab 180 Takut (2)
- Bab 181 Ketua Kelas (1)
- Bab 181 Ketua kelas (2)
- Bab 182 Berkenalan (1)
- Bab 182 Berkenalan (2)
- Bab 183 Ketegangan yang Tidak Bisa Dijelaskan (1)
- Bab 183 Ketegangan yang Tidak Bisa Dijelaskan (2)
- Bab 184 Hadiah yang Berharga (1)
- Bab 184 Hadiah yang Berharga (2)
- Bab 185 Sangat Mendesak (1)
- Bab 185 Sangat Mendesak (2)
- Bab 186 Romance Bar (1)
- Bab 186 Romance Bar (2)
- Bab 187 Persahabatan Abadi (1)
- Bab 187 Persahabatan Abadi (2)
- Bab 188 Membuat Masalah (1)
- Bab 188 Membuat Masalah (2)
- Bab 189 Semua dari Segalanya (1)
- Bab 189 Semua dari Segalanya (2)
- Bab 190 Cepat Lihat Ini (1)
- Bab 190 Cepat Lihat Ini (2)
- Bab 191 Sunny Bay
- Bab 192 Hukuman Kecil
- Bab 193 Sebuah Pertarungan Sengit
- Bab 194 Sehari Saja
- Bab 195 Menyerah
- Bab 196 La Trobe Hospital
- Bab 197 Sebuah panggilan masuk
- Bab 198 Tidak Baik Seperti Ini
- Bab 199 The Royal Hotel
- Bab 200 Merasa Tidak Tenang
- Bab 201 Maaf
- Bab 202 Tidak bisa menahan diri
- Bab 203 Apakah kamu mencintaiku
- Bab 204 Panik
- Bab 205 Tidak rela berpisah
- Bab 206 Terus Menunggumu
- Bab 207 Sebuah Kabar Baik
- Bab 208 Seorang Wanita
- Bab 209 Nancy Lee
- Bab 210 Suara Yang Sangat Familiar
- Bab 211 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 212 Menjadi Istrimu
- Bab 213 Nasib Baik yang Tiba-tiba Datang
- Bab 214 Istriku Sayang
- Bab 215 Darurat
- Bab 216 Semakin mendekat
- Bab 217 nafas kematian
- Bab 218 Suara ribut terdengar dengan jelas
- Bab 219 Rolls Royce
- Bab 220 selembar kartu nama
- Bab 221 Pernikahan dilaksanakan
- Bab 222 Wajah penuh kecemasan
- Bab 223 Hujan lebat
- Bab 224 Mimpi yang menakutkan
- Bab 225 Orang itu menguap
- Bab 226 Sebuah Paket
- Bab 227 Sangat Miskin
- Bab 228 Ada Masalah
- Bab 229 Keterkejutan Yang Luar Biasa
- Bab 230 Perempuan Preman
- Bab 231 Meminta Bantuanmu
- Bab 232 Sedang Dalam Masalah
- Bab 233 Mendiskusikan Bisnis
- Bab 234 Cek
- Bab 235 Mulia Dan Berwibawa
- Bab 236 Sebuah Permainan
- Bab 237 Hal yang Menakutkan
- Bab 238 Situasi yang mengguncang
- Bab 239 Seperti yang diharapkan
- Bab 240 Tidak beres
- Bab 241 Cepat lihat kebelakang
- Bab 242 Dua orang Pria
- Bab 243 Apartemen Vennis
- Bab 244 Dalang dibalik semua ini
- Bab 245 Perubahan yang signifikan
- Bab 246 Mukanya Pucat
- Bab 247 Memohon Satu Hal
- Bab 248 Firasat Yang Tidak Baik
- Bab 249 Perpisahan Terakhir
- Bab 250 Kafe
- Bab 251 Sebuah Berita
- Bab 252 Pertemuan
- Bab 253 Tujuanku Mencarimu
- Bab 254 Pililhan yang Sulit
- Bab 255 Pintu Penjara
- Bab 256 Latihan Realistis
- Bab 257 Inisiatif Menciumku
- Bab 258 Selembar Foto
- Bab 259 Satu Demi Satu Titik Keraguan
- Bab 260 Rencana Laba-laba
- Bab 261 Hotel Nanjing
- Bab 262 Sulit membuka mulut
- Bab 263 Mendiskusikan suatu hal
- Bab 264 Menyesal
- Bab 265 Tidak bisa ditolong
- Bab 266 Secantik Bunga dan Permata
- Bab 267 Tidak Sulit Sama Sekali
- Bab 268 Sosok yang Familiar
- Bab 269 Wajah Pucat Pasi
- Bab 270 Perjalanan ke Kota D
- Bab 271 Tidak ingin mengungkapkan masalah
- Bab 272 Suatu tempat
- Bab 273 Situasi yang menegangkan
- Bab 274 Masalah Sepuluh tahun yang lalu
- Bab 275 Sekeluarga berkumpul
- Bab 276 Rehat Sejenak
- Bab 277 Melihat yang Seharusnya Tidak Boleh Dilihat
- Bab 278 Orang Lain
- Bab 279 Hubungan yang Semakin Dekat
- Bab 280 Hal yang Rumit
- Bab 281 Wanita Maniak
- Bab 282 Tidak saling mengenal
- Bab 283 sebuah perjanjian
- Bab 284 Pasar Malam di Kota S
- Bab 285 Sungguh tidak dapat membayangkan
- Bab 286 Romance Bar
- Bab 287 Kakak Desi
- Bab 288 Situasi yang menegangkan
- Bab 289 Ketika Fajar
- Bab 290 Sengaja Terlihat Tenang
- Bab 291 Hidup dan Mati dipertaruhkan
- Bab 292 Putus Asa
- Bab 293 Ada masalah
- Bab 294 Syarat yang berat
- Bab 295 Ikut berpatisipasi dalam aksi
- Bab 296 Pada saat Subuh
- Bab 297 Nightclub
- Bab 298 Pertumpahan darah
- Bab 299 Tidak menyalahkan dan tidak menyesal
- Bab 300 Tidak mudah untuk mati
- Bab 301 Gunung Qilin
- Bab 302 Sosok Yang Tidak Asing
- Bab 303 Kembali Pulang Ke Nanjing
- Bab 304 Hanya Dapat Menerima Takdir
- Bab 305 Perubahan Baru
- BAB 306 Sebuah Kejutan
- BAB 307 Kejadian Sebenarnya Telah Diketahui Jelas
- BAB 308 Pusat Pemandian
- BAB 309 Peristiwa Yang Terjadi Secara Tiba-tiba
- Bab 310 Irama Yang Tidak Asing
- Bab 311 Bertemu lagi
- Bab 312 Pahitnya kerinduan
- Bab 313 Mencari dengan susah payah
- Bab 314 Hal yang canggung
- Bab 315 Tercengang sebentar
- Bab 316 Dunia Benar-Benar Kecil
- Bab 317 Sebuah Jawaban
- Bab 318 Sebuah Pilihan
- Bab 319 Sudah Berubah
- Bab 320 Menjadi Wanitaku
- Bab 321 Lapangan Golf
- Bab 322 badai Kembali Datang
- Bab 323 Diluar dugaan
- Bab 324 Diluar dugaan
- Bab 325 Sembarang Mengerjakan Sesuatu
- Bab 326 Permohonan
- Bab 327 Godaan besar
- Bab 328 Sandungan
- Bab 329 Waktunya
- Bab 330 Rahasia mengejutkan
- Bab 331 Kabut yang tebal
- Bab 332 Terpaku dan tidak dapat berkata-kata
- Bab 333 Teriakan Tragis
- Bab 334 Permainan yang lebih seru
- BAB 335 Permohonan Maaf
- Bab 336 Kehidupan di New York
- Bab 337 Perubahan raut muka
- Bab 338 Pria yang memakai Helm
- Bab 339 Segumpalan asap ledakan yang berbentuk menyerupai jamur
- Bab 340 Nasib ditentukan oleh Tuhan
- Bab 341 Akur dan Damai
- Bab 342 Saling Bertatapan
- Bab 343 Kejadian Tahun Itu
- Bab 344 Pilihan Tersulit
- Bab 345 Tatapan Tajam dan Mematikan
- Bab 346 Memilih
- Bab 347 Misteri masa lalu
- Bab 348 Seorang wanita
- Bab 349 Sebuah foto
- Bab 350 Aroma yang dikenal
- Bab 351 Kembaki Ke Masa Lalu
- Bab 352 Sesuatu yang Mengejutkan
- Bab 353 Situasi yang Mendesak
- Bab 354 Kembali Muncul
- Bab 355 Membuat Langkah yang Berbahaya
- Bab 356 Sebuah Permainan
- Bab 357 Permainan Menggunakan Nyawa
- Bab 358 Tidak Ada Orang Yang Boleh Membicarakan Syarat
- Bab 359 Tidak Ada Orang Yang Boleh Membicarakan Syarat
- Bab 360 Tembakan Balik
- Bab 361 Balasan Tak Terduga
- Bab 362 Kesadaran Penting
- Bab 363 Merubah Rencana
- Bab 364 Suatu yang Tidak Terduga Terjadi
- Bab 365 Hatinya Masih Tidak Menerima
- Bab 366 Firasat Buruk
- Bab 367 Rasa Tidak Tenang
- Bab 368 Membuat Kesalahan Besar
- Bab 369 Hidup Ataupun Mati
- Bab 370 Tidak Siap
- Bab 371 Rasanya Rumah
- Bab 372 Pekerjaannya
- Bab 373 Teman Baik Seumur Hidup
- Bab 374 Meminta Bantuanmu
- Bab 375 Perubahan Besar
- Bab 376 Air Mata Pria
- Bab 377 Depan Mata Langsung Terang
- Bab 378 Tiba-tiba Datang
- Bab 379 Berpikir Yang Aneh-aneh
- Bab 380 Satu Kesempatan
- Bab 381 Peristiwa Penting
- Bab 382 Semakin Cepat Semakin Baik
- Bab 383 Tak Dapat Dilukiskan
- Bab 384 Pertemuan yang Kikuk
- Bab 385 Sebuah Perubahan yang Tidak Diduga
- Bab 386 Semua Sudah Tenang
- Bab 387 Memeluk Cucu
- Bab 388 Sebuah Bayangan Hitam
- Bab 389 Lelaki Bermasker
- Bab 390 Gerakan Misterius
- Bab 391 Ketidaksempurnaan
- Bab 392 Kita Jadi Kakak Beradik
- Bab 393 Kamu Sangatlah Cantik
- Bab 394 Tidak disangka
- Bab 395 Merinding
- Bab 396 Suatu rencana
- Bab 397 Suatu rencana
- Bab 398 Masalah pada tahun itu
- Bab 399 Masalah pada tahun itu
- Bab 400 Mengumumkan kebijaksanaan
- Bab 401 Mengumumkan Peraturan
- Bab 402 Suara Ketukan Mencurigakan
- Bab 403 Pelabuhan Nomor Dua
- Bab 404 Apa yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 405 Telepon Mencurigakan
- Bab 406 Kejadian Tak Terduga
- Bab 407 Cepat Lihat Kesana
- Bab 408 Dapat Terjadi Kapan Saja
- Bab 409 Terharu yang Tak Dapat Dideskripsikan
- Bab 410 Niat Buruk
- Bab 411 Tempat yang Misterius
- Bab 412 Bulu Kuduk Berdiri
- Bab 413 Fitur Sejati Seseorang
- Bab 414 Setiap Detik Terasa Seperti Satu Tahun
- Bab 415 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 416 Pertempuran Sengit
- Bab 417 Menangis Sedih
- Bab 418 Perlahan Terlelap
- Bab 419 Menggoncang Dunia
- Bab 420 Menolak Jauh-Jauh
- Bab 421 Mimpi Buruk
- Bab 422 Pria dan Wanita
- Bab 423 Sedia Payung Sebelum Hujan
- Bab 424 Menahan Malu
- Bab 425 Topik Sensitif
- Bab 426 Ayah Seorang Anak
- Bab 427 Tidak Rela
- Bab 428 Club Pribadi
- Bab 429 Jebakan Maut
- Bab 430 Sebuah Teori
- Bab 431 Tak Terduga
- Bab 432 Video Khusus
- Bab 433 Sebuah Rumah yang Utuh
- Bab 434 Permintaan Rossa
- Bab 435 Bayangan Seseorang
- Bab 436 Sangat Sombong Menekan Orang
- BAB 437 Mendapat Perintah Menjalankan Tugas
- BAB 438 Kembali Kampung Halaman
- BAB 439 Permulaan Mimpi Buruk
- BAB 440 Napas Kematian
- Bab 441 Kata-kata terakhir
- Bab 442 Villa pribadi
- Bab 443 Kesepakatan
- Bab 444 Perubahan Yang Lucu
- Bab 445 Melambung Tinggi Keatas
- Bab 446 Ruang Bawah Tanah Hitam Pekat
- Bab 447 Penantian Yang Tiada Harapan
- Bab 448 Saat Krisis
- Bab 449 Bekerja Keras
- Bab 450 Sebutir Telur Yang Mencoba Menghancurkan Batu
- Bab 451 Menyelesaikannya
- Bab 452 Pilihan hidup dan mati
- Bab 453 Genting
- Bab 454 Tidak ada jalan
- Bab 455 Hidup dan mati
- Bab 456 Lolos dari ambang kematian
- Bab 457 Langkah demi langkah
- Bab 458 Roh Jahat
- Bab 459 Darah Terciprat
- Bab 460 Jangan mendekat
- Bab 461 Terjatuh
- Bab 462 Mati karena kehabisan nafas
- Bab 463 Tidak bisa bergerak
- Bab 464 Memori yang dulu
- Bab 465 Berada di jalan masing-masing
- Bab 466 Langit malam yang gelap
- Bab 467 Tanggung jawab
- Bab 468 Sesuatu yang aneh
- Bab 469 Supermarket Delfi
- Bab 470 Wanita Cantik
- Bab 471 Tidak ada penyesalan dalam hidup
- Bab 472 Kejahatan yang gagal ditutupi
- Bab 473 Bayangan Seseorang
- Bab 474 Mati Lebih Baik Daripada Hidup
- Bab 475 Suara Tembakan Terdengar Keras
- Bab 476 Pengejaran Dengan Taruhan Nyawa
- Bab 477 Suatu Kebenaran
- Bab 478 Kembali Lagi Ke Beichuan
- Bab 479 Sebuah Surat
- Bab 480 Perkembangan Baru
- Bab 481 Perkembangan Baru
- Bab 482 Telepon yang Aneh
- Bab 483 Perjanjian Besar
- Bab 484 Wanita Berbikini
- Bab 485 Makan Malam Romantis
- Bab 486 Sebuah album
- Bab 487 Mengembalikan ingatan
- Bab 488 Saat berbahaya
- Bab 489 Taruhan antara hidup dan mati
- Bab 490 Senang dalam kecelakaan
- Bab 491 Siluman Kecil yang Berani
- Bab 492 Salah Alarm
- Bab 493 Sebuah Mimpi Buruk
- Bab 494 Suara Bip Bip
- Bab 495 Taman Xuan Zhou
- BAB 496 Ekspresi Wajah Murung
- BAB 497 Resepsi Pernikahan Gereja
- BAB 498 Tanda Tanya Baru
- BAB 499 Sarang Cinta Mereka
- Bab 500 Pengawasan Secara Rahasia
- Bab 501 Sebuah Bayangan Punggung
- Bab 502 Berpangku Tangan
- Bab 503 Dermaga Nomor Dua
- Bab 504 Muda Dan Cantik
- Bab 505 Adegan Yang Familiar
- Bab 506 Duel Berdarah
- Bab 507 Di Ujung Nyawa
- Bab 508 Memecahkan Misteri
- Bab 509 Alasan Kebohongan
- Bab 510 Penghianatan
- Bab 511 Rencana yang penuh keberanian
- Bab 512 Kebohongan tak berdaya
- Bab 513 Bicara terus terang
- Bab 514 Tak pernah puas
- Bab 515 Badai
- Bab 516 Cahaya Merah
- Bab 517 Penembakan Gila
- Bab 518 Sangat Mengerikan
- Bab 519 Caraku Sendiri
- Bab 520 Mendapat Masalah
- Bab 521 Kotak Hitam
- Bab 522 Mau Tidak Mau
- Bab 523 Perhentian yang Baik
- Bab 524 Mengekspos Si Penjahat
- Bab 525 Darimana Asalnya Itu
- Bab 526 Detik-detik yang berbahaya dan menegangkan
- Bab 527 Berhenti tiba-tiba
- Bab 528 Meloloskan diri dengan tipuan
- Bab 529 Pandangan kosong
- Bab 530 Masa-masa itu
- Bab 531 Seperti Mendapatkan Kehidupan yang Baru
- Bab 532 Cepatlah Kalian Lihat
- Bab 533 Berpacu dengan Waktu
- Bab 534 Momen Antara Hidup dan Mati
- Bab 535 Pasangan yang Serasi
- Bab 536 Pilihan Sulit
- Bab 537 Polisi Rakyat
- Bab 538 Identitas Saat Itu
- Bab 539 Pukulan Mematikan
- Bab 540 Awal Putus Asa
- Bab 541 Hari-hari Yang Sulit
- Bab 542 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 543 Perlahan-lahan Menjauh
- Bab 544 Tempat Misterius
- Bab 545 Tempat Rahasia
- Bab 546 Tempat khusus
- Bab 547 Siksaan tiada akhir
- Bab 548 Sebuah transaksi
- Bab 549 Dalam gemerlap malam
- Bab 550 Hutan lebat di pegunungan yang dalam
- Bab 551 Tak kunjung datang
- Bab 552 Gelisah
- Bab 553 Kota jahat
- Bab 554 Kantor yang besar
- Bab 555 Florist Mansion
- Bab 556 Saat yang menegangkan
- Bab 557 Luka yang mendatangkan malapetaka
- Bab 558 Masalah datang
- Bab 559 Berpacu dengan waktu
- Bab 560 Lakukan atau mati
- Bab 561 Perlahan-lahan menjadi tua
- Bab 562 Kembali ke Nanjing
- Bab 563 Hal yang tak terduga
- Bab 564 Terjadi masalah
- Bab 565 The End