My Charming Lady Boss - Bab 179 Ada masalah (2)

"Baik." Andri Chen menjawab, lalu Sisca Mi dengan perlahan menjulurkan kaki kanannya.

Andri Chen menundukkan kepala dan memeriksa, lalu mengangkat kepalanya, "Serpihan kaca menusuk ke dalam kulit, harus menggunakan alat untuk mengeluarkannya, kalau tidak luka ini akan infeksi."

Sisca Mi tidak menyangka kalau dirinya akan sesial ini. Baru saja bertemu dengan Taopa, sekarang tertusuk serpihan kaca lagi.

Dia terdiam, tidak tahu harus bagaimana, juga tidak bisa berjalan lagi. Bagaimana kalau kaki yang satunya juga terluka, kalau sampai itu terjadi, maka akan merepotkan.

Saat ini, Andri Chen yang berjongkok di bawah memberi saran, "Aku antar kamu ke rumah sakit saja!"

"Bagaimana caranya?" Sisca Mi melihat Andri Chen dengan bingung.

Andri Chen menjawab, "Mobil ada di luar, aku akan menggendongmu keluar!"

Mendengar ini, Sisca Mi langsung menolak, "Tidak bisa!"

"Kalau begitu kamu naik di punggungku saja?" Andri Chen bertanya lagi.

"Juga tidak bisa!" Sisca Mi tetap menolak, dia tidak ingin memiliki kontak tubuh dengan Andri Chen.

"Kalau begitu bagaimana caramu keluar?" Andri Chen juga tidak terpikir cara lain lagi.

Sisca Mi bingung, setelah memikirkan selama beberapa sesaat, dia tidak terpikir lagi cara lain, akhirnya hanya bisa berkata pada Andri Chen, "Ya sudah! Kamu menggendongku di punggung, tapi kamu jangan ..."

Berbicara sampai sini, Sisca Mi sengaja berhenti.

Andri Chen diam, lalu bertanya, "Jangan apa?"

Sisca Mi berhenti sebentar, kemudian berkata, "Kamu jangan pegang paha aku!"

Andri Chen mengerutkan dahi dan berkata dengan pasrah, "Kalau tidak menyentuh paha, bagaimana aku menggendongmu?'

Sisca Mi menjawab, "Aku mencengkram lehermu, dan kamu membungkukkan badan lalu menggendongku keluar."

Mendengar ini, Andri Chen berkata dengan tidak berdaya, "Kamu mau mencekik aku ya!"

Selesai berkata, Andri Chen memberi saran lagi, "Menurutku, lebih baik menggendongmu di depan saja! Gendongan seperti seorang putri, apa kamu mengerti? Kalau begini, tidak akan kena pahamu kok."

"Tidak bisa!" Sisca Mi menolak lagi.

Andri Chen hanya bisa mengingatkan, "Kalau kamu tidak membiarkanku menggendongmu, nanti saat memotret foto pernikahan, fotografer-nya pasti akan menyuruhku menggendongmu seperti ini juga!"

Meskipun Sisca Mi belum pernah memotret foto pernikahan, tapi ia pernah melihat orang lain melakukan foto pre-wedding. Memang benar dengan posisi seperti yang Andri Chen katakan tadi.

Memikirkan ini, dia hanya bisa menyetujuinya. Karena pegawai dari bridal studio masih menunggu mereka. Hari ini mereka sudah banyak merepotkan pegawai dari bridal studio, kalau sampai masalah ini sampai di telinga ibunya, ibunya bisa memarahi dirinya habis-habisan.

Setelah ragu untuk sesaat, dia memberi perintah pada Andri Chen, "Kemarilah!"

Andri Chen berjalan ke arahnya dan langsung mengangkatnya. Dia bahkan menimbang Sisca Mi dalam pelukannya, sepertinya Sisca Mi memiliki berat 50-an kilo.

Selanjutnya, dia menggendong Sisca Mi berjalan keluar dari gang. Sisca Mi memeluk lehernya, dan wajah mereka berada sangat dekat satu sama lain, membuat Sisca Mi merasa sedikit tidak enak hati.

Andri Chen tersenyum padanya dan bercanda, "Sisca, kita jangan foto pre-wedding lagi, langsung pergi ke kamar saja!"

Mendengar ini, Sisca Mi tanpa basa-basi langsung menjewer kuping Andri Chen, membuat Andri Chen kesakitan hingga mendesah.

"Aduh! Sakit! Iya tidak, tidak." Andri Chen segera meminta ampun.

Sisca Mi menjewer sebentar baru kemudian melepaskannya dan memberikan peringatan pada pria itu, "Lain kali kalau berani berkata seperti itu lagi, aku akan menjewer kupingmu hinggat copot."

Andri Chen akhirnya memilih untuk diam. Dia bahkan kadang-kadang melihat ke arah dada Sisca Mi, meskipun dada Sisca Mi tidak sebesar Rossa Du ataupun Yuni Lin, tapi sangatlah tegak. Kalau nanti apa itu, pasti sangat nyaman dipegang.

Setelah Andri Chen berjalan keluar dari gang, dia meletakkan Sisca Mi di dalam mobil bridal studio yang diparkir di jalanan.

Saat dia mengendarai mobil ini dan kembali ke studio, sudah siang hari.

Pegawai di bridal studio hanya bisa mengatur rencana pemotretan luar ruangan di sore hari, karena Andri Chen masih harus mengantar Sisca Mi pergi ke rumah sakit untuk mengobati kaki Sisca Mi yang tertusuk serpihan kaca.

Baru saja dia mengantar Sisca Mi masuk ke dalam ruang pengobatan, dia menerima panggilan telepon dari Rossa Du.

"Andri, apa belum selesai?"

"Belum." Andri Chen menjawab di depan ruang pengobatan.

Rossa Du menghela napas dan berkata, "Aku ingin kamu menemaniku makan siang! Kelihatannya tidak bisa ya."

Andri Chen segera menjawab, "Malam ini aku traktir kamu makan makanan barat, bagaimana?"

Rossa Du yang berada di seberang telepon, bertanya dengan sedikit senang, "Benarkah?"

"Tentu saja benar. Setelah selesai aku akan menelponmu," jawab Andri Chen.

"Baik, aku akan menunggumu." sampai sini, Rossa Du menutup sambungan telepon.

Andri Chen yang baru saja selesai menerima panggilan telepon, bersiap untuk kembali dan melihat bagaimana luka Sisca Mi. Tapi kebetulan ponselnya berdering lagi. Dia pikir Rossa Du lupa mengatakan sesuatu, tapi yang menelpon adalah Rico Wang.

Rico Wang pasti menelponnya karena ada sesuatu yang penting, jadi dia segera menjawabnya, "Halo! Rico!"

Rico Wang yang berada di ujung sambungan berkata dengan panik, "Kakak Rico, ada masalah!"

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu