My Charming Lady Boss - Bab 248 Firasat Yang Tidak Baik

Menghadapi keraguan Andri Chen, Gilbert Xu sambil menghela nafas dengan perlahan: "Andri, ada beberapa hal yang aku tidak ingin Rossa tahu. Jadi, untuk masalah ini aku butuh bantuan mu."

Andri Chen menunduk dan melihat surat yang diberi oleh Gilbert Xu, walaupun ia tidak tahu apa yang ditulis di dalam surat tersebut, tapi ia juga bisa menebak apa isi surat tersebut.

Selanjutnya, Andri Chen tidak mengucapkan apa-apa, hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan, dan menerima surat tersebut, kemudian menyimpannya di badannya.

Tidak lama kemudian, Rossa Du kembali ke kamar pasien, sambil membawa sebungkus rokok yang paling disukai Gilbert Xu, hendak beri kepadanya, Rossa Du merasa ragu-ragu, kemudian dengan khawatir ia berkata: “Direktur Xu, kamu boleh merokok kah?”

Mendengar Rossa Du memanggil diri sendiri dengan sebutan seperti itu, Gilbert Xu pun tertawa, sambil memperbaikinya dengan berkata: “Rossa, disini tidak ada orang lain, kamu jangan panggil aku Direktur Xu lagi, panggil aku Gilbert saja~”

Mendengar ucapan tersebut, Rossa Du juga sambil tersenyum dan berkata: “Sudah sekian tahun aku sudah terbiasa, susah mengubahnya tiba-tiba.”

Saat itu, tatapan Gilbert Xu melihat ke arah rokok yang ada di tangan Rossa Du, dengan suara yang lembut ia berkata: “Rossa, berikan rokok itu kepada ku, sudah beberapa hari aku tidak merokok, hari-hari ku terasa berat!”

Rossa Du juga tidak bisa melakukan apa-apa, lalu ia memberikan rokok tersebut kepada Gilbert Xu, dia mengambil rokok tersebut, langsung membuka bungkusnya, dan mengambil sebatang rokok dan menaruhnya di bibir, saat ia hendak ingin merokok, baru sadar kalau Rossa Du tidak membeli macis.

Andri Chen langsung mengeluarkan macisnya, dan menyalakan rokok yang ada dibibir Gilbert Xu.

Api yang nyala dari puntung rokok tersebut sambil tersedot oleh Gilbert Xu pun menjadi terang dan gelap, dia menarik napas dalam-dalam, lalu asap rokok tersebut menyembur keluar dari hidung dan mulutnya. Dia menoleh dan berkata kepada Andri Chen: "Terima kasih."

Baru menghembuskan asap rokok, Gilbert Xu tidak menahan dan langsung terbatuk-batuk.

Rossa Du melihat kondisi tersebut, ia langsung menasehatinya dengan berkata : “Direktur Xu, kurangi kebiasaan merokok.”

Gilbert Xu memegang rokok di tangan kanannya, sambil tersenyum dan berkata : “Sudah merokok selama puluhan tahun, tidak kurang yang ini juga.”

Ngobrol sampai disini, Rossa memutarkan bola matanya, tiba-tiba terpikir hal lain, dengan perhatian ia bertanya: “Gilbert, badan kamu kenapa?”

Gilbert Xu mengisap rokoknya lagi, baru berkata dengan bohong kepada Rossa Du: “Tidak apa-apa, belum mati juga kan.”

Saat Rossa Du baru hendak ingin bertanya lagi, Gilbert Xu sengaja mengubah topik pembicaraan, dan berkata: “Oh iya, Rossa, akhirnya istriku bercerai dengan aku, dia bersikeras menginginkan anak, aku hanya bisa mengalah kepadanya, kalau anak ku nanti ikut aku, Aku yang sebagai Ayah ini juga sepertinya tidak mampu mendidiknya dengan baik.

Ngomong sampai ke sini, suasana hati Gilbert Xu pun menjadi sedikit sedih, karena ia tidak ingin membiarkan anaknya melihat ia meninggal dunia.

Terhadap kabar ini, Rossa Du tidak tahu harus mengucapkan selamat kepadanya, atau harus merasa menyayangkan, sepertinya mengatakan apapun akan terdengar salah, akhirnya dia hanya berkata : “Berawal dengan baik, berakhir dengan baik!”

Kemudian Gilbert Xu mengisap rokoknya dengan kuat, sambil menghelakan nafas ia berkata: “Sekian tahun berlalu, pernikahan aku yang gagal ini akhirnya tamat juga.”

Ucapan kerdua orang itu, Andri Chen juga mendengarnya, kalau ia terus berdiam disana sepertinya juga kurang pantas, karena ia tahu kondisi Gilbert Xu sekarang, mungkin suatu hari, mereka akan bertemu lagi, hanya saja dengan cara yang lain.

Dia juga tahu kalau banyak yang ingin disampaikan Gilbert Xu kepada Rossa Du, akhirnya ia hanya bisa memotong pembicaraan mereka, dan berkata : “Aku ingin menelepon dulu diluar, kalian lanjut ngobrolnya.”

Kedua orang tersebut menganggukkan kepala, lalu Andri Chen meninggalkan kamar pasien.

Setelah Andri Chen pergi, Rossa Du terpikir anak yang masih ada di dalam kandungannya, dan berkata: “Direktur Xu, aku sudah hamil, aku akan segera menjadi seorang Ibu.”

Mendengar ucapan tersebut, Gilbert Xu dengan terkejut dan berkata: “Oh ya?”

Rossa Du dengan suka cita sambil menganggukkan kepala: “Iya.”

“Bagus sekali!” Gilbert Xu benar-benar ikut merasa bahagia untuk Rossa Du.

Sebenarnya, Rossa Du tidak perlu ngomong, Gilbert Xu juga tahu Ayah dari anak tersebut siapa, karena ia selalu tahu, dari Rossa Du pindah ke Dairy Milk LTD, ia sudah tahu bahwa pria yang dicintai Rossa Du itu bukan dirinya.

Awal-awal, Gilbert Xu benar-benar menganggap Andri Chen sebagai saingan, namun kemudian ia pikir-pikir bahwa Andri Chen lebih cocok untuk menjaga Rossa Du, ditambah dengan penyakit yang diidapnya, waktu yang tersisah dalam duniawi ini, hanya bisa dihitung mundur.

Saat ini, Rossa Du memotong pemikiran Gilbert Xu, sambil tersenyum ia berkata: “Direktur Xu, kamu lekaslah sembuh, ingat harus menghadiri pernikahan aku.”

Gilbert Xu menyadarkan diri, menganggukkan kepala dan berkata: “Baik, aku pasti hadir di pernikahan mu, dan aku akan memberikan sebuah angpao besar kepada mu, tapi kamu harus berjanji satu hal kepada ku.”

“Apa?” Rossa Du bertanya dengan penasaran.

Gilbert Xu sambil menunjuk ke perut Rossa Du dan berkata : “Tunggu anak lahir, aku mau jadi Ayah angkatnya.”

Rossa Du mendengar kata tersebut, ia pun tertawa, langsung menjawab: “Baik, ini sama sekali bukan masalah.”

Di saat itu juga, pintu kamar pasien terdorong, Rossa Du menoleh dan melihat, ternyata orang yang masuk adalah dokter dari rumah sakit, saat ia melihat Rossa Du, Gilbert Xu langsung memperkenalkannya: “Rossa, ini Giwon Xiao, teman kuliah ku.”

Rossa Du langsung berdiri, dengan sopan ia berkata: “Halo, aku Rossa Du.”

Kemudian Gilbert Xu memperkenalkan lagi, : “Giwon, ini teman baikku, Rossa.”

Mendengar nama Rossa Du, Giwon Xiao seperti langsung memahami sesuatu, dengan inisiatif ia bersalaman dengan Rossa Du, dengan sopan ia menyapa dengan berkata: “Halo! Halo!”

Setelah bersapaan, Rossa Du tidak bisa menahan diri dan bertanya, : “Halo Dokter Xiao, Direktur Xu sebenarnya mengidap penyakit apa? Kenapa ia bisa……”

Rossa Du belum selesai bertanya, Gilbert Xu langsung pura-pura batuk, dan Giwon Xiao pun mencium bau rokok, langsung fokus ke badannya Gilbert Xu, dan bertanya: “Kamu merokok?”

Dengan pelahan Gilbert Xu mengembalikan tenaganya, dengan memohon ia sambil berkata: “Giwon, aku sudah lama sekali tidak pernah merokok, kamu berbaik hatilah, biarkan aku merokok dua batang saja.”

Menghadapi permohonan dari Gilbert Xu, Giwon Xiao tidak menyalahinya, karena ia tahu kondisi penyakit Gilbert Xu.

Kemudian Rossa Du terus bertanya lagi, : “Dokter Xiao, Direktur Xu mengidap penyakit apa?”

Saat menjawab pertanyaan tersebut, Giwon Xiao sengaja melirik ke arah Gilbert Xu, kemudian baru mengembalikan tatapannya, dan berkata: “Oh, dia terkena paru-paru basah berat, namun penyakitnya sudah terkontrol, tidak bermasalah lagi, tidak lama lagi, ia sudah bisa keluar dari rumah sakit.”

Mendengar ucapan tersebut, Rossa Du pun menghelakan nafas dengan sepenuhnya, sambil menganggukkan kepala, ia berkata : “Kalau begitu aku merasa tenang.”

Saat itu, Giwon Xiao dengan segan berkata kepada Rossa Du: “Rossa, Gilbert baru selesai dioperasi, ia sekarang harus banyak beristirahat, kamu pulang dulu saja!”

Rossa Du menoleh dan melihat ke Gilbert Xu, sambil memohon ia berkata: “Dokter Xiao, biarkan aku yang tinggal disini untuk menjaga saja!”

Dengan sopan Giwon Xiao menolaknya dengan berkata: “Rossa, tidak apa-apa, ini adalah ruang pasien VIP, ada perawat profesional yang akan merawatnya, dan di rumah sakit ini ada aku juga yang menjaganya, tidak akan terjadi apa-apa, kamu pulang terlebih dahulu saja!”

Gilbert Xu juga ikut berkata: “Rossa, kamu sekarang juga sedang hamil, harus banyak beristirahat, tidak apa-apa, jangan seharian dirumah sakit, tidak baik!”

Rossa Du pun akhirnya hanya bisa mengikuti kata-kata mereka, “Baiklah kalau begitu! Aku pulang dulu, Direktur Xu, kalau kamu ada apa-apa, ingat telepon aku.”

“Iya, tahu, pulanglah!” Gilbert Xu menganggukkan kepala, dibawah bantuan Giwon Xiao, dia terbaring dan beristirahat.

Demikian, Rossa Du meninggalkan kamar pasien Gilbert Xu, saat ia berdiri di koridor, ia mengangkat kepalanya dan melihat Andri Chen sedang berdiri di pintu masuk sedang merokok, dengan perlahan ia berjalan ke sana, dan berteriak, : “Andri!”

Andri Chen mendengar suara tersebut dan menoleh, ia melihat Rossa Du yang sedang berjalan ke arahnya, dia langsung mematikan rokoknya dan bertanya: “Kenapa?”

Rossa Du berkata: “Kita pulang yuk!”

“Baik.” Andri Chen tidak mengatakan apapun, karena ia tidak berani mengatakan apa-apa, ia hanya bisa menemani Rossa Du meninggalkan rumah sakit.

Namun, saat jam 10 malam, hp Rossa Du tiba-tiba berbunyi, suara dering pun terdengar sangat jelas.

Pada saat ini, Andri Chen sedang mempelajari jam tangan Rolex yang masih menjadi misteri di pergelangan tangannya, kebetulan hp Rossa Du terletak di meja yang ada disebelahnya, dan saat itu Rossa Du sedang mandi di kamar mandi, dia langsung menghadap ke arah kamar mandi dan berteriak: “Rossa, ada telepon!.”

Rossa Du yang di kamar mandi menjawab: “Iya, aku segera selesai.”

Tepat setelah selesai berbicara, tatapan Andri Chen dengan tidak sengaja melirik ke layar hp Rossa Du, dan melihat nama Gilbert Xu, kemudian ia menunduk dan melihat jam di pergelangan tangannya, ia bertanya-tanya apa yang terjadi kenapa sudah larut malam seperti ini Gilbert Xu masih meneleponnya.

Tidak tahu kenapa, saat ini melihat telepon Rossa Du berbunyi, Andri Chen merasakan firasat yang tidak baik di dalam hatinya, dan perasaan itu semakin kuat, membuat hati Andri Chen merasa sangat canggung.

Tiba-tiba, pintu kamar mandi terbuka, Rossa Du terbalut handuk dan keluar dari rumah sakit, ia melihat telepon yang ada di meja masih terus berbunyi, dengan penasaran ia bertanya: “Siapa?”

Andri Chen kembali mengenakan jam tangan tersebut di lenganya, dan menjawab: “Direktur Xu.”

Mendengar kata tersebut, Rossa Du pun berjalan dengan cepat ke arahnya, dan mengambil telepon tersebut dan menjawab: “Halo! Direktur Xu!”

Saat Andri Chen baru selesai mengenakan jam tangan tersebut, Rossa Du sudah menutup telepon tersebut, tapi saat ia mengangkat kepalanya, dia sadar kalau wajah Rossa Du terlihat sangat tidak enak dilihat, dia melihat saja, langsung tahu kalau Gilbert Xu terjadi masalah.

Tapi, Andri Chen tetap tidak menahan untuk bertanya: “Kenapa?”

Rossa Du sambil mengarah ke kamar, sambil berkata: “Ke rumah sakit!”

Andri Chen tahu sesuatu terjadi kepada Gilbert Xu, jadi ia pun tidak banyak bertanya, langsung berdiri dan menggantikan baju di kamar, kemudian mengikuti Rossa Du dengan kecepatan tinggi membawa mobil ke Rumah Sakit Nanjing.

Saat kedua orang tersebut sampai, Giwon Xiao sedang berdiri di depan pintu kamar pasien, saat ia melihat Rossa Du dan Andri Chen, dengan perasaan yang tidak enak, ia berkata: “Rossa!”

Rossa Du buru-buru berjalan ke arahnya, dengan panik ia bertanya: “Dokter Xiao, Direktur Xu kenapa?”

Giwon Xiao berusaha mengontrol emosi sendiri, namun ia tidak sanggup menghentikan air matanya, karena ia juga tidak bisa menerima kenyataan yang ini.

Rossa Du melihat Giwon Xiao tidak berbicara, dengan panik ia bertanya : “Dokter Xiao, Gilbert kenapa?”

Giwon Xiao mengulurkan tangan dan mengusap air matanya, dengan sedih ia berkata: “Dia sudah pergi.”

Mendengar ucapan tersebut, hati Rossa Du merasa kaget, sambil melotot ia bertanya: “Apa yang kamu katakan?”

Saat itu, pintu kamar pasien terbuka, dua orang perawat keluar dari kamar pasien tersebut, dengan tidak sadar Rossa Du melihat dari celah pintu, dia melihat di ranjang Gilbert Xu tertutupi oleh sebuah kain putih, melihat kain putih itu, Rossa Du langsung paham apa yang terjadi, air matanya pun menetes dari matanya.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu