My Charming Lady Boss - Bab 274 Masalah Sepuluh tahun yang lalu

Berbicara tentang sepuluh tahun yang lalu, hati Ibu Andri terlalu sedih, dia tidak menyangka bisa ada hari ini, ketika dia tahu putranya masih hidup, dia tidak tahu harus menggunakan Bahasa apa untuk menggambarkan suasana hatinya.

Dia mengenang dengan sungguh-sungguh:”Aku ingat pada saat itu kamu berumur enam belas tahun, sepertinya pada suatu hari pecan, kamu pulang dari sekolah ke rumah, dan berkata ingin pergi ke perkotaan.”

“Pergi ke perkotaan?” mendengar hal ini, Andri Chen menjadi penasaran.

Ibu Andri mengangguk, dan terus mengingat kembali:”Benar, pada saat itu kamu mencariku untuk meminta uang seratus ribu, aku masih diam-diam memberikannya padamu, jika ayahmu tahu, dia pasti akan memukulmu.”

Mendengar kata ini, dapat di lihat betapa ibunya sangat mencintai dirinya sendiri, dan secara tidak langsung mencerminkan betapa bandelnya dia, pasti membuat banyak masalah untuk ibunya.

Andri Chen berpikir, dan kemudian bertanya:”Ibu, apa saat itu kenapa aku pergi ke kota?”

Mengenai pertanyaan ini, Ibu Andri menggelengkan kepala, dan berkata:”Aku juga tidak tahu kenapa kamu pergi ke kota, aku pernah beberapa kali bertanya kepadamu, tetapi kamu bilangke aku, kamu pergi untuk membeli buku, dan mengatakan itu syarat sekolah.”

Berbicara tentang ini, Ibu Andri tersenyum tak berdaya, dan lanjut berkata:”Jika waktu itu aku tahu kamu membohongiku, aku tidak akan mengizinkan kamu pergi ke kota, itu mungkin tidak akan terjadi.”

Andri Chen merenung sejenak, berhatap bisa mencari petunjuk tetang insiden pada tahun itu dia menghilang.

“Ibu, pada saat itu aku pergi ke kota, apakah ada memberitahumu dengan siapa aku pergi?”

Ibu Andri menggelengkan kepala berkata:”Tidak, setelah kamu mengambil uang dariku, kamu bergegas sampai persimpangan desa, dan mengambil sepeda motor dan pergi.”

Pada saat ini Andri Chen yang ingin tahu apa yang dia lakukan ketika pergi ke perkotaan, tidak mungkin pergi membeli buku, seperti perkataan ibu, ini pasti jelas ada sebuah motif.

Pada saat Andri Chen diam memikirkan hal ini, suara Ibu Andri terdengar di telinga.

“Andri, bagaimana kamu bisa amnesia?”

Membicarakan tentang hal ini, Andri Chen tak bisa berkata apa-apa, karena dia tidak tahu bagaimana sendiri bisa amnesia.

“Bu, aku juga tidak tahu pasti bagaimana aku amnesia.” Andri Chen menjawab dengan enggan.

“Mengapa kamu tidak tahu penyebab kamu amnesia?” Ibu Andri juga terbengong, dia sangat ingin tahu dimana keberadaan Andri Chen dalam akhir-akhir ini, beberapa tahun ini mereka suami istri telah menderita, untuk mencari Andri Chen, mereka bersusah payah, menghabiskan semua tabungan keluarga, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya, bangunan rumah yang masih kumuh.

Andri Chen menghela nafas, mengingat:”Bu, beberapa bulan yang lalu, ketika aku bangun duduk di dalam bus, sendiri tidak tahu semua cara untuk naik bus, juga tidak tahu penyebab amnesia ini.”

“Bagiamana ini bisa terjadi?”Ibu Andri bahkan lebih bingung, tidak menyangka putra sendiri mengalami hal yang aneh, juga tidak heran setelah bertahun-tahun lamanya, mereka juga tidak tahu informasi tentang putranya.

Andri Chen hanya bisa menghela nafas, karena banyaknya pertanyaan yang diajukan, juga dia tidak tahu apa-apa, sebaiknya mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Ketika Andri Chen merokok, Ibu Andri berbalik, tiba-tiba ada pertanyaan baru lagi:”Andri, Bagaimana kamu bisa menemukan jalan pulang ke rumah?”

Ketika Andri Chen menghembuskan asap, menjelaskannya:”Bu, begini masalahnya, ketika aku bangun dari Nanjiang, tanpa sengaja bertemu Rico, dia yang memberi tahu aku.”

Menyebut Rico Wang, Ibu Andri tiba-tiba memikirkan hal lain, sibuk bertanya kepada Andri Chen,”Andri, Rico anak itu pergi ke Nanjiang sudah lama sekali, sampai sekarang dia tidak telepon ke orang rumahnya, mengapa dalam waktu dekat ini tidak melepon sama sekali? Dan lagipula ayah ibunya inisiatif menelepon dia terlebih dahulu, teleponnya tidak aktif, apakah dia menganti nomornya?”

Mengenai pertanyaan Ibu Andri, Andri Chen benar-benar sulit untuk menjawabnya, jika Rico Wang tetap di penjara saat itu, orang tua Rico Wang pastinya marah besar, apalagi keadaan Rico Wang yang di pejara, juga karena Andri Chen.

Karena itu, Andri Chen harus berbohong kepada Ibunya:”Oh, begini keadaannya, Rico akhir ini sibuk dengan pekerjaannya, ketuanya mengatur dia untuk perjalanan bisnis ke luar negeri, mungkin terlalu sibuk untuk berangkat, tidak sempat untuk memberitahu orang rumahnya, tunggu smapai dia pulang dari perjalanan bisnisnya, aku akan memintaknya untuk menelepon bibi paman.”

Setelah mendengar ini, ibu Andri merasa lega, tetapi mengetahui Rico Wang pergi ke luar negeri, hati juga merasa terhibur, karena Rico Wang tumbuh besar di bawah pengawasan dia sejak kecil, Andri Chen yang menghilang ditahun itu, Rico banyak membantunya, setiap tahun hari besar apa, juga dikasih uang juga dikasih hadiah lagi, membuat hati Ibu Andri tersentuh, sering sekali menghibur ibu Andri, mengatakan bahwa Andri Chen suatu hari cepat atau lambatpasti kembali, membuat mereka pantang menyerah.

Sekarang Rico Wang sudah sukses, Ibu Andri benar-benar bahagia terhadapnya, sukacita yang melebihi dari perkataan.

Ibu Andri menghela nafas:”Baiklah! Anak itu akhirnya sukses, paman bibi kamu pasti tidak khawatir lagi.”

Andri Chen mengerti maksud perkatan Ibunya, jadi dia mengikuti perkataannya berkata:”Ya!Rico berencana untuk menetap di Nanjing, pada saatnya paman bibi pasti tinggal di kota, sehingga mereka dapat menikmati hidup bahagia.”

Mendengar perkataannya, Ibu Chen merasakan emosi lain:”Baik! Baik! Paman Bibimu sudah bersusah payah seumur hidup, sudah seharusnya menikmati hidup bahagia, Rico akhirnya sukses, ketika kecil sangat bandal, membuat paman bibimu menangis.”

Meskipun Andri Chen tidak tahu apa yang mereka lakukan ketika masih kecil, tetapi dia merasa Rico Wang saat kecil pasti seorang berandal, memang membuat ayah ibu repot.

Sekarang di pikir kembali, mata Andri Chen penuh dengan air mata, karena dia tidak tahan untuk memberitahu kebenaran kepada ayah ibunya, mereka sekarang sudah tiga puluh tahun, sejauh ini, ayah ibunya sangat meminta maaf.

Setelah Ibu Andri mengatakannya, dan memalingkan pandangannya ke Andri Chen, dengan lembut berkata:”Andri, kamu? Sudah punya pacar?”

Berbicara tentang kata “pacar”, seperti ada luka hati di Andri Chen, Awalnya berpikir membawa Yuni Lin ke depan hadapan Ibu Chen, secara resmi memperkenalkan kepada ibunya, “Bu! Ini pacarku, namanya Yuni Lin.”

Namun, pada saat itu hanya sebuah khayalan, sekarang menjadi gelembung.

Melihat Andri Chen tidak berbicara, Ibu Chen segera bertanya dengan cemas:”Andri, ada apa?”

Andri Chen mencoba untuk mengendalikan emosinya, mengambil napas sedalam-dalamnya, dengan lembut berkata dengan Ibunya:”Bu, Aku sekarang masih belum ada pacar.”

Sebenarnya, Andri Chen ingin memberitahu ibunya, dia akan segera menjadi nenek, tetapi melihat keadaan khusus ini, dia tidak bisa memperkenalkan Rossa Du kepada ibunya, karena sekarang bukan waktu yang tepat.

Setelah mendengarkan Andri Chen, ekspresi Ibu Chen sedikit sedih, menghela nafas lagi, berkata:”Andri, kamu sudah dua puluh delapan tahun, ibu melahirkan kamu di usia dua puluh, pada umurmu ini, kamu sudah ada delapan tahun.”

Andri Chen memahami perasaan ibunya, segera membujuk ibunya, berkata:”Bu, mungkin putramu suatu saat akan menemukan seorang istri,”

Setelah mendengar ini, Ibu Chen tersenyum, dan berkata:”Apakah kamu berpikir seperti belanja di jalanan! Mau beli langsung beli?

“Bu, percayalah padaku, tidak lama lagi, putramu pasti sudah ada pacar.” Andri Chen tidak ingin ibunya kecewa, mencoba untuk membujuknya.

Setelah itu, baru saja selesai dibicarakan, mata Ibu Andri tiba-tiba bersinar, bertanya dengan misterius,”Andri, katakan dengan jujur pada ibu, apakah gadis tadi sore datang itu pacar kamu?”

Andri Chen menggelengkan kepalanya berkata:”Bukan.”

Ibu Andri tidak mempercayainya, melihat mata Andri Chen, berkata:”Bukan, bukankah orang secara pribadi mengantarkan kamu pulang ke rumah?”

Andri Chen menjelaskan:”Bu, beneran bukan dia, dia adalah bos aku .”

Mendengar kata bos, Ibu Andri baru menyadarinya, melihat ke bawah dan merenungkan dengan hati-hati, mendongak dan berkata gosip:”Andri, baguslah kalo bos! Bosmu tidak hanya cantik, tetapi juga sopan, jika saja aku memiliki menantu perempuan seperti itu, bahkan mimpi pun akan tersenyum.”

Ketika Ibu Andri mengatakan hal itu, senyum yang penuh bahagia terpancar di pipinya.

Andri Chen sangat mengerti perasaan ibunya, karena dia sampai umur seperti ini, pasti akan kepikiran seperti itu, ditambah lagi usianya yang bukan lagi muda, saat berbicara tentang pernikahan, sesudah masalah pekerjaan Nora Shen, dia bermaksud menikahi Rossa Du secara resmi, pada waktu itu pernikahan yang indah akan berlangsung, menbuat ibu Andri bahagia.

Memikirkan hal itu, Andri Chen segera berbalik dari topik, berkata:”Bu, ceritakan masa kecilku! Mungkin itu bisa membantu mengembalikan ingatanku.”

Ketika berbicara tentang masa kecil Andri Chen, Ibu Andri tertegun, mengingat kembali:”Kamu ini, ketika kamu masih kecil, benar-benar sangat membuatku marah, kamu adalah si bandel desa kami, membawa Rico membuat masalah, jika hari ini tidak berkelahi, besok mencuri ayam orang….”

Andri Chen duduk di depan ibu, mendengarkan ceritanya selama dua jam lebih, semuanya tentang masa kecilnya.

Dia tidak habis pikir, masa kecilnya yang begitu nakal, hanya seperti bandit kecil.

Hari sudah malam, Ibu Andri sibuk di dapur, Andri Chen sendiri melihat kamar yang penuh tentang masa kecilnya itu, seperti buku pelajaran sekolah menengah, segala macam hal yang baik yang dikumpulkan sewaktu kecil.

Pada saat ini, suara ibu dari dapur:”Andri, keluar makanlah.”

Andri Chen menjawab, baru saja berjalan ke dapur, Ibu Andri dari dapur membawa semangkuk telur rebus di atas kompor berkata:”Andri, kamu paling suka makan telur rebus masakan ibu sewaktu kecil, ingat tidak?”

Melihat telur rebus di dalam mangkuk, Andri Chen mengingatnya dengan waktu yang lama, di pikirannya ada beberapa gambaran yang buram, tapi awal akhir tidak bisa mengingatnya.

Ibu Andri juga tidak ingin menyulitkan Andri Chen, dengan cepatnya mendesak:”Andri, jika tidak mengingatnya jangan paksa ingat dulu, cepat makan, makan telur rebus harus saat panas, jika tidak tidak enak dimakan lagi.”

Andri Chen menatap telur rebus didalam mangkuk itu, bertanya:”Bu, kamu?”

Begitu terdengar suara lemas itu, telepon rumah Andri Chen berdering, Ibu Andri berkata dengan terburu-buru:”Andri, kamu cepatlah makan, aku pergi angkat telepon dulu, mungkin ayah kamu yang menelepon.”

Setelah mengatakannya, ibu Andri menjawab telepon dengan gembiranya, tetapi beberapa kata kemudian, ibu Andri memanggil nama Andri Chen dari dapur:”Andri, telepon ini mencarimu.”

“Mencariku?” Andri Chen berbicara dengan dirinya sendiri, dan sedikit frustasi.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu