My Charming Lady Boss - Bab 101 Restoran Barat (2)

Andri bertanya dengan penasaran : “Ada apa sama klien hari ini?”

Rossa menjawab dengan tak berdaya : “Ada satu klien lama ngejar aku terus, aku sudah kehabisan cara, jadi mau tak mau minta tolong kamu.”

Andri bertanya dengan kepo : “Orangnya bagaimana?”

Rossa menjelaskan apa adanya : “Umurnya tiga puluhan, wajah lumayan, punya perusahaan sendiir, termasuk orang yang sukses.”

Mendengar itu Andri mengangguk puas dan meledek : “Rossa, cowok yang begitu bagus, kamu nunggu apa lagi? Langsung nikah saja, jadi nyonya kaya, jadi aku bisa dapat sedikit lah dari kamu, bisa pamer sama orang kalau aku ada kenal sama satu nyonya konglomerat.”

Mendengar ini Rossa langsung meninju bahu Andri dengan pelan dan berkata dengan sedikit manja : “Ih nyebalin kamu!”

“Seriusan, kamu juga sudah tidak kecil lagi.” Andri berkata dengan serius.

Rossa hanya tertawa dan mengomel : “Cih!”

Kemudian Rossa pun menyalakan mesin mobilnya meninggalkan Grand CT, di perjalanan Andri tetap lanjut meledekinya, membuat Rossa tidak bisa berhenti tertawa, senang sekali.

Tidak berapa lama kemudian, mobil yang dibawa Rossa berhenti di depan pintu restoran barat.

Dari jendela mobil Andri melihat restoran itu, sepertinya bernama Restoran Bens, bangunannya kelihatan lumayan bagus, dan mobil yang terparkir di depannya pada yang kelihatan bagus-bagus, sekali Mazda Rossa diparkir di situ, rasanya agak tidak klop.

Setelah turun dari mobil, Rossa langsung inisiatif merangkul tangan Andri dan mengingatkan : “Dri, malam ini kamu harus pura-pura jadi cowok aku lagi ya.”

“Ada gaji tidak?” Canda Andri.

Rossa tertawa ke Andri dan menjawab : “Kasih kamu 2miliar, oke tidak?”

Andri menjawab lagi dengan tidak serius : “Oke, besok jangan lupa transfer ke rekeningku.”

Lalu Rossa pun mendesak : “Sudahlah, ayo jalan!”

Andri dan Rossa masuk ke restoran yang kelihatan kelas atas itu, pas masuk dia juga merasa seperti kenal, tapi tidak bisa mengingat apa pun.

Saat berjalan masuk, Rossa memperkenalkan dengan suara kecil : “Andri, ini restoran ala barat yang dibuka sama orang perancis, bahasa perancis kamu lumayan, nanti kamu harus jadi penerjemah aku ya.”

Mendengar itu Andri menjawab dengan muka heran : “Aku mana bisa bahasa perancis!”

Rossa berkata sambil mengingat-ingat kembali : “Pas acara reunian itu, bukannya kamu bantu Tommy terjemahin bahasa perancis?”

Andri menjawab : “Itu aku ngasal.”

“Ha bercanda kan?” Tanya Rossa dengan terkejut.

Dia mengira Andri memang mengerti bahasa perancis, jadi bawa dia buat jadiin penerjemah, dan dia pun tidak perlu malu-maluin, meskipun dia sendiri mengerti sedikit, tapi kalau benar-benar harus ngomong dia tidak terlalu bisa.

Di saat ini, ada seorang pelayan bule yang berpakaian jas datang ke hadapan mereka, dan bertanya dengan bahasa perancis : “Apakah anda sekalian sudah memesan tempat?”

Mendengar itu Rossa jadi agak linglung, disikutnya lengan Andri dan bertanya dengan canggung : “Dia bilang apa?”

Andri pun menerjemahkan : “Dia tanya kita sudah pesan tempat apa belum?”

Rossa mencoba menjawab dengan bahasa perancis : “Sudah, meja nomor delapan.”

Pelayan itu pun langsung mempersilakan : “Silakan ikuti saya.”

Pas keduanya mengikuti pelayan itu, Rossa bertanya dengan suara kecil : “Bukannya kamu tidak bisa?”

Andri menjawab : “Bisa sepatah dua patah.”

Baru saja Rossa ingin lanjut bertanya, satu cowok yang berpakaian kemeja putih di meja nomor delapan berdiri dan memanggil ke arah Rossa : “Rossa!”

Andri menoleh ke suara itu, dilihatnya ada satu cewek berumur sekitar dua puluh tiga, dua puluh empat di samping cowok tampan itu, wajahnya cantik, pas cowok tampan itu berdiri, pandangan cewek itu pun mendarat ke Andri mereka berdua.

Rossa segera tersenyum ke arah cowok tampan itu dan menjawab : “David.”

Keduanya mendekat, Rossa pun memperkenalkan ke cowok bernama David ini : “David, ini cowok aku, Andri Chen.”

Lalu Rossa juga memperkenalkan ke Andri : “Andri, ini teman aku, David Zhou.”

Andri inisiatif mengulurkan tangan dan berkata dengan sopan : “Halo, senang mengenal kamu.”

Melihat Andri, cowok ganteng itu agak tertegun, tapi juga bukannya tidak senang, wajahnya masih tetap tersenyum ramah, disalaminya Andri, lalu bercanda ke Rossa : “Wah Rossa, tak disangka kamu cepat sekali, punya cowok kok tidak bilang-bilang.”

Rossa tertawa : “Sekarang kasih tahu kamu tidak termasuk terlambat kan?”

David tertawa dan langsung berkata tanpa berkelok-kelok : “Rossa, selama kamu belum menikah, aku masih ada kesempatan.”

Perkataan David ini hanya ingin mengetes respon Andri, dan dia mengenal Rossa bukan satu dua hari, dia sama sekali tidak percaya Rossa punya cowok, terhadap Andri yang di depannya ini dia sama sekali tidak menganggap.

Baru saja Andri mau membuka suara, cewek cantik yang di samping David malah membuka suara duluan.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu