My Charming Lady Boss - Bab 119 Sebuah Keberanian (2)

Tidak hanya Andri saja yang tidak bisa tidur. Yuni yang ada di dalam kamar pun juga tidak bisa tidur. Walaupun sudah membolak-balikkan badannya, dia tetap tidak bisa tidur.

Setelah tidak bisa tidur untuk beberapa waktu, akhirnya mereka pun bisa masuk ke dalam dunia mimpi.

Malam ini, Andri bermimpi sesuatu.

Di dalam mimpi, dia seperti sedang berada di pernikahan seseorang. Dia sedang memakai sebuah jas dan berdiri di antara orang-orang. Dia melihat Yuni yang sedang memakai gaun pengantin, namun Andri bukanlah mempelai prianya. Mempelai pria yang berdiri di hadapan Yuni memakai jas putih, tubuhnya tinggi dan besar, namun wajahnya tidak terlihat dengan jelas. Saat Andri berusaha untuk memperjelas penglihatannya, seketika wajah itu berubah menjadi Tommy, dan seketika berubah menjadi wajahnya sendiri.

Kedua wajah ini bergantian terlihat di wajah mempelai pria, dan akhirnya berubah menjadi buram.

Saat ini, seorang pastor sedang bertanya: "Saudari Yuni Lin, apakah anda bersedia untuk menjadi istri dari orang yang ada di hadapanmu saat ini?"

Saat Yuni membuka mulut, Andri tidak tahu darimana munculnya mikrofon dan berkata dengan suara kencang: "Tidak bersedia!"

Di antara orang-orang, suara Andri bergema dan membuatnya menjadi pusat perhatian. Semua pandangan orang-orang jatuh kepada Andri dan seperti menanti sesuatu.

Yuni yang berada di tengah-tengah mendengar kata-kata ini dan menoleh ke arah Andri, kedua mata mereka bertemu.

Andri langsung melewati kermunan orang dan berjalan ke arah Yuni. Dia menarik Yuni dan berlari dengan cepat.

Saat berlari, Andri tidak menoleh kebelakang. Dia tidak berani untuk menoleh kebelakang karena dia khawatir dia akan di kejar oleh orang lain saat dia sedang menoleh ke belakang, maka dari itu dia terus berlari sambil melihat kedepan.

Dia berlari sambil menarik tangan Yuni untuk waktu yang cukup lama dan akhirnya berhenti.

Namun, saat Andri menoleh, dia baru menyadari bahwa tangan yang dia pegang bukanlah tangan Yuni. Yuni berubah menjadi Rossa Du.

Rossa terlihat sedang tersenyum ke arahnya, namun saat dia mengedipkan matanya sekali lagi, Rossa berubah menjadi Futari Tsu.

Futari berjalan ke arahnya dan berkata: "Sayang, bawa aku kawin lari!"

Melihat Futari yang melompat kearahnya, Andri terbangun dari mimpinya.

Andri duduk di kursi sofa dan berusaha untuk mengatur napasnya. Dahinya terasa sakit.

Secara tidak sadar, Andri melihat kearah pintu kamar, pintu kamar itu masih tertutup dengan rapat. Andri mengambil handphonenya dan melihat sekilas. Sekarang baru jam 6 pagi.

Andri berdiri dan pergi ke toilet. Setelah itu dia balik dan duduk di sofa sambil merokok.

Saat baru saja menyalakan sumbu rokok, tiba-tiba dia melihat ada pesan yang belum di bacanya tertera di handphonenya.

Karena dia merasa penasaran, dia mengambil handphone itu. Dia mengira pesan itu adalah pesan dari Yuni.

Saat membuka kotak pesan, ternyata pesan itu dari Futari Tsu.

Karena isi dari pesan tersebut adalah: "Kakak ipar, jangan lupa janjimu."

Melihat pesan ini, hati Andri terasa semakin kacau. Andri merasa bahwa orang ini sedang mengekang dirinya. Benar-benar tidak tahu harus bagaimana terhadapnya. Kadang dia merasa kasihan terhadap Futari, namun terkadang Futari dapat membuat orang merasa tidak nyaman.

Setelah melihat pesan itu, Andri melempar handphonenya dan mulai merokok lagi.

Saat sedang merokok, dia teringat akan mimpinya tadi malam.

Saat sudah selesai merokok, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Andri terkejut dan mendongakkan kepalanya. Andri melihat Yuni yang sedang berjalan keluar memakai piyama. Saat Yuni menguap, dia memukul-mukul pipinya.

“Kenapa kamu bangun pagi sekali?” Yuni bertanya kepada Andri dengan santai, seperti sudah melupakan kejadian semalam.

Andri menjawab: “Aku mimpi buruk.”

Yuni merenggangkan tubuhnya dan berjalan ke depan Andri sambil tertawa berkata: “Kenapa bisa mimpi buruk?”

Melihat Yuni yang meperlakukannya seperti tidak terjadi apa-apa. Andri tidak berpikir apa-apa lagi. Anggap saja tadi malam hanyalah sebuah mimpi.

Andri dengan sengaja bertanya: “Coba kamu tebak apa yang aku lihat di mimpiku.”

Yuni menggelengkan kepalanya dan bertanya lagi: “Apa yang kamu lihat?”

Andri menjawab sambil tertawa: “Aku melihatmu.”

Mendengar kata-kata ini, Yuni langsung terkejut. Baru saja Yuni akan membuka mulut.

Andri langsung memotong dan menjawabnya: “Di dalam mimpiku, kamu berubah menjadi monster dan ingin memakanku. Karena aku begitu terkejut, aku langsung lari. Untung saja lariku cepat, kalau tidak aku sudah dimakan olehmu.

Yni tertawa dan berkata dengan sinis: “Pasti kamu memakai kesempatan ini untuk memakiku bukan?”

Andri menjawab dengan wajah yang sungguh-sungguh: “Direktur Lin, benar sekali.”

Mendengar Andri memanggilnya dengan panggilan ini, Yuni tiba-tiba mengoreksinya: “Lain kali jangan panggil aku Direktur Lin lagi, panggil Yuni saja.”

Mendengar kata-kata Yuni, Andri terdiam sejenak, tidak mengerti apa maksud dari Yuni. Apakah pengakuannya tadi malam berguna?

Saat pikiran Andri sedang melayang-layang, Yuni membuka mulut dan berkata: “Kita ini adalah teman, panggil nama saja.”

Kata-kata ini membuat Andri seperti jatuh kedalam jurang yang dalam, tapi wajah Andri tidak menunjukkan ekspresi apapun. Malahan Andri berkata sambil tertawa: “Yuni!”

Mendengar panggilan baru ini, Yuni tertawa.

Sebenarnya Andri ingin berkata kepada Yuni, “Coba kamu panggil Andri, aku ingin mendengarnya.” Namun yang keluar dari mulutnya adalah: “Coba panggil aku ‘sayang’, aku ingin mendengarnya.”

Yuni tertegun sejenak, dahinya mengkerut dalam: “Apa kamu bilang?”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu