My Charming Lady Boss - Bab 164 Impian Seumur Hidup (1)

Yuni yang sedang menyetir mobil menjawab: "Ayah! Aku dan Tommy akhir-akhir ini sangat sibuk, jadi kami belum sempat daftar nikah."

"Oh begitu! Ya sudah nanti kalian pergi ya kalau sudah tidak sibuk!" Setelah itu, Nick tidak berkata apapun lagi.

Tapi Andri yang duduk di sebelahnya pun berpikir, hari Sabtu pertengahan bulan depan, bukannya itu hari pernikahannya dengan Sisca? Kok bisa kebetulan sekali?

Mengingat ini, Andri merasa khawatir, dia juga tidak tahu bagaimana perkembangan penyelidikan Sisca, kalau benar Tommy sudah menikah, dia harus segera memberitahu Yuni.

Dengan begitu, pernikahan mereka tidak akan terlaksanakan.

Setengah jam kemudian, mobil Audi milik Yuni pun memasuki Park Central, saat berhenti di depan pintu gedung, Andri segera turun dan membukakan pintu untuk Nick, lalu berkata dengan hormat: "Direktur Lin! Hati-hati!"

Setelah Nick turun, dia pun menjawab: "Tidak apa-apa."

Setelah itu, dia mengangkat kepalanya dan melihat gedung Park Central yang ada di depan matanya, tiba-tiba dia menghela nafas dan berkata: "Sudah setahun lebih aku tidak kesini."

Setelah Yuni turun dari mobil, dia pun berjalan ke depan Nick dan menenangkannya: "Ayah, bukannya sekarang kamu sudah datang?"

Melihat gedung Park Central yang ada di depan matanya, Nick tiba-tiba mengingat kejadian yang pernah terjadi dan berkata: "Yuni, tiga puluh lima tahun yang lalu, saat itu ayahmu masi berumur dua puluh tahun, saat itu aku berdiri disini dan bermimpi untuk mendirikan sebuah perusahaan di gedung ini, tidak kusangka, lima puluh tahun kemudian, aku berhasil. Saat itu, aku tidak ada uang, kuliah saja sambil kerja..."

Saat ini, kelopak mata Nick memerah, dia seperti sedang mengingat kejadian dulu.

Melihat keadaan itu, Yuni pun menyodorkan sebuah tissue, Nick mengusap matanya, dan melanjutkan: "Tahun-tahun itu, ayahmu sangat susah, demi perusahaan ini, aku tidak bisa menjaga ibumu, demi perusahaan ini, aku dan ibumu sering bertengkar, aku hanya ingin mencapai impianku di saat muda, tapi sayangnya ibumu tidak mengerti."

Mendengar ini, Yuni merasa sedih, dia tahu bagi ayahnya perusahaan ini sangat penting, lebih penting dari nyawanya sendiri, semua kerja kerasnya diberikan untuk perusahaan ini.

Melihat ayahnya yang menangis, dia pun mencoba menenangkan ayahnya: "Ayah, yang sudah berlalu biarlah berlalu, semuanya akan membaik."

Nick mengusap air matanya, lalu menoleh dan berkata: "Yuni! Aku tahu aku sudah tua, tidak berguna lagi, dan tidak seperti saat muda bisa berlari dan meloncat, perusahaan ini aku serahkan kepadamu, aku berharap kamu bisa melanjutkannya, dan suatu hari, kamu bisa mengembangkannya menjadi perusahaan internasional, ini adalah impian seumur hidupku."

Yuni mengangguk dan berjanji: "Ayah, tenang saja! Aku pasti akan berusaha."

Nick menghela nafasnya dan berkata: "Yuni! Aku tahu aku sudah memberi tekanan yang besar untukmu, tapi kamu harus mengerti."

Yuni mengangguk: "Ayah, aku ngerti."

Nick melanjutkan lagi: "Setelah kamu dan Tommy menikah, kalian jalankan perusahaan ini dengan baik, kalau bisa gabung perusahaan properti keluarga Sun dan Dairy Milk jadi satu perusahaan."

Mendengar ini, Yuni sedikit tidak setuju, dan mencoba bertanya: "Ayah! Boleh tidak gabung?"

Nick tiba-tiba menoleh melihat Yuni, dia merasa bingung dan bertanya: "Kenapa?"

Yuni menyatakan pemikirannya: "Aku tidak ingin mendengar orang lain berkata, Dairy Milk berkembang karena mengandalkan orang lain."

Nick menoleh dan melihat Yuni, dia berkata: "Anak bodoh, setelah kamu dan Tommy menikah, kita sudah jadi satu keluarga, kenapa dibeda-bedakan seperti itu."

Saat itu, ada sesosok orang yang berjalan keluar dari gedung Park Central, pandangan mata Nick pun tertuju kesana, melihat orang ini, ekspresi wajahnya menjadi kaku.

Orang yang badannya tinggi dan tegap ini berjalan ke arah Nick, dan berhenti di depannya, lalu memanggilnya dengan hormat: "Master!"

Orang yang berdiri di depan Nick ini bukan orang lain, dia adalah Chandra yang pernah bekerja di Dairy Milk.

Mendengar Chandra memanggilnya master, dia pun tersenyum pahit: "Direktur Chandra, jangan panggil aku seperti itu, aku tidak pantas."

Chandra berkata: "Master, tidak peduli bagaimana masalah bisnis kita, tapi bagiku, kamu tetap masterku."

Setelah itu, Chandra menoleh ke Yuni dan memanggilnya dengan sopan: "Direktur Lin!"

Tiba-tiba Nick berkata: "Direktur Chandra, aku lupa kenalin, Yuni ini anakku."

Mendengar itu, Chandra kaget, "Apa? Dia anakmu?"

Melihat Chandra kaget, Nick pun mengangguk, dan berkata: "Selama ini dia di luar negeri, makanya kamu tidak pernah ketemu."

Chandra langsung merasa bersalah dan berkata: "Master, maaf, aku tidak tahu kalau dia itu anakmu, kalau aku tahu, aku juga..."

Belum selesai dia berbicara, Nick pun memotongnya: "Aku tidak beritahu kamu, karena takut staf-staf yang tidak senang, tidak kusangka..."

Saat ini, Nick sengaja berhenti, dia tidak menyangka saat dia menyuruh anaknya mencari tahu tentangnya, ternyata Chandra memang benar sudah mengkhianati Dairy Milk.

Mengingat ini, hatinya juga sangat sedih, tapi ini semua sudah terjadi, dan tidak bisa kembali lagi.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu