My Charming Lady Boss - Bab 199 The Royal Hotel

Sisca Mi sama sekali tidak menyangka bisa bertemu dengan Rossa Du di rumah sakit, dan dalam keadaan seperti ini, walaupun Andri Chen membenamkan kepalany di dada Rossa Du, tanpa berpikir, dia tahu itu pastilah Andri Chen, tetapi dia tidak dapat mengakuinya, karena ibunya berada di sana, bila ibunya mengetahui pria yang ada di pelukan Rossa Du adalah Andri Chen, maka akan terjadi masalah besar.

Saat ini, pandangan mata Diana Lu tidak melihat Rossa Du lagi, dia melihat Sisca Mi, lalu dia berkata dengan menunjukan ponselnya: “Oh, tidak ada sinyal, tadinya aku ingin meneleponmu di jendela, lalu…..”

Ketika mengatakan hal ini, Diana Lu kembali melihat Rossa Du dan Andri Chen.

Sisca Mi bukanlah orang bodoh, begitu melihat dia mengerti, lalu segera dia berkata kepada ibunya: “Ibu, orang lain mau bagaimana, itu adalah urusan orang lain, kamu jangan mengurusi mereka”.

“Aku hanya…….” Diana Lu belum selesai menjelaskan, Sisca Mi segera memotong pemicaraannya, khawatir ibunya mengetahui, dia ingin segera menarik ibunya menjauh dari sana, agar Rossa Du dan Andri Chen dapat kabur.

“Ibu, sudahlah, Bukankah kamu sudah mempunyai dengan dokter Xu bagian kandungan? Ayo kita pergi!”

Lalu, Diana Lu tidak segera beranjak dari sana, tatapannya masih jatuh pada tubuh Andri Chen, lalu dia langsung mengubah pembicaraan, dan berkata” Sisca, bukankah hari ini Andri tidak bekerja?”

Mendengar pertanyaan Diana Lu yang tiba-tiba, hati Sisca Mi bergidik, lalu dia segera menjawab: “Ibu, hari ini akhir pekan, tentu saja Andri Tidak bekerja”.

Diana Lu kembali bertanya: “Apa yang dilakukan Andri hari ini? Ayo telepon dia, katakan, mobil yang ibu belikan untuknya sudah datang”.

Sisca Mi tidak bodoh, dari kata-kata ibunya dia tahu bahwa ibunya curiga, lalu dia menjawab: “Ibu, hari ini Andri ada urusan, ayo kita lakukan pemeriksaan, selesai pemeriksaan baru meneleponnya!”

Selesai berbicara, Sisca Mi menarik ibunya ke ruang pemeriksaan kandungan, baru saja berjalan dua langkah, Diana Lu kembali menghentikan langkahnya, lalu berkata kepada Sisca Mi yang berada di sisinya: “Sisca, kamu lihat bukankah pria yang berada di sebelah wanita itu mirip dengan Andri? Mengapa semakin lihat , aku semakin merasa orang tersebut mirip Andri ?”

Mendengar hal ini, hati Sisca Mi menjadi khawatir, kalau sampai ibunya menyadari pria yang ada di dalam pelukan Rossa Du tersebut adalah Andri Chen, maka hari ini semua masalah ini akan ketahuan.

Dia mengikuti pandangan ibunya, lalu berkata: “Ibu, apa yang kamu katakan? Hari ini Andri pergi ke luar kota bersama temannya”.

Mendegar hal ini, Diana Lu mengerutkan keningnya, dengan penasaran bertanya: “Apa yang dia lakukan di luar kota?”

Sisca Mi berbohong: “sepertinya pergi memancing”.

“Memancing?” Diana Lu semakin mengerutkan keningnya.

Sisca Mi langsung menjelaskan: “bukankah ayahku suka ikan sungai? Mengetahui hal ini, Andri Chen ingin memancingnya dan membawanya kembali untuk di masak”.

Mendengar hal ini, Diana Lu tersenyum, lalu dengan senang berkata: “Anak ini, sangat perhatian”.

Tetapi, Diana Lu kembali menolehkan kepala ke Andri Chen yang sedang duduk di sana, dia melihat orang tersebut sangat mirip, hatinya menjadi tidak tenang, dia tetap tidak tenang dan berkata kepada Sisca Mi yang berada di sisinya: “Sisca, ibumu tidak tenang, ayo telepon Andri! Kalian sudah akan menikah, aku tidak ingin ada masalah di antara kalian”.

Sisca Mi tahu maksud ibunya, tetapi bila sekarang dia menelepon Andri Chen maka akan ketahuan, karena Andri Chen saat ini berada di depan mereka, begitu telepon tersambung, pasti telepon di kantung Andri Chen akan berbunyi.

Dia menjadi binggung dan berkata: “Ibu, mengapa kamu mencurigai Andri ?”

Diana Lu menjawab: “Ibumu melakukan semua ini, agar kamu bahagia nantinya, bila Andri Chen melakukan hal yang tidak baik di belakangmu, aku tidak akan membiarkannya, apa lagi aku sangat mempercayainya dan sayang kepadanya”.

Mendegar hal ini, Sisca Mi semakin khawatir.

Dia terdiam, Diana Lu terus mendesaknya: “Sisca, mengapa kamu diam, ayo cepat telepon Andri! Ibu mu melakukan hal ini, demi kebahagiaanmu, di masyarakat sekarang, laki-laki yang berselingkuh lebih banyak dari pada hujan yang turun di langit terang, lebih baik kita memeriksa, dulu ketika ayahmu masih muda, hampir saja dia salah jalan, untung ibumu pintar, kalau tidak bagaimana ada kamu sekarang?”

Sisca Mi tidak dapat menahan tawanya, lalu dia menggoda ibunya: “Ibu, pada saat kamu muda……”

Belum selesai dia berbicara, Diana Lu langsung memotong pembicaraannya: “Kamu ini, mentertawakan ibumu ya?”

Selesai berbicara, dia kembali mendesak: “Sudahlah, segera hubungi Andri, katakanasaja, mobil yang ibu belikan kepadanya sudah datang, segera suruh dia mencoba. Masih ada lagi, malam ini suruh dia datang kerumah untuk makan”.

Walaupun Sisca tidak setuju, tetapi dia hanya dapat mengeluarkan ponselnya, tetapi Sisca yang cerdik, dia tidak menelepon nomor Andri Chen, tetapi dia menelepon seorang bwahannya.

Telepon tersebut segera tersambung, orang di telepon belum sempat berbicara, Sisca Mi langsung berkata: “Andri! Apakah sudah mendapatkan ikan? Apa? Sudah dapat beberapa ekor. Oh ya, ibu suruh kamu nanti malam datang kerumah untuk makan, sekalian coba mobil baru yang ibu belikan untukmu…..’

Sisca Mi sudah berusaha, bersandiwara di hadapan Diana Lu, tidak di sangka Diana Lu mempercayainya.

Selesai Sisca Mi menutup teleponnya, hati Diana Lu yang tidak tenang sekarang menjadi tenang.

Sisca Mi tersenyum dan berkata: “Ibu, sekarang kamu sudah pecaya bukan?’

Diana Lu kembali melihat ke arah Andri Chen, lalu mebalikan kepalanya dan menghena napas berkata: “Ah! Ibumu sudah tua, mata sudah rabun, setelah kalian menikah, segera beri ibu cucu, harapanku hanya itu, siapa tahu ibu sudah tidak ada lagi”.

Mendengar perkataan ini, Sisca Mi merasa sedih, lalu dia menghibur: “Ibu, apa yang kamu katakan! Kamu masih muda, kalau kamu pergi shoping bersama ku, orang lain masih bertanya, Sisca Mi, apakah ini kakakmu?”

Mendengar perkataan ini, Diana Lu tertawa dan memarahinya: “Kamu ini, pintar sekali membahagiakan ibumu”.

Sisca Mi segera mengubah topik pembicaraan dan berkata: “Ibu, sudah malam, ayo cepat pergi periksa! Nanti aku masih harus kembali ke kantor polisi! Belakangan ini banya kurusan di kantor polisi”.

Setiap kali membicarakan pekerjaan, Diana Lu selalu pura-pura tidak senang, lalu memarahinya: “Setiap hari hanya tahu bekerja, apakah urusanmu di kantor polisi akan selesai? urusan datang satu per satu, kamu lihat, kamu dan paman sudah berapa lama tidak pulang merayakan imlek?”

Tanpa berdaya Sisca Mi berkata: “Ibu, kami adalah polisi, tidak bisa apa-apa”.

Diana Lu mendengus dan berkata: “Aku tidak peduli, sampai kamu hamil kamu harus keluar dari pekerjaan ini, lahrikan seorang bayi yang gendut untukku, dari kecil aku akan menanamkan kepada cucuku agar besar nanti menjadi seorang dokter”.

Sisca Mi tersenyum: “Ibu, bagaimana bila dia suka menjadi seorang polisi?”

Diana Lu dengan kesal berkata: “Kalau begitu dia akan membuatku kesal”.

Sisca Mi kembali berkata: “sudahlah, ibu, ayo kita pergi melakukan pemeriksaan”.

Ketika pergi ke ruang pemeriksaan, Diana Lu kembali berpesan kepada Sisca Mi: “SIsca, kamu harus menelepon Andri Chen dan berkata, sebelum mempunyai anak, tidak boleh merokok dan minum alkohol, harus…..”

“Ibu, aku tahu, ayo cepat masuk!” selesai berbicara, Sisca Mi segera mendorong ibu nya memasuki ruang pemeriksaan kandungan.

Saat ini, Rossa Du yang duduk di sana menoleh, lalu segera berkata kepada Andri Chen yang berada di dadanya: “Andri, mereka sudah masuk”.

Mendegar hal ini, Andri Chen segera duduk berdiri, lalu menatap ke arah ruang pemeriksaan kandungan, lalu menggenggam tangan Rossa Du dan berkata dengan cemas: “Rossa, ayo cepat kita pergi, kalau sampai ketahuan, aku pasti akan mati”.

Rossa Du menganggukan kepala, lalu mengikuti Andri Chen yang dengan cepat meninggalkan hall ruangan pemeriksaan kandungan, berjalan hingga ke lantai bawah rumah sakit,lalu berjalan kembali ke mobil, Andri Chen baru merasa tenang.

Dia menarik napasnya, lalu berkata: “Hampir saja!”

Rossa Du tidak mengerti mengapa Andri Chen sangat takut bertemu dengan ibu Sisca Mi, lalu dengan penasaran bertanya: “Andri, kamu dan Sisca Mi sebenarnya ada apa?”

Andri Chen tahu, dia tidak dapat menutupi hubungannya dengan Sisca Mi lagi, akhrinya dia menceritakan semuanya.

Setelah Rossa Du mendengarnya, dia menjadi terdiam, dengan tidak percaya dia berkata: “Andri, kalian kira kalian sedang memainkan sandiwara televisi, masih berpura-pura menikah?”

Andri Chen dengan sedih berkata:” Akupun tidak ingin seperti ini! Sisca Mi yang memaksaku melakukannya, aku harus bagaimana?”

Rossa Du dengan khawatir bertanya: “Kalian mau bersandiwara sampai kapan? Cepat atau lambat pasti akan ketahuan”.

Hal ini juga yang di khawatirkan oleh Andri Chen, melihat mereka akan mengadakan pernikahan, kalau sampai ketahuan, orang tua Sisca Mi akan sangat sedih, diapun tidak ingin bersandiwara lagi, tetapi hal ini sudah sampai tahap ini, mereka tidak dapat mundur lagi, hanya dapat mengikuti rencana awal.

“Aku tahu!” Andri Chen dengan sedih menjawab.

Rossa Du kembali berkata: “Andri, apakah kamu tahu mengapa Sisca Mi hari ini datang ke bagian kandungan? Hari ini ibunya datang untuk melakukan pemeriksaan kandungan Sisca Mi sebelum pernikahan, mereka sudah melakukan persiapan sebelum kehamilan, apakah kamu mau melahirkan anak dengan Sisca Mi?”

Andri Chen mengelengkan kepala: “Tentu saja tidak!”

“Kalau begitu selanjutnya kamu mau bersandiwara seperti apa?” Rossa Du bertanya.

Sejujurnya, Andri Chen sungguh tidak tahu harus bagaimana.

Tepat pada saat ini, ponsel Andri Chen berbunyi, dia mengeluarkan ponselnya, ternyata Yuni Lin yang menelepon.

Lalu, dia segera mengangkat panggilan masuk tersebut: “Halo”

Suara Yuni Lin yang lembut tersebut terdengar: “Andri, mengapa kamu belum tiba di Hotel? Sudah mau pukul delapan”.

Mendengar hal ini, Andri Chen mengangkat tangannya untuk memeriksa jam, dia baru tersadar, lau dia segera menjawab: “Segera tiba”.

Yuni Lin mendesaknya: “Cepat sedikit, aku menunggumu”.

Andri Chen menutup telepon ,lalu segera berkata kepada Rossa Du yang berada di sana: “Rossa, cepat antar aku ke The Royal Hotel! Hampir saja aku melupakan acara makan malam”.

Rossa Du segera mengendarai mobil meninggalkan La Trobe Hospital, dan menuju The Royal Hotel, waktu sudah menunjukan pukul delapan lewat lima belas.

Andri Chen turun dari mobil, dan berkata kepada Rossa Du: “Rossa, aku naik dulu”.

“Ceoat sana!” Rossa Du melambaikan tangan kepada Andri Chen.

The Royal Hotel adalah hotel terbaik di Nanjing, bahkan merupakan hotel bintang lima, orang yang dapat mengadakan pernikahan di sini, adalah orang kaya, teringat beberapa hari lagi, dia akan mengadakan acara pernikahan bersama Sisca Mi di sini, hatinya menjadi kacau.

Dia mengangkat kepalanya dan memandangi hotel yang mewah tersebut, lalu dengan cepat dia memasuki hotel tersebut.

Setelah bertanya, Andri Chen menaiki lift ke lantai empat dengan arahan seorang pelayan, ketika dia membuka pintu, yang dia lihat semuanya adalah orang yang tidak dia kenal, Tommy Sun segera berdiri, dan memperkenalkan ke pada puluhan pria dan wanita yang ada di sana: “Aku perkenalkan kepada kalian, ini adalah best man yang aku undang, Tuan Andri Chen”.

Andri Chen tersenyum kepada semua orang: “Apa kabar!”

Selesai memperkenalkan, seorang wanita blesteran yang duduk di sebelah Yuni Lin berdiri, ketika melihat Andri Chen, dengan terkejut dia berkata: “Oh my God!”

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu