My Charming Lady Boss - Bab 139 Sebuah Lagu Lama (1)

Melihat ekspresi Sisca yang sangat gembira, Andri tahu, pasti ada kabar baik.

Oleh karena itu, dia pun bertanya dengan tidak sabar: “Bagaimana?”

Sisca menjelaskan: “Hasil uji laboratorium mengatakan, mereka keracunan bukan karena minum susu, melainkan sup jamur yang beracun, jadi terjadi kesalahan pada hasil uji lab beberapa waktu lalu.”

Mendengar kabar ini, Andri merasa lebih bahagia dari apapun, berkata dengan semangat: “Baguslah.”

Dengan perasaan yang berbahagia, Andri segera mengalihkan perhatiannya ke arah anak perempuan itu, lanjut bertanya: “Apakah sebelum minum susu kalian telah meminum sup jamur?”

“Kami ……” Gadis itu berkata dengan gagap.

Dia sempat ragu beberapa saat, akhirnya mengakui dengan jujur: “Iya.”

Mendengar kata-kata itu, Sisca langsung bertanya dengan serius: “Kenapa sebelumnya kamu berbohong?”

Anak perempuan itu merasa sedikit takut, dia pun anak laki-laki di sebelahnya, Sisca juga mengalihkan pandangannya ke anak laki-laki itu, melihat anak laki-laki itu terus gemetaran.

Melihat anak laki-laki itu merasa ketakutan, Andri berkata: “Kalian cukup mengatakan yang sebenarnya, perusahaan kami tidak akan menyelidiki lebih lanjut.”

Setelah mendengarnya, anak laki-laki itu berkata dengan nada rendah: “Kami tidak mempunyai uang untuk membayar biaya rumah sakit, jadi kami berbohong.”

Rico Wang mendengar itu, segera menasehati: “Nak, taukah kamu, kebohonganmu itu bisa saja membuat sebuah perusahaan bangkrut?”

Anak laki-laki itu semakin ketakutan, berkata dengan suara gemetar: “Kami ……kami tidak tahu masalah ini akan menjadi sangat serius.”

Rico melanjutkan nasehatnya: “Kalian juga seorang mahasiswa, kemana saja pelajaran yang telah kalian pelajari selama bertahun-tahun ini?”

Anak laki-laki itu menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara, karena telah berbohong kepada polisi, dan tanpa diduga polisi itu berhasil menemukan suatu kejanggalan.

Rico baru akan melanjutkan nasehatnya, Andri langsung menghentikannya, “Rico, sudahlah, jangan bicara lagi.”

Rico pun berhenti berbicara.

Andri melihat anak laki-laki itu, berkata dengan serius: “Adik kecil, perusahaan kami tidak akan meminta tanggungjawab kalian, biaya rumah sakit kalian akan ditanggung oleh perusahaan kami, tetapi kamu harus mengatakan yang sebenarnya di depan media.”

Ketika anak laki-laki itu mendengarnya, dia segera mengangkat kepala, dan bertanya dengan kejut: “Apakah benar tidak akan diselidiki lebih lanjut?”

Andri Chen mengangguk lalu menjawab: “Tentu saja.”

Anak laki-laki itu terharu dan menangis, dia mengira akan segera masuk penjara, berkata dengan hati yang sangat tersentuh: “Terima kasih, terima kasih!”

Meskipun anak laki-laki itu menangis, dalam hati Andri tetap merasa lega, dia menoleh ke arah Sisca, berkata: “Soal jumpa pers, semuanya aku serahkan padamu.”

Sisca mengangguk: “Tenang saja! Serahkan masalah ini padaku, nama baik perusahaan Dairy Milk LTD pasti akan kembali, orang-orang kota Nanjing juga ingin minum susu yang kualitasnya terjamin.”

Saat ini Andri tiba-tiba teringat Yuni, dia pasti masih di kantor polisi. Andri pun mengalihkan topik dengan cepat, bertanya: “Sisca, kebenarannya telah terungkap, seharusnya tidak ada masalah dengan Direktur Lin kan?”

Sisca menjawab, tersenyum: “Tentu saja tidak ada masalah, aku akan mengantarkan kalian kesana.”

“Baiklah.” Andri mengiyakan, meninggalkan Poly Hospital bersama Rico dan Sisca.

Setelah masuk ke dalam mobil polisi, mereka langsung menuju ke Kantor Polisi Poly. Begitu sampai di gerbang Kantor Polisi Poly, Andri langsung melihat sosok Yuni yang sangat mudah dikenali, Sisca segera menghentikan mobilnya. Andri baru saja keluar dari mobil, Yuni langsung melihatnya dan berteriak: “Andri!”

Andri Chen tersenyum dan bertanya: “Apakah teh di Kantor Polisi enak?”

Mendengar perkataan itu, Yuni pun tersenyum, tersenyum dengan sangat bahagia, dia tahu berkat Andri lah dia bisa keluar dari kantor polisi.

Yuni tertawa dan meledek: “Bagaimana? Apakah kamu juga ingin mencicipinya?”

Saat keduanya sedang berbicara, handphone Rico pun berdering, dia mengangkatnya dan berkata pada Andri: “Kak Andri, ada sedikit masalah di hotel, aku harus segera kesana.”

Andri mengangguk dan menjawab: “Baiklah, kamu urus saja dulu.”

Saat Rico bersiap-siap untuk pergi, Sisca tiba-tiba memanggilnya, “Aku antar saja! Kebetulan aku juga ke arah sana.”

Mendengar perkataannya, Rico berkata dengan sopan: “Kak Sisca, sungguh merepotkanmu.”

Sisca memberi isyarat: “Ayo masuk!”

Dengan begitu, Rico pun masuk ke dalam mobil polisi milik Sisca. Sisca menyalakan mesin mobil, dan mengingatkan Andri: “Andri, aku pergi mengurus masalah wartawan dulu, pergi dulu ya.”

“Baiklah, hati-hati di jalan!” Andri melambaikan tangannya pada Sisca.

Rico juga melambaikan tangannya pada Andri dan Yuni, berteriak: “Kak Andri, Direktur Lin, sampai jumpa!”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu