My Charming Lady Boss - Bab 177 Pertama kali (2)

Saat ini, pintu ruang ganti terbuka. Sisca Mi yang mengenakan gaun pengantin agak terbuka berjalan keluar dengan malu. Kedua tangan saling melipat dan menutupi bagian depan dada, seperti takut baju pengantin ini akan jatuh saja tanpa berhati-hati.

Andri Chen menoleh dan berkata dengan terkejut, "Sisca, kamu cantik sekali!"

Rainie yang berdiri di samping juga memujinya, "Nona Mi, setelah kamu mengenakan gaun pengantin ini, sama seperti putri salju saja."

"Benarkah?" mendengar pujian dari Rainie, wajah Sisca Mi sedikit memerah.

Rainie setuju dengan berkata, "Coba kamu lihat sendiri di cermin."

Sisca Mi berjalan dengan pelan ke depan cermin. Melihat bayangan di cermin itu, dia merasa seperti bukan dirinya saja. Dia hampir tidak dapat mengenalinya lagi, juga tidak terpikir dirinya akan secantik ini.

Berada di kantor polisi selama bertahun-tahun, bertahun-tahun bersama rekan kerja pria, dia bahkan terkadang lupa kalau dirinya adalah wanita.

Hari ini melihat dirinya yang cantik seperti ini, dia merasa sedikit sulit untuk percaya.

Andri Chen juga merapat ke arahnya, merapat ke arah Sisca Mi, berkata sambil tersenyum, "Sisca, apa kamu menyadarinya, sebenarnya kita lumayan cocok."

Sisca Mi tersentak, menoleh ke arah Andri Chen dan segera menolak, "Apanya yang cocok!"

Rainie yang melihat ini tertawa, "Nona Mi, Tuan Chen, kalian berdua benar-benar pasangan serasi."

Andri Chen berkata dengan tidak tahu malu, "Coba kamu dengar, dia saja berkata seperti itu."

Sisca Mi tidak enak hati lagi untuk mengelak, karena jika mengelak lagi akan membuat lawan bicaranya tidak senang, jadi dia hanya memelototi Andri Chen.

Andri Chen melihat tangan Sisca Mi yang terus menutupi dadanya, dan berkata, "Sisca, turunkan tanganmu, santai saja."

Sisca Mi menarik baju pengantin di dadanya, lalu berkata dengan wajah merah, "Aku takut baju ini turun."

Andri Chen langsung menjawab, "Tidak mungkin, dadamu begitu besar, bagaimana mungkin bisa jatuh ..."

Berkata sampai setengah, Andri Chen menyadari perkataannya ini agak tidak benar, membuat Rainie yang ada di sampingnya bahkan menjadi sedikit tidak enak hati.

Wajah Sisca Mi malah menjadi semakin merah, dia yang mengenakan gaun pengantin tidak tahan untuk menendang Andri Chen. Namun siapa tahu Sisca Mi yang belum terbiasa mengenakan gaun pengantin, setelah menendang Andri Chen, kaki kanannya tidak sengaja menginjak gaun bagian kanan bawah, dan tubuhnya langsung miring, ditambah karena ini pertama kalinya dia mengenakan sepatu hak tinggi, tubuhnya langsung oleng hendak jatuh.

Andri Chen melihat ini, segera melangkahkan kaki mendekat dan memeluk Sisca Mi ke dalam pelukan.

Rainie melihat adegan ini, sangat kaget tapi dia tidak terpikir gerakan Andri Chen bisa secepat ini, sehingga Sisca Mi tidak jatuh.

Sisca Mi yang tiba-tiba dipeluk oleh Andri Chen menjadi canggung dan wajahnya merah, "Cepat lepaskan aku!"

Andri Chen mengangkat tubuh Sisca Mi hingga tegak kembali, tapi menyadari cara jalan wanita itu masih miring-miring seperti hendak jatuh.

Andri Chen bertanya padanya dengan sedikit ragu, "Sisca, aku lihat sepertinya kamu tidak bisa mengenakan sepatu hak tinggi ya?"

Sisca Mi melihat ke arah Andri Chen, kemudian mengangguk dengan malu dan berkata dengan suara kecil, "Ini pertama kalinya aku pakai sepatu hak tinggi."

"Apa?" Andri Chen terkejut.

Bahkan Rainie yang berada di samping juga terkejut, benar-benar tidak percaya kalau ini adalah kali pertama Sisca Mi memakai sepatu hak tinggi.

Sisca Mi menjelaskan dengan malu, "Kita yang menjadi polisi ini, mana ada waktu memakai hak sepatu tinggi. Saat menangkap pelaku kejahatan, kita harus berlari lebih cepat dari mereka."

Andri Chen begitu memikirkan ini merasa sangat kasihan, perempuan yang cantik seperti Sisca Mi, disia-siakan seperti ini. Pantas saja Diana Lu ingin segera menikahkan Sisca Mi. Akhirnya dia menemukan alasannya, seorang wanita berumur 20 tahun lebih, bahkan baru memakai sepatu hak tinggi untuk pertama kalinya.

Andri Chen lalu membujuk lagi, "Sisca, menurutku lebih baik kedepannya jangan jadi polisi lagi, kalau tidak kamu akan benar-benar lupa kalau kamu ini wanita. Coba kamu lihat badanmu ini, jadi model bahkan lebih hebat dibanding jadi polisi."

Baru saja Sisca Mi ingin mengelak, Rainie yang berdiri di samping sudah berkata duluan, "Tuan Chen, Nona Mi, kita sekarang pergi ke tempat pemotretan yuk! Kalau tidak sudah akan siang."

Andri Chen melihat arloji di tangannya, menyadari sudah jam 10 pagi, segera menjawab, "Baik."

Selanjutnya, Andri Chen menggandeng Sisca Mi yang memakai sepatu hak tinggi berjalan ke lantai bawah. Setiap langkah seperti menginjak egrang saja. Setiap wanita di bridal studio menatap Sisca Mi dengan terang-terangan, rasanya memalukan sekali.

Dari lantai tiga sampai lantai satu, Sisca Mi menggunakan waktu 10 menitan lebih, akhirnya berhasil turun dengan selamat.

Mereka naik ke mobil untuk menuju tempat pemotretan. Andri Chen tiba-tiba memikirkan kalau mereka ini mau pergi ke tempat pemotretan luar ruangan, bagaimana kalau sampai bertemu dengan Yuni Lin. Memikirkan itu, dia bertanya pada perempuan yang duduk di kursi sebelah pengemudi, "Rainie, apa di bridal studio kalian ada topeng atau yang sejenisnya?"

Rainie mencoba bertanya, "Topeng Venesia?"

Andri Chen tidak tahu topeng Venesia itu apa, yang penting bisa menutupi muka saja, jadi dia mengangguk, "Boleh juga."

Rainie langsung turun dari mobil dan berkata, "Kamu tunggu aku sebentar, aku pergi mengambilnya dulu."

Baru saja Rainie pergi, tiba-tiba terdengar teriakan seorang wanita, "Tolong, ada yang mencopet tasku!"

Sisca Mi melihat ada seorang pria mengambil tas seorang wanita berlari kencang melewati mobil.

Tanpa berkata apa-apa, Sisca Mi membuka pintu mobil, lalu turun dari mobil dengan masih mengenakan gaun pengantin. Mengangkat gaun dan melepaskan sepatu hak tinggi, dia berlari sekencang-kencangnya mengejar pencopet itu, bahkan berteriak dengan marah di belakang pria itu, "Ini polisi!"