My Charming Lady Boss - Bab 389 Lelaki Bermasker

Melihat bayangan ini, Andri terkejut, langkahnya terhenti dan berusaha melirik kiri kanan, dia takut masih ada orang yang bersembunyi.

DIsaat ini, Yuni yang ingin tidur menyadari Andri berhenti, dia masih mengira sudah sampai rumah, namun ketika dia membuka matanya, dia menyadari mereka masih belum tiba.

Yuni tidak tahu mengapa Andri berhenti, dia bertanya karena penasaran, "Andri, ada apa?"

Andri baru saja ingin menjawabnya, tapi dia melihat sosok bayangan hitam itu berjalan mengarah keposisi Andri, ketika dia ingin berjaga-jaga, orang itu malah berbicara.

"Andri!" orang itu memanggil nama Andri.

Andri terkejut, dia menyadari bahwa sedikit familiar dengan suara ini, namun ketika orang ini mendekat barulah dia melihat dengan jelas orang ini, dia bukanlah bawahan Tuan Ketiga, melainkan orang yang familiar bagi Andri, dia adalah paman dari Sisca, yakni Erwin.

"Komandan Lu!" Andri lalu memanggilnya.

sekarang sudah subuh, Andri tidak tahu ada urusan apa Erwin mencarinya, tapi dia merasa bukanlah hal baik, jika tidak Erwin tidak akan muncul disini semalam ini.

Mendengar suaranya, Yuni yang bersandar dipunggung Andri menoleh, dia tidak tahu Komandan Lu yang dimaksud oleh Andri itu siapa, dia sedikit tegang, dia takut orang ini bertingkah buruk terhadap mereka.

Ketika Erwin mendekat dan melemparkan puntung rokok lalu mematikannya, dia mengangkat kepala dan berkata, "Andri, aku sudah menunggumu disini sangat lama, apakah kita bisa mengobrol sebentar?"

Andri tidak berani menolak, dia merasa Erwin mencarinya karena berhubungan dengan Kota D.

Dia tahu meskipun dirinya sekarang ingin kabur, sepertinya juga tidak mungkin, meskipun Erwin hanya berdiri sendiri disini, namun ditempat tersembunyi, sudah tidak tahu ada berapa orang, karena diujung gang, Andri tidak bisa melihatnya dengan jelas, dan juga tidak bisa merasakannya, kemampuan polisi ini masih tetap hebat.

Jadi Andri hanya bisa menjawab, "Bisa."

Seusai berkata, dia meletakkan Yuni yang berada diatas punggungnya, Yuni bertanya dengan tegang, "Andri siapakah dia?"

Andri menjawab, "Polisi."

Mendengar kata polisi, meskipun Yuni masih sedikit tegang namun jika orang ini adalah orang Tuan Ketiga, dia pasti akan takut.

Yuni masih ingin bertanya, Andri lalu berkata, "Tunggulah aku disini sebentar, ada hal yang ingin aku bincangkan dengan Komandan Lu."

"Baik." Yuni hanya bisa menganggukkan kepalanya, dia bersandar disebuah pohon dan berdiri ditempat semula, dan menatapi Andri berjalan kearah mobil Erwin yang lokasinya gelap, mereka membuka mobil dan naik keatasnya.

Andri duduk dikursi depan, Erwin memberikannya sebuah rokok, dan mengeluarkan korek untuk menyalakannya untuk Andri, Andri menghisap rokoknya lalu Erwin juga menyalakannya untuk dirinya sendiri, ketika menghembuskan asap, Erwin berkata, "Aku ingin bertanya kepadamu, Andri."

Perkataan ini membuat Adnri sangatlah tegang, dia mempunyai firasat buruk.

Namun Andri tetap terlihat tenang, dia bertanya, "Ada apa, Komandan Lu?"

Erwin tidak langsung bertanya melainkan lanjut merokok, dia mengaruk kepalanya dan bertanya, "Sesuai dengan informasi terpercaya, Nora akan punya gerakan besar di kota Nanjing, untuk apa dia mengumpulkan begitu banyak orang?"

Andri awalnya mengira bahwa Erwin akan bertanya mengenai kasus pembunuhan di kota D, namun dia tidak menyangka pertanyaan Erwin seperti itu, Nora mengumpulkan ribuan bawahannya, dia tentu saja tahu mengenai ini, menghadapi pertanyaan Erwin, dia tentu saja tidak boleh jujur, karena mereka akan menghadapi orang dari Tuan Ketiga, namun mereka tidak menyangka bahwa hal ini malah membuat pihak kepolisian memperhatikan mereka.

saat ini Andri hanya bisa pura-pura menjawab, "Aku tidak tahu!"

Mendengar perkataannya, Erwin lalu menghisap rokok lagi dan melanjutkan, "Andri, ada hal yang tidak ingin aku katakan terlalu langsung, aku juga tahu kamu dekat dengan Nora, aku juga tahu kamu menjemput orangtuamu ke Nanjing, tiba-tiba, sosok orang tuamu menghilang dibawah pengawasan kami, apa yang ingin dilakukan Nora? apakah dia punya rencana tertentu?"

Andri tidak menyangka bahwa pihak kepolisian bahkan sudah mengawasi orang tuanya, untung saja Nora mengantarkan orang tuanya ke pinggir kota, jika tidak dia tidak tahu apa yang akan dikatakan oleh pihak kepolisian.

Namun terhadap tindakan Nora, dia tidak mengatakan apa-apa, jika tidak, kasus pembunuhan Kota D pasti sudah terungkit, sampai saat itu, Andri pasti akan dipenjara, dia sama sekali tidak mengerti mengenai kehidupan di penjara, namun dia tidak mungkin pergi karena orangtuanya masih membutuhkannya.

Jadi Andri hanya bisa terus berpura-pura, "Komandan Lu, aku benar-benar tidak tahu, aku tidak begitu akrab dengan Nora, bagaimana mungkin aku bisa tahu apa yang ingin dilakukannya?"

Mendengar perkataannya, Erwin tersenyum, "Dia mengeluarkan setumpuk foto dan memberikannya kepada Andri, "Andri, lihatlah apa ini."

Andri tidak tahu foto apa yang berada ditangan Erwin, dia menerimanya dan meliahtnya dengan jelas, dia mendapatkan sosok Nora dan dirinya berada didalam foto, dia tidak tahu dimana tempat ini, dia Nanjing ataupun di Kota D, dia tidak bisa membedakannya.

Melihat foto ini, Andri tidak menyangka ada polisi yang mengincarnya, dia tidak tahu kapan dirinya difoto oleh polisi.

Ketika Andri sedang merenung, Erwin melanjutkan, "Andri, kamu adalah orang pintar, aku tidak berharap jika bertemu denganmu lagi, akan berada ditempat gelap seperti ini, kamu adalah teman baik dari Sisca, adalah anak angkat kakakku, aku anggap kamu adalah teman baikku, aku sarankan kamu, bekerjasamalah dengan kami, aku akan...."

Erwin masih belum selesai berkata, Andri langsung memotong perkataannya, "Komandan Lu, jika aku melanggar hukum, kamu bisa menangkapmu sekarang, tapi jika hal lain, maafkan aku tidak bisa melakukan apa-apa, lagipula fotomu ini tidak bisa menyatakan apa-apa, kantorku memang bekerjasama dengan kantor Nora, memang sangatlah wajar jika kami bertemu."

Seusai berkata, Andri membuka pintu mobil dan akan turun, Erwin yang duduk dikursi menyetir memanggilnya, "Andri, apakah kamu tahu dengan kasus pembunuhan Kota D?"

Mendengar perkataannya, Andri tercengang, wajahnya berubah, untung saja hari sudah malam, jika tidak adegan ini pasti dilihat jelas oleh Erwin.

Dia terhenti sejenak, lalu kembali kedalam mobil, dan menutup pintu mobil, dia terus mendengar perkataan Erwin.

"Kasus pembunuhan Kota D menewaskan banyak orang, salah satunya bernama Paman Dao, apakah kamu mengenalnya?"

Andri mengelengkan kepalanya dan berpura-pura, "Tidak tahu."

Erwin merokok dan melanjutkan, "Menurut penelitian dari pihak kepolisian, pada kasus pembunuhan Kota D, ada dua orang pelaku utama, pertama adalah Paman Dao, satunya lagi adalah Gill, kematiannya sangatlah aneh, menurut perkataan penduduk lokal, pada hari terjadi kasus pembunuhan Kota D, di JiangNan Bridge terjadi aksi baku tembak, mobil Roll-Royce yang diduduki oleh Paman Dao didorong oleh sebuah truk kedalam Kali, dan menyebabkan Paman Dao meninggal, kasus ini setelah diselidiki oleh kami, kami curiga berhubungan dengan Nora, dan aku dengar juga kamu juga ke Kota D sebelumnya, apakah begitu?"

Mendengar perkataannya, Andri sedikit tegang, namun dia berpura-pura tenang dan menjawab, "Benar, ibuku sakit dan masuk rumah sakit, aku terus menjaganya di rumah sakit kota D, hingga keluar dari rumah sakit. aku pulang ke Nanjing bersama dengannya."

Erwin menganggukkan kepalanya dan bertanya, "Lalu apakah Nora mengungkit masalah Gill kepadamu?"

"Siapakah Gill itu?" Andri berpura-pura.

Erwin tidak menyangka Andri tidak mengetahuinya, dia menjelaskan, "Gill adalah mafia kota D, kepolisian kota D sudah mengincarnya bertahun-tahun, tidak disangka bahwa dia dibunuh di JiangNan Bridge."

Seusai berkata hingga begini, Erwin seolah terpikiran sesuatu, dia bergegas mengeluarkan beberapa foto dan memberikannya kepada Andri, dia berkata, "Andri, lihatlah foto ini, lelaki bermasker ini kamu kenal atau tidak? apakah dia orang dekat Nora? asalkan kamu jujur kepada kami, pihak kepolisian tidak akan buruk terhadapmu."

Andri melihat foto dengan jelas, dia menyadari bahwa lelaki bermasker ini bukanlah orang lain, melainkan Rico yang saat ini entah hidup atau mati, dia ternyata di potret oleh kamera di jembatan, dia tengah memegang pistol dan menembak, untung saja dia bermasker, jika tidak masalah ini akan serius, tidak hanya Nora saja yang akan bermasalah, bahkan Andri juga akan bahaya, sampai saat itu, semua orang yang mengikuti kasus pembunuhan kota D tidak bisa kabur satupun.

Setelah melihatnya, Andri mengelengkan kepalanya, "Tidak kenal, dia bermasker, tidak bisa dikenali."

Erwin menegaskan, "Andri, lihatlah dengan jelas, lihat postur tubuhnya, apakah ada yang familiar?"

Andri berpura-pura melihat dengan lebih jelas lagi dan tetap mengelengkan kepalanya, "Tidak ada."

Mendengar perkataannya, Erwin sedikit kecewa, pihak kepolisian sudah meneliti sangat lama, namun tidak menemukan apa-apa, untung saja lewat rekaman mereka mendapatkan foto ini, namun orang yang berada didalam foto mengenakan masker, mereka hanya bisa memutuskan orang itu lewat postur tubuh, namun dunia ini begitu luas, bagaimana caranya untuk menemukan seseorang lewat postur tubuh saja, lagi pula, orang yang mempunyai postur tubuh yang sama banyak sekali, susah sekali untuk menemukan orang ini, mereka hanya bisa menemukannya lewat tersangka saja.

Namun setelah diperiksa, beberapa bawahan Nora tidak ada yang cocok dengan lelaki ini, ini membuat Erwin sedikit bingung, bahkan dia curiga bahwa kasus pembunuhan kota D tidak berhubungan dengan Nora.

Tapi di kota D, orang yang berani menyerang Gill secara terbuka sepertinya tidak ada, hanya Nora saja yang paling mungkin, karena hanya kekuatan dari Nora yang mungkin bisa melakukan hal seperi ini.

Ketika Erwin masih ingin bertanya sesuatu, Andri takut dirinya ketahuan, dia bergegas berkata dengan sopan, "Komandan Lu, waktu sudah tidak pagi lagi, aku harus mengantarkan pacarku pulang."

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu