My Charming Lady Boss - Bab 189 Semua dari Segalanya (1)

Saat itu Andri tidak menjawab Rossa, ia ingin dengan cepat tiba di Helly's Bar.

Rossa yang berada di ruang tamu langsung ikut berlari keluar ketika tidak mendengar jawaban dari Andri, ketika mengejar sampai ke pintu depan Komunitas Xinhua, barulah ia menemukan Andri.

Rossa berkacak pinggang sembari terengah-engah dan bertanya: "Andri, kamu mau pergi ke mana?"

Andri menjawab: "Pergi ke Helly's Bar!"

"Apa yang akan kamu lakukan di kelab malam? Apakah mencari Rico?" Rossa menerka.

Sembari berjalan Andri sembari mengangguk: "Hm."

Ketika Andri berjalan keluar dari gang Komunitas Xinhua, barulah ia tersadar tidak ada satu orang pun di jalanan, ia mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam, saat ini sudah subuh.

Ia tidak mengira dirinya pingsan begitu lama, dalam beberapa jam ini, juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Helly's Bar.

Ia berdiri di depan gang sembari mencari taksi, lalu mengeluarkan ponselnya dan tidak berhenti menelepon Rico.

Ketika baru saja Andri menghubungi ponsel Rico, justru yang terdengar adalah suara seperti ini: "Mohon maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif."

Andri terus menelepon selama beberapa kali, ponsel Rico masih saja tetap tidak aktif.

Memikirkan hingga ke sini, barulah tiba-tiba Andri khawatir, ia sangat takut terjadi sesuatu dengan Rico, karena dirinya memukul Taopa, manalagi ia memukulnya dengan sadis, tidak tahu apakah ia terlalu sadis sehingga membunuh Taopa.

Saat itu, sebuah taksi berjalan mendekat, Andri membuka pintu mobil dan membiarkan Rossa masuk terlebih dahulu, barulah ia masuk dan duduk.

Baru saja menutup pintu mobil, supir taksi melihat mereka melalui kaca spion dan bertanya: "Kalian berdua mau ke mana?"

"Pergi ke Helly's Bar!" Jawab Andri.

"Baiklah." Supir taksi mengangguk lalu mengemudi dengan kecepatan penuh.

Rossa yang duduk di samping Andri bersin berkali-kali, Andri menoleh memandangnya, langsung ia membuka jasnya, berinisiatif mengenangkannya pada tubuh Rossa, berkata: "Sudah malam, dingin, jangan flu."

Rossa melihatnya, melihat Andri di sebelahnya hanya memakai kemeja saja, ia bertanya dengan khawatir: "Andri, tidak usah, kamu hanya memakai kemeja begini akan kediinginan."

Andri berkata dengan cuek: "Aku tidak apa-apa, aku tidak kedinginan."

Saat itu ia benar-benar tidak kedinginan, karena memikirkan masalah Helly's Bar, bagaimana pun juga ia tidak bisa tenang, tubuhnya hampir saja mati rasa.

Rossa masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Andri langsung berkata pada supir taksi: "Pak, tolong cepat! Aku ada urusan penting."

Supir taksi mengangguk, ia hanya bisa menambah kecepatannya.

Tidak lama kemudian, taksi berhenti di pintu masuk Helly's Bar, Andri menyapukan pandangannya, lalu membayar biaya taksi, Rossa juga ikut turun, ketika melihat pintu kaca di Helly's Bar, Rossa mengerutkan alisnya dan bertanya: "Mengapa Bar di segel?"

Begitu melihat pintu Bar di segel, Andri langsung tahu polisilah yang menyegel.

Melihat segel ini, Andri langsung tahu masalah ini serius. Sekarang adalah tengah malam, ia tidak tahu ke mana Rico pergi, ponselnya tidak bisa dihubungi, ia hanya bisa menoleh dan bertanya pada Rossa yang berada di sebelahnya, "Rossa, di mana mobilmu?"

Rossa menjawab: "Di rumah."

Andri merespon: "Yuk, pergi dengan mobilmu."

"Oh." Respon Rossa, mengikuti Andri lagi-lagi menghentikan taksi di depan Helly's Bar.

Beberapa menit kemudian, keduanya duduk di dalam taksi, ketika tiba di Sunny Bay, sudah hampir pukul 1 dini hari.

Keduanya turun dari mobil, Rossa pulang ke rumah terlebih dahulu, mengenakan jaket, lalu mengemudikan Mazdanya meninggalkan Sunny Bay, langsung bergegas ke hotel tempat Rico bekerja.

Malam semakin larut, jalanan di Nanjing berubah menjadi dingin, mungkin karena perubahan cuaca juga.

20 menit kemudian, Mazda milik Rossa berhenti di pintu masuk Hotel, setelah Andri turun dari mobil, ia langsung berlari ke lobi, menanyakan keberadaan Rico pada resepsionis hotel, dari mereka lah diketahui bahwa Rico belum kembali ke hotel, mengatakan keluar menyelesaikan urusan.

Baru saja Andri kembali ke mobil, Rossa langsung bertanya dengan panik: "Andri, bagaimana?"

Andri menutup pintu mobil, menghela napas, menggeleng dan berkata: "Belum pulang."

"Kalau begitu ke mana dia pergi?" Rossa bertanya-tanya.

Andri berpikir di dalam hatinya, tidak mungkin ia tertangkap polisi bukan?

Memikirkan ini, Andri langsung buru-buru mengambil ponselnya dan menghubungi Sisca, jika benar Rico tertangkap, seharusnya Sisca mengetahui hal ini.

Telepon berdering sebanyak tiga kali, melalui ponselnya Andri mendengar suara Sisca.

"Halo! Andri!"

Andri sibuk bertanya: "Sisca, sudah tidur belum?"

Sisca menjawab: "Aku masih di kantor polisi."

Mendengarnya, Andri bertanya dengan penasaran: "Semalam ini mengapa masih di kantor polisi?"

Tiba-tiba Sisca teringat suatu hal, ia mengalihkan topik dan berkata: "Oh iya, Andri, baru saja aku mau meneleponmu, Rico terkena masalah."

Mendengar ini, jantung Andri berdegup kencang, ia lanjut bertanya: "Ada apa dengannya?"

Sisca mengatakan yang sebenarnya: "Malam ini sekitar pukul delapan, terjadi pertengkaran di Helly's Bar, Rico membuat Taopa yang dulu pernah bertemu denganmu terkena luka parah, ia sedang diselamatkan di rumah sakit."

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu