My Charming Lady Boss - Bab 121 Pesona (2)

Andri menjawab menjawab: “Tagihan ponselku belum aku bayar, jadi layanannya diberhentikan.”

Yuni langsung mengkritiknya: “Bagaimana bisa kamu lupa membayarnya? Aku beritahu kamu ya, mulai hari ini, kalau sampai ini terjadi lagi, aku akan menyuruhmu menjadi satpam di pabrik.”

Yuni berkata kepada Andri: “Cepat telepon Dea dan minta dia isikan pulsa di handphonemu.”

“Baik.” Andri pun menelepon Dea dan memintanya untuk mengisikan pulsa handphonenya.

Tidak lewat beberapa lama, mobil Audi merah milik Yuni masuk ke dalam pabrik Dairy Milk. Karena pabrik berada di daerah Park Central, tidak butuh waktu yang lama untuk menyetir dari Park Central.

Saat turun dari mobil, Yuni langsung bergegas berjalan kearah kantor yang ada di pabrik. Saat Yuni membuka pintu, di dalam kantor hanya terlihat seorang karyawan yang sedang bermain handphone. Karyawan itu melihat Yuni dan dia pun langsung berdiri karena terkejut dan berkata: “Direktur Lin!”

Yuni bertanya dengan amarah: “Dimana Direktur Cheng?”

Karyawan yang memakai seragam itu sedikit terbengong dan menjawab dengan jujur: “Direktur Lin, dua hari ini Direktur Cheng tidak datang kerja!”

Mendengar hal ini, kerutan di dahi Yuni semakin dalam, “Tidak datang kerja?”

Karyawan itu menganggukkan kepalanya sekali lagi dan menjawab Yuni: “Benar.”

Yuni pun membentak dan berkata: “Cepat telepon dia sekarang.”

Karyawan menjelaskan kepada Yuni: “Sudah saya telepon, tapi sepertinya handphonenya dimatikan.”

“Manager Qin?” Yuni melihat sekeliling kantor dan bertanya.

Saat ini, pintu kantor terbuka dan masuklah seseorang yang sedikit gemuk memakai seragam. Saat dia melihat Yuni, dia langsung memberi hormat: “Direktur Lin!”

Begitu Yuni melihat Wilbert Qin, Yuni langsung memarahinya dan berkata: “Wilbert Qin! Apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa barang Sekolah Menegah Poly belum kamu kirimkan?”

Wilbert Qin berkata dengan wajah sedih: “Direktur Lin, aku sebenarnya ingin mengirimkannya, namun perusahaan memiliki peraturan. Kalau tidak ada tanda tangan Direktur Cheng, barang-barang ini tidak bisa dikirimkan.”

“Mengapa kamu tidak meneleponku?” Yuni bertanya.

Wilbert Qin menjelaskan: “Direktur Lin, kemarin saat aku meneleponmu, barang-barangnya sudah disiapkan. Aku pikir Direktur Cheng akan datang pagi ini dan menandatangani dokumen, sehingga barang-barang itu bisa dikirim pagi ini. Namun tidak tahu mengapa, Direktur Cheng tidak datang hari ini.”

Mendengar nama Alfred Cheng, hati Yuni terasa panas. Dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh direktur departemen produksi ini.

Yuni tiba-tiba teringat saat Dea bilang bahwa telepon darinya tidak diangkat oleh departemen produksi dan Yuni langsung bertanya: “Ada apa dengan telepon kalian?”

Wilbert Qin menjelaskan: “Direktur Lin, telepon kami mengalami kerusakan, Telecom Cooperation sedang dalam perjalanan untuk memperbaikinya.”

Melihat Yuni yang begitu kesal, Andri berusaha untuk menenangkan Yuni dengan lembut dan berkata: “Direktur Lin, tenangkan dirimu. Yang terpenting, sekarang kita harus mengirimkan barang-barang ini terlebih dahulu.”

Mendengar ini, Yuni menganggukkan kepalanya, pandangannya seketika mengarah kepada Wilbert Qin dan bertanya: “Barangnya ada dimana?”

Wilbert Qin menjawab dengan sopan: “Ada di dalam gudang.”

Yuni langsung menyuruhnya: “Cepat, aku ingin melihat kalian mengirimkan barang dengan mataku sendiri.

“Baik, Direktur Lin!” Wilbert Qin cepat-cepat keluar dari kantor departemen produksi.

Yuni pun tidak bersantai lagi dan langsung pergi ke gudang. Di dalam gudang yang begitu besar, Yuni melihat segunung barang. Wilbert Qin memanggi beberapa pengelola gudang dan menyuruh mereka untuk memindahkan barang-barang itu ke dalam mobil angkut.

Saat dalam proses pemindahan, Yuni tidak berhentinya berteriak: “Pelan-pelan sedikit, jangan dibanting-banting.”

Wilbert Qin cepat-cepat memberi tahu orang-orang lain: “Kalian dengar tidak? Lebih hati-hati lagi!”

Yuni menunggu sebentar dan sadar bahwa orang yang memindahkan terlalu sedikit. 4000 barang mau dipindahkan sampai kapan?

Yuni langsung bertanya kepada Wilbert Qin: “Manajer Qin, apakah orangnya tidak terlalu sedikit? Mengapa kamu tidak memanggil beberapa orang lagi? Kalau begini terus, akan memakan waktu yang lama.”

Wilbert Qin dengan berat hati berkata: “Direktur Lin, karyawan yang lain sedang cuti, terlebih lagi keadaan perusahaan sekarang ini tidak terlalu baik. Maka dari itu beberapa karyawan kami ijinkan untuk cuti.”

Untuk hal ini, Yuni tidak dapat menyalahkan mereka. Barang yang ada di gudang terlalu banyak. Kalau tidak cepat-cepat dijual, akan menimbulkan kerugian yang begitu besar.

Karena tidak tahan, Yuni berjalan kearah barang-barang itu dan berniat untuk memindahkannya.

Melihat ini, Andri langsung menghentikannya: “Direktur Lin, jangan kemana-mana, biar aku saja yang membantu.”

“Tidak masalah.” Yuni melepaskan sepatu hak tingginya dan menyuruh Wilbert Qin untuk mengambilkan sebuah seragam kerja untuk dipakainya dan dia pun bersama-sama memindahkan barang-barang itu.

Nasihat Andri tidak didengar oleh Yuni. Melihat ini, Wilbert Qin juga merasa dirinya harus ikut membantu.

Dengan cepat, beberapa karyawan juga bergabung untuk memindahkan barang-barang. Dengan ini, proses pemindahannya pun jadi semakin cepat.

Andri yang melihat Yuni sedang memindahkan barang, merasa bahwa Yuni memiliki suatu pesona yang membuatnya semakin lama semakin terpesona.

Namun, saat Yuni sedang memindahkan barang, Andri melihat ada setumpuk barang di atas kepala Yuni sedang bergoyang tidak seimbang dan akan jatuh menimpa Yuni. Melihat ini, Andri langsung melempar barang yang ada di tangannya dan berlari kearah Yuni sambil berteriak: “Awas!”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu