My Charming Lady Boss - Bab 196 La Trobe Hospital

Sisca Mi yang menelepon, tahu bahwa kesulitan akan datang, Dia tau Andri Chen mempunyai banyak akal, sehingga dia berharap Andri Chen dapat membantunya, dengan tergesa-gesa dia berbicara di telepon : "cepat pikirkan caranya ! "

Bagi Andri Chen masalah ini memang sangat rumit, harus cari kemana seorang bayi? Lebih lagi harus kembali dengan menggendong seorang bayi, keluarga mana yang mau ! apalagi mengenai bayi, tidak dapat berpura-pura, pasti akan ketahuan oleh Diana Lu.

Dia berpikir sejenak, lalu berbicara dengan serius melalui telepon kepada Sisca Mi : " ada satu cara, tapi lihat kamu bersedia atau tidak".

"Cara apa? " Sisca Mi sangat ingin tau, dengan tidak sabar dia bertanya.

Andri Chen tertawa jahat di telepon: " Caranya adalah kita berdua melahirkan seorang anak , bukankah akan mengurangi masalah?"

"Melahirkan kentutmu ! Kamu mau di pukul ya?" Sisca Mi mengancam di telepon.

Andri Chen tertawa :"bercanda , bercanda".

Setelah selesai bicara , Sisca Mi berpesan kepada Andri Chen: “Cepat kamu pikirkan sebuah solusi, aku ada telepon masuk, mengenai urusan Rico Wang, aku akan berusaha keras.

Selesai berbicara, Sisca Mi langsung menutup telepon.

Andri Chen baru saja menyingkirkan teleponnya , Rossa Du yang mengenakan daster tidur berjalan dari ruang tamu ke kamar tidur , dengan penasaran dia bertanya : " Andri Chen , siapa yang menelepon ?"

Andri Chen menjelaskan : " Sisca Mi yang menelopon mengatakan mengenai masalah Rico Wang".

" Kenapa?" Rossa Du terus bertanya.

Andri Chen menjelaskan : " Sisca Mi mengatakan persidangan kasus Rico Wang akan di selenggarakan lusa".

" Oh ".Rossa Du menganggukan kepala, dan tidak berbicara apa-apa lagi, lalu dia menganti topik pembicaraan dan berkata kepada Andri Chen: " Andri Chen, cepat ganti baju ! kita pergi makan, aku sudah mati kelaparan. "

Andri Chen mengangkat pergelangan tangannya, sekarang sudah jam 2 siang, perutnya juga sudah terasa lapar.

Sepuluh menit kemudian, kedua orang ini meninggalkan rumah Rossa Du, dan pergi ke restoran di dekat daerah Sunny Bay , mereka makan beberapa makanan rumahan yang sederhana saja, karena sudah mau makan malam.

Selesai makan , kedua orang tersebut kembli ke Sunny Bay, Andri Chen membuka SMS yang ada di ponselnya, dia membuka SMS yang berisi alamat yang dikirimakan oleh Sisca Mi kemarin, melalui alamat tersebut mereka menemukan alamat rumah wanita yang bernama Florida, tetapi mereka tidak tahu apakah Florida berada di rumah atau tidak, bila mereka sekarang mengetuk pintu, maka harus bagaimana mereka memperkenalkan diri mereka?

Andri Chen menjadi binggung, lalu bertanya: “Rossa, menurutmu apakah dia akan mengakui bahawa dia memiliki hubungan dengan Tommy Sun?”

Rossa Du berpikir sebentar lalu menjawab: “Andri, bagaimana kalau kamu langsung saja meneleponnya?”

Andri Chen merasa khawatir: “Bila menelepon, bukankah dia akan memberitahu Tommy Sun kalau kita mencari dirinya?”

Mendengar Andri Chen berkata demikian, Rossa Du baru mengerti, lalu berkata: “Betul, Kita tidak dapat begitu saja menemui wanita ini, kalau saja dia tidak mengaku, maka kita akan sia-sia, dan juga hal ini tidak boleh diketahui oleh Tommy Sun, bila dia sampai tahu, maka hal ini akan menjadi kacau”.

Analisa Rossa Du sangat masuk akal, Andri Chen mengangukan kepalanya dan berkata:” Kita harus memikirkan cara, kalau tidak kita tidak akan dapat menemukan hal yang tidak wajar antara wanita tersebut dan Tommy Sun”.

Rossa Du kembali bertanya: “Kamu punya cara apa?”

Andri Chen berpikir, dia teringat akan Folrida dan seorang pria yang bercumbu di Komunitas Xin Hua, bila dia dapat mengambil beberapa foto bercumbu seperti itu, maka mereka mempunyai kesempatan untuk bernegosiasi dengan wanita tersebut.

Setelah Andri Chen berpikir, dia berkata kepada Rossa Du: “Kita diam-dia ikuti wanita tersebut, siapa tau kita akan mendapatkan sesuatu”.

Rossa Du setuju dan berkata: “Cara ini sangat bagus”.

Segera mereka meninggalkan lantai di depan rumah Folorida, dan kembali ke lantai bawah, mereka pergi ke tempat parkir, mereka mencari satu per satu mobil, setelah beberapa lama, akhirnya Rossa Du menemukan mobil BMW yang pernah di foto oleh Rossa Du.

Rossa Du mengangkat kepalanya dan menatap mobil tersebut, lalu memperhatikan tidak ada orang di sana, dia berteriak dengan berbisik kepada Andri Chen: “Andri , aku sudah menemukannya!”

Andri Chen yang berada di parkiran mobil tersebut, segera berlari menghampiri Rossa Du, dia melihat mobil BMW yang dulu pernah dia lihat di komunitas Xin Hua, lalu Andri Chen memeriksa SMSyang ada di ponselnya, dia memeriksa plat mobil tersebut ternyata sama dengan mobil yang dulu pernah dia lihat.

“Benar, ini mobilnya” Andri Chen dengan yakin berkata.

Rossa Du menganalisa: “Mobil wanita ini di parkir di sini, kemungkinan dia ada di rumah”.

Tepat ketika Rossa Du berkata, Andri Chen seperti mendegar suara langkah dari arah lift, tuk tuk tuk, sepertinya suara heels sepatu wanita.

Dia melihat sekilas, lalu dia membungkam mulut Rossa Du, dengan berbisak berkata: “Ada yang datang”.

Rossa Du langsung terdiam, dia mendengar dengan seksama, betul, itu adalah suara heels wanita yang berasal dari arah pintu lift, bahkan suara tersebut semaikn mendekat, sepertinya mengarah ke tempat mobil tersebut.

Rossa Du menjadi kalang kabut, dengan geilisah dia berkta: “Bagimana?”

Andri Chen melihat sekilas ke arah bawah mbol, dan memberikan isyarat: “Bersembunyi di bawah mobil”.

Rossa Du baru tersadar, dengan segera dia bersembunyi di bawah sebuah mobil SUV.

Gerakan Andri Chen sangat gesit, tanpa suara, dia berguling masuk ke bawah mobil.

Saat ini, Rossa Du menahan napasnya dan mendengar suara heels tersebut berhenti di mobil mewah di sebelahnya, bahkan dia mendengar suara pintu mobil terbuka, Rossa Du mendengar dengan seksama, sepertinya orang tersebut membuka mobil BMW merah yang tadi mereka cari.

Tentu saja, semua hal ini juga di dengar oleh Andri Chen, tidak lama setelah itu, dia mendengar suara mobil itu di nyalakan, lalu Andri Chen melihat ke kempat roda mobil BMW itu pergi ke arah pintu keluar.

Andri Chen segera keluar dari bawah mobil, dan menunduk melihat dengan lebih jelas sepertinya mobil tersebut di kendarai oleh seorang wanita, mungkin saja orang tersebut adalah Florida, wanita yang mereka cari.

Andri Chen menarik tatapannya, dan segera berkata kepada Rossa Du yang berada di bawah mobil: “Rossa, cepat keluar! Serpetinya itu Florida!”

Rossa Du mendengar nama Florida, dia langsung merangkak keluar dari bawah mobil, lalu berkata: “Ayo kejar!”

Andri Chen kembali menatap mobil tersebut, lalu kembali menatap Rossa Du dan bertanya: “Dimana mobilmu?”

Rossa Du menjawab: “Di luar, di depan pintu masuk sebuah supermarket”.

“Ayo cepat!” selesai berkata, Andri Chen langsung berlari.

Rossa Du dengan heels nya berlari mengejar Andri Chen, lari hingga ke pintu masuk daerah tersebut, Rossa Du merasa dirinya sangat kelelahan, dadanya kembang kempis, dia kehabisan napas, bahkan untuk mengeluarkan kunci mobil pun sudah tidak kuat.

“Mana kunci mobil?” Andri Chen menatap Mobil BMW merah tersebut yang mulai menajuh, dengan segera dia bertanya kepada Rossa Du.

Dengan kehabisan napas Rossa Du berkata: “Di….dalam….tas”.

Selesai berbicara, Rossa Fu langsung memberikan tasnya kepada Andri Chen, Andri Chen segera mencari kunci tersebut di dalam tas Rossa Du, setelah kunci tersebut ditemukan, dia membuka pintu mobil dan duduk di dalam mobil Rossa Du, dengan cepat dia menghidupkan mobil tersebut, dan berteriak kepada Rossa Du yang berada di luar mobil: “Rossa, ayo cepat masuk ke dalam mobil!”

Sambil menarik napas, Rossa Du membuka pintu mobil dan duduk di sebelah kursi pengemudi.

Selanjutnya, Andri Chen langsung menginjak gas, mobil langsung melaju dengan sangat cepat, sehingga membuat Rossa Du berteriak: “Andri, kamu pelan sedikit!”

Andri Chen dengan segera mengerjar lampu merah yang ada di depan, dia melihat mobil BMW merah tersebut berada di belakang zebra cross, pelan-pelan dia berhenti di sebelah mobil BMW merah tersebut, lalu dia melihat lampu merah, masih beberapa sekitar sepuluh detik lagi berubah menjadi hijau, lalu dia dengan pelan menghidupkan rokoknya.

Andri Chen merokok, dan mengeluarkan asap putih tebal, kali ini hatinya menjadi tenang, karena orang yang dia kejar tidak hilang.

Setelah sepuluh detik kemudian, mobil BMW merah tersebut melaju, Andri Chen yang sedang merokok pun ikut melaju, takut tertinggal.

Setelah mengikuti beberapa lama, Rossa Du yang duduk di sebelah Andri Chen dengan binggung berkata: “Andri, kamu cukup mahir mengendari mobil! Mana mungkin kamu tidak memiliki SIM?”

Andri Chen pun merasa binggung, ketika mengendarai mobil dia merasa sangat familiar, tetapi dia tidak ingat dia mana dia pernah mengendarai mobil , bahkan dia merasa, dirinya sering mengendarai mobil.

Sambil mengendarai mobil, Andri Chen menjawab: “aku merasa sangat familiar ketika mengendarai mobil, tetapi aku tidak ingat dimana pernah mengendarai mobil”.

Rossa Du memberikan saran: “Andri, kamu dapat meminta Sisca Mi untuk memeriksa, siapa tahu dapat mengecek apakah kamu memiliki SIM atau tidak”.

Mendengar perkataan Rossa Du, Andri Chen baru menyadari, dan berkata: “Betul Juga, mengapa tidak terpikirkan olehku”.

Akhirnya , sambil mengendarai mobil, Andri Chen mengeluarkan ponsel dan menghubungi Sisca Mi.

Ketika telepon tersambung, dengan gembira Sisca Mi bertanya: “Andri, apakah kamu sudah menemukan caranya?”

Andri Chen mengubah topik pembicaraan, dan meminta tolong: “Sisca, aku ingin kamu membantuku”.

“Aku kira kamu menemukan solusi, katakan! Apa yang ingin kamu minta aku lakukan?” Sisca Mi sedikit merasa sedih.

Andri Chen segera berkata: “Aku ingin kamu memeriksa apakah aku mempunyai SIM atau tidak, karena aku merasa aku mempunyai SIM, tetapi aku tidak ingat”.

Andri Chen berpikir, bila dapat menemukan SIM nya, siapa tahu melalui SIM, dia dapat mengetahui masa lalunya.

“Baik, aku segera membatumu”. Sisca Mi juga sangat ingin membatu Andri Chen, dirinya ingin tahu apa yang dulunya pria ini lakukan.

“Setelah mendapatkan hasil, kamu hubungi aku lagi” Andri Chen berpesan.

“Baik, kamu cepat pikirkan solusinya, bila tidak menemukan solusinya, walaupun aku mendapatkan data SIM mu, aku tidak akan memberitahumu”. Sisca Mi sengaja berkata demikian, karena bila tidak menemukan solusi, maka masalah besar harus mereka hadapi.

“Baik, aku akan memikirkannya”. Selesai berbicara, Andri Chen menutup telepon, dan teringat akan masalah Sisca Mi, membuatnya memjadi muram.

Tidak lama setelah Andri Chen menutup telepon, dia menydari mobil BMW merah tersebut berhenti di pintu depan La Trobe Hospital, dia mengira Folorida akan turun dari mobil, tetapi setelah menunggu beberapa saat, ternyata Florida tidak turun dari mobil, tetapi dia tetap terus duduk di dalam mobilnya.

Akhirnya Andri Chen mendekat, dan melihat apa yang dilakukan oleh Florida.

Rossa Du berkata: “Tadi dia menelepon, sepertinya dia sedang menunggu seseorang”.

Andri Chen pun melihat dari jauh, dia melihat Florida yang berada di dalam mobil BMW merah tersebut sedang menelepon, tetapi mereka tidak tahu siapa yang dia telepon, dan juga jarak mereka sangat jauh, mereka tidak dapat mendengar pembicaraan Florida di telepon.

Florida berbicara sebentar di telepon, lalu membuka pintu mobil dan turun dari mobil, lalu masuk ke dalam La Trobe Hospital.

Andri Chen melihat punggung Florida yang menjauh, lalu begumam: “Mengapa dia pergi ke rumah sakit?”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu