My Charming Lady Boss - Bab 102 Duduk dulu sebentar (1)

Cewek itu melontarkan pertanyaan yang mengejutkan Andri : “Kamu benar-benar cowoknya kak Rossa?”

Andri melihat sekilas cewek itu, rambut pendek, berpakaian sweater putih yang berleher tinggi, dengan pandangan meragukan dia melihat ke Andri, tampak sungguh mencurigai hubungan mereka yang sebenarnya.

Baru saja cewek itu selesai bertanya, Rossa langsung memperkenalkan ke Andri : “Andri, ini adik David, Sasha.”

Awalnya Andri mengira cewek ini temannya David, tak disangka ternyata adiknya, dia pun tertawa dan menyapa dengan sopan : “Halo!”

Sasha sama sekali tidak menjawab sapaan Andri, malah bertanya lagi dengan keras kepala : “Kamu masih belum jawab pertanyaan aku!”

Andri menjawab dengan tertawa : “Benaran.”

Sasha berpikir sejenak dan bertanya lagi : “Bagaimana kalian saling kenal?”

Andri menyadari cewek ini lumayan pintar, jadi dia harus akting lebih bagus lagi biar tidak ketahuan.

Di keadaan mendesak begini, akhirnya Andri menjawab : “Ada satu kali dompet dia di copet, pas aku lewat lalu aku kejar, dan kami kenalan deh.”

Andri mengira dnegan begitu sudah bisa selesai, tapi tak disangka cewek ini melontarkan pertanyaan lagi.

“Nama adik kak Rossa apa?”

Andri tertawa : “Maksud kamu Robin?”

Mendengar ini Sasha jadi kecewa seketika, dia tidak mengira Andri benar-benar tahu Robin.

Tapi Sasha tidak menyerah, dia menanyakan satu pertanyaan yang lebih pribadi lagi : “Terus di dada kak Rossa ada berapa tahi lalat?”

Pertanyaan Sasha yang tiba-tiba ini membuat Rossa dan Andri tertegun, tak disangka cewek ini bakal tanya pertanyaan yang begini.

Andri sendiri sedang berpikir, kalau cewek ini tanya seperti ini, dia pasti tahu di dada Rossa ada berapa tahi lalat, kalau tidak, dia tidak mungkin bertanya seperti itu. Untungnya dia pernah berhubungan dengan Rossa, dan juga ingat di dada kanannya ada dua tahi lalat, dia pun menjawab apa adanya : “Dua.”

Mendengar itu, Sasha langsung kecewa, dan menoleh ke David yang di sampingnya : “Kak, kelihatannya kamu tidak ada kesempatan lagi.”

David juga terkejut, dia mengira Rossa hanya bercanda, tak disangka mereka berdua benar-benar sudah pernah berhubungan, kalau tidak bagaimana bisa dia tahu di dada Rossa ada dua tahi lalat.

Melihat Sasha diam, Andri bertanya dengan puas : “Sekarang percaya kan?”

David menyela dan bertanya dengan sedikit kecewa : “Rossa, kalian rencana kapan nikah?”

Rossa menjawab : “Mungkin tidak lama lagi! Tapi tanggalnya belum di tentuin.”

David meledek dengan hati masam : “Kalau sudah ditentuin harinya jangan lupa kasih tahu aku, tunggu kamu nikah aku datang buat rebut pengantin!”

Rossa langsung balas dengan tertawa : “Kungfu Andri jago loh, kalau kamu datang, jangan lupa bawa beberapa orang, kalau tidak kamu pasti rugi.”

Mendengar itu David pun tertawa, lalu mengalihkan pembicaraan : “Tuan Chen, kerja apa?”

Mengungkit soal ini, Andri jadi serba salah, di acara reunian sebelumnya dia bilang dia pilot, pas itu ngomongnya agak berlebihan, kali ini dia ngomong jujur : “Aku satu bidang sama Rossa.”

Mendengar itu, David mengangguk lalu dipanggilnya pelayan restoran.

Pelayan itu pun mendekat dan bertanya dalam bahasa perancis : “Tuan, apa yang bisa saya bantu?”

David menjawab dengan bahasa perancis yang lancar : “Pesan menu.”

“Oke, mohon tunggu sebentar!” Jawab pelayan itu lalu membalikkan badan.

Tidak berapa lama kemudian, pelayan itu datang membawakan beberapa buku menu yang besar, masing-masing dibagiin satu buku.

David yang terlebih dahulu memesan ke pelayan dalam bahasa perancis : “Satu steak sapi,telur goreng, kuah tomat......”

Setelah David selesai memesan, Sasha juga memesan beberapa dengan bahasa perancis yang lancar, tapi Rossa tidak mengerti, dia sendiri tidak mengerti dan Andri juga tidak bisa, kelihatannya habis ini bakal malu-maluin.

Dengan cepat Sasha sudah selesai memesan, Rossa tidak tahu apa yang dia bilang, karena dia tahu Sasha tinggal di perancis, tentu saja bahasa perancis sudah selancar air terjun.

Setelah itu, pelayan bertanya ke Andri, “Tuan, bagaimana dengan anda?”

Andri membolak-balikkan buku menu, lalu ngomong ke pelayan dengan bahasa perancis : “Aku juga mau satu steak sapi, telur goreng sosis, telur goreng biasa, dan kuah bakso sapi......”

Dengan panjang lebar Andri ngomong bahasa perancis, membuat pendengaran Rossa yang di samping kalang kabut.

Dalam hatinya mengomel, ini orang bukannya bilang tidak bisa perancis? Kenapa sekali ngomong langsung lancar begitu.

DI saat dia masih tertegun, Andri sudah selesai memesan, pelayan itu langsung mengalihkan pandangannya ke Rossa dan bertanya : “Nyonya, bagaimana dengan anda?”

Baru saja Rossa mau membuka mulut, Andri langsung menjawab duluan, “Sebentar.”

Andri membuka menu lagi dan menjelaskan ke Rossa dalam bahasa mandarin : “Yang pertama itu daging, ada daging dingin, hati sapi, daging panggang, sapi panggang......”

Setelah menerjemahkan satu per satu, baru Andri bertanya : “Kamu suka yang apa?”

Rossa pun menjawab : “Sapi panggang saja!”

Andri lanjut ngomong lagi : “Yang kedua itu ikan......” Baru saja dia mau lanjut, Rossa langsung menyela, “Andri, aku tidak suka ikan.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu