My Charming Lady Boss - BAB 308 Pusat Pemandian

Mungkin di dalam pandangan banyak orang, Yinna adalah asli orang Korea, Dea juga tiada terkecuali, tapi mendengar Andri Chen berkata begitu, Dea sangat amat takjub, karena data Yinna di internet memperlihatkan, ayah ibu dia semuanya orang Korea.

Melihat Dea begitu terkejut, Yinna akhirnya membuka mulut berbicara, dengan bisikan mengunakan bahasa Nanjing menjawabnya: “Aku benar-benar orang Nanjing, tapi sekali-kali tidak boleh berbicara terhadap orang lain, ini rahasia perdagangan perusahaan.”

Mendengar bahasa Nanjing asli yang di dalam mulut Yinna, Dea kali ini benar-benar percaya.

“Tidak mungkin! Nona Yinna, kamu benaran orang Nanjing?” Dea tidak dapat mengunakan perkataan untuk mengambarkan perasaan mengairahkan dirinya ini.

Saat ini, Andri Chen menolehkan kepala melihat-lihat lobi luar perusahaan, ada banyak fan film masih menunggu di depan pintu perusahaan dan memanggil-manggil nama artis Futari Tsu.

“Yinna! Yinna! Kita mencintaimu!”

“Yinna! Yinna! Fan Yinna mendukung kamu!”

“… …”

Andri Chen ini baru menyadari mereka tidak boleh tinggal terus di lobi perusahaan, kalau orang di luar tiba-tiba menyerbu masuk bagaimana, kemudian membimbing Futari Tsu dan Bella masuk ke lift.

Pada saat sampai di kantor Andri Chen, masalah pendukung iklan, Andri Chen sudah menyerahkan seluruh pekerjaannya kepada Dea, karena di dalam hati Dea, ini adalah sebuah tugas enak, siapa juga tidak boleh merebut dengannya, dapat berhadapan muka bercakap-cakap dengan Yinna, ini adalah hal yang sudah terimpi-impikan Dea.

Tapi perhatian Andri Chen pada saat ini tiba-tiba melemparkan ke jam tangan yang di lengan tangan itu, melihat waktu yang muncul di atas jam tangan, Andri Chen seketika itu juga telah menyadari sesuatu, hari ini adalah hari yang spesial, dia harus segera pergi ke satu tempat.

Terpikir sampai sini, Andri Chen segera mengambil kunci mobil rencana pergi meninggalkan kantornya, belakang tiba-tiba menyebar kemari suara Hendy Wang: “Kak Andri!”

Andri Chen mendengar suara dan berhenti melangkah, membalikkan badan, melihat Hendy Wang melangkah cepat berjalan kemari.

“Apakah kamu mau keluar?” Hendy Wang dengan penasaran bertanya.

Andri Chen menganggukkan kepala menjawab: “Ia, aku ada sedikit urusan, harus keluar sebentar.”

Hendy Wang selesai mendengar, berpikir-pikir, baru berkata: “Kalau begitu tunggu kamu selesai mengurusnya pulang baru dibicarakan lagi.”

“Baik, kalau begitu aku pergi dulu, nanti kamu bantu aku bilang ke Nona Yinna sebentar, kalau ada urusan mencari aku, langsung telepon ke aku saja.” Andri Chen selesai menitip pesan, langsung buru-buru jalan masuk lift, dan menyetir Benz Car yang baru itu pergi meninggalkan perusahaan.

Pada saat Benz Car pergi meninggalkan lapangan Park Centre, Andri Chen melalui kaca spion belakang menemukan ada sebuah Gold Cup Car mengikuti dirinya di belakang, dia seketika itu juga bergelisah, karena adanya peristiwa kali itu di Kota S, terhadap masalah begini, Andri Chen sangatlah berhati-hati.

Dia telah mengamati sebentar, baru menyadari dalam Gold Cup Car adalah wartawan dari media tertentu di Nanjing, karena dalam mobil itu ada orang mengambil kamera tidak berhenti memotret ke mobil dirinya, mungkin ini karena Futari Tsu, boleh jadi besok di media Nanjing, juga dapat melihat nama sendiri, media akan mulai berbicara tentang Futari Tsu lagi.

Demi tidak terjadi masalah yang tidak perlu, Andri Chen menyetir Benz Car ini berkeliling di jalanan Daerah Park Centre, berkeliling sebentar, tetap tidak dapat meninggalkan Gold Cup Car belakang ini, dia terpaksa perhatiannya melemparkan ke tempat lampu lalu lintas, di detik terakhir lampu hijau, tiba-tiba menambah kecepatan, kemudian menembus jalan perempatan, telah meninggalkan Gold Cup Car di garis zebra cross.

Melihat kejadian ini, Andri Chen ketawa-ketawa dengan bangga dan puas, juga sengaja berhenti mobil di depan, menurunkan jendela mobil, menjulurkan tangan melambai-lambai tangan kepada Gold Cup Car yang di belakang, kemudian mengendarai Benz ini pergi dengan melenggang.

Lima belas menit kemudian, Benz Car Andri Chen ini telah sampai di penjara Nanjing, dia mendorongkan pintu mobil dan turun dari mobil, berdiri di sekitar mobilnya dan telah menyalahkan satu rokok, lalu menundukkan kepala melihat-lihat waktu yang muncul di atas lengan tangan, terlewat berapa menit lagi, dia di sini dapat melihat Rico Wang yang sudah lama tidak bertemu, hari ini adalah hari tepat dia selesai hukuman keluar penjara.

Satu rokok hampir semuanya terbakar, pintu besi penjara Nanjing yang ketat itu telah bersuara terbuka, satu bayangan tubuh yang tidak asing muncul di dalam pandangan Andri Chen, melihat bayangan tubuh Rico Wang ini, Andri Chen segera mematikan rokok yang di tangannya, mamanggil dengan keras terhadap Rico Wang: “Rico!”

Rico Wang berjalan keluar dari pintu besar penjara tidak melihat Andri Chen, pada sekejap mata itu dia berjalan keluar dari pintu besar penjara, segera menutup sepasang matanya, kemudian menghirup dengan dalam-dalam udara sekali, sudah satu tahun lebih tidak menghirup udara yang begitu segar, pada mulanya satu tahun sudah dapat keluar penjara, tapi sendirinya di dalam penjara telah melakukan sedikit masalah, menambahkan hukuman beberapa bulan lagi.

Ketika dia mendengar suaranya Andri Chen, segera membukakan sepasang matanya, lalu mengikuti suaranya melihat ke situ, melihat Andri Chen berdiri di samping Benz Car, dia seketika itu juga ketawa, karena satu tahun sebelumnya, Rico Wang pernah bilang, tunggu saat dia keluar penjara, pasti harus mengendarai Benz Car untuk datang menjemput dirinya keluar penjara, tidak tersangka Andri Chen ternyata berhasil melakukannya.

“Kak Andri!” Rico Wang dengan sangat amat ramah mesra memanggil ke Andri Chen sekali.

Selesai memanggil, Rico Wang menjinjing barang sendiri melangkah cepat jalan ke arah tempat keberadaan Andri Chen situ.

Andri Chen pada saat ini juga tidak santai, juga berlari ke arah tempat keberadaan Rico Wang situ, lalu dengan sangat mendalam berpelukan bersama dengan Rico Wang, Andri Chen menjulurkan tangan menepuk punggung belakang Rico Wang, dengan sangat bergairah berkata: “Persaudaraan baik aku, tahun ini telah membuat kamu menderita.”

Rico Wang sama sekali tidak peduli berkata: “Kak Andri, kalau kamu menganggap aku persaudaraan, janganlah berkata begitu.”

“Baik! Aku dengerin kamu.” Andri Chen menelan kembali semua kata-kata yang ingin dikatakan.

Andri Chen hari ini hampir lupa hari keluar penjara Rico Wang, karena ketika kali itu bertemu Rico Wang, mendengar dia bilang, di dalam penjara telah membuat sedikit masalah dengan polisi penjara, telah memukul polisi penjara, kemudian dia ditambahkan hukumannya.

Akan tetapi, Andri Chen bagaimanapun juga telah mengingat kembali, kalau tidak benar-benar merasa bersalah terhadap Rico Wang.

Dua orang berpelukan sebentar, seketika itu juga tatapan pandangan Rico Wang terjatuh di Benz Car baru yang di belakang Andri Chen itu, Rico Wang segera berjalan kesitu, benaran mengamat-amati Benz yang baru ini, dengan ejekan berkata: “Kak Andri, Benz kamu ini begitu baru, apa mungkin sewaan ya? ”

Mendengar Rico Wang berkata begitu, Andri Chen malah ketawa, berkata: “Ini sudah diketahui oleh kamu?”

Rico Wang menganalisis: “Benz ini setidak-tidaknya harus lima enam ratus ribu (rmb) kan! Kamu seorang pekerja, mana mungkin dalam satu tahun dapat membeli Benz, jadi aku tebak kamu pasti menyewa kemari.”

Andri Chen ketawa-ketawa, langsung melemparkan kunci mobilnya ke Rico Wang, berkata: “Rico, mobil ini memberikan kepadamu!”

Rico Wang sekali menangkap kuncinya, dengan terkejut bertanya: “Kak Andri? Mobil ini benaran bukan sewaaan?”

Andri Chen menganggukan kepala: “Tentu saja bukan sewaan, mobil ini baru beli tidak lama.”

Rico Wang sekali mendengar, dengan sangat bergairah berkata: “Kak Andri, bisa ya kamu! Kamu mengatakan dengan jujur, apakah membeli lotre telah mendapat lima juta (rmb)?”

Andri Chen menjawabnya: “Masuk mobil dulu, pergi meninggalkan tempat yang sial ini, aku baru pelan-pelan bercerita kasih kamu dengar.”

“Baik!” Rico Wang memegang kunci mobil, dengan sangat bergairah duduk di tempat mengemudi.

Andri Chen duduk di samping mengemudi, Rico Wang mengerakkan Benz Car, menyetir Benz Car ini pergi.

Mobil berjalan sebentar, Rico Wang dengan puas dan senang berkata: “Kak Andri, menyetir mobil ini sungguh puas! Kamu sedang merencanakan untuk memberi ke aku?”

“Kalau kamu tidak senang, kalau begitu aku tidak kasih saja. ” Andri Chen sengaja berkata begitu, dia tau Rico Wang sangat menyukai Benz ini, kemungkinan mimpi saja juga mau, sama dengan masa dia itu.

“Kak Andri, jangan! Sekali-kali jangan! Jarang sekali kamu bisa begitu wajar lugas, menjadi persaudaraan, kalau tidak menerimanya, agak terlalu tidak kasih kamu muka?” Rico Wang ketawa hehe, bicara sampai tak tau malu, dia mimpi pun tidak tersangka, sendiri juga dapat menyetir Benz.

Andri Chen juga ketawa-ketawa, mengeluarkan satu rokok dan memberikan ke Rico Wang, dan sendiri menyalakan untuknya.

Rico Wang menghisap sekali, Andri Chen mengeluarkan satu rokok gigit di mulutnya, menyalahkan satu, menghisap dalam sekali, mengeluarkan asap yang naik bergulung-gulung, baru berkata kepada Rico Wang: “Rico, kapan, ayo aku temenin kamu pulang ke Kota D! Om Tante sangat kangen kamu.”

Mendengar perkataan ini, malah mengingatkan Rico Wang, dia mengalihkan pembicaraan, bertanya: “Oh ya, Kak Andri, apakah pengingatan kamu sudah pulih kembali?”

Berbicara sampai pengingatan diri sendiri, Andri Chen langsung cemas, mengeleng-geleng kepala, berkata dengan berkeluh kesah: “Kali itu pulang rumah lama, ada sedikit kesan terhadap ayah ibu, tapi konkretnya, masih belum teringat, juga tidak tau apa masa hidup ini masih bisa pulih kembali.”

Waktu satu tahun lebih ini sudah terlewatkan, pengingatan dulu Andri Chen sama seperti terlena saja, gimanapun memanggil juga tidak sadar.

Rico Wang yang sedang menyetir terpaksa menghiburnya: “Kak Andri, jangan khawatir, aku percaya tuhan pasti akan membuat pengingatan kamu pulih kembali, kamu jangan memasukan masalah ini ke dalam hati, mungkin saja besok sudah pulih kembali.”

Andri Chen menghisap sekali lagi rokok, menganggukkan kepala menjawabnya: “Sekarang hanya bisa begitu.”

Saat ini, Rico Wang memperlambat kecepatan mobilnya, mengunakan sisa cahaya ujung mata menyapukan pandangan ke Andri Chen, bertanya: "Kak Andri, kita sekarang pergi kemana?”

Andri Chen teringat satu tempat, segera berkata: “Aku bawa kamu pergi membersihkan badan sial dulu.”

Rico Wang ada keinginan itu juga, ketawa licik, berkata: “Kak Andri, aku tau satu tempat, tempat itu tidak hanya mandi nyaman, dan lagi apa itu juga lumayan bagus, persaudaraanmu aku ini, telah menahan satu tahun lebih, aku sangatlah menderita.”

“Cepatan bawa jalan!” Andri Chen memberi isyarat.

Rico Wang menambah kecepatan mobil, menyetir Benz ini berkeliling berapa putaran di Daerah Park Centre, pada akhirnya Benz Car berhenti di depan gerbang yang bernama The Royal Bath Centre, dua orang baru siap-siap turun dari mobil, Rico Wang buru-buru berkata: “Kak Andri, tunggu sebentar.”

Andri Chen dengan curiga bertanya: “Kenapa?”

Rico Wang memberi isyarat belakang mobil, berkata: “kak Andri, kita sepertinya di ikutin sama orang.”

Mendengar di ikutin dua kata ini, Andri Chen mula-mula masih mengira wartawan Nanjing, tapi dengan teliti melihat-lihat mobil warna perak abu yang berhenti di Bath Centre, dia tiba-tiba menyadarinya, orang yang di dalam mobil itu sepertinya adalah polisi.

Karena hari ini adalah hari keluar penjara Rico Wang, polisi Nanjing pasti juga akan membuntuti, bagaimanapun juga Rico Wang juga termasuk orang yang berkeliaran melakukan segala macam pekerjaan.

Andri Chen mengamati sebentar, merespon kembali, berkata: “Polisi, tidak perlu peduli mereka!”

Andri Chen juga tau tujuannya polisi-polisi ini mengikuti, bukankah berhubungan dengan masalah Nora Shen.

Selesai berbicara, Andri Chen turun dari mobil, membawa Rico Wang langsung jalan masuk ke Bath Centre yang di depan mata ini.

Dua orang baru masuk ke Bath Centre, Andri Chen menyadari kondisinya sedikit tidak benar, berdiri di resepsionis Bath Centre mengamat-amati secara diam-diam.

Rico Wang melihat watak muka Andri Chen ada sedikit berubah, juga mengikuti tatapan pandangan Andri Chen melihat-lihat, bertanya dengan bisikan: “Kak Andri, kenapa?”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu