My Charming Lady Boss - Bab 69 Kejadian Tak Terduga (2)

Setelah mendengarnya, Sisca pun bertanya: "Apakah mereka terluka parah?"

Andri Chen menjawab: "Sampai ambulans pun datang menjemput."

Sisca menjelaskan: "Teman kamu ini melindungi diri dengan sedikit berlebihan, lihat dulu keadaan orang yang dipukulnya, aku segera menelepon dan menanyakannya."

Setelah mendengar, Andri Chen merasa sangat berterima kasih: "Istriku, terima kasih ya!"

Sisca tiba-tiba terpikir satu hal, dengan cepat dia berkata: "Oh ya, Ayahku ingin menemuimu, minggu depan kamu ikut aku pulang ke rumah ya."

"Pulang?" Andri Chen terlihat sedikit terkejut, dia tahu betapa liciknya Ibu Sisca, waktu itu sudah hampir ketahuan, bagaimana jika kali ini benaran ketahuan.

Sisca memberi pesan padanya: "Kamu harus berakting dengan baik, jika sampai ketahuan, maka habislah kamu."

"Harus pergi ya?" Andri Chen mencoba bertanya.

"Omong kosong! Sudah diputuskan begini, sudah sudah, aku mau menelepon menanyakan kabar temanmu dulu." Berbicara sampai disini, Sisca pun mematikan telepon itu.

Setelah telepon terputus, Andri Chen menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan panjang, merasa takut jika Rico Wang akan ditahan.

Dia menunggu di depan restoran, telepon dari Sisca pun masuk dan tersambung, Sisca berkata dengan jelas lewat telepon: "Aku dengar rekan di daerah Kowloon berkata, mereka sedang memeriksa apakah benar ketiga orang itu mulai memukul dulu, setelah mendapatkan bukti baru bisa diputuskan."

Mendengar sampai disini, Andri Chen bersyukur sudah mengambil salinan rekaman CCTV tadi, dia langsung berkata: "Aku punya salinan rekaman CCTV di restoran, tolong bawa ini ke kantor kepolisan Kowloon."

Begitu mendengarnya, Sisca pun bertanya dengan heran: "Kamu sungguh berpengalaman! Apakah kamu beneran seorang sales? Kok hebat sekali?"

Andri Chen juga ingin tahu apa yang pernah dia kerjakan dulu, tetapi otaknya tidak berfungsi dengan baik lagi, bagaimanapun tidak kepikiran, berhadapan dengan pertanyaan Sisca, Andri juga bingung harus menjawab apa, hanya bisa menjawab sembarang: "Belajar dari Tv."

Sisca tidak bertanya lebih lanjut soal itu, tetapi mengalihkan topik dan bertanya; "Sekarang kamu dimana?"

Andri Chen menjawab dengan jujur: "Aku sedang di restoran bisnis daerah Kowloon."

Sisca lanjut berkata: "Kamu tunggu aku disana, aku segera sampai, siapkan rekaman itu dan akan kubawakan untuk rekan di Kowloon."

"Baiklah, aku tunggu kamu." Sambil berkata, Andri Chen mematikan telepon itu.

Setelah menunggu 10 menit di depan restoran, terlihat sebuah mobil polisi menghampiri, dengan segera Andri Chen berlari ke arahnya, dia membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam, sembari memberikan sebuah flashdisk dan berkata: "Semua rekaman ada di dalam."

Sisca menerima flashdisk itu, kemudian mengalihkan pandangan ke wajah Andri, menatapnya dengan lama, hingga membuat Andri merasa canggung.

"Ada apa?" Andri Chen bertanya dengan penasaran.

Sisca tersenyum lebar: "Kamu belajar dari siapa?"

Sebenarnya Andri sendiri pun tidak tahu, dia sembarang berkata: "Saat masih kecil aku pernah belajar dengan seorang guru tua di pegunungan, dengar-dengar dia adalah murid Bruce Lee."

Sisca yang mendengarnya langsung merasa tertarik: "Benarkah? Dimana guru itu sekarang?"

Andri pun pura-pura berkata dengan sedih: "Dia ada di dalam hatiku..."

Begitu mendengar Sisca langsung paham, dia berkata dengan rasa maaf: "Maafkan aku!"

Andri berkata dengan santai: "Tidak apa-apa, hanya masa lalu."

Kadang, Andri sangat bangga dengan kemampuan aktingnya sendiri, dia sungguh curiga apakah dulunya dia pernah bergelut di dunia film.

Perempuan itu terdiam beberapa saat, lalu mencoba berkata: "Oh iya, kapan-kapan ajarin teknik ini kepadaku ya."

Dalam hatinya dia sangat paham bahwa dia sama sekali bukan tandingan Andri, jika bisa belajar teknik dan kemampuan darinya, dia pasti akan lebih pandai menangkap penjahat, karena Andri sangat gesit dalam bergerak, cepat bagai Bruce Lee, hingga kadang Sisca pun dibuat bengong olehnya.

Mendengar permintaan Sisca, Andri Chen dengan cepat mengiyakan: "Tidak masalah, tetapi ada bayarannya."

"Berapa?" Sisca serius sekali.

Setelah berpikir, Andri pun kembali berakting: "Paling tidak kamu harus membayarku 1 juta Yuan!"

Sisca meremehkannya dan berkata: "Kamu sungguh mata duitan!"

Andri menjawab: "Saat ini aku memang sangat miskin!"

Berbicara sampai disini, Andri kepikiran Rossa yang masih menemani Direktur Huang yang berhidung belang itu, spontan merasa panik dan takut Rossa dimodusin, dia langsung menoleh melihat Sisca: "Istriku, aku masih ada urusan, aku harus pergi dulu."

Selesai berkata, Andri mendorong pintu mobil dan keluar, saat berlari hingga ke pintu depan restoran, terdengar suara Sisca dari belakang: "Jangan lupa soal ke rumahku minggu depan."

Sambil berlari, Andri menoleh ke belakang: "Oke, aku ingat."

Andri Chen naik lift menuju lantai 8 dengan terburu-buru, dia langsung membuka pintu ruangan 808, saat membuka dia terkejut melihat tidak ada satupun orang dalam ruangan, dia juga memeriksa ke kamar mandi dalam ruangan itu, hasilnya tidak ada siapa-siapa.

Seketika merasa cemas, dia mulai berkomat kamit sendiri: "Kemana mereka?"

Karena itu, dia langsung mengeluarkan handphone dan menelepon Rossa, mencoba beberapa kali tetapi tetap tidak diangkat.

Perasaan Andri tidak enak, dalam mulutnya dia mengumpat kata 'Sial', kemudian pun meninggalkan ruangan 808.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu