My Charming Lady Boss - Bab 187 Persahabatan Abadi (2)

Ucapan Taopa sudah sampai di sini, Rico tidak enak menyelaknya lagi, karena nantinya semakin lama akan membuat keadaan semakin rumit.

“Kakak Taopa, kata-katamu benar adanya.” Rico meresponnya, ia pun hanya kembali duduk di sofa, lalu berinisiatif menuangkan bir untuk Kakak Taopa.

Andri menarik napas dalam, membiarkannya berlalu, langsung menyampaikan inti pembicaraan: “Kakak Taopa, sebutkan permintaanmu! Jika saja kamu tidak lagi mencari Sisca, apapun juga akan kulakukan.”

“Benarkah?” Taopa mematikan rokok di tangannya, mengangkat gelas bir dan menggoyangkannya, memiringkan kepala dan bertanya dengan tidak percaya.

Andri mengangguk: “Hm.”

Melihat Andri mengangguk, Taopa pun tersenyum, meneguk wiski di dalam gelasnya, ketika meletakkan gelas birnya, ia berkata pada Andri: “Aku adalah orang bisnis, paling suka berhubungan dengan orang seperti Kakak Andri.”

Mendengar panggilan baru yang disematkan Taopa, Andri pun langsung tahu ia pasti memiliki permintaan yang tinggi.

Taopa melanjutkan berbicara: “Aku tahu Ibu dari Sisca melakukan bisnis, dua atau empat milyar adalah hal kecil baginya, begitu saja! Karena aku kenal dengan Rico, maka kuberi diskon menjadi dua milyar.”

Mendengar nominal ini, raut wajah Rico menjadi kusam.

Sedangkan Andri tidak merasa terkejut, ia tahu Taopa pasti memberikan harga tinggi, tidak disangka ternyata benar.

Andri menuangan segelas wiski, ketika meletakkan gelasnya, baru ia berusaha merayu Kakak Taopa: “Kakak Taopa, nominal ini apakah tidak terlalu tinggi?”

Mendengar ini, Taopa pun tertawa, tertawa dengan sangat bahagia, setelah tertawa sebentar, baru berbicara pada Andri: “Apakah harga ini tinggi?”

Baru selesai bertanya, tiba-tiba raut wajah Taopa berubah, melempar gelas bir yang ada di tangannya ke lantai dengan sekuat tenaga, hanya terdengar suara “prang”, mengejutkan semua orang di dalam ruangan, bahkan wanita cantik yang sedang bernyanyi pun terdiam, dengan takut memandang ke arah Andri dan yang lainnya.

Wajah Taopa dipenuhi kemarahan dan berkata: “Woi! Dua milyar tinggi? Apakah kamu tahu apa rasanya berada di dalam penjara selama 6 tahun? Tahukah kamu, selama enam tahun, aku bisa menghasilkan milyaran uang? Gurumu di sekolah tidak pernah mengajarimu bahwa waktu adalah uang?”

Kemurkaannya yang tiba-tiba datang, Rico pun terpaku karena terkejut.

Sedangkan Andri tidak terkejut oleh sikap Taopa, ia perlahan mengangkat gelas birnya dan sekali lagi meminumnya, ketika meletakkan gelas birnya, menahan kegeramannya, menengadah dan menatap Taopa sambil berbicara dengan suara lembut: “Kakak Taopa, ada kalanya melakukan suatu hal tidak bisa tidak memberikan sedikit kelonggaran untuk diri sendiri!”

“Kamu kira siapa dirimu? Berani mengancamku?” Selesai memaki, tiba-tiba Taopa mengeluarkan pistol dari pinggangnya, meletakkannya di atas meja dengan kasar.

Saat itu, pistol yang diletakkan di atas meja begitu menarik perhatian, juga membuat wajah Rico menjadi semakin pucat.

Melihat pistol ini, Rico hanya terpaku, seumur hidupnya, pertama kalinya ia melihat benda ini, seketika terkejut.

Rico juga tahu masalah ini berubah menjadi serius, tapi yang terjadi di hadapannya sekarang, ia benar-benar tidak bisa membantu apa-apa.

Andri melihat pistol yang diletakkan di atas meja the, jantungnya berdegup, ia tidak mengira Taopa mempunyai pistol, manalagi membawanya bersamanya, bisa diketahui, betapa gilanya ia di Nanjing.

Saat itu, atmosfer di dalam ruangan berubah tegang, bahkan jantung Andri pun terus berdegup kencang, ia tahu jika tidak hati-hati akan ada nyawa yang terluka malam ini.

Tangannya sedikit gemetar, tapi sekuat tenaga ia berusaha mengontrolnya, menunjukkan sikap tenang di hadapan Taopa.

Andri berpikir, berencana ingin bersabar sekali lagi, ia menengadah menatap Taopa sambil berbicara: “Kakak Taopa, aku berjanji padamu, baiklah kalau begitu dua milyar.”

Rico yang ada di sisinya tegang hingga tidak berani bernapas, hatinya memikirkan dua milyar, jika saja mereka tidak makan minum seumur hidupnya juga tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu, bagaimana Andri akan mendapatkannya?”

Lalu Kakak Taopa dari yang angkuh berubah dan berbicara: “Sekarang tidak semudah dua milyar, aku masih harus menambahkan satu permintaan lagi.”

Hati Andri terkejut, perlahan ia mengeluarkan sebungkus rokok Nanjing, lalu menyalakannya, mengisapnya, ia tahu permintaan Taopa pasti tidak mudah untuk dikabulkan, tapi ia masih bertanya dengan sedikit harapan: “Kakak Taopa, permintaan apa yang masih kamu inginkan?”

Taopa menunjuk Andri, berkata dengan jelas sekata demi sekata: “Kamu dengarkan aku, suruh Sisca si jelek itu datang menemaniku untuk satu malam, maka masalah ini akan impas.”

Mendengar ini, Andri tidak bisa menahannya lagi, karena ia tidak mungkin mengiyakan, juga tahu tidak bisa mendiskusikan ini dengan Taopa.

Jadi, dengan tenang ia mematikan rokok yang ada di tangannya ke asbak, mengambil kesempatan ketika Taopa tidak memperhatikan, tiba-tiba mengambil asbak kaca dari atas meja dan mengangkatnya lalu sekuat tenaga melemparkannya ke wajah Taopa.

Taopa tidak menyangka Andri akan melakukan ini, ia tidak sempat menahan, wajahnya pun terkena asbak, ia jua terjatuh ke sofa di belakangnya, menoleh, lalu langsung mengambil pistol yang ia letakkan di atas meja.

Namun saat itu, Taopa tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu