My Charming Lady Boss - Bab 95 SMA Poly (2)

Felicia baru ingin mengatakan sesuatu, Rendy sudah membawa tas meninggalkan kantor kepala sekolah.

Saat ini, hanya ada Felicia dan Andri di koridor kantor kepala sekolah, keduanya hanya diam, Felicia menoleh dan melihatnya sekilas, dia pun sadar bahwa Andri juga sedang menatapnya, dengan ekspresi cemberut dan tidak senang bertanya: “Apa yang kamu lihat? Dasar penjahat!”

Andri sengaja mengingatkan: “Gadis kecil, jangan lupa jika penjahat ini pernah menyelamatkanmu, kalau tidak, kamu tidak akan berdiri di sini sekarang,”

Felicia tetap cemberut, meskipun dalam hati dia sangat berterima kasih kepada Andri, namun dia tidak mengungkapkannya dengan kata-kata, berdiri di koridor SMA Poly dan berkata: “Kamu jalan-jalan sendiri, aku ingin mengumumkan sedikit hal kepada murid-murid.”

Selesai berbicara, tanpa menunggu jawaban Andri, Felicia langsung pergi dengan cepat.

Andri berteriak dari belakang: “Hei orang gila, bukankah kepala sekolah memintamu untuk mengantarku berkeliling di sekolah? Bagaimana bisa kamu menganggap perkataan kepala sekolah sebagai angin lewat!”

Saat mendengarnya, Felicia berhenti di tempat, berbalik badan dan berkata: “Kamu bukan anak kecil lagi, berkelilinglah sendiri!”

Andri melihat sosok Felicia yang berjalan pergi sambil tersenyum dengan perlahan.

Pada saat itulah, Andri tiba-tiba mendengar suara dari belakangnya: “Kakak Ipar!”

Andri menoleh ke arah suara itu berasal, barulah terlihat Robin yang entah muncul dari mana.

Tiba-tiba, dengan senyum bertambah kesal dia berkata: “Kamu ini, saat keadaan darurat kamu malah kabur, sungguh tidak bisa dipercaya.”

Robin menjelaskan: “Kakak Ipar, aku tadi kebelet pipis, makanya pergi ke toilet, kamu baik-baik saja kan?”

Andri menghela nafas lega, kemudian berkata: “Aman terkendali.”

Robin merasa sedikit heran, dia melihat ke sekeliling, namun tidak menemukan sosok Felicia, langsung bertanya: “Dimana guru gila itu?”

Membahas soal Felicia, Andri merasa ingin sekali menghabiskan Robin, dia pun menjulurkan tangan dan mencubit leher Robin sambil berkata: “Dasar bocah, baru saja kamu hampir membuatku celaka, aku harus memberitahu Kakakmu soal ini, biarkan Kakakmu yang memberimu pelajaran!”

Robin pun panik dan segera meminta ampun: “Kakak ipar, maafkan aku! Aku bersalah, tadi aku memang kebelet pipis.”

Andri melepaskan cubitannya, saat kepikiran kantor yang berantakan, dia pun memerintah: “Sekarang aku beri kamu sebuah tugas, jika sudah selesai, aku akan melepaskanmu.”

“Tugas apa?” Robin bertanya dengan suara pelan

Andri mengancamnya dan berkata: “Bersihkan ruangan kantor tadi, kalau tidak aku akan memberi tahu Kakakmu soal ini.”

Robin mengiyakan dengan cepat: “Baiklah, sekarang juga aku akan kesana.”

Selesai berkata, anak itu pun segera berlari ke ruangan kantor di ujung koridor.

Andri yang masih berdiri di koridor tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia pun mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Sambil menghisap rokok, dia berjalan ke arah ujung koridor, dengan samar-samar dia mendengar suara tawa murid-murid dari ruang kelas.

Karena merasa penasaran, Andri pun berjalan menuju ke pintu jendela dan melihat ke dalam, Felicia sedang berdiri di atas podium, dan bertanya pada seorang murid, “Apakah kamu rasa tindakanmu masuk akal?”

Siswa tersebut menggoyangkan kaki kanan dan berkata dengan arogan: “Bagaimana bisa aku tidak masuk akal?”

“Saat jam belajar kamu menonton menggunakan handphone, apakah ini masuk akal?” Felicia bertanya dengan kesal dan nafas yang memburu.

“Apakah kamu bisa mengaturku?” Murid itu sungguh tidak memandang Felicia sebagai gurunya.

Setelah mendengar itu, Felicia semakin marah dan ingin sekali menamparnya, tapi dia tidak mungkin melakukannya, pada akhinya dia pun berteriak sambil menunjuk pintu kelas: “Karena aku tidak bisa mengaturmu, maka kamu keluar dari kelas ini!”

“Atas dasar apa kamu menyuruhku keluar? Aku sudah membayar uang sekolah!” Siswa tersebut menjawab dengan suara yang lebih keras dari Felicia.

“Jadi kamu tidak mau keluar? Kalau begitu aku akan segera menelepon orang tuamu.” Felicia pun mengancam untuk memanggil orang tua murid.

“Telepon saja!” Siswa itu tidak takut sama sekali.

Melihat kejadian ini, Andri tiba-tiba berjalan masuk ke ruang kelas, kehadirannya menarik perhatian seisi kelas.

Beberapa orang bahkan berbisik-bisik: “Siapa dia?”

Ada juga gadis-gadis yang tergila-gila dan berkata: “Waw! Paman ini sangat menawan, terlihat sangat tampan!”

Saat Felicia melihat Andri, dia pun terdiam, entah sejak kapan dia muncul disana.

Tentu saja, siswa nakal yang berdiri di samping Felicia merasa penasaran dan mengalihkan pandangan ke arah Andri, terlihat Andri menghisap rokok memasuki ruang kelas.

Andri berjalan ke hadapan murid itu sambil menghisap rokok di mulut, meliriknya dari atas hingga bawah dan bertanya: “Siapa namamu?”

“Apa urusan denganmu?” Murid itu melototi Andri dengan kesal.

Andri menghisap rokoknya, tersenyum dan mengangguk, baru saja akan berbicara, handphonenya malah berdering secara tiba-tiba, dia pun menundukkan kepala melihatnya, ternyata panggilan dari Rico.

Oleh karena itu, dia langsung mengangkatnya: “Rico!”

“Kak Andri, kamu dimana?” Rico bertanya dari ujung telepon.

Andri menjawab sesuai kenyataan: “Aku di SMA Poly.”

“Apa yang kamu lakukan di SMA Poly?” Rico bertanya dengan rasa ingin tahu di telepon.

“Menyelesaikan sedikit masalah!” Untuk sementara waktu Andri tidak menjelaskannya dengan jelas, lebih baik menjelaskan seadanya dulu.

Rico berkata: “Apakah malam ini ada waktu? Ayo minum bersama.”

Andri langsung menyetujuinya: “Tidak masalah, tunggu aku selesai mengurusi masalah disini, nanti aku hubungi.”

“Tidak masalah.” Setelah itu, Andri pun menutup teleponnya.

Dia menyimpan handphonenya, kemudian melihat kembali ke arah wajah murid itu, terlihat murid itu tidak lagi arogan seperti tadi, ekspresinya saat ini sungguh membuat Andri kebingungan.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu