My Charming Lady Boss - Bab 158 Apa Yang Ingin Dilakukan (1)

Andri Chen benar-benar takut Futari Tsu akan mengajukan beberapa pertanyaan yang sensitif, terutama di hadapan Diana Lu dan Victor Mi.

Pada saat ini, saraf Andri Chen menegang, dan dia benar-benar khawatir Futari Tsu akan mengungkap rahasia dirinya dan Sisca Mi. Jika saat itu tiba, maka semua yang mereka lakukan sekarang akan sia-sia.

Saat ini, Futari Tsu, yang duduk di hadapan Andri Chen pun bertanya, "Paman, apakah orang yang berbohong itu baik?"

Setelah mendengar pertanyaan ini dari Futari Tsu, Andri Chen sedikit mulai khawatir, sebelumnya dia memarahinya di rumah sakit, apakah dia akan mengambil kesempatan untuk membalaskan dendam terhadap dirinya?

Memikirkan hal ini, Andri Chen mulai agak bingung, ia pun mencoba menjawab, "Tentu saja berbohong itu tidak baik."

Futari Tsu mengangguk dan lanjut bertanya, "Apakah Paman pernah berbohong?"

Menghadapi pertanyaan Futari Tsu yang satu ini, Andri Chen pun terdiam, karena dia memang pernah berbohong, tetapi kadang-kadang dia terpaksa melakukannya.

Saat ini, bukan hanya Andri Chen yang gugup, bahkan Sisca Mi yang berada di samping juga merasa gugup,, dia menolehkan kepala dan melihat Futari Tsu, seolah-olah dia melihat sesuatu di wajahnya.

Namun, Diana Lu dan Victor Mi tidak menemukan apa pun, tetapi Diana Lu segera mengoreksi Futari Tsu: "Futari! Nanti kamu harus memanggil Andri dengan panggilan Kakak Ipar."

Setelah mendengarkan kata-kata Diana Lu, Futari Tsu sedikit tertegun, ia secara tidak sadar menoleh dan bertanya pada Diana Lu, "Kenapa?"

Diana Lu berkata dengan senyum di wajahnya, "Andri dan Kakakmu sudah mendaftarkan pernikahan mereka, menurutmu, bukankah harusnya kamu memanggil dia dengan panggilan Kakak Ipar?"

Setelah mendengar ini, wajah Futari Tsu pun suram, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Kakak dan Paman sudah menikah?"

Diana Lu mengangguk dan menjawab: "Benar! Kenapa?"

Futari Tsu memandang Andri Chen dan Sisca Mi dengan curiga, namun dia tampaknya tidak terlalu percaya.

Dia menatap Andri Chen dan bertanya, "Paman, benarkah?"

Andri Chen hanya bisa menjawab: "Benar!"

Menghadapi jawaban Andri Chen, Futari Tsu pun masih tidak menyerah, ia dengan cepat berkata, "Tunjukkan akta nikah kalian, aku sudah begitu dewasa, aku belum pernah melihat akta nikah!"

Ketika Sisca Mi mendengar perkataannya, ia segera tersenyum dan berkata, "Kamu hanya anak nakal, apa yang bagus dari akta nikah!"

Futari Tsu seketika mulai manja dan berkata, "Kakak, tunjukkan padaku! Aku belum pernah melihat seperti apa akta nikah."

Begitu Sisca Mi ingin melanjutkan perkataannya, Diana Lu pun menyela dan berkata, "Sisca, tunjukkan saja padanya! Gadis ini sangat penasaran."

Victor Mi pun ikut menjawab dan berkata, "Andri, perlihatkan pada Futari, dia sangat penasaran terhadap segala hal."

Andri Chen merasa sedikit khawatir, jika membuat gadis ini bisa menyadarinya, maka ini akan menjadi sebuah masalah.

Namun, jika dia tidak mengeluarkannya saat ini, aku khawatir Futari Tsu bahkan akan meragukan sesuatu.

Karena dipaksa oleh ketidakberdayaan, dia terpaksa mengambil akta nikah, Futari Tsu pun segera merampasnya, ia menundukkan kepalanya dan melihatnya dengan teliti.

Melihat ini, Victor Mi tersenyum dan berkata, "Futari seperti seekor kucing, ia ingin tahu segalanya."

Setelah berbicara, dia berkata kepada Andri Chen sambil memegang gelas anggur: "Andri, temani Ayah untuk minum beberapa gelas lagi, anggur hari ini semakin terasa nikmat jika terus kita minum."

Andri Chen tahu hari ini suasana hati Victor Mi sangat baik, jadi dia tidak menolak, ketika ia bersulang dengan Victor Mi, cahaya di sudut matanya melirik Futari Tsu, ia khawatir bahwa dia akan menemukan sesuatu yang mencurigakan.

Begitu dia minum dua gelas anggur, Futari Tsu mengangkat kepalanya setelah melihat akta nikah, ia pun berkata dengan takjub: "Kakak, aku tidak menyangka kamu dan Kakak Ipar mendaftarkan pernikahan secepat ini."

Ketika Sisca Mi mendengar kalimat ini, dia melihat ekspresi aneh di wajah Futari Tsu, tiba-tiba dia merasa sepupunya menarik bagi Andri Chen, tidak tahu mengapa, mungkin ini hanya perasaannya.

Tapi dia tidak mengatakannya, terutama di depan orang tuanya.

Dia berhenti sejenak dan menjawab: "Semua ini berkat kontribusi Bibimu."

Futari Tsu harus mengembalikan akta nikah tersebut kepada Andri Chen seperti apa adanya, dan kemudian membalikkan badan dan meninggalkan meja makan.

Melihat situasi ini, Diana Lu dengan cepat bertanya: "Futari, apakah kamu tidak mau makan lagi?"

Futari Tsu tiba di depan pintu kamar, ia pun berkata tanpa menoleh ke belakang, "Aku mau mengerjakan PR."

"Oke, ujian akhir akan segera datang, kamu harus mengulang pelajaran dengan baik, dan berusaha untuk hasil yang baik untuk tahun baru." Diana Lu memberinya motivasi di ruang makan.

“Oke Bibi.” Futari Tsu menjawab dan menutup pintu kamar.

Setelah Futari Tsu pergi, Andri Chen akhirnya merasa lega, dia benar-benar ketakutan tadi hingga mengeluarkan keringat dingin, jika Futari Tsu menyadari hal ini dan ingin benar-benar ingin mengungkap hal tersebut, maka Victor Mi dan Diana Lu pasti akan sangat sedih.

Makan bersama kali ini memakan waktu hampir beberapa jam, tetapi Victor Mi dan Andri Chen tampaknya tidak menunjukkan keinginan untuk berhenti.

Setelah minum beberapa gelas anggur, Victor Mi mulai membicarakan sesuatu dari lubuk hatinya yang paling dalam kepada Andri Chen. "Andri, anak perempuanku yang satu ini, aku akan memberikannya kepadamu nanti, jika dia salah, kamu harus bersikap lapang dada, gadis ini, sejak kecil sangat nakal, ia juga dimanjakan oleh aku dan Ibumu. "

Setelah mendengar ini, Andri Chen tidak tahu harus berkata apa, karena kata-kata tulus yang diucapkan oleh Victor Mi, tetapi bagaimana? Dia dan Sisca Mi bekerja sama untuk membohonginya, Ayah yang penuh dengan kasih sayang ini, membuat Andri Chen merasa tidak tega.

Dia hanya mengangguk sambil memegang gelas, dan berkata, "Ayah, kamu jangan khawatir! Aku akan menjaga Sisca dengan baik."