My Charming Lady Boss - Bab 204 Panik

Setelah mengatakan hal tersebut, ekspresi Yuni Lin berbubah sedih, menatapi Andri Chen yang dihadapannya, dia berbicara dengan sedih:“Andri, kita ditakdirkan untuk tidak bisa bersama, dan aku hanya bisa memberikanmu sekali saja.”

Ekspresi semangat Andri Chen meghilang ketika Yuni Lin mengatakannya, dan dia akhirnya mengerti tujuan Yuni Lin mengajak bertemu di tempat ini.

Ekspresi wajahnya langsung menegangkan, dan kata-katanya yang dikatakan Yuni Lin barusan bergema di benaknya, dan dia tidak bisa mengambarkan suasana hatinya, dan tidak tahu kalimat apa yang bisa mengungkapkan perasaannya sekarang.

Yuni Lin melirik Andri Chen dengan bingung, dan bertanya dengan lembut:”Andri, Apakah kamu tidak tertarik padaku?”

Andri Chen bangun dari lamunannya, dan menggelengkan kepalanya:“Tidak .”

“Ayo!”Yuni Lin menanggapinya, dan duduk di atas pangkuan Andri Chen, bersiap melepaskan pakaiannya satu per satu.

Namun, baru saja dia melepaskan mantelnya, Andri Chen yang duduk di sebelah mengulurkan tangan dan memegang tangan kanannya, dan berkata:”Yuni, Apakah kamu akan mengucapkan selamat tinggal padaku setelah malam ini?”

Yuni Lin juga menghentikan tangannya, dan tertawa:”Bukankah ada sebuah lagu yang berjudul setelah fajar terbit akan berpisah? Bukankah baik begitu, mulai sekarang, kita masih bisa berteman.”

Dia berkata dengan begitu acuh tidak acuh, sebenarnya didalam hatinya, dia sudah menangis dan telah menjadi air mata, hanya berpura-pura kuat di depan Andri Chen, dia tidak ingin melakukan ini, tetapi dia benar-benar tidak punya pilihan.

Mendengar hal itu, Andri Chen dengan sedih mengangguk, dan mengeluarkan dua kata:”Baiklah!”

Melihat penampilan dari Andri Chen, Yuni Lin merasa sangat tidak nyaman dan hanya dapat minta maaf dan berkata kepada Andri Chen:”Andri, maaf, demi ayahku, dan aku hanya bisa….”

Yuni Lin belum meyelesaikan kata-katanya, Andri Chen langsung menyela:”Yuni, Aku mengerti."

Yuni Lin terus berkata:”Andri, maafkan aku, maafkan aku…..”

Andri Chen mengulurkan tangannya dan mengusapkan pipinya,ketika aku menolek ke arah Yuni Lin, terpancar senyuman yang kaku di pipinya, berkata dengan sabar:”Yuni, tidak apa-apa, bukankah sudah bilang kita masih bisa menjadi teman? Aku berjanji kepadamu, untuk menjadi temanmu selamanya.”

Yuni Lin mendengarkan kata-kata itu, dia mengangguk dengan tidak nyaman, dan melepaskan mantelnya.

Andri Chen melihat hal tersebut, dengan segera mengambil jaket Yuni Lin dan memakainya kepadanya, sambil tersenyum dan berkata:”Udara begitu dingin, Pakailah!”

Mendengar hal itu, Yuni Lin terdiam sejenak dan menatapi Andri Chen dengan tatapan aneh.

Andri Chen memandangi Yuni Lin yang di hadapannya, tersenyum, dan menoleh untuk memberikan isyarat:“Yuni, sudah malam sekali, aku akan mengantarmu pulang!”

Setelah mengatakan itu, Andri Chen membuka pintu mobil dan keluar dari mobil, berjalan kearah pengemudi dan membuka pintu pengemudi.

Yuni Lin yang duduk di kursi belakang juga mendorong pintu dan kerluar dari mobil, ketika duduk di kursi kursi samping pengemudi, Andri Chen mengendarai meninggalkan komunitas Xinhua, melaju cepat ke jalanan yang gelap .

Angin yang berhembus dengan dinginnya, mobil yang melaju di jalanan, akhirnya sampai di dekat The Royal Hotel.

Andri Chen yang duduk di kursi pengemudi itu menolek ke arah Yuni Lin yang di sampingnya, dan memberi isyarat:”Yuni, sudah malam, ayo kembali ke hotel! Mobilmu, aku akan membawanya ke komunitas xinhua malam ini, bukankah kamu akan pindah rumah besok? Tiba saatnya aku akan memberikanmu kunci padamu.”

Yuni Lin menganggukan kepala, terasa seperti tidak ada niat untuk meninggalkan, dan dia merasa sangat enggan meningalkan.

Ketika Andri Chen terus berbicara, dia tidak dapat menahan diri untuk memeluk Andri Chen lagi, dengan berat hati berkata:”Andri, Rossa adalah wanita yang baik, kamu harus memperlakukannya dengan baik, aku tahu dia menyukaimu, Jangan mengecewakan hatinya!”

Andri Chen tiba-tiba tersenyum dan berkata:”Jangan khawatir tentang hal ini, ketika kita sudah menikah, kamu setidaknya harus memberikan kami sebuah amplop merah yang besar, jangan sampai tidak datang ya!”

Yuni Lin tiba –tiba saja duduk dengan tegaknya, tanpa sengaja menyeka air mata yang keluar itu, dan bertanya dengan tersenyum:”Berapa banyak yang kamu inginkan?”

Andri Chen mengajukan tangannya dan memberikan isyarat kepada Yuni Lin, berkata:”Paling sedikit puluhan juta!”

“Kejam sekali kamu?” Yuni Lin sambil menyekakan air matanya, sambil bergurau.

Andri Chen berkata dengan blak-blakan:”Pernikahan ini cuma sekali saja, aku mesti memerasmu dengan ganas, Siapa suruh kamu adalah bos kita?”

Yuni Lin mengangguk dan setuju:”Baik, puluhan juta!”

Andri Chen tersenyum dan memujinya:”Memang Direktur Lin, sungguh dermawan!”

Begitu selesai mengatakannya, hujan deras pun turun dari jendela mobil seperti meladaknya pipa air, dari langit dan jatuh ke bawah.

Andri Chen menoleh dan melirik, dengan sibuknya berbicara dengan lembut kepada Yuni Lin yang di sebelahnya:”Yuni, hujan turun dengan derasnya, aku akan mengantarmu ke depan pintu hotel! Jika tidak kamu akan masuk angin karena kebasahan, Lihatlah kamu mengenakan baju tipis!”

Setelah mengatakannya, Andri Chen mengendarai mobil ke depan pintu The Royal Hotel, penjaga pintu dengan inisiatif membuka pintu untuk Yuni Lin, tetapi Yuni Lin tidak langsung keluar dari mobil, menoleh melihat Andri Chen dan berkata:”Andri, mampir dulu ke atas!”

Andri Chen tertawa:”Sudah malam, aku tidak naik lagi, Jangan sampai kamu memanfaaatkanku!”

Setelah mendengarkan itu, Yuni Lin tidak bisa menahan diri dan memukul bahu Andri Chen dengan kepalan tangan, dengan bertingkah marah:”Nyebelin deh!”

Andri Chen dengan terburu-buru mendesak Yuni Lin lagi:”Baiklah, sudah malam sekali, kamu cepat pulang! Mungkin saja Lucy masih menunggumu untuk pulang, lihat sudah sangat malam sekali.”

Yuni Lin benar-benar tidak ingin keluar dari mobil, dia tahu bahwa begitu turun dari mobil, dia benar-benar berpisah dengan Andri Chen, sejak saat itu hanya menjadi teman sejatinya, mungkin Andri Chen akan benar-benar menikahi Rossa Du, dan kemudian memiliki anak, dan kemudian terus kemudian ….

Andri Chen meliat Yuni Lin yang tidak peduli, mendesaknya lagi:”Yuni, cepat pulang sana!”

Setelah mengatakannya, Yuni Lin mengulurkan mulutnya dan mencium pipi Andri Chen, lalu berkata kepada Andri Chen dengan penuh perhatian:”Hati-hati di perjalanan!”

Andri Chen tertawa:”Tenang! Meskipun aku belum ada SIM, kehebatan mengendarai mobil nomor satu.”

Yuni Lin barusan turun dari mobil, dengan inisiatif menutup pintu untuk Andri Chen, ketika Andri Chen pergi, dia melambaikan tangan kearah Andri Chen, dan menyaksikan kepergiannya dengan perlahan-lahan.

Ketika mobil meninggalkan hotel, saat perjalanan ke jalan raya, Yuni Lin tidak bisa menahan diri, lalu menutup mulut dengan kedua telapak tangan dan menangis, air mata yang berlinang, seperti tiba-tiba turun hujan deras.

Setelah beberapa saat, Yuni Lin akhirnya tidak dapat menahan kesedihannya, dan berjongkok dan menangis terisa-isa didepan pintu masuk hotel.

“Hiks hiks hisk….”

Melihat hal itu, penjaga pintu berjalan mendekatinya, dan bertanya dengan khawatir:”Nona, ada apa?”

Yuni Lin tidak menghiraukan penjaga pintu itu, tetapi hanya menggelengkan kepalanya dan terus menangis.

Tapi tangisan Yuni Lin yang tenggelam dalam hujan lebat itu, dan mobil Andri Chen yang dikendaraiinya juga pergi dan menghilang dari ujung jalan.

Beberapa menit kemudian, mobil Andri Chen berhenti di gerbang xinhua, suara hujan deras yang mengeledar, wiper kaca depan yang terus berayun-ayun, tapi hati Andri Chen yang tidak kunjung tenang untuk waktu yang lama.

Dia menurunkan kaca jendela mobil, menyalakan sebatang rokok di dalam mobil, dan mehisapnya sedikit demi sedikit, asap rokok yang bergumpal, tetapi Andri Chen yang tidak dapat tenang memikirkan Yuni Lin, dia tidak tahu bagaimana lagi untuk menghadapi Yuni Lin di masa depan.

Dia tahu bahwa tidak mungkin lagi untuk kembali ke masa lalu, karena Yuni Lin akan segera menjadi istri Tommy Sun.

Awalnya dia ingin bertahan masa depan mereka, tetapi pada saat ini, dia harus menyerah karena Yuni Lin tidak ingin kehilangan ayahnya karena masalah mereka berdua.

Setelah Andri Chen menghisap sebatang rokok dengan perasaan kesal, dan tiba-tiba saja teringat tentang Rossa Du yang jauh dari Kota C, dia ingin menelepon Rossa Du, membiarkan dia kembali dari Nanjing keesokkan harinya, karena tidak perlu lagi mencari Florida.

Namun, ketika dia hendak mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Rossa Du, ponselnya berdering.

Dia menunduk melihat, nomor yang tidak dikenal yang muncul di layar ponsel.

Dia melihat dengan seksama, namun tidak tahu siapa yang pemilik nomor telepon ini, menjawab panggilan telepon itu dengan rasa penasaran.

"Halo!" suaranya yang terdengar lemah.

Begitu panggilan itu tersambung, suara Lucy yang terdengar di dalam telepon:”Andri, ada apa denganmu? Mengapa Yuni menangis terseru-seru?”

Andri Chen menarik napas sedalam-dalamnya, dan menjawab dengan perlahan:”Lucy, tolong bantu aku untuk menjaganya malam ini!”

"Apa yang terjadi di antara kalian? Apa yang terjadi?" tanya Lucy dengan kebingungan.

Andri Chen dengan tenangnya merespon:”Tidak apa-apa.”

Lucy yang terus bertanya, tetapi Andri Chen menyela:”Lucy, sudahlah, sudah malam, aku mau tidur, telah merepotkanmu malam ini.”

“ Hei! Andri….” Lucy yang masih ingin berbicara, Andri Chen langsung menutup telepon.

Setelah panggilan telepon ditutup, dalam benaknya terpikir Yuni Lin yang menangis di The Royal Hotel, Andri Chen yang merasa tidak nyaman, setelah selesai menghisap rokok kedua, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Rossa Du.

Tetapi tepat setelah panggilan keluar, sebuah pesan suara datang:”Maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif!”

Andri Chen kembali menelepon Rossa Du lagi, suara seluler yang masih terdengar seperti tadi.

Dengan putus asanya, Andri Chen harus mengirimkan pesan singkat kepada Rossa Du:”Rossa, Besok kembalilah ke Nanjing! Tidak perlu pergi mencari Florida lagi, Jangan bertanya kenapa, setelah kembali ke Nanjing, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu.

Setelah mengirim pesan singkat itu, Andri Chen mengendarai mobil ke kompleks xinhua, memakirkan mobil ke tempat biasanya Yuni Lin parkirkan, dan kemudian berlari pulang ke rumah dalam kehujanan.

Setelah kembali ke rumah, hati Andri Chen merasa kesal, minum banyak bir, dan tertidur di ranjang .

Keesokan harinya, Andri Chen terbangun oleh deringan ponsel, dia perlahan-lahan membuka matanya dan meyentuh ponsel yang ada di meja samping ranjang, dan dia terkejut menemukan bahwa Sisca Mi menelepon.

Melihat nama Sisca Mi, Andri Chen tiba-tiba terbangun dari mimpinya, berbalik dan duduk di atas ranjang, teringat hari ini pembukaan sidang kasus Rico, dia dengan cepatnya bangun dari tempat tidur dan menjawab panggilan Sisca Mi.

“ Hei! Sisca!”

” Andri, terjadi masalah.” Sisca Mi berkata melalui telepon.

Mendengar hal tersebut , Andri Chen tiba-tiba saja menjadi gugup dan dengan cemasnya bertanya:”Apa yang terjadi?”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu