My Charming Lady Boss - Bab 176 Restoran Barat (2)

Andri Chen hanya bisa menjawab, "Iya, di sini!"

Sisca Mi yang berada di luar bertanya, "Kenapa kamu masih ada di dalam toilet? Riasanku saja sudah selesai."

Andri Chen hanya bisa berbohong dengan berkata, "Aku diare."

Sisca Mi berkata dengan kesal, "Kenapa kamu tidak diare daritadi, kenapa malah di saat seperti ini?"

Andri Chen balik bertanya, "Memangnya diare bisa ditentukan waktunya?"

Sisca Mi tidak bisa menang dari Andri Chen, hanya bisa mendesaknya, "Cepetan! Perias sudah menunggu daritadi."

Andri Chen menolak, "Sudah membayarnya mahal-mahal, biarkan saja dia menunggu sebentar!"

Baru saja selesai berkata, Sisca Mi sudah mau pergi. Tapi Andri Chen takut wanita itu akan bertemu dengan Yuni Lin dan yang lainnya, kalau sampai dia bertanya, maka ketahuanlah sudah.

Jadi, sebelum Sisca Mi pergi, Andri Chen segera memanggilnya, "Sisca, tunggu sebentar."

"Ada apa?" suara Sisca Mi yang tidak senang terdengar dari luar pintu.

Andri Chen sengaja bertanya, "Ehm, tidak ada tisu di sini, kamu bisa membantuku membeli tisu tidak di bawah?"

Sisca Mi ingin memarahinya, tapi karena diare yang memang tidak bisa diapa-apakan, dia hanya bisa berkata, "Baiklah, tunggu sebentar!"

Selesai berkata, Andri Chen mendengar suara langkah kaki yang menjauh. Dia bahkan membuka celah pintu sedikit untuk melihat apakah Sisca Mi sudah turun atau belum. Wanita itu sudah turun dari lantai dua.

Melihat itu, Andri Chen menghela napas lega, akhirnya wanita itu pergi juga.

Setelah beberapa saat, Andri Chen mendengar suara langkah kaki yang agak kacau datang ke arah sini. Dia memiringkan kepala dan mendengar dengan serius, ada suara sepatu kulit pria dan suara sepatu hak tinggi wanita, tapi suara hak tinggi wanita lebih besar dari sepatu kulit pria.

Andri Chen menyadari suara langkah kaki semakin dekat, karena penasaran, dia membuka lagi pintu toilet untuk melihat.

Saat ini, ada beberapa orang yang melewati depan toilet. Dia melihat lagi lebih keras, ternyata yang berdiri di depan toilet adalah Tommy Sun dan Yuni Lin, juga beberapa pegawai bridal studio, kelihatannya mereka mau turun ke lantai bawah.

Tapi saat ini, Andri Chen mendengar Tommy Sun berkata, "Yuni, kamu turun dulu dengan mereka, aku mau ke toilet sebentar."

"Baiklah." Yuni Lin menjawab, kemudian mengikuti para pegawai turun dari lantai dua.

Saat ini, Andri Chen sedang dengan panik melihat Tommy Sun berjalan ke arah toilet. Begitu panik hingga dia harus segera mencari tempat untuk sembunyi. Dia melihat sekeliling, tapi tidak ada tempat yang bisa dijadikan tempat sembunyi di sini.

Karena situasi ini darurat, dia hanya bisa sembunyi di belakang pintu toilet. Saat Tommy Sun membuka pintu, Andri Chen yang berdiri di belakang pintu kebetulan tertutupi, tapi pintu dengan cepat kembali tertutup. Dan yang lebih kebetulan lagi, Andri Chen pada saat ini kentut. Tidak dapat menahan kentut di saat yang genting, dia benar-benar sangat kesal pada dirinya sendiri.

Tommy Sun yang mendengar bunyi aneh itu, kaget hingga tubuhnya bahkan bergetar. Baru saja hendak membalikkan kepala, Andri Chen sudah dengan sangat cepat, memukul leher belakang Tommy Sun, hal itu langsung membuat Tommy Sun pingsan.

Dilanjutkan dengan Tommy Sun yang terjatuh ke atas tanah, sedangkan Andri Chen mengunci pintu dua kali.

Andri Chen menoleh pada Tommy Sun yang terbaring di atas lantai toilet. Tiba-tiba dia terpikir akan ponsel Tommy Sun, dia langsung mencari ponsel pria ini. Ponsel ditemukan di kantong celana dengan cepat. Dia membaca riwayat panggilan Tommy Sun, tapi setelah mencari selama beberapa waktu, dia tidak menemukan adanya kontak dengan nama Florida.

Andri Chen berpikir sebentar, seharusnya ada! Kalau wanita yang bernama Florida itu benar-benar memiliki hubungan dengan Tommy Sun, pasti pria itu memiliki nomor ponsel Florida dalam ponsel ini.

Andri Chen mencari lagi, tapi tetap tidak menemukan nomor ponsel Florida.

Akhirnya, dia hanya bisa mengambil dompet Tommy Sun. Berharap di dompet pria itu ada foto atau sejenisnya, tapi setelah mencari selama beberapa saat, tetap tidak menemukan apapun.

Andri Chen sekali lagi hanya bisa menghela napas dan mengumpat, "Sialan! Tidak mungkin bukan Tommy Sun yang wanita itu katakan, bukan Tommy Sun ini?"

Memikirkan ini, Andri Chen menjadi kesal. Karena dia sangat khawatir, kalau itu bukan Tommy Sun yang ini, maka dia dan Yuni Lin akan benar-benar berakhir.

Harapan yang sebelumnya bangkit, dalam terang yang begitu malam ini, perlahan kembali padam.

Tepat di saat ini, ponsel Tommy Sun kembali berbunyi, membuat Andri Chen bahkan bergetar sangking terkejutnya. Dia melihat ponsel, layar ponsel menunjukkan nama 'Yuni'.

Dia tahu Yuni Lin yang sekarang ada di lantai bawah menelpon Tommy Sun. Kalau dia tidak menjawabnya, mungkin Yuni Lin akan mencari ke atas karena waktu Tommy Sun ke toilet sudah terlalu lama.

Andri Chen baru saja bersiap untuk menerima panggilan, tapi panggilan sudah terputus.

Andri Chen melihat Tommy Sun yang terbaring di atas lantai. Dia segera memapah Tommy Sun lalu membiarkan pria itu bersandar di dekat kloset. Setelah itu dia segera pergi dari sana, karena kalau sampai nanti ketahuan, gawatlah sudah.

Baru saja Andri Chen ingin meninggalkan toilet, ponsel Tommy Sun berdering lagi. Andri Chen segera menghentikan langkah. Suara ini sepertinya adalah bunyi pesan masuk. Dia menolehkan kepala pada Tommy Sun yang sedang bersandar pada kloset. Karena penasaran, dia berjalan ke sana dan melihat ponsel Tommy Sun lagi, ternyata benar adalah sebuah pesan baru.

Tapi pesan ini dikirim oleh nomor tidak dikenal, dalamnya berisi, "Tommy! Malam ini pukul 8, aku tunggu di Restoran Yakeshi."

Melihat pesan ini, Andri Chen langsung menunjukkan ekspresi senang, rasanya ingin langsung saja pergi ke Restoran Yakeshi.

Tapi saat Andri Chen berada dalam kesenangan, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu