My Charming Lady Boss - Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (2)

Dia pun bertanya dengan tidak sabar: “Apa syaratnya?”

Yuni Lin berkata dengan licik: “Kamu harus dikebiri terlebih dahulu.”

Mendengar perkataan itu, Andri Chen pun langsung kecewa, awalnya mengira Yuni akan memberikan balasan menyenangkan, tahu-tahunya itu hanya mimpi yang sangat mustahil.

Melihat Andri tidak bersuara, Yuni sengaja bertanya: “Bagaimana? Jika kamu setuju, aku akan panggil dokter sekarang!”

Andri Chen berkata dengan tak berdaya: “Direktur Lin, kenapa kamu begitu menginginkan aku menjadi seorang kasim?”

Yuni menjawab: ”Dengan begini aku tidak akan takut jika kamu berpikir sembarangan terhadapku, sekalipun punya niat sial itu, kamu pun sudah tidak berdaya, tentu saja aku tidak takut lagi.”

Andri Chen hanya bisa melepaskan keinginan untuk memandikan Yuni, dia berkata dengan lemas: “Kalau begitu mandi saja sendiri! Kalau kamu terjatuh nanti aku tidak akan tanggung jawab ya.”

Yuni mendengar perkataan ini dan merasa ada yang tidak beres: “Andri, kenapa aku mendengar seolah kamu sangat berharap aku terjatuh ya?”

Andri Chen segera menggelengkan kepala dan menjelaskan: “Tidak, Direktur Lin, aku hanya cemas kepadamu.”

Yuni pun malas berdebat dengannya, sekujur tubuhnya lengket setelah berkeringat, rasanya sangat gerah, dia ingin segera mandi dan merasakan kesegarannya.

“Baiklah, aku mandi dulu, kamu bantu aku ke kamar mandi ya.” Yuni memerintah.

Mana mungkin Andri membantah perintah dari sang perempuan idaman, dia pun segera memapah Yuni berjalan selangkah demi selangkah ke pintu kamar mandi, langkah kaki Yuni terbilang sangat lambat, karena dia sungguh kehabisan tenaga, sedikit tidak berhati-hati saja dia akan terjatuh.

Tetapi, saat memapah Yuni ke kamar mandi, Andri Chen menemukan sebuah rahasia lewat leher baju Yuni, perempuan itu mengenakan pakaian dalam yang sangat-sangat minim.

Pakaian tidur Yuni yang satu ini cukup longgar, mungkin dia mengenakan ini agar lebih nyaman saat tidur, kulitnya yang putih dan mulus pun terlihat jelas di balik pakaian itu, dan pakaian dalam itu… mungkin dia memang terbiasa seperti itu di rumah.

Pemandangan indah ini terpampang di depan mata Andri, meskipun hanya sejenak, tetapi ini cukup membuat hati Andri menggebu-gebu.

Saat ini Andri tidak berani berpikir lebih jauh, karena perempuan idamannya sedang sakit, dia tidak mungkin membuatnya marah, juga tidak berani dianggap sebagai preman olehnya, lebih tidak ingin diusir dari rumah sang perempuan idaman.

Maka dari itu, dia berusaha menahan diri, setelah membantu Yuni sampai ke kamar mandi, barulah menghela nafas panjang.

Andri Chen ingin menekan dan menahan nafsu dalam diri, tetapi dalam pikirannya terus terbayang pemandangan tadi, terasa sangat nyata dan jelas.

Saat ini, dari dalam kamar mandi terdengar suara aliran air, Andri tahu Yuni sudah mulai mandi.

Dia pun duduk di atas sofa dengan pikiran kemana-mana, dia seolah sudah tergila-gila dengan Yuni, hingga tingkatan yang tak tertolong lagi, jika mereka beneran bersama nantinya, pastilah Yuni kewalahan menghadapi dirinya yang gila kemesraan.

Tentu saja, hari itu terasa jauh, juga terasa dekat.

Tetapi, saat kepikiran Tommy, Andri Chen merasa sangat sedih, entah kenapa dia sangat takut jika Yuni sampai menikah dengan Tommy, di sisi lain dia juga merasa dirinya seperti orang ketiga yang merusak hubungan orang, yang dia yakini adalah, jika Yuni tidak menikah dan mendapatkan buku nikah bersama Tommy, maka dia masih berkesempatan. Yang terpenting adalah dia tahu Yuni tidak menyukai Tommy, dan dia juga ingin tahu bagaimana Yuni bisa menjadi calon istri Tommy.

Saat sedang memikirkan masa depan, Andri mendengar bunyi shower yang terjatuh di kamar mandi.

Setelah itu langsung terdengar suara jeritan Yuni: “Aduh!”

Andri Chen baru tersadar dari lamunannya, karena tahu Yuni terjatuh di dalam kamar mandi, dia pun segera berlari ke pintu dan bertanya dengan cemas: “Direktur Lin, kamu kenapa?”

Yuni Lin hanya menahan sakit, beberapa saat kemudian baru berteriak pada Andri: “Cepat masuk bantu aku berdiri!”

Baru selesai berkata, Yuni Lin segera memerintah dengan tegas : ”Tungguh sebentar, tutup mata kamu saat masuk, kalau tidak aku akan beneran bawa kamu untuk dikebiri!”

Yuni sedang duduk lemas di lantai kamar mandi, dia sungguh tidak kuat berdiri, sekujur tubuhnya seolah remuk, apalagi dia belum makan seharian, tak sedikipun tenaga tersisa di tubuhnya.

Andri pun mengikuti perintahnya, dia menutupi mata dengan sebuah kain, baru saja akan mendorong pintu kamar mandi, dia sadar pintu itu tidak dikunci, sepertinya perempuan idamannya memang tidak mengunci pintu saat masuk tadi, mungkin memang karena takut dirinya akan terjatuh.

Setelah membuka pintu itu, Andri Chen meraba-raba seperti seorang yang buta, dia melangkah memasuki kamar mandi dengan berhati-hati, sambil berkata: “Direktur Lin, aku sudah masuk.”

Yuni memberi perintah: “Kamu tutup mata dengan rapat ya, jika aku melihat kamu menyisihkan sedikit celah, maka akan ku habisi kamu!”

Andri Chen berjalan masuk sambil meraba dinding kamar mandi, sambil mengiyakan: “Direktur Lin, tenang saja! Aku sudah mengikat mata hingga kesakitan, kamu dimana?”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu