My Charming Lady Boss - Bab 233 Mendiskusikan Bisnis

"Andri, aku menghilangkan senjataku." Ucap Sisca Mi dengan suara kecil, takut terdengar oleh orang lain."

"Apa? Kamu menghilangkan senjatamu?" Andri Chen melebarkan kedua matanya, menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut.

Melihat keadaan ini, Sisca Mi dengan cepat menutupi mulut Andri Chen dengan tangannya, dia berkata dengan gugup:" Andri, kecilkan suaramu."

Andri Chen melirik sekeliling dan tidak mendapati satu orang pun, kemudian dia kembali menjatuhkan pandangan pada Sisca Mi, dia menurunkan suaranya dan bertanya:" Sisca, bagaimana kamu bisa kehilangan pistolmu?"

Sisca Mi kemudian menjelaskan:" Andri, ketika aku mengejar seorang pencuri di gang kemarin, tiba-tiba ada orang di belakang tubuhku, belum sempat aku merespon, kedua mataku sudah gelap dan aku pingsan, saat aku tersadar, pistolku sudah hilang."

Setelah mendengar cerita Sisca Mi, Andri Chen tahu bahwa ini adalah jebakan, dan tujuannya adalah untuk merebut pistol dalam genggaman Sisca Mi.

Setelah berpikir sejenak, Andri Chen bertanya:" Sisca, pistolmu sudah hilang berapa lama?"

Sisca Mi menjawab dengan akurat:" Sudah hampir 10 jam."

Andri Chen kembali bertanya:" Sisca, apakah akhir-akhir ini kamu ada menyinggung seseorang?"

"Menyinggung seseorang?" Sisca Mi agak bingung, dia adalah seorang polisi, banyak sekali orang yang dia singgung, tapi siapa yang begitu pemberani merebut pistol polisi?

"Ya, coba pikirkan baik-baik." Andri Chen mengingatkan.

Sisca Mi mulai mengingat kasus-kasus terakhir, kasus-kasus besar telah selesai, dan kasus kecil sungguh banyak, tapi jika ingin membicarakan menyinggung orang, dia benar-benar tidak ingat.

Akhirnya, Sisca Mi menggelengkan kepalanya dengan bingung dan berkata, " Tidak ada."

Andri Chen kembali bertanya:" Sekarang bawa aku ke tempat dimana kamu kehilangan pistol."

"Baik." Sisca Mi segera menyalakan mesin mobil, dia tahu hanya Andri Chen yang bisa membantunya saat ini, jika rekan-rekannya tahu bahwa dia kehilangan senjatanya, maka semuanya akan tahu, selain itu jika pistol tersebut menghilangkan nyawa seseorang, maka Sisca Mi bukan hanya tidak bisa menjadi polisi lagi seumur hidupnya, tetapi juga mungkin menghadapi hukuman penjara.

Dengan ini, mobil yang dikendarai Sisca Mi segera meninggalkan pantai Nanjing dan langsung menuju tempat dimana dia kehilangan senjatanya malam tadi.

Belasan menit kemudian, mobil berhenti di seberang jalan hilangnya pistol, terdapat gang kecil di kanan jalan ini, Sisca Mi tidak sadarkan diri di gang itu kemarin saat sedang mengejar pencuri.

Andri Chen yang sedang duduk di kursi penumpang mengamati dengan cermat untuk sesaat, dia menemukan bahwa tidak terdapat kamera cctv di sekitar gang kecil, dan gang itu juga bukanlah jalan utama, pasti mereka sudah memikirkannya matang-matang baru memancing Sisca Mi kesini.

Sisca Mi membuka suara saat Andri Chen sedang mengamati sekitar:" Andri, setelah aku amati, tidak ada kamera pengintai disekitar sini, sepertinya mereka sudah merencanakan semuanya sebelumnya."

Andri Chen kembali sadar dan mengangguk:" Benar, mereka merampok pistolmu untuk melakukan hal bagi mereka."

Sisca Mi tahu kebenaran ini, dia hanya tidak bisa memikirkan solusi, maka dari itu dia menghubungi Andri Chen, karena pistol ini sudah hilang beberapa jam, jika tidak ditemukan dalam waktu dekat, maka masalahnya akan semakin besar.

"Andri, apa yang harus aku lakukan?" tanya Sisca Mi kebingungan, dirinya sendiri sudah menyelidiki untuk waktu yang lama tapi tetap tidak ada petunjuk, apalagi dia tidak berani untuk angkat bicara soal hal ini.

Melihat kepanikan Sisca Mi, Andri Chen menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya, lalu berkata dengan ringan:" Sisca, jangan panik, biarkan aku memikirkannya."

Sisca Mi diam mendengar ucapan Andri Chen.

Andri duduk di kursi pengemudi, terus merokok sambil berpikir dalam benaknya, apakah ini ada hubungannya dengan Nora Shen? Di Nanjing ini hanya ada Nora Shen yang bisa melakukan hal gila seperti ini.

Tapi, Andri Chen tidak mengerti, jika benar Nora Shen, untuk apa dia merampok pistol? Membunuh? Atau yang lain......

Memikirkannya, Andri Chen merasa masalah ini semakin rumit, mungkin saja Sisca Mi mendapatkan hukuman berat karena masalah ini.

Sebatang rokok sudah habis dihisap, Andri Chen membuang puntung rokok keluar dengan jarinya, saat puntung rokok mendarat di tanah, dia memberitahu Sisca Mi yang di sampingnya:" Sisca, mungkin saja Nora Shen yang melakukan hal ini."

Mendengar nama Nora Shen terucap, Sisca Mi langsung merespon, dia sampai melupakan pemeran utama Nora Shen, tapi dimana Nora Shen berada? Dia tidak tahu, jika bukan Nora Shen yang merampok pistolnya, hanya akan menambah masalah baginya jika mencari wanita tersebut tanpa izin.

Memikirkan hal ini, baru saja Sisca Mi ingin bertanya, Andri Chen memotongnya:" Sisca, apa kamu tahu bagaimana kematian Fendy Meng?"

Menyebutkan Fendy Meng, Sisca Mi teringat perang tembak malam itu di jalanan, Fendy Meng mati dengan tembakan di kepala, Fendy Meng adalah pengawal Tuan Jiang, tapi semenjak Nora Shen datang ke Kota Nanjing, terjadi kasus pembunuhan berturut-turut, dan tidak meninggalkan bukti apapun bagi pihak lawan.

Jadi, bahkan jika mereka menemukan Nora Shen, mereka tidak bisa menangkapnya karena tidak ada bukti yang menentangnya.

Sisca Mi menebak:" Nora Shen yang melakukannya?"

Masalah sudah ada di titik ini, Andri Chen tidak menyembunyikannya karena polisi harus menangkap Nora Shen, baru Kota Nanjing ini bisa damai.

Andri Chen mengangguk:" Benar."

Sisca Mi bertanya penasaran:" Bagaimana kamu bisa tahu?"

Andri Chen menjawab:" Karena malam itu Fendy Meng mencariku, selain itu aku juga hampir mati di tangan Nora Shen malam itu."

Sisca Mi sangat terkejut mendengarnya, dia tidak tahu telah terjadi kejadian seperti ini.

Di dalam mobil, Andri Chen menjelaskan detil apa yang terjadi antara dia dan Tuan Jiang, dan juga tragedi tembak-tembakan di jalan malam itu, Sisca Mi sangat kaget mendengarnya.

6 tahun yang lalu, Sisca Mi adalah wanita gila. Tidak disangka 6 tahun kemudian wanita itu semakin menakutkan.

Melihat Sisca Mi yang menjadi gugup, Andri Chen menenangkan:" Sisca, jangan takut, aku pasti akan membantumu mencari pistol sampai dapat."

Sisca Mi menganggukkan kepala, kembali bertanya:" Andri, apakah menurutmu aku perlu melapor dahuku kepada direktur tentang masalah ini?"

Andri Chen berpikir sejenak dan menjawab:" Sebaiknya jangan dulu, tenanglah dulu, mungkin senjata ini masih bisa ditemukan."

Sisca Mi hanya bisa mengiyakan:" Baikla kalau begitu!"

Andri Chen kembali terpikir suatu pertanyaan yang sangat serius, hampir saja dia lupa, dia buru-buru bertanya:" Sisca, ada berapa peluru di dalam pistolmu?"

"5 peluru!" Jawab Sisca Mi yakin.

"Baik, aku mengerti." Baru saja Andri Chen selesai mengucapkannya, ponselnya berdering, Rossa Du yang meneleponnya, Andri Chen segera mengangkatnya.

"Halo! Rossa!"

Rossa Du bertanya penasaran:" Andri, kamu tidak dirumah?"

Andri Chen menjawab:" Oh, Sisca ada urusan mencariku, aku keluar sebentar."

"Oh, aku mengetuk pintu lama mengapa tidak ada yang merespon." Rossa Du akhirnya paham.

Rossa Du kembali melanjutkan:" Andri, aku akan pergi ke kantor duluan."

"Baik, aku sebentar lagi sampai di kantor." Setelah itu Andri Chen menutup telepon, kembali memusatkan pandangan pada Sisca Mi, dia berkata:" Sisca, aku pergi dulu, jangan panik atas masalah ini, setelah aku mendapat petunjuk, aku akan langsung menghubungimu."

"Baiklah!" Sisca Mi menganggukkan kepala, Andri Chen membuka pintu dan segera keluar dari mobil.

Menunggu sampai mobil Sisca Mi pergi, Andri Chen mengeluarkan kartu nama Nora Shen yang dia berikan sendiri dari dalam dompetnya, sampai hari ini Andri Chen masih tidak mengerti apa maksud Nora Shen memberikannya kartu nama dirinya, tapi mengapa saat dia coba hubungi nomor yang tertera, seorang lelaki yang mengangkatnya.

Andri Chen menunduk menatapnya lama, memikirkan Sisca Mi yang seperti kehilangan jiwanya setelah kehilangan pistol, dia bertaruh sekali lagi.

Akhirnya, Andri Chen menghubungi kembali nomor Nora Shen.

Terdengar nada sambung, Andri Chen terkejut saat mendengar suara wanita dari seberang telepon:" Halo!"

Mendengar suara ini, Andri Chen memejamkan mata berpikir sejenak, tidak terlalu yakin apakah ini adalah suara Nora Shen.

Saat seberang sana sedang bersiap mematikan telepon, Andri Chen baru membuka suara:" Halo, aku Andri Chen."

Saat pihak berlawanan langsung merespon ketika mendengarnya:" Yo! Ternyata Manajer Chen, senang mendengarnya!"

Setelah itu, wanita itu melanjutkan:" Manajer Chen, kebetulan aku punya satu bisnis yang ingin di diskusikan denganmu, bagaimana jika kita membuat janji temu untuk membicarakanny?"

Mendengar kata bisnis, Andri Chen seperti teringat pistol Sisca Mi, dan mengiyakannya tanpa pikir panjang.

"Baiklah! Dimana?"

"Kalau begitu aku menunggu kedatanganmu di Empire Lux Park, lantai 28." Setelah mengatakan itu, dia langsung mematikan sambungan telepon.

Di perjalanan menuju Empire Lux Park, Andri Chen menelepon Rossa Du terlebih dahulu, memberitahunya dia ada urusan penting mendadak, meskipun Rossa Du tidak tahu masalah apa yang di hadapi Andri Chen, tapi dia tahu pasti ada hubungannya dengan Sisca Mi, dan yang dia bisa pastikan, masalah ini bukanlah masalah kecil, karena dia tahu Sisca Mi adalah polisi, masalah yang tidak bisa diatasi polisi, pastinya masalah ini tidak mudah.

Jadi, Rossa Du hanya bisa mengiyakannya dan memerintahkan :" Andri, berhati-hatilah!"

Dengan begitu, Andri Chen naik taksi dan langsung menuju Empire Lux Park, ketika dia turun di stasiun Empire Lux Park, Andri Chen menengadah mengamati gedung Empire Lux Park yang benar-benar luar biasa, bahkan lebih megah daripada Park Central.

Begitu Andri Chen memasuki aula gedung Empire Lux Park, dia melihat tulisan Perusahaan CNF yang luar biasa dan besar.

Andri Chen jalan ke arah resepsionis, penjaga resepsionis bertanya dengan ramah :" Halo, Tuan! Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku mencari Direktur Shen." Jawab Andri Chen segan.

Resepsionis kembali bertanya:" Maaf , apakah sudah ada janji sebelumnya?"

Andri Chen menganggukkan kepala, resepsionis itu kembali berkata:" Mohon tunggu sebentar, saya akan memeriksanya."

Setelah memeriksa layar komputer didepannya, resepsionis berkata dengan hormat:" Tolong ikut dengan saya, Pak."

Andri Chen segera menuju lantai 28 di gedung Empire Lux Park diantar oleh resepsionis, saat resepsionis tersebut mengetuk pintu dan membuka pintu ruangan yang besar itu, Andri Chen melihat bayangan familiar yang sedang berdiri melihat keluar jendela, resepsionis berkata dengan hormat:" Direktur Shen, Tuan Chen sudah datang."

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu