My Charming Lady Boss - Bab 444 Perubahan Yang Lucu

Rico Wang dengan patuh berjalan kearah Tuan ketiga Chen, Paman Ma dengan segera memindahkan sebuah kursi untuk Rico Wang, kemudian dengan hormat kemudian berkata: “Silakan duduk Tuan!”

“Terimakasih Paman Ma.” Rico Wang juga berkata dengan segan.

Setelah duduk, Paman Ma kemudian menuangkan segelas air untuk Rico Wang, Tuan ketiga Chen segera memberikan sebuah isyarat dengan ramah: “Mari di coba.”

“Baiklah.” Rico Wang mengangguk-anggukkan kepalanya, mengambil gelas berisi teh tersebut.

Baru saja tehnya di teguk, Tuan ketiga Chen tidak sabaran bertanya: “Bagaimana dengan rasanya?”

Rico wang juga dengan perasaan puas berkata: “Em, Teh yang bagus!”

Tuan ketiga Chen segera berkata: “Nanti aku akan mengirimkan beberapa untuk anda, agar Janice juga dapat mencicipinya, dia sangat suka minum teh, akhir-akhir perusahaan sedikit sibuk, nantinya kamu harus banyak membantu Janice untuk meringankan bebannya, lagi pula dia adalah seorang perempuan, kemampuannya pun terbatas.”

“Em, akhir-akhir ini aku sedang mempelajari hal-hal mengenai bisnis perusahaan, setelah beberapa waktu lagi aku akan mulai bekerja.” Rico Wang melaporkan keadaan dengan jujur.

Tuan ketiga Chen tertawa dan berkata: “Tak perlu terburu-buru, pelan-pelan saja, kalau kamu tidak mengerti kamu dapat bertanya dengan Janice, atau langsung menelfon ku.”

“Em.” Rico Wang mengangguk-anggukkan kepalanya, saat ia bebicara dengan Tuan ketiga Chen, dari sudut matanya ia melirik kearah “Tiga teman lamanya” yang berada di dalam paviliun, ia juga paham bahwa sekarang tidak dapat di bandingkan dengan dahulu, sedari ia membuat keputusan itu, ia pun menjadi orang asing bagi teman lamanya, ia tidak ingin melewati hari yang pernah ia lalui lagi, dan ingin merubah kehidupannya, juga ingin melihat orang tuanya memiliki kehidupan yang lebih baik, di tambah dengan cinta pandangan pertamanya kepada Janice, demi menolong dia, Janice hampir saja menyerahkan nyawanya sendiri, akan tetapi akhirnya ia menang, barulah akhirnya Tuan ketiga Chen

berjanji utuk memenuhi semua permintaan Janice Chen, akan tetapi Tuan ketiga Chen juga memiliki syarat.

Rico Wang juga memahami jelas di dalam hatinya, Tuan ketiga Chen memanggilnya ke paviliun, sudah pasti memiliki sebuah maksud dan tujuan.

Dan saat itu juga, Tuan ketiga Chen memberikan isyarat yang mengarah kepada Andri Chen bertiga, lalu berkata kepada Rico Wang: “Rico! Aku tau mereka pernah menjadi teman baik mu, akan tetapi jika mengerjakan sebuah hal yang besar kamu haruslah menjadi orang yang kejam, kalau tidak yang akan mati adalah kamu, di tambah mereka adalah musuh bagi keluarga Chen, dan kamu adalah menantu bagi aku sang Tuan ketiga Chen, sehingga kamu harus mempertimbangkan reputasi keluarga Chen, dengan seperti itu, barulah aku dapat yakin untuk menyerahkan semua bisnis dan perusahaan keluarga Chen untuk kamu, kedepannya semuanya ini adalah milikmu.”

Rico Wang menyadari bahwa Tuan ketiga belum lah selesai dengannya, selanjutnya pasti akan menyuruhnya untuk melakukan hal yang di luar pikirannya sendiri, pokoknya ia telah memilih jalan ini, ia tidak berencana untuk merasa menyesal, memikirkan kembali kehidupan pahit yang ia lalui di Nanjing, ia selamanya tidak ingin menjadi orang miskin kembali, dan juga tidak ingin ayah dan ibunya memiliki kehidupan yang tidak lebih baik daripada seekor babi ataupun anjing, ia ingin merubah nasib keluarganya.

Sehingga dengan pasti ia berkata kepada Tuan ketiga Chen: “Aku mengerti, Ayah mertua!”

Tuan ketiga Chen mengangguk dengan puas: “Baguslah jika kamu telah mengerti! Kamu harus ingat, kamu adalah seorang laki-laki, laki-laki di lahirkan untuk mengerjakan sebuah hal besar, kamu harus dapat menjadi kejam di saat yang di perlukan, lihatlah raja dari segala masa, siapa yang tidak cukup kejam? Kalau sampai kamu tidak cukup kejam, maka tidak akan ada orang yang akan menakuti mu, kalau orang tidak menakuti mu, otomatis mereka akan menginjak kepala mu, dan kalau kamu lebih kejam sedikit saja, maka setiap orang akan melayani mu dengan penuh hormat.”

Rico Wang mengangguk dan berkata: “Apa yang di ajarkan oleh Ayah mertua memanglah benar, Rico telah mengingatnya.”

“Baiklah, kalau begitu aku ingin kamu melakukan suatu hal,” setelah selesai mengatakan hal tersebut, Tuan ketiga Chen lagi-lagi menggapai gelasnya kemudian meneguk tehnya, kemudian ia meletakkan gelas tersebut kembali, dan memberitahu Rico Wang: “Segera buang mereka berdua ke luar jendela.”

Saat mendengar hal tersebut, alis Rico Wang kemudian langsung mengerut, karena ia melihat yang di tunjuk oleh Tuan ketiga Chen adalah tempat Yuni Lin dan Nora Shen.

Mereka hanyalah perempuan, dan lagi pernah menjadi teman baiknya, akan tetapi jika ia tidak melakukannya, maka sama saja ia sedang membuat Tuan ketiga Chen merasa tidak senang, ayah dan ibunya sekarang berada di dalam genggaman tangan Tuan ketiga Chen, kalau sampai dia melakukan hal yang tidak tepat, maka kedua orang tuanya akan dalam bahaya, dan lagi ayah dan ibunya sekarang tinggal di sebuah Paviliun terbaik yang berada di Beichuan, Tuan ketiga Chen telah mengutus banyak orang untuk melayani mereka, tidak ada yang perli di khawatirkan, semuanya serba ada, dan yang terpenting adalah, di Beichuan tidak ada orang yang berani mengganggu Rico Wang, dia hampir menjadi seperti panggeran di sini.

Saat di Nanjing waktu itu, meskipun ia sendiri adalah seorang adik, akan tetapi masih ada beberapa saudara yang ikut dengannya, dan dia hanya memiliki peran kecil, di Nanjing juga tidak ada orang yang memandangnya, beda halnya dengan Beichuan, bahkan keluar rumah pun ia hampir tidak perlu membawa uang, karena indistri bisnis keluarga Chen benar-benar tak dapat terbayangkan, bisnis di bidang makanan, pakaian, tempat tinggal dan juga jalan-jalan semuanya ada di keluarga Chen, mobil yang ada di dalam garasi sama halnya dengan mobil mainan, ia dapat mengendarai mobil apa saja yang di inginkan, seperti mobil Q7 yang diberikan oleh tuan ketiga kepadanya sama seperti mobil taksi di rumahnya, mobil tersebut temasuk mobil yang paling rendah, karena perusahaan mobil dengan penjualan tertinggi adalah milik keluarga Chen.

Pendidikan, perawatan kesehatan, komunikasi, dll, Hampir setiap industri dimonopoli oleh keluarga Chen.

Industri bisnis keluarga Chen tidak hanya di Beichuan, bahkan di daerah seperti kota Nanjing dan juga QuYang semuanya hampir ada, tetapi hanya menempati sebagian kecil, asalkan ia menikah dengan Janice Chen, kedepan semua itu adalah miliknya sang Rico Wang, dan di saat Tuan ketiga Chen meninggal nanti, seluruh BeiChuan berada di dalam genggaman dan perintahnya.

Membayangkan hari-hari itu, Rico Wang diam-diam berharap di dalam hati, sekarang ia akan menuruti semua apapun yang di perintahkan oleh Tuan ketiga Chen kepadanya.

Akan tetapi, saat mendengar perkataan Tuan ketiga Chen, untuk menyuruhnya membuang kedua perempuan ini dari jendela lantai lima gedung, dirinya seketika menjadi kaku sejenak, karena ia merasa itu sangat kejam.

Di saat ia terdiam, Tuan ketiga Chen mngamati ekspresi wajahnya, sengaja bertanya: “Kenapa? Tidak berani?”

Saat Rico Wang mendengarnya, ia kembali tersadar, menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak, aku hanya berpikir, apakah aku harus membuang dia juga sekalian.”

Saat Rico Wang mengatakan kalimat tersebut, ia menggunakan tangannya menunjuk kearah Andri Chen yang duduk di depan hadapannya.

Mendengar hal itu, Tuan ketiga Chen merasa sangat puas dan berkata: “Kalau memang kamu menginginkannya, sangatlah boleh.”

Mendengar perkataan tersebut, Andri Chen seketika merasa Rico Wang telah berubah, ia tak lagi seperti Rico Wang yang ia pernah kenal dahulu, ia sekarang berubah menjadi orang yang sangat menakutkan, rasanya seperti ia telah berubah menjadi orang yang berbeda.

Dan di saat itu juga, Rico Wang meneguk segelas teh, ia segera beranjak dari kursi, kemudian berjalan kearah Nora Shen.

Awalnya Nora Shen ingin mengatakan beberapa kalimat saat dirinya melihat Rico Wang, akan tetapi saat perkataanya belum sempat ia ucapkan, Rico Wang telah memeluk Nora Shen, kemudian menggunakan seluruh tenaganya untuk melempar Nora Shen keluar jendela.

Semua pemandangan terebut telah terlihat oleh kedua mata Andri Chen, awalnya ia berpikir Rico Wang tidak akan berbuat hal demikian, akan tetapi ia melihat memakai kedua matanya sendiri, sesaat setelah Rico Wang melempar Nora Shen, kedua matanya terbelak lebar, lalu berlari menghampiri Rico Wang dan berkata dengan keras: “Rico, apakah kamu sudah gila?”

Rico Wang tetap memilih untuk diam, setelah ia melempar Nora Shen, ia lagi-lagi berjalan menghampiri Yuni Lin.

Melihat kejadian itu, Andri Chen segera menghampiri Rico Wang dan memarahinya: “Jangan kau sentuh dia!”

Rico Wang tetap tidak bergeming, ia berjalan menuju kearah depan Yuni Lin, dengan tanpa basa basi lalu melempar Yuni Lin kearah luar jendela, di saat ketika Yuni Lin hendak di lempar keluar, dari mulutnya keluar suara jeritan yang seakan membelah langit.

“Ah......!”

Segera setelah itu, terdengar suara percikan dari luar jendela, danau buatan membentuk sebuah gelombang percikan air, suara jeritan Yuni Lin hilang dari luar jendela.

Setelah melempar Yuni Lin, Rico Wang kembali berjalan mengarah ke tempat Andri Chen, Andri Chen seperti orang yang hampir gila, ia menghampiri Rico Wang dan memakinya: “Bajingan kau Rico!”

Rico Wang tetap diam tak bergeming, ia tetap dengan tegasnya memutuskan untuk melempar keluar Andri Chen ke luar jendela.

Akan tetapi, di saat ketika Rico Wang bersiap untuk meraih Andri Chen, dari belakang tiba-tiba terdengar suara Tuan ketiga Chen: “Rico, cukup, kamu tidak perlu lagi.”

Saat mendengarnya, barulah ia menghentikan gerakannya, ia menolehkan kepalanya, lalu dengan patuh menjawab: “Baiklah.”

Rico Wang kembali berjalan ke tempat duduknya semula, Tuan ketiga Chen melambaikan tangan kearah Paman Ma yang berada di sampingnya, kemudian memerintah dan berkata: “Fred, bawa mereka kembali padaku.”

“Baiklah Tuan ketiga.” Setelah Paman Ma menjawab, ia segera memerintahkan kepada Clay: “Clay, bawa seseorang untuk membawa kembali mereka ke atas.”

“Baiklah Paman Ma.” Setelah itu, Clay membawa beberapa orang turun ke bawah paviliun.

Saat itu juga, Andri Chen menghambur kearah Rico Wang dengan kesal memakinya: “Bajingan kau Rico! Aku telah salah melihatmu......”

Rico Wang tetap memilih diam, menraih segelas teh kemudian melanjutkan minumnya, ia seakan menutup telinga rapat-rapat saat mendengar makian dari Andri Chen.

Andri Chen memakinya beberapa saat, membuat Tuan ketiga Chen tidak dapat mendengarnya kembali, ia lagi-lagi melemparkan sebuah perintah kepada Rico Wang yang sedang minum teh: “Rico, wakilkan aku untuk memberi dia sebuah pelajaran, kalau tidak dia pikir kamu mudah untuk di tindas.”

“Em.” Rico Wang menganggukkan kepala, meletakkan gelas tehnya, keudian beranjak berjalan menghampiri Andri Chen.

Suara makian Andri Chen tetap tidak berhenti, ia memaki Rico Wang dari jarak kejauhan, akan tetapi makiannya seakan seperti tidak ada gunanya sama sekali, seluruh pribadi Rico Wang telah berubah menjadi iblis, ia mengangkat sebuah kursi kayu, kemudian mengarahkannya kepada Andri Chen, kekuatannya memukul terbilang buas, Andri Chen di hantam sampai terjatuh ke lantai, tetapi Rico Wang tetap tidak menghentikan tindakannya, sebagai gantinya ia tetap melanjutkan pukulannya ke arah tubuh Andri Chen, sampai kursi kayu tersebut terbelah dan tidak ia tetap tidak berencana untuk menghentikan aksinya.

Saat itu juga suara Tuan ketiga Chen terdengar.

“Cukup Rico.”

Mendengar hal tersebut, barulah Rico Wang membuang kursi kayu yang telah terbelah tersebut ke lantai, ia sekali lagi berjalan kembali ke tempat duduk asalnya.

Tuan ketik Chen sangat puas melihat tindakan Rico Wang hari ini, meraih gelas berisi teh dan memuji: “Rico, sebagai seorang laki-laki kamu harus seperti itu, kamu harus kejam di saat yang di perlukan.”

Di saat percakapan mereka berlangsung, Andri Chen yang terbaring di atas lantai mendengar langkah kaki yang mendekat, ia memiringkan kepalanya dan menemukan empat orang lelaki yang sedang membawa Yuni Lin dan juga Nora Shen ke atas, sekujur tubuh mereka menjadi basah kuyup, kemudian mereka di lempar kearah dua meter tidak jauh dari Andri Chen.

Rambut Yuni Lin yang basah tergerai menutupi sebagian wajahnya, saat dia terbaring di atas lantai, tak hentinya ia terbatuk, dan ketika ia terbatuk, mulutnya memuntahkan keluar air dari danau yang terbilang tidak sedikit.

Andri Chen melihat kejadian tersebut, menggertakkan giginya, membalikkan tubuhnya melihat kearah pandangan sayu dari kedua mata Yuni Lin, dengan khawatir ia bertanya: “Yuni, bagai mana keadaanmu?”

Yuni Lin tidak menjawabnya, dan hanya batuk tidak ada hentinya solah sedang tersedak air.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu