My Charming Lady Boss - Bab 3 Suara Alarm yang keras

Orang yang mendorong pintu bernama Hendy Wang, tampangnya biasa saja, dia adalah sales bagian marketing, karena keadaan darurat, dia lupa mengetuk pintu, awalnya dia mengira bahwa Manager Wan berada di Kantor General Manager, tapi ternyata manager wanita baru yang berada didalam kantor, kantor ini dulunya milik Manager Wan.

Tapi Hendy tidak mengira akan melihat pemandangan didepan ini.

Meskipun Andri dan Yuni benar-benar tidak ada apa-apa, tapi posisi mereka sekarang membuat orang berpikir banyak.

Andri bergegas mengeser mulutnya dari bagian sensitif Yuni, untuk menghindari karyawan lain melihatnya.

Setelah dikejutkan oleh Hendy, bagian bawah nya kembali padam, jika ada apa-apa terjadi dengannya, dia akan kebiri Hendy.

Andri dan Yuni bergegas berdiri, Yuni merapikan roknya dan mengangkat kepalanya lalu memarahi Hendy : “Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tidak mengetuk pintu sebelum masuk kedalam kantor?”

Hendy tahu dirinya telah melakukan kesalahan, dia bergegas meminta maaf : “Maafkan aku, Manager Lin, Maaf……aku bukan sengaja……”

Setelah memarahinya, Yuni terpikiran Hendy yang tadinya terburu-buru, pasti terjadi sesuatu.

Lalu Yuni bertanya : “Ada apa yang terjadi?”

Hendy lalu menjawab : “Manager Lin, kamu lihat dulu didepan sana! Ada beberapa customer sedang berbuat onar.”

Mendengar kata “Customer”, Yuni mengerutkan keningnya lalu memerintah ke Hendy : “Kamu keluar dulu, aku segera datang.”

Hendy mengiyakan, sebelum meninggalkan kantor, dia sengaja melirik Andri, mungkin dia mengira pendatang baru ini sedang melakukan kejahatan yang tidak boleh dipublikasikan dengan Manager baru ini. Tentu saja, jika bisa melakukan kejahatan dengan wanita cantik seperti Yuni, dia juga bersedia, tapi sekarang dia hanya bisa iri saja.

Setelah Hendy meninggalkan kantor, Andri bergegas meminta maaf : “Manager Lin, Maafkan aku, aku bukan sengaja menyentuh……”

Sebelum Andri selesai menjelaskan, Yuni berkata : “Preman!”

Setelah itu Yuni meninggalkan kantor dan berjalan menuju resepsionis.

Setelah Yuni meninggalkan kantor, Andri masih memikir kejadian tadi, meskipun dia mendapatkan keuntungan besar, tapi dia sedikit takut, jika wanita ini mencari masalah dengannya maka akan menjadi masalah yang rumit.

Tak lama kemudian, Andri keluar dari kantor General Manager, dia langsung mendengar suara keributan dari resepsionis, sepertinya sedang berdebat dengan customer, tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Karena penasaran, Andri berjalan kearah resepsionis, dan dia menyadari bahwa ada beberapa orang sedang mengelilingi resepsionis, ketika dia memasuki kerumunan, dia melihat ada 5 orang lelaki sedang berdiri didepan Yuni.

Saat ini, Yuni tengah berdebat dengan salah seorang lelaki dihadapannya, lelaki ini berkepala besar, bertelinga lebar, badannya gendut, di lehernya memakai sebuah kalung emas yang besar, pergelangan tangannya memakai manik-manik Buddha, lalu tangan kirinya bertato.

Lelaki itu melotot ke arah Yuni dan berkata dengan galak : “Istriku masuk rumah sakit karena minum susu buatan perusahaanmu, jika kamu tidak memberikan penjelasan hari ini, akan aku bongkar kantormu.”

Seusai berkata, dia sengaja mengangkat lengan tangan nya seolah-olah akan berkelahi.

Menghadapi orang gendut didepannya, Yuni sama sekali tidak takut, dia tersenyum kearah orang gendut itu dan berkata : “Tuan, maaf sekali, produk kita telah membuat anda tidak nyaman, aku memohon maaf, tapi tenang saja, masalah ini akan kami tangani.”

Seusai berkata, lelaki ini langsung berteriak : “Bagaimana cara menanganinya? Aku mau dengar.”

Demi menjaga image perusahaan, Yuni mengundangnya dengan sopan : “Sebelah sini tuan, kita bicarakan didalam kantor.”

Tidak bagus bagi perusahaan jika ada orang yang ribut didepan kantor pagi-pagi, maka dari itu Yuni menggunakan trik ini.

Akan tetapi, orang gendut itu tidak mempedulikannya, dia menunjuk lantai dan berkata dengan tegas : “Aku tidak mau pergi ke kantormu, jika mau menyelesaikan masalah, selesaikan disini saja, jika tidak akan kuberitahu akibatnya.”

Yuni tidak ingin karena hal ini membuat Dairy Milk LTD masuk berita, ini adalah pengaruh yang fatal, jadi dia hanya bisa menerimanya dan berkata : “Tuan, bagaimana menurutmu kalau begini, semua biaya media istrimu akan kami biayai.”

Orang gendut itu setelah mendengar perkataannya menganggukkan kepalanya, dan menghitung : “Biaya medis, biaya gizi, biaya tidak kerja, biaya perawatan, biaya transportasi, biaya makan, dan biaya psikologi dan lain lain, semua nya ditambahkan, paling sedikit kamu harus memberiku seratus juta.”

Mendengar angka ini, Yuni mengerutkan keningnya, dan berkata : “Apakah ini sedikit kebanyakan?”

“Apakah ini banyak? Apakah kamu tahu istriku masuk rumah sakit, anakku tidak ada yang menjaganya, ibuku tidak ada yang merawat, semua ini aku yang membiayai orang lain untuk malakukannya, kamu kira semua itu tidak butuh uang? Perusahaan besar seperti kalian masih tidak mampu mengeluarkan uang segitu?”

Disaat mereka berdebat, Andri mengamatinya dari samping, dia menyadari beberapa masalah, orang gendut ini tidak mungkin mempunyai istri ataupun anak karena dia tidak mempunyai cincin nikah di tangannya, lalu dia bilang istrinya masuk rumah sakit, itu hanyalah wacana saja, karena mereka tidak tahu hal itu benar ataupun tidak, dan yang paling penting adalah si gendut ini rakus sekali, dia meminta seratus juta, apa bedanya dengan merampok disini?”

Dari beberapa titik diatas, dapat disimpulkan bahwa si gendut ini datang untuk mencari masalah, dan Andri juga menyadari bahwa orang yang datang bersama si gendut itu adalah preman jalanan, mereka semua mempunyai tato ditangannya, dan mereka juga membawa pisau , mereka sepertinya telah merencanakannya, tapi mengapa mereka datang ke Dairy Milk LTD bukan ke perusahaan lain, sepertinya ada sesuatu dibalik ini semua.

Dengan kata lain, meskipun susu Dairy Milk LTD bermasalah, mereka harusnya mencari masalah di distributor, mengapa mereka bisa langsung sampai ke kantor, ini tidak masuk akal.

Lalu, Andri keluar dari kerumunan, dan berkata sambil tersenyum untuk membantu Yuni : “Tuan, bukankah hanya seratus juta? Perusahaan kami akan mengantikannya!”

Seusai berkata, tidak hanya Yuni yang terkejut, karyawan yang lain juga ikut terkejut, Daily Milk LTD tidak terhitung perusahaan besar, hanya bisa dibilang lebih besar daripada perusahaan kecil, dan mereka beroperasi kurang dari 5 tahun, masih dalam tahap berkembang, biaya ganti rugi sebesar itu masih sangat menekan financial Daily Milk LTD.

Si gendut itu tersenyum setelah mendengar perkataan itu, dia melihat Andri lalu berkata ke Yuni : “Kamu lihat, inilah orang yang mengerti masalah ini.”

Yuni melihat Andri, Andri hanyalah seorang salesman biasa, kapan giliran dia untuk berkata seperti itu?

Andri melihat ekspresi Yuni yang kurang bagus, lalu tersenyum kepadanya sambil berkata : “Tenang saja, Manager Lin! Sebagai CFO, aku akan menangani masalah ini, bukankah hanya seratus juta saja? Kita bisa memberikannya.”

Setelah itu, sebelum Yuni berkata, Andri langsung berkata ke si gendut : “Tuan-tuan, aku bawa kalian ke bank untuk mengambil uangnya.”

Mereka saling bertatap-tatapan, lalu menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan Dairy Milk LTD bersama Andri.

Setelah Andri pergi, Yuni sedikit bingung, dia tidak tahu apa yang mau dilakukan Andri bahkan karyawan lain langsung berbisik.

Karena ada pengalaman di restoran waktu itu, kali ini Andri membawa mereka ke bank ICBC disekitar sana, setelah memasuki bank, 5 orang lelaki itu menunggu di lobby dan Andri pergi ke jendela loker bank, wanita di loker bank tersenyum kepada Andri dan bertanya : “Halo, tuan, ada yang bisa saya bantu?”

Andri mengisyarakatkan wanita itu ke 5 orang lelaki itu, lalu berbisik : “Apakah kamu melihat 5 orang itu?”

Wanita itu mengangguknya, Andri berpura-pura sangat tegang dan berkata : “Mereka datang untuk merampok bank.”

Mendengar perkataan itu, senyuman di wanita ini hilang.

Andri bergegas membuat gerakan diam kearahnya, dan berkata : “Sebentar lagi aku akan pergi melumpuhkan mereka, kamu cepat lapor polisi.”

Wanita itu terus menganggukkan kepalanya dan mengambil handphone dengan tegang.

Seusai berkata, Andri berjalan kearah 5 orang lelaki itu, sebelum si gendut itu berkata Andri langsung menendangnya dan berkata : “Kalian beraninya ingin merampok bank.”

Si gendut tercengang setelah mendengar perkataannya, dan bunyi alarm juga berbunyi dengan keras.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu