My Charming Lady Boss - BAB 309 Peristiwa Yang Terjadi Secara Tiba-tiba

Andri Chen tidak segera menjawab pertanyaan Rico Wang ini, malahan mengunakan sisa cahaya ujung mata menyapukan pandangannya pada lobi Bath Centre, dia menyadari ada satu cowok satu cewek yang duduk di atas sofa tempat menunggu lobi, dua orang ini kelihatannya seperti sepasang kekasih, tapi pandangan dua orang sedikit tidak benar, sebentar-bentar melihat satu dua kali ke tangga yang di samping lobi situ, sepertinya sedang menunggu orang apa.

Andri Chen tiba-tiba ada semacam intuisi, satu cowok satu cewek yang duduk di atas sofa penunggu kemungkinan besar adalah polisi.

Dan lagi, Andri Chen juga menyadari satu masalah, itu adalah pelayan karyawan yang di resepsionis juga tidak benar, dia memakai alat pendengar, pandangannya juga sebentar-bentar melihat-lihat ke tangga yang di samping lobi situ.

Melihat sampai sini, Andri Chen tidak tau kenapa Bath Centre ini telah bersembunyi begitu banyak berpakaian preman, dan lagi dia tiba-tiba menyadari, polisi yang di luar lobi kemungkinan besar bukan menyerbu mereka, mereka sepertinya sedang melaksanakan tindakan penangkapan apa.

Oleh karena itu, Andri Chen buru-buru berkata kepada Rico Wang: “Rico, ayo kita pergi ke market beli sedikit barang dulu! Bentaran baru datang lagi.”

Rico Wang bukan orang bodoh, tau dalam perkataan Andri Chen ada kata, buru-buru menganggukkan kepala menjawabnya: “Ok!”

Dua orang baru saja mau pergi meninggalkan lobi Bath Centre, tapi sekarang ini dari tangga atas samping lobi tiba-tiba jalan turun dua lelaki yang memakai kacamata hitam, satu agak gemuk, satu lagi agak kurus, pria gemuk berbadan kokoh kuat, di lehernya memakai kalung emas yang sangatlah menyilaukan mata itu, dia baru jalan turun tangga, langsung mengarah ke depan pintu besar lobi memanggil sekali: “Abang Leo!”

Andri Chen dan Rico Wang baru berjalan sampai di depan pintu, melihat tiga pria berpakaian kemeja telah jalan masuk, pria pertama umur lebih besar, umurnya kurang lebih empat puluh ke atas, badannya juga sangat kuat, dalam tangannya masih menjinjing satu box hitam, tiba-tiba mendengar suara panggilan pria gemuk, pandangan pria kemeja baru berjatuh pada badannya pria gemuk.

“Abang gendut!” Pria kemeja juga menjawabnya sekali.

Andri Chen dan Rico Wang baru jalan sampai di depan pintu, ada satu mobil hitam tiba-tiba bersuara, berhenti di depan pintu besar Bath Centre, seorang pria asing menurunkan jendela mobil di bagian posisi menyetir, memanggil terhadap ke tiga pria kemeja yang tadi jalan masuk ke lobi Bath Centre: “Abang Leo!Disini ada polisi!”

Mendengar huruf polisi ini, pandangan pria yang bernama Abang Leo melongo, pertama-tama melotot sekali pria gemuk yang tadi, segera mencabut keluar pistol yang di pinggang, karena dia juga menyadari sini tidak terlalu benar.

Pada saat ini juga, sepasang kekasih yang duduk di atas sofa dan pelayan karyawan resepsionis lobi, bahkan karyawan pembersih ngepel lobi berturut-turut bertindak, mereka mencabut keluar pistol yang selalu di bawa, ujung pistol membidik lima pria yang berdiri di tengah lobi, membentak keras secara serentak: “Polisi! Jangan bergerak!”

Di luar lobi, juga ada tiga mobil tiba-tiba bergegas keluar dari tempat parkir, menutupi jalan keluar Bath Centre, beberapa polisi yang berpakaian preman berturut-turut turun dari mobil, kemudian mencabut keluar pistol, terhadap pria yang di atas mobil itu dengan teguran keras berkata: “Jangan bergerak! Polisi!”

Kemudian, tiga pria berpakaian kemeja yang berdiri di tengah lobi pun tidak mendengar perkataan polisi, mencabut keluar pistol, langsung menembak pelayan resepsionis dan sepasang kekasih itu.

“Bang! Bang!” Suara pistol yang nyaring dan merdu di saat inilah telah berbunyi, gerakan tiga kemeja pria sangatlah cepat, mengeluarkan pistol langsung sangat tegas lugas memberi salam kepada berpakaian preman yang tersembunyi di dalam lobi.

Pada sekejap mata itu juga pistol berbunyi, kebetulan Andri Chen dan Rico Wang yang baru jalan sampai depan pintu lobi, segera memeluk kepala bertiarap di lantai, karena sedikit ada ketidak hati-hatian, peluru langsung akan menyukai mereka, Andri Chen juga tidak tersangka di Bath Centre ternyata bisa terjadi peristiwa begitu, kalau tau dari awal, tidak seharusnya membawa Rico Wang datang ke sini.

Tetapi, sekarang meyesal ada apa gunanya, peristiwa sudah terjadi.

Beberapa suara bunyi pistol, berapa berpakaian preman yang bersembunyi di dalam lobi sudah dari awal kena pistol dan jatuh ke lantai, di tengah lobi berdiri lima pria ada dua kena pistol meninggal, tapi sisa tiga pria itu yang pertama menembus sampai di depan badan Andri Chen dan Rico Wang, mengunakan ujung pistol menahan di dahi mereka, dengan ini untuk mengancam beberapa berpakaian preman yang di luar lobi.

Tadi pria teriak ada polisi itu, pada saat saling menembak tadi tertembak mati oleh berpakaian preman yang menjaga di luar lobi.

“Menaruhkan pistol, kalau tidak aku akan membunuh mereka!” Pria yang bernama Abang Leo backhand menangkap Rico Wang, ujung pistol menahan di kepalanya, dan berteguran keras terhadap beberapa polisi.

Sama, pria gendut itu mengunakan pistol menahan kepala Andri Chen juga, pria gendut sama membentak keras kepada beberapa polisi: “Menaruhkan pistolnya!”

Rico Wang tidak tersangka begitu sial, baru keluar penjara ternyata bisa ketemu peristiwa begini, dia tidak ingin meninggal di sini, tidak berhenti berteriak kencang terhadap beberapa polisi: “Kalian sekali-kali jangan sembarangan! Dia bisa membunuh aku!”

Andri Chen melihat tangan pria gemuk yang memegang pistol sedikit gemetaran, sungguh khawatir dia tidak hati-hati bisa langsung tarik pelatuk, sampai pada saat itu, dirinya benar-benar bisa habis, dia sekarang masih tidak boleh meninggal, karena dia masih ada banyak hal yang belum selesaikan, jadi Andri Chen saat ini tetap tenang, dengan suara lembut membujuk ke pria gemuk: “Ko, kamu jangan gelisah, hati-hati pistolnya menembak, kalau aku meninggal, polisi pasti akan menembak membunuh kamu.”

Pernapasan pria gemuk sedikit tergesa-gesa, karena pria yang turun dengan dia dari tangga itu sudah meninggal, dia juga tidak tersangka disini bisa ada polisi.

“Diam kamu! Kalau tidak sekarang langsung bunuh kamu!” Pria gemuk melotot besar sepasang matanya mengancam Andri Chen.

Pada saat pria gemuk berbicara perkataan ini, Andri Chen tiba-tiba menjulurkan tangan menahan pelacaknya, kecepatannya cepat sampai menakjubkan, menyebabkan jari pria gemuk tidak dapat menarik pelacak, dan lagi Andri Chen juga berkesempatan membuka keamanan pistol.

Pria gemuk menyadari pelacaknya tidak bisa di tarik, ketika mau pergi membukakan keamanan pistol, Andri Chen tiba-tiba backhand menangkap belakang kerah pria gemuk, dengan tenaga kuat menarik ke depan, badan sedikit membungkuk, pria gemuk langsung di kasih satu lemparan bahu oleh Andri Chen dengan tangan kosong, tubuhnya berat berat jatuh di tangga rumah Bath Cebtre, Andri Chen juga merebut pistol di tangannya, dengan kecepatan cepat membukakan keamanan pistol, dan mengunakan ujung pistol membidik kepala pria gemuk, mengancam terhadap pria kemeja yang bernama Abang Leo: “Lepaskan saudaraku, kalau tidak aku membunuh dia!”

Orang-orang tidak tersangka keterampilan Andri Chen begitu tangkas, beberapa polisi juga gelisah sebentar, bagaimanapun juga Andri Chen tepat waktu menahan pria gemuk, kalau tidak Andri Chen tak diragukan lagi pasti akan meninggal.

Tetapi, Abang Leo menghadapi pengancaman Andri Chen, sedikitpun juga tidak merasa takut, malah sekalian memuji satu kata : “Bocah, keterampilannya bagus juga, akan tetapi ingin membiarkan aku melepaskannya, kecuali kamu menyuruh polisi-polisi ini menaruhkan pistolnya, kalau tidak kamu mematikan dia saja!”

Pria gemuk sekali mendengar, langsung ngompol, tidak berhenti meminta tolong: “Abang Leo, tolong aku!”

Andri Chen tidak ingin Rico Wang terjadi sesuatu, terpaksa teriak terhadap beberapa berpakaian preman yang mengangkat pistol di luar lobi: “Kalian semua menaruhkan pistolnya!”

Polisi sedikit pun tak bergerak hatinya, bahkan ada orang menbidik ujung pistolnya ke Andri Chen, dan lagi masih mengira Andri Chen adalah persekongkolan dengan mereka.

Abang Leo melihat polisi sedikit pun tak bergerak, terpaksa berlanjut mengancam: “Kalian dengar, tidak menaruhkan pistol lagi, aku hitung sampai tiga langsung menembaknya!”

Selesai berbicara, Abang Leo langsung dengan suara besar menghitung: “Satu, dua, tiga… …”

Pada saat hitung sampai tiga, polisi tidak ada satu orang pun yang menaruhkan pistolnya, sepertinya merasa ancaman pria kemeja hanya menakut-nakuti mereka.

Akan tetapi di saat ini, Abang Leo malah tarik pelacak, suara click berbunyi, seketika itu juga di pinggiran telinga Rico Wang berbunyi, mendengar suara bunyi yang jernih dan nyaring ini, pada akhirnya Rico Wang merasakan arti sebenarnya huruf takut ini, karena dia juga takut mati, tapi dari dulu tidak terpikir bisa mati di sini, kelihatannya dewa masih lumayan menyayanginya.

Abang Leo juga di luar dugaan, tidak tersangka pada saat kondisi begini, dalam pistol ternyata sudah tidak ada peluru.

Pada sekejap mata itu menarik pelacak, Abang Leo waspada dan cepat, melepaskan Rico Wang pada waktu samaan,di belakang dia menendang kakinya dengan dahsyat, langsung menendang Rico Wang ke arah polisi, Rico Wang terjatuh dari depan pintu tangga rumah.

Pria yang berdiri di samping Abang Leo masih belum meresponnya, ketika mau membuka pistol

menembak Rico Wang, Andri Chen malah duluan menembaknya sekali, satu tembakan langsung kena di lengan tangan kanan pria, sakitnya sampai pria berteriak kesakitan, pistol yang pegang di tangan juga seiring dengan itu terjatuh ke lantai.

Malahan Abang Leo menjinjing box hitam itu telah berlari ke atas tangga Bath Centre.

Pada saat Andri Chen mau berlanjut menembak, dua polisi tiba-tiba mengangkat pistol berteguran keras terhadap Andri Chen: “Menaruhkan pistol!”

Andri Chen terpaksa melemparkan pistol yang di tangannya ke lantai, dua polisi dengan cepat berjalan kemari, menekan Andri Chen dengan keras di lantai, mengeluarkan borgol telah membelenggukan Andri Chen.

Sisa beberapa polisi telah berlari masuk ke arah Bath Centre, mengejar dan menangkap Abang Leo yang melarikan diri.

Pria gemuk di samping Andri Chen sama juga menekan di lantai membelenggukan, membelenggukan dia itu sangatlah wajar, tapi membelenggukan Andri Chen, ini membuat dia sangatlah marah, tidak berhenti berteriak-teriak: “Ei! Kalian buat apa membelenggukan aku? Lepaskan aku!”

Di antara pembicaraan, di dalam Bath Centre menyebar kemari lagi beberapa suara pistol, tapi Andri Chen tidak tau dalam sebenarnya gimana.

Sangat cepat, suara sirene polisi yang menusuk telinga memenuhi gendang telinga Andri Chen, beberapa mobil polisi telah tiba di The Royal Bath Centre, juga menutupkan seluruh Bath Centre, bahkan sampai Erwin Lu juga tiba di tempat kejadian, tentu saja juga melihat Andri Chen telah di belenggu.

“Ada apa ini?” Ketika Erwin Lu melihat Andri Chen sangat amat membinggungkan.

Polisi yang berpakaian preman menjelaskan kejadian tadi ke Erwin Lu, mereka mencurigai Andri Chen dengan penangkapan Abang Leo adalah bersekongkolan, tapi setelah sampai Erwin Lu membuktikannya, polisi baru membukakan borgol dia dan Rico Wang.

Erwin Lu dengan penasaran bertanya: “Andri, kalian kenapa bisa di sini?”

Andri Chen menjelaskan: “Rico hari ini baru keluar penjara, aku bawa dia datang membersihkan sial di badannya, tidak tersangka ketemu peristiwa yang sial ini, hampir nyawanya sampai ikut juga.”

Erwin Lu selesai mendengar, ini baru meresponnya, mengangguk-angguk kepala, memperhatikannya: “Kalian tidak apa-apa kan?”

Andri Chen menjawab: “Kalau bukan tadi merespon cepat, kemungkinan masalah kami berdua menjadi besar. ”

Ngobrol sampai sini, Erwin Lu tiba-tiba terpikir satu hal lagi, berkata: “Oh ya, Andri, beritahu kamu satu kabar bagus.”

“Kabar baik?” Andri Chen bengong sebentar, dalam hatinya berpikir dalam mulut Erwin Lu ada kabar apa.

Erwin Lu berlanjut berkata: “Siska di dalam penjara berkonduite dengan baik, telah memajukan waktu keluar penjaranya.”

Andri Chen sekali mendengar, dengan tak sabar lagi menunggu dan bertanya: “Kapan?”

Erwin Lu menjawab: “Sore hari ini jam empat.”

Kabar ini bagi Andri Chen, benar-benar sebuah kabar yang bagus, tidak tersangka Siska begitu cepat

keluar penjara.

Andri Chen selesai mendengar, menundukkan kepala melihat-lihat waktu di lengan tangannya, jarak dengan sore jam empat, kurang lebih masih ada tiga jam.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu