My Charming Lady Boss - Bab 185 Sangat Mendesak (2)

"Jadi apa yang harus aku lakukan agar baru bisa berguna?" Andri Chen bertanya sambil tersenyum.

Rossa Du berpikir sejenak, berkata: "Kalau sekarang kamu muncul di hadapanku, aku akan memberitahumu."

Andri Chen dengan sibuk bertanya: "Kamu di mana?"

"Coba kamu tebak!" Rossa Du berpura-pura menjadi misterius.

Setelah mendengarnya, Andri Chen pun semakin panik, dan memohon: "Astaga, wanita yang cantik, di saat seperti ini, tidak bisakah jangan menyuruhku untuk menebak? Kalau begini terus, aku bisa mati karena terlalu panik."

Rossa Du menjadi manja, "Jika kamu tidak mau menebaknya, aku tidak akan mempedulikanmu lagi, kelak aku juga tidak akan membantumu lagi, kamu harus tahu hari ini aku sudah berbohong kepada Tommy Sun, aku telah menghabiskan upaya yang begitu banyak."

Andri Chen tahu bahwa Rossa Du telah banyak membantunya, hanya bisa menuruti kemauannya, dan mengambil inisiatif untuk menerka: "Kamu ada di rumah?"

Rossa Du menjawab: "Salah!"

Andri Chen terus menebaknya: "Kamu berada di Nanjing."

Rossa Du terdiam kemudian mengatakan: "Omong kosong! Aku masih berada di bumi!"

Andri Chen kem bali menggodanya, "Kamu berada di hatiku!"

Mendengarnya, Rossa Du pun mendengus: "Direktur Lin-lah yang ada di hatimu, kalau aku paling hanya sebagai orang yang berada di kontak teleponmu."

Andri Chen menggaruk kepalanya dengan frustasi dan berpikir keras, tiba-tiba muncul sesuatu di benaknya, dia terkejut dan bertanya: "Kamu tidak sedang berada di Komunitas Perumahan Xin Hua bukan?"

Rossa Du langsung tertawa: "Kamu pintar juga! Aku ada di belakangmu, aku sudah menemukanmu."

Andri Chen buru-buru berbalik, melihat Rossa Du membawa tas Chanel berwarna merah dan mengenakan gaun putih, berjalan masuk melalui gang Komunitas Perumahan Xin Hua.

Andri Chen segera memutus teleponnya, berlari ke arahnya, dan bertanya dengan heran: "Rossa, mobilmu ada di mana?"

Rossa Du cemberut, berkata: "Aku capek setiap hari mengemudi mobil, hari ini aku tidak ingin mengemudi."

Selesai mengatakannya, Rossa Du baru menyadari balutan kain kasa yang ada di kaki Andri Chen, dan bertanya dengan gugup: "Andri, apa yang terjadi dengan kakimu?"

Andri Chen menjawab: "Bukankah aku mengalami kecelakaan mobil?"

"Kapan kamu mengalaminya?" Rossa Du menjadi panik, mendadak ia teringat, dan menatap Andri Chen, tersenyum: "Kamu melakukan ini untuk berbohong kepada Direktur Lin,bukan?"

Ekspresi Andri Chen terlihat sedih: "Aku juga tidak punya pilihan lain!"

Rossa Du menggunakan tangannya untuk menutupi mulutnya dan tertawa kecil, kemudian mengambil kesempatan ini untuk mengancam Andri Chen: "Andri, sebaiknya kamu perlakukan aku dengan baik, kalau tidak aku akan membongkar semua kebohonganmu dan memberitahu Direktur Lin, Direktur pasti akan mencekikmu!"

Andri Chen buru-buru mengatakan: "Rossa, apakah aku memperlakukanmu dengan tidak baik?"

Rossa Du langsung menggelengkan kepala dan menghela napas: "Tidak cukup, selalu mempermainkanku, bilang akan memberiku hadiah, tetapi bayangan hadiahnya pun tidak terlihat, hahhh! Masih mengatakan akan mentraktirku makan malam, sudah waktunya jam makan malam! Bilang ada urusan lagi."

Andri Chen sungguh tidak tahu harus bagaimana lagi, berkata dengan pasrah: "Rossa, aku benar-benar ada urusan, dan urusan ini sangat serius."

"Seserius apa? Lebih serius dari ketika kamu menghubungiku hari ini?" Rossa Du bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.

Andri Chen mengiyakan : "Masalah ini jauh lebih serius."

"Benarkah? Coba ceritakan." Rossa Du terus menanyainya.

Baru saja Andri Chen bersiap untuk menjelaskannya ke Rossa Du, tiba-tiba sebuah mobil Jetta hitam memasuki gang, dan berhenti tepat di depan Andri Chen dengan cepat, dia menoleh, dan melihat Rico Wang sedang turun dari mobilnya.

Saat Rico Wang melihat Rossa Du, dia berteriak dengan hormat: "Kakak Du! Kakak juga ada di sini ya!"

Setelah menyapa Rossa Du, selanjutnya dia memanggil Andri Chen dengan suaranya yang lantang: "Abang Andri."

Rossa Du menatap Rico Wang, dan bertanya dengan penasaran: "Rico, mengapa kamu bisa berada di sini?"

Rico Wang menjawab dengan jujur: "Aku dan Abang Andri mempunyai urusan yang harus diselesaikan."

Rossa Du langsung mengatakannya kepada Rico Wang: "Rico, Abang Andri-mu sudah berjanji akan mentraktirku makan malam pada malam ini, kamu tidak boleh membawanya pergi, atau Kakak Du akan marah."

"Ini......." Rico Wang menjadi sedikit tidak nyaman.

Andri Chen mengetahuinya, hanya bisa mengatakan kata-kata yang enak didengar ke Rossa Du, "Rossa, besok aku akan menemanimu, oke?"

Rossa Du menolak: "Tidak mau."

"Jadi......." Andri Chen masih ingin berbicara.

Rossa Du memotong omongannya: "Kalian berdua pergilah! Aku akan makan sendirian."

Selesai mengatakannya, Rico Wang menjadi canggung, tetapi Rossa Du benar-benar sudah tidak senang, terpaksa memberitahu Andri Chen: "Abang Andri, kalau tidak aku akan mencoba berbincang dengan Abang Taopa, dan mengubah waktu untuk bertemu dengannya?"

Andri Chen tahu jika waktu perjanjian mereka diubah, Abang Taopa pasti mengira kalau dirinya tidak menganggapnya penting, dan masalah ini akan memburuk, alasan mengapa Rico Wang mengatakan ini, hanya berharap agar Rossa Du jangan merasa tidak senang.

Namun di saat inilah, ponsel Andri Chen berdering, ia mengeluarkan ponselnya dan melihat, panggilan itu dari Yuni Lin.

Melihat panggilan ini, Andri Chen menjadi sangat cemas, dia masih tidak tahu harus bagaimana menjawab panggilan ini.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu